Você está na página 1de 17

4 DIFERENSIAL

Diferensial merupakan topik yang cukup 'baru' dalam matematika. Dimulai sekitar tahun 1630 an oleh Fermat ketika menghadapi masalah menentukan garis singgung kurva, dan juga masalah menentukan maksimum atau minimum fungsi. Kemudian, kaitan antara garis singgung kurva dan velositas atau kecepatan suatu benda bergerak ditemukan pada masa berikutnya sekitar tahun 1660 an oleh Sir Isaac Newton (1642-1727). Selanjutnya, Newton mengembangkan temuan ini menjadi teori uksi yang didasarkan ide intuitif dari limit; didalamnya muncul konsep diferensial dimana beberapa istilah dan notasi diciptakan. Pada pihak lain, secara terpisah Gottfried Leibniz (1646-1716) sekitar tahun 1680 menyelidiki bahwa luas daerah di bawah kurva dapat dihitung dengan membalik proses diferensial. Teknik menarik Leibniz ini dapat memecahkan masalah yang sebelumnya sangat sulit menjadi sangat mudah; merupakan pemicu ketertarikan bagi banyak matematikawan melakukan riset pengembangan dan dihasilkan teori koheren yang dewasa ini menjadi

kalkulus diferensial dan kalkulus integral.

Pada bab ini kita akan memahami teori diferensial dimana diasumsikan bahwa mahasiswa sudah memahami interprestasi sika dan geometris dari derivatif suatu fungsi. Diingatkan bahwa teori diferensial dan teori diferensial adalah dua topik yang konsepnya berbeda, namun keduanya dihubungkan oleh teorema fundamental kalkulus. Teori integral akan dipelajari pada bab berikutnya.

4.1 Pengertian derivatif


Pada sub bab ini mahasiswa harus memahami beberapa pengetahuan dan keterampilan berikut : 1. Memahami denisi derivatif fungsi di suatu titik. 2. Memahami maksud istilah derivatif dan diferensial. 3. Menentukan derivatif fungsi di suatu titik dengan menggunakan denisi. 4. Memahami hubungan antara fungsi kontinu dan fungsi terdiferensial. 5. Memahami dan membuktikan sifat-sifat aljabar derivatif. 6. Memahami aturan rantai sebagai aturan diferensial untuk fungsi komposisi 7. Membuktikan (teorema) aturan rantai 8. Menggunakan sifat-sifat derivatif dan aturan rantai untuk menentukan derivatif suatu fungsi.

4 DIFERENSIAL
9. Memahami teorema yang menghubungkan derivatif fungsi dan derivatif fungsi inversnya. 10. Mengkaji masalah-masalah kritis yang berkaitan dengan konsep diferensial, seperti a) fungsi yang kontinu di mana-mana tetapi tidak terdiferensial di mana-mana b) ketakberlakuan aturan rantai jika ada syarat pada hipotesis yang tidak dipenuhi. c) ketakberlakuan torema pada indikator 9 jika fungsinya tidak naik tegas d) dll Sungguh banyak tuntutan pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai oleh mahasiswa. Bayangkan, ini hanya untuk 1 sub pokok bahasan. Padahal kita masih akan mempelajari 3 sub pokok bahasan yang lebih luas lagi yaitu Teorema nilai rata-rata (TNR), aturan L'Hospital dan Teorema Taylor. Tidak ada pilihan kecuali wajib memenuhi tuntutan seperti ini, kecuali kalau nanti siap menjadi sarjana 'ecek-ecek'. tuntutan seperti ini. Hanya sistem pembelajaran berpusat pada mahasiswa sajalah yang dimungkinkan dapat mencapai Mahasiswa yang pasif, hanya 'nrimo' dan pasrah pada nasib dipastikan tidak mungkin dapat 'eksis', akhirnya TERSINGKIR. Semangat dan motivasi mempunyai kekuatan luar biasa dalam mencapai sukses belajar, bukan kecerdasan.

