Você está na página 1de 14

ALAT ALAT OPTIK

DISUSUN OLEH NAMA KELAS NO. ABSEN GURU : MUTIARA DWI FIRDIANA : VIII A : 25 : MISDIANA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 21 BANDAR LAMPUNG 2013

ALAT ALAT OPTIK

A. MATA
Mata adalah salah satu bagian tubuh yang sangat penting dan berfungsi sebagai alat optik. Optik mata adalah alat optik satu-satunya yang memang sudah ada sejak kita lahir. Fungsi mata sebagai indra penglihatan akan dibahas dalam artikel berikut. 1. Bagian dan Fungsi Alat Optik Mata Alat optik mata memiliki proses penghilatan yang mencakup interaksi antara mata, otak, cahaya dan objek yang dilihat. Proses ini terjadi dengan adanya pantulan cahaya yang terpantul oleh suatu objek dan kemudian dapat dilanjutkan hingga ke mata dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Selanjutnya, saraf-saraf mata akan bekerja menerjermahkan gelombang elektromagnetik tersebut dan menyampaikannya pada otak.

2. Alat Optik Mata Pada artikel berikut akan dibahas secara lengkap mengenai fungsi setiap bagian alat-alat optik mata yang terdapat di dalamnya. Hal ini akan membantu kita untuk nantinya lebih mengerti mengenai cara bekerjanya alat optik mata. Berikut penjelasan alat optik mata dan bagiannya. 3. Bagian-bagian Alat Optik Mata Alat optik mata terdiri dari banyak bagian yang masing-masing memiliki fungsi penting. - Retina : Tentu bagian ini sudah sering kita dengar jika berbicara mengenai mata. Retina berada di bagian belakang pada bola mata kita dan terdiri atas banyak sel syaraf yang lengkap serta berhubungan langsung ke otak. Bagian dari alat optik mata ini memiliki tugas menangkap bayangan suatu objek, kemudian membentuknya menjadi bayangan nyata, terbalik atau diperkecil. - Iris : Bagian optik mata ini berbentuk selaput seperti celah lingkaran dengan fungsi sebagai pemberi warna pada bola mata sehingga terkadang kita melihat beberapa orang memiliki warna bola mata yang berbeda seperti coklat, hitam atau biru.

- Lensa kristalin : Ini adalah lensa mata. Bentuknya bening, kenyal dan berserat dan berguna mengatur pembiasan cahaya yang ditangkap ke dalam mata.

- Otot siliar : Otot inilah yang akan mengatur ketebalan lensa mata (lensa kristalin) sehingga panjang fokus lensa yang memiliki bentuk cembung dapat diatur.

- Vitreus Humor : Bagian alat optik mata ini berbentuk cairan berwarna bening yang merupakan isi bola mata.

- Pupil : Ketika siang hari, sinar matahari terik akan membuat iris menyempit, sedangkan di malam hari, iris akan melebar. Nah, ketika itulah pupil bertugas mengatur intensitas cahaya yang ditangkap.

- Kornea : bagian ini terletak paling depan. Lapisan lengkung ini dilapisi pula dengan lapisan bening tembus cahaya.

- Aqueus humor : berupa cairan yang terdapat pada bagian belakang kornea mata. Fungsinya membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata.

- Syaraf optik : Ketika bayangan sudah diterima oleh retina, maka bagian optik mata inilah yang akan meneruskannya ke otak.

B. CACAT MATA
1. RABUN JAUH (MIOPI) yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh tukang arloji, penjahit, orang yang suka baca buku (kutu buku) dan lain-lain. Untuk mata normal (emetropi) melihat benda jauh dengan akomodasi yang sesuai, sehingga bayangan jatuh tepat pada retina. Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal. Mata miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).

2. RABUN DEKAT (HIPERMETROPI) tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh). Rabun dekat mempunyai titik dekat yang lebih jauh daripada jarak baca normal. Penyebab terbiasa melihat sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa pipih. Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain. Rabun jauh ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif). 3. MATA TUA (PRESBIOPI) adalah keadaan dimana mata tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.

4. ASTIGMATISME (MATA SILINDRIS) disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal. Astigmatisma ditolong / dibantu dengan kacamata silindris.

C. KAMERA

Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.

Komponen kamera Sebuah kamera minimal terdiri atas:


Kotak yang kedap cahaya (badan kamera) Sistem lensa Pemantik potret (shutter) Pemutar film

D. MIKROSKOP

Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya. berikut adalah bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya: LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif. TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler. MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat. MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer. REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya. REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja

objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya. DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan. MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati. PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser. LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop. KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop. SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT ), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

E. TEROPONG
Teropong merupakan alat optik ntuk melihat benda-benda jauh. Teropong berfungsi mendekatkan benda ke mata kita. Ada dua jenis teropong, yaitu teropong bias dan teropong pantul. Teropong bias menggunakan lensa, teropong pantul menggunakan cermin.