Denisi 4.1.
berlaku

Misalkan

dikatakan derivatif

I R suatu interval, dan f : I R, c R. Bilangan real L f di titik c jika diberikan sebarang > 0 terdapat > 0 sehingga
dimana

xI

0 < |x c| <

f (x) f (c) L < . xc


ditulis

(4.1)

Dalam kasus ini dikatakan

terdiferensial di

c,

f (c) = L.
)f (c) dalam g (x) := f (xx c f di c diberikan oleh
ek-

Lihat kembali denisi

limxc g (x) = L,

kemudian diambil

spresi (4.1). Dengan demikian dapat dikatakan, derivatif

f (c) = lim

f (x) f (c) xc xc

(4.2)

asalkan limit ini ada. Sebelum lanjut, pahami dulu maksud Denisi 4.1, pahami mengapa ekspresi (4.1) dapat ditulis ke dalam bentuk (4.2). Fungsi

dikatakan terdiferensial di

jika derivatifnya

terdiferensial pada

jika ia terdiferensial di setiap

f (c) ada. Fungsi f dikatakan c I. Sampai di sini seharusnya

sudah jelas perbedaan istilah derivatif dan diferensial. Istilah 'turunan' adalah bentuk nasionalisasi istilah 'derivative'.

Contoh 4.1.
R.
Diperoleh

Perhatikan fungsi

f (x) := x2 , untuk x R.Misalkan c titik sebarang dalam

f (c) = lim

f (x) f (c) x2 c2 = lim = lim (x + c) = 2c. x c xc x c x c xc

4 DIFERENSIAL
Karena

f (c) = 2c terdenisi untuk setiap c R maka diperoleh f (x) = 2x untuk x R.

Dua sifat, kekontinuan dan keterdiferensialan ternyata memiliki hubungan implikasi seperti diungkapkan pada Teorema berikut.

Teorema 4.1.
Bukti.

I R suatu interval, dan f : I R, c R. Jika f terdiferensial di c maka f kontinu di c.


Lihat kembali denisi dibentuk

Misalkan

kontinu di

pada bab sebelumnya.

Untuk

x I

dan

x = c,

f (x) f (c) =
Karena

f (x) f (c) xc

(x c).

f (c)

ada, kemudian dengan memasangkan limit pada kedua ruas per-

samaan ini dan gunakan sifat limit hasil kali fungsi maka diperoleh

limxc f (x) =

f (c), yaitu f

kontinu di

c.

(lengkapi tahapan yang dihilangkan pada bukti ini)

Dengan teorema ini, dapatkah Anda menyimpulkan lebih luas mana, himpunan fungsi terdiferensial atau himpunan fungsi kontinu ? Teorema ini

tidak

mengatakan kontinu

diferensial.

Diperhatikan fungsi

f (x) :=

|x|, x R.

Fungsi ini jelas kontinu di

(lihat kembali bab kekontinuan semester lalu).

Sekarang perhatikan untuk

x = 0,diperoleh 1 1
jika jika

f (x) f (0) |x| = = x0 x


Dengan mengambil limit satu sisi di

x>0 x < 0.

maka diperoleh hasil sebagai berikut

x0

lim

f (x) f (0) |x| = lim = 1 x0 x x0

dan

x0+

lim

f (x) f (0) |x| = lim = +1. + x0 x x0 limx0


f (x)f (0) tidak ada x 0

Karena kedua limit satu sisi tidak sama maka disimpulkan sehingga

f (0)

tidak ada. Jadi,

tidak terdiferensial di

0.

Pahami dulu sajian dalam kotak di atas.

Berikut ini diberikan masalah kritis yang

berkaitan dengan kekontinuan dan keterdiferensialan.

Kritis 4.1.1.

Pada tahun 1872, Karl Weirestrass mendenisikan fungsi

dalam bentuk

deret takhingga berikut

f (x) :=
n=0

1 cos(3n x). 2n

Ternyata fungsi ini kontinu di mana-mana tetapi tidak terdiferensial di mana-mana. Buktinya sangat sulit. Tapi bagi mahasiswa berjiwa peneliti/penemu akan mencari tahu bagaimana cara membuktikan fakta ini. Banyak sumber belajar yang dapat digunakan,

4 DIFERENSIAL
2

1.5

0.5

0.5

1.5

2 3 2 1 0 1 2 3

Gambar 4.1: Grak fungsi Weierstrass


seperti informasi melalui buku cetak ataupun referensi elektronik pada jaringan internet. Untuk jumlah parsial

suku pertama (n

= 4)

fungsi ini berbentuk

f (x) = cos x +

1 1 1 1 cos 3x + cos 9x + cos 27x + cos 81x 2 4 8 16

dan graknya diberikan sebagai berikut.

Sifat aljabar diferensial


Teorema 4.2.
a.
Misalkan I R suatu interval, dan c R. Bila fungsi f : I R dan g : I R terdiferensial di c maka
untuk sebarang

R,

fungsi

(f )

terdiferensial di

c,

dimana (4.3)

(f ) (c) = f (c)
b.
fungsi jumlahan

f +g

terdiferensial di

c,

yaitu (4.4)

(f + g ) (c) = f (c) + g (c)


c.
fungsi perkalian

fg

terdiferensial di

c,

dimana (4.5)

(f g ) (c) = f (c)g (c) + f (c)g (c)


d.
fungsi hasil bagi

f /g

terdiferensial di

asalkan

g (c) = 0,

dimana

f g

(c) =

f (c)g (c) f (c)g (c) . (g (c))2

(4.6)

4 DIFERENSIAL
Bukti.
Hanya diberikan outline bukti untuk bagian c, sedangkan yang lainnya sudah di-

tulis dengan jelas pada buku paket. Silahkan dipelajari sendiri! Ketidaklengkapan ini harusnya dijadikan sarana untuk belajar mandiri, kecuali orang-orang pemalas (bukan bodoh) yang bermental untuk

kuli dan pengemis.

Misalkan

p := f g,

maka

x=c

kita mempunyai bentuk berikut :

p(x) p(c) xc

= = =

f (x)g (x) f (c)g (c) xc f (x)g (x) f (c)g (x) + f (c)g (x) f (c)g (c) xc f (x) f (c) g (x) g (c) g (x) + f (c) . xc xc f c)g (x)+f (c)g (x)
Tujuannya agar

Perhatikan pada baris kedua, pembilang ditambah dengan suku

suatu kuantitas bernilai nol sehingga tidak merubah apa-apa. Dengan menggunakan fakta

diperoleh bentuk pada denisi diferensial seperti tampak pada baris berikutnya.

kontinu di

(mengapa ?), yaitu

limxc g (x) = g (c),

dan fakta yang diketahui pada hipotesis teorema maka diperoleh

p(x) p(c) = f (c)g (c) + f (c)g (c), xc xc lim


yaitu disimpulkan

p = fg

terdiferensial di

c.

Perjelas langkah-langkah yang masih bolong pada pembuktian ini, kemudian buktikan bagian lainnya yang belum disinggung. Kalau pada teorema ini hanya terlibat dua fungsi bangkan untuk berhingga banyak fungsi

f dan g . Sesungguhnya dapat dikemf1 , f2 , , fn dengan menggunakan prinsip in-

duksi matematika. Kita amati untuk sifat jumlahan fungsi terdiferensial berikut.

Corollary 1.
dan

Jika fungsi f1 , f2 , , fn terdiferensial di c I maka f1 + f2 + + fn f1 f2 fn terdiferensial di c, dimana

(f1 + f2 + + fn ) (c) = f1 (c) + f2 (c) + + fn (c) (f1 f2 fn ) (c) = f1 (c)f2 (c) fn (c) + f1 (c)f2 (c) fn (c) + + f1 (c)f2 (c) fn (c).
Suatu kejadian khusus pada sifat diferensial perkalian adalah bilamana

(4.7)

(4.8)

f1 = f2 = =
(4.9)

fn := f

maka berlaku

(f n ) (c) = n (f (c))n1 f (c). f (x) = x,


maka

Tunjukkan mengapa ? Lebih khusus lagi bila

f n (x) = xn .

Tulis saja

g (x) :=

xn , maka diperoleh g (x) = n (f (x))n1 f (x) = nxn1 1 = nxn1 .


(4.10)

4 DIFERENSIAL
Fakta ini sudah Anda kenal dengan baik pada kalkulus, yaitu bila

y = xn

maka

y =

nxn1 .
Notasi lain yang digunakan untuk

adalah

Df

dan

f , yaitu f = f (x).

Notasi

df dx dikenal dengan notasi Leibniz salah seorang founding father

df dx bila

x variabel bebas pada fungsi

kalkulus diferensial.

Aturan rantai (chain rule )


Ketika Anda di SMA atau pada kuliah kalkulus dasar tentunya tidak asing lagi proses menentukan turunan fungsi

y = sin

1 + x2 d dx

seperti berikut :

= cos = cos = cos = cos

1 + x2

1 + x2

d 1 1 + x2 1 + x2 2 1 + x2 dx 1 1 + x2 2x 2 1 + x2 x 1 + x2 1 + x2

Semuanya paham prosedur tersebut di atas, ada yang kurang paham. Segeralah sadar dan insyaah!....Pertanyaannya, apa dasar Anda boleh melakukan langkah-langkah ini ? Bagaimana pembenarannya ? Pada bagian ini kita membahas turunan fungsi komposisi

g f. I dan J interval pada R, dan misalkan g : I R, f : J R adalah fungsi-fungsi dimana f (J ) I , dan misalkan c J . Bila f terdiferensial di c dan g terdiferensial di f (c) maka fungsi komposisi g f terdiferensial di c, dimana (g f ) (c) = g (f (c)) f (c). (4.11)
Bukti. Fakta yang diketahui pada teorema ini adalah di

Teorema 4.3.