Ada beberapa contoh teropong pantul, yaitu teropong Cassegrain, teropong Newtonian, teropong Gregorian. Adapun teropong bias yang akan kita pelajari meliputi teropong bintang, teropong bumi, dan periskop.

1.

Teropong Bintang

Teropong bintang dignakan untuk mengamati benda-benda langit, seperti bintang, planet, dan asteroid. Teropong bintang menggunakan dua lensa cembung, sat sebagai lensa objektif, dan yang lain sebagai lensa okuler. Jarak fokus lensa objektif lebih pajang daripada jarak fokus lensa okulernya (fob>fok). Kedua tititk fokus tersebt beimpit.

Gambar 5. Boscha, salah satu contoh teropong bintang di Indonesia Prinsip kerja teropong bintang sama dengan prinsip kerja mikroskop pada saat mata tak berakomodasi. Bayangan benda langit yang sangat jauh (Sob=) akan berada di titik fokus lensa objektif, (Sob=fob). Bayangan dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa okuler.

Titik fokus lensa okuler berimpit dengan titik fokus lensa objektif, bararti bayangan dari lensa objektif tadi berada di titik fokus lensa okuler. Oleh lensa okuler, bayangan dari lensa objektif akan dibiaskan lagi hingga terbentuk bayangan akhir di tak berhingga. Dengan demikian, mata dapat mengamatinya tanpa berakomodasi. 2. Teropong Bumi Teropong bumi digunakan untuk melihat benda-benda di permukaan bumi. Teropong bumi terdiri atas tiga lensa cembung yang masing-masing berperan sebagai lensa objektif, lensa pembalik, lensa okuler. Lensa pembalik berfungsi membalik bayangan dari lensa objektif agar teramati seperti keadaan aslinya oleh lensa okuler (tidak terbalik).

F. PERISKOP
Periskop merupakan alat optik untuk mengamati suatu objek dari posisi tersembunyi. Periskop sederhana dapat dibuat dengan menggunakan tabung yang diberikan cermin paralel yang saling berhadapan dengan sudut 45 pada setiap sisinya. Periskop sederhana sering digunakan sebagai alat untuk melihat ketika dihalangi kerumunan orang. Periskop yang canggih biasa ditemukan pada kendaraan tempur lapis baja dan kapal selam.

Bagian-bagian dari periskop: 1 - Eyepiece 2 - Diagonal prism 3 - Handle 4 - 6 - Erecting lenses

5 - Periscope tube 7 - Field lens 8 - Lens 9 - Head diagonal prism 10 - Window

G. KACA PEMBESAR

Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan

diperbesar. Lup ditemukan oleh seorang dari Arab bernama Abu Ali al-Hasan Ibn AlHaitham.

a) Menghitung jarak titik fokus suatu Lup


Titik fokus suatu lup menentukan perbesaran yang dihasilkan, oleh karena itu titik fokusnya adalah besaran yang perlu diketahui (lihat juga dibawah). Dalam penggunaan sehari-hari jarak titik fokus dari sebuah lup dapat ditentukan dengan percobaan sederhana cahaya dapat dikumpulkan di satu titik yang berjarak tertentu dari lensa lup. Apabila cahaya mencapai tingkat energi yang tinggi maka kertas, serpih kayu, atau lainnya dapat terbakar ketika diletakkan di bawah lup tersebut. Dalam hal ini cahaya dikumpulkan di sebuah titik yang disebut titik fokus atau titik api yang sifatnya maya atau semu bukan nyata atau di belakang lensa tersebut. Metode lain yang lebih nyata untuk menentukan jarak titik fokus atau disebut juga Autoklimasi dapat menggunakan:

persamaan

gambar

Newtonschen

(juga

dapat

diturunkan

dari

persamaan lensa)

Metode Bessel Metode Abbe b) Fungsi kaca pembesar kaca pembesar berfungsi untuk mengamati benda-benda kecil sehingga tampak

menjadi besar dan lebih jelas yang tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung dengan menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif .

c) Bagian- Bagian kaca pembesar

1. Tangkai Lup

Tangkai atau pegangan lup digunakan pengamat untuk memegang Lup Pada proses penggunaanya. Tangkai ini dapat dipisahkan dengan lingkaran Pegangan Lensa. 2. Skrup Pengendali Skrup penghubung ini berfungsi menghubungkan antara tangkai Lup dengan kepala Lup, berupa logam tipis yang juga berfungsi menguatkan pegangan kepala Lup terhadap Lensa cembungnya 3. Kepala/bingkai Lup Lingkaran penuh yang digunakan sebagai bingkai dari Lensa cembung pada Lup. Bingkai ini mirip dengan bingkai kacamata yang memegang Lensa, akan tetapi bingkai kepala Lup berupa Lingkaran penuh. 4. Lensa Cembung Lup Lup menggunakan lensa cembung, yang berfungsi memperbesar benda berukuran kecil sehingga tampak besar.

Você também pode gostar