[Aturan Rantai] Misalkan

dan

terdiferensial di

f (c).

Tulis

d := f (c)
bila bila

dan didenisikan

c J , f (J ) I , f terdiferensial G : I R sebagai

berikut

G(y ) :=
Karena

g (y )g (d) y d

y I, y = d, y = d.

g (d)

terdiferensial di

d,

yaitu

maka diperoleh bahwa disimpulkan

kontinu di

Gf

juga kontinu di

g (d) ada dan berlaku limyd G(y ) = g (d) = G(d) d. Karena f kontinu di c dan f (J ) I maka c (justikasi !, mengapa?), sehingga berlaku
y d
(4.12)

x c

lim (G f )(x) = (G f )(c) = G(f (c)) = G(d) = lim G(y ) = g (d) = g (f (c))

4 DIFERENSIAL
ditulis

limxc (G f )(x) = g (f (c)).

Menurut denisi fungsi

maka diperoleh

g (y ) g (d) = G(y )(y d)


untuk setiap

y I.

(Mengapa?). Jadi, untuk

xJ

dan misalkan

y = f (x) maka berlaku

g f (x) g f (c) = g (f (x)) g (f (c)) = g (y ) g (d) = G(y )(y d) = G (f (x)) (y d) = G f (x)(f (x) f (c)).
Untuk

x = c, kita bagi kedua ruas persamaan yang baru diperoleh dengan x c, diperoleh f (x) f (c) g f (x) g f (c) = G f (x) xc xc

Diambil limit mendekati

pada kedua ruas maka diperoleh,

g f (x) g f (c) xc xc lim

f (x) f (c) f (x) f (c) = lim G f (x) lim x c xc xc xc xc (f g ) (c) = g (f (c)) f (c). = lim G f (x)

Pahami betul setiap langkah dan pembenaran pada bukti di atas!.

Contoh 4.2.

h(x) = sin 1 + x2 dapat dipandang sebagai komposisi fungsi h = g f dimana g (x) = sin x dan f (x) = 1 + x2 . Kemudian, fungsi f (x) = 1 + x2 suatu komposisi fungsi f = g1 f1 dimana g1 (x) = x dan f1 (x) = 1 + x2 . Untuk fungsi komposisi yang terdiri dari tiga fungsi
Pada ilustrasi awal sub pokok bahasan ini, fungsi seperti ini, aturan rantai dapat diperumum sebagai

(g g1 f1 ) (c) = g (g1 f1 (c)) g1 (f1 (c)) f (c).


Cek kebenaran prosedur di atas dengan formula ini ! Contoh berikut adalah cara lain membuktikan turunan fungsi

f n := f f f .
n f aktor

Contoh 4.3.
ny n1 dan

Misalkan

f :IR

terdiferensial pada

dan

g (y ) = y n .

Karena

g (y ) =

fn

=gf

maka berdasarkan aturan rantai diperoleh

(g f ) (x) = g (f (x)) f (x),


yaitu

(f n ) (x) = n (f (x))n1 f (x)

untuk setiap

x I.

Contoh berikut ini menentukan derivatif fungsi dengan menggunakan aturan rantai dan denisi derivatif.

4 DIFERENSIAL

Contoh 4.4.

Misalkan fungsi

didenisikan sebagai berikut

f (x) :=
Tentukan

x2 sin(1/x) 0

x=0 . bila x = 0
bila

f (x)?
Untuk

Penyelesaian.

x=0

kita dapat menggunakan aturan rantai bersamaan dengan

formula turunan hasil kali, yaitu diperoleh

f (x) = 2x sin(1/x) cos(1/x),


Untuk

untuk

x = 0.

x = 0 tidak ada aturan yang dapat digunakan.

Oleh karena itu dikembalikan

ke denisi originalnya, yaitu

f (0) = lim

f (x) f (0) x2 sin(1/x) = lim = lim x sin(1/x) = 0. x 0 x 0 x 0 x0 x f


terdiferensial pada bila

Langkah terakhir menggunakan hasil yang pernah dipelajari pada pokok bahasan limit, ingatkah?...lihat lagi. Jadi fungsi

dengan derivatif

f (x) :=
Ingat nilai

2x sin(1/x) cos(1/x) 0 f

x=0 . bila x = 0 f (0) = 0.

pada derivatif

(cabang bawah) tidak diperoleh dari

Diperhatikan bahwa fungsi

kontinu di

x=0

(mengapa ?),

tidak kontinu di

x=0 0.

tetapi fungsi

tidak mempunyai limit di

Fungsi invers
Pada bagian ini dibahas hubungan derivatif fungsi dan derivatif inversnya, seperti diungkapkan pada teorema berikut.

Teorema 4.4.
dimana

I R suatu interval, dan f : I R fungsi monoton tegas I . Bila J = f (I ) dan g : J R monoton tegas dan kontinu, invers fungsi f . Bila f terdiferensial di c I dan f (c) = 0, maka g terdiferensial di d := f (c),
dan kontinu pada

Misalkan

g (d) =
Bukti.
Dapat dilihat pada buku teks.

1 1 = . f (c) f (g (d))

(4.13)

Untuk sementara dilewatkan dulu memahami buktinya, tapi pahami dulu maksud teoremanya. Untuk memahami teorema ini, beberapa istilah: fungsi kontinu, monoton tegas, fungsi invers harus dipahami kembali.

4 DIFERENSIAL

n N, I := [0, ) dan misalkan f (x) = xn . Dengan mudah dapat dimengerti bahwa f monoton tegas dan kontinu pada I , sehingga inversnya ada 1/n untuk y J := [0, ) juga monoton tegas, kontinu. Diketahui pula yaitu g (y ) = y n 1 f (x) = nx untuk semua x I . Jadi berdasarkan hal ini, jika y > 0 maka g (y ) ada,
Misalkan yaitu

Contoh 4.5.

g (y ) =
Akhirnya disimpulkan

1 1 1 = = n 1 f (g (y )) n (g (y )) n y 1/n
1 (1/n)1 g (y ) = n y , y > 0.

n1

1 ny (n1)/n

Soal-soal yang dipecahkan


1. Gunakan denisi untuk menentukan derivatif fungsi berikut a) b)

f (x) := x3 , x R k (x) :=
1 , x

x>0 c R. = lim
Diperoleh

Penyelesaian.

Untuk (a), ambil sebarang

f (c) := lim

f (x) f (c) x c xc

x3 c3 xc x c (x c)(x2 + xc + c2 ) = lim xc xc 2 = c + c c + c2 = 3c2 .

Ada beberapa langkah yang sengaja tidak diberikan secara eksplisit. Tugas mahasiswalah yang harus melengkapinya. Jadi

f (x) = 3x2

untuk setiap

R.

Untuk (b), diambil sebarang

c > 0.
1 x

Didapat

k (c) := lim

k (x) k (c) xc xc

xc ( c x) = lim xc (x c) xc ( c x) = lim xc xc( x c)( x + c) 1 1 1 = = . = lim xc xc( x + c) c2 c 2c c


xc

= lim

1 c

Karena bentuk ini terdenisi untuk setiap

c > 0

maka diperoleh

k (x) =

, x > 0. 2x1 x
2. Tunjukkan fungsi

f (x) := x1/3 , x R

tidak terdiferensial di

x = 0.

4 DIFERENSIAL
Penyelesaian.
Dibentuk pecahan yang mengarah pada

f (0),

yaitu

f (x) f (0) x1/3 0 1 = = 2/3 . x0 x x


Selanjutnya tunjukkan bahwa

1 tidak ada (Petunjuk: gunakan krix2/3 f (x)f (0) teria barisan untuk limit !). Karena limx0 tidak ada maka disimx0

limx0

pulkan

f (0) f

tidak ada. terdenisi pada

3. Misalkan fungsi

dengan jika jika

f (x) :=
Buktikan

x2 0

x x

rasional irrasional.

terdiferensial di

0,

dan tentukan

f (0)! f (0) = 0.
Diperhatikan

Penyelesaian.

Berdasarkan denisi fungsi ini diperoleh

f (x)f (0) bentuk x0

f (x) x , diperoleh

f (x) = x
Selanjutnya, ditunjukkan ke

x 0

jika jika

x x

rasional irrasional.

limx0

0,

maka diperoleh barisan

f (x) x . Misalkan (xn ) barisan yang konvergen f (xn ) sebagai berikut xn

f (xn ) = xn
Jadi apapun kasusnya barisan dan

xn 0
f (xn ) xn

jika jika

xn xn

rasional irrasional.

konvergen ke

0.

Terbukti limitnya ada

f (0) = 0.

4. Tentukan turunan dan sederhanakanlah ! a) b)

f (x) :=

x 1+x2 m
,

h(x) := sin xk

m, k N.

Penyelesaian.

Untuk (a) dikerjakan sendiri, cukup gunakan aturan turunan hsil

bagi. Untuk (b), digunakan aturan rantai berikut :

h (x) = m(sin xk )m1

d sin xk dx d = m(sin xk )m1 cos xk xk dx = m(sin xk )m1 cos xk kxk1

= kmxk1 (sin xk )m1 cos xk .

10

4 DIFERENSIAL
5. Misalkan

nN

dan

f :RR

didenisikan sebagai berikut

f (x) :=
Tentukan nilai

xn 0

untuk untuk

x0 . x<0 0.
Pertanyaan yang

apa saja yang membuat fungsi ini kontinu di

sama yang membuat fungsi ini terdiferensial di

0.

Penyelesaian.

0: limx0 f (x) = f (0) = 0. Agar syarat ini n = 0. Syarat ini otomatis dipenuhi undipenuhi maka haruslah limx0 x tuk setiap bilangan aslin. Jadi fungsi ini kontinu untuk setiap n N.Untuk keterdiferensialan di 0, diperhatikan bentuk berikut
Syarat kontinu di

f (x) f (0) f (x) = = x0 x


Agar

xn1 0

x0 . jika x < 0
jika

f (0)

ada maka haruslah

limx0

f (x)f (0) ada. Agar limit ini ada maka x0

nilainya haruslah nol. Jadi, harus dipenuhi

x 0
Keadaan ini hanya dipenuhi oleh dipenuhi?) 6. Misalkan

lim xn1 = 0. n = 2, 3, .
(Mengapa

n = 1

tidak

bila hanya bila

f : R R terdiferensial di c dan f (c) = 0. f (c) = 0.

Buktikan

g (x) := |f (x)|terdiferensial

Penyelesaian.

4.2 Teorema nilai rata-rata (TNR)


Seharusnya materi pada bagian sebelumnya sudah dipahami dengan baik. pokok bahasan ini, kompetensi minimal yang yang harus dipenuhi adalah 1. Memahami maksud ekstrim relatif (minimum relatif dan maksimum relatif ). 2. Memberikan interpretasi grak untuk minimum relatif dan maksimum relatif. 3. Memahami maksud teorema ekstrim interior (TEI) dan dapat membuktikannya. 4. Memahami kasus kritis pada TEI. 5. Memahami maksud dan dapat membuktikan teorema Rolle (TR). 6. Memahami maksud teorema nilai rata-rata (TNR). 7. Memberikan interpretasi grak untuk TNR. 8. Mengetahui sifat-sifat fungsi asal melalui informasi pada derivatifnya. Pada sub

11

4 DIFERENSIAL
9. Memahami pengertian fungsi naik dan fungsi turun. 10. Memahami teorema yang menghubungkan derivatif dan naik turunnya fungsi dan dapat membuktikannya. 11. Memahami uji derivatif pertama untuk ekstrim dan mampu membuktikan teoremanya. 12. Mampu menggunakan TNR untuk menyelesaikan masalah pertidaksamaan. Sungguh banyak pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Bayangkan untuk 1 pertemuan saja seperti ini, bagaimana kalau selama kuliah ada 20 mata kuliah per semester

13 kali pertemuan

7 semester

1520 kompetensi dasar

yang seharusnya dapat dari tatap muka saja, belum lagi hasil belajar mandiri. Seharusnya semua lulusan mempunyai kualitas tinggi sejajar dengan lulusan perguruan tinggi kelas dunia, hebat.

Denisi 4.2.
relatif. Fungsi

Ada dua macam ekstrim relatif, yaitu maksimum relatif dan minimum

f :IR

dikatakan mempunyai jika ada persekitaran

1. minimum relatif di untuk setiap

cI x V I,

V := V (c) V := V (c)

sehingga

f (x) f (c) f (x) f (c) c titik

2. maksimum relatif untuk setiap

c I x V I.

jika ada persekitaran

sehingga

Teorema berikut memberikan syarat cukup untuk ekstrim interior, yaitu bilamana interior interval

I.
[Teorema ekstrim interior (TEI)] Jika

Teorema 4.5.
Bukti.

c titik inteior interval I dan f : c.


Untuk maksimum

I R mempunyai ekstrim di c maka f (c) = 0.


Hanya dibuktikan kasus

mempunyai minimum relatif di

relatif dibuktikan sendiri. Dibuktikan dengan kontradiksi, yaitu diandaikan

f (c) > 0 dan f (c) < 0, kemudian ditunjukkan kontradiksi sehingga disimpulkan f (c) = 0. Karena diketahui f mempunyai minimum relatif di c maka terdapat V1 persekitaran c sehingga berlaku f (c) f (x), untuk setiap x V1 . (4.14)
Pengandaian

f (c) > 0

mengakibatkan terdapat persekitaran

V2

dari

sehingga

f (x) f (c) >0 xc


Dengan mengambil setiap

untuk setiap

x V2 .

(4.15)

x V.

Ambil

V := V1 V2 maka x V dan x < c

kedua ketidaksamaan ini berlaku untuk maka berlaku

x c < 0.

Di lain pihak

diperoleh

f (x) f (c) =

f (x) f (c) (x c) < 0 f (x) < f (c), xc


>0 <0

kontradiksi dengan

f (c) f (x).

12

4 DIFERENSIAL

Kritis 4.2.1.
strim.

f (x) := x3 mempunyai sifat f (0) = 0 tetapi x = 0 bukan titik ekIni berarti f (0) = 0 bukan syarat cukup agar c menjadi titik ekstrim. Ilustrasinya
Fungsi

lihat pada gambar (kiri).

Terkait dengan masalah kritis ini, kebiasaan mengambil turunan pertama kemudian diambil harga nolnya bukanlah cara yang sempurna dalam menentukan nilai ekstrim baik minimum maupun maksimum. Ada tahapan lagi untuk memastikan bahwa nilai nol turunan pertama merupakan ekstrim, yaitu menggunakan uji derivatif pertama yang akan dibahas berikutnya.

Kritis 4.2.2.

Fungsi

tidak ada. Ini menunjukkan bahwa adanya dapat dilihat pada gambar (kanan).

f (x) := |x| jelas mempunyai minimum relatif di x = 0, tetapi f (0) f (c) pada TEI sangat penting. Ilutrasinya f : I R kontinu pada interval I := [a, b], f (a) = f (b) = 0 maka ada c (a, b) sehingga

Teorema 4.6.
f (c) = 0.
Ilustrasi

[Teorema Rolle] Bila fungsi

terdiferensial pada interval

(a, b)

dan

Teorema Rolle mengatakan bahwa bila dipenuhi beberapa syarat maka ada titik

ekstrim di dalam interval

(a, b).

Ilustrasinya diberikan pada gambar berikut.

f'(c) = 0 y = f(x) b a c

Gambar 4.2: Ilustrasi teorema Rolle (kiri)


Bukti.

f 0, yaitu identik dengan fungsi nol maka sebarang c (a, b) pasti f (c) = 0 karena derivatifnya juga nol di mana-mana. Sekarang andaikan saja f tidak identik dengan nol, yaitu cukup diasumsikan ada bagian f yang positif. Bila semua bagian f negatif, cukup diambil f . Lihat ilutrasi pada gambar berikut ini. Karena f kontinu dalam interval tertutup [a, b] maka berdasarkan Teorema maksimum-minimum, fungsi f mencapai maksimum di dalam [a, b], yaitu ada c [a, b] sehingga f (c) = sup f (x).
Bila memenuhi

x[a,b]

f > 0 maka f (c) > 0. Sekarang dipastikan bahwa c adalah titik interior, c (a, b). Seandainya c bukan interior maka c = a atau c = b. Tetapi hal ini tidaklah mungkin sebab f (a) = f (b) = 0, sedangkan f (c) > 0. Jadi dapat diyakini c adalah titik interior. Karena f (x) ada untuk setiap x (a, b) maka
Karena yaitu

13

4 DIFERENSIAL
fmaks y = f(x) y = - f(x) b a c a c y = f(x) fmaks b

Gambar 4.3: Kemungkinan fungsi f


otomatis

tidak identik dengan nol

f (c)

juga ada. Sampai di sini semua asumsi pada TEI terpenuhi, yaitu mencapai ekstrim pada

c titik interior, f f (c) = 0.

dan

f (c)

ada, sehingga disimpulkan

Sebagai konsekuensi langsung Teorema Rolle, diperoleh Teorema nilai rata-rata berikut.

Teorema 4.7.
I := [a, b],

[Teorema nilai rata-rata] Bila fungsi

terdiferensial pada interval

(a, b)

maka

f : I R kontinu pada interval ada c (a, b) sehingga


(4.16)

f (b) f (a) = f (c)(b a)


Ilustrasi

atau

f (b) f (a) = f (c). ba c


di

Berdasarkan persamaan di atas, TNR mengatakan bahwa

adalah suatu titik

dimana gradien garis singung kurva melalui

y = f (x)

x=c

sejajar dengan garis yang

(a, f (a))

dan

(b, f (b))

seperti diilustrasikan pada gambar berikut.

(a,f(a))

y = f(x)

h(x) (b,f(b)) sejajar

Gambar 4.4: Ilustrasi dan interpretasi TNR


Bukti.
Didenisikan fungsi

h:IR

sebagai berikut

h(x) := f (x) f (a)


Selanjutnya ditunjukkan

f (b) f (a) (x a). ba

memenuhi syarat pada Teorema Rolle:

14

4 DIFERENSIAL

kontinu pada

[a, b]

karena ia tersusun atas fungsi-fungsi kontinu pada

[a, b],

Dengan argumen yang mirip, kita simpulkan

h fungsi terdiferensial pada (a, b),

)f (a) )f (a) h(a) = f (a) f (a) f (bb (a a) = 0 dan h(b) = f (b) f (a) f (bb (b a a a) = 0 .
Berdasarkan Teorema Rolle, terdapatlah

c (a, b)

sehingga

h (c) = 0.

Derivatif

h (x)

diperoleh sebagai berikut

h (x) = f (x)
sehingga diperoleh

f (b) f (a) ba

0 = h (c) = f (c)

f (b) f (a) f (b) f (a) = f (c). ba ba

4.3 Penggunaan teorema rata-rata

4.3.1 Identikasi sifat fungsi asal melalui derivatifnya


Teorema 4.8.
Bukti.

f kontinu pada interval tutup I := [a, b] dan terdiferensial pada interval buka (a, b) dengan f (x) = 0 untuk setiap x (a, b) maka f fungsi konstan.
Kita mulai dari

Jika

f (a) [a, x],

yaitu nilai maka

setiap

x (a, b].

Ambil sebarang

cukup TNR pada

f di titik a. Dibuktikan f (x) = f (a) x (a, b]. Karena fungsi f memenuhi terdapat c (a, x) sehingga

untuk syarat

f (x) f (a) = f (c)(x a).


Karena

f (c) = 0
Jika

maka diperoleh

f (x) f (a) = 0,
fungsi konstan.

yaitu

f (x) = a.

Karena

diambil sebarang maka terbukti

Teorema 4.9.

f dan g kontinu pada interval tutup I := [a, b] dan terdiferensial pada interval buka (a, b) dengan f (x) = g (x) untuk setiap x (a, b) maka f = g + C untuk suatu konstanta C .
Bukti.

h(x) := f (x) g (x), maka diperoleh h (x) = 0. Berdasarkan teorema sebelumnya diperoleh h fungsi konstan, katakan h(x) = C . Akibatnya f (x)g (x) = C atau f (x) = g (x) + C .
Ambil

4.3.2 Identikasi fungsi naik dan fungsi turun


Denisi 4.3.
Fungsi

dikatakan

x2 f (x1 ) f (x2 ), dikatakan f (x2 ). Dikatakan naik tegas atau

naik (increasing ) pada interval I jika berlaku  x1 < turun (decreasing ) jika berlaku  x2 < x2 f (x1 )
turun tegas jika tidak memuat tanda kesamaan.

15

4 DIFERENSIAL

4.3.3 Uji derivatif pertama untuk ekstrim 4.3.4 Penyelesaian masalah pertidaksamaan
4.4 Aturan L'Hospital
Marquis Guillame Francois L'Hospital (1661-1704) mempublikasikan teorema imit dalam kalkulus yang belakang ini disebut aturan L'Hospital. Pada teorema limit hasil bagi berlaku bahwa jika dan jika

limxc f (x) = A dan limxc g (x) = B ,

B=0

maka

xc
Namun, jika

lim

f (x) A = . g (x) B A=0


dan

B=0

maka tidak ada kesimpulan yang dapat diambil. Dalam kasus

maka limit tersebut menjadi maka limit hasil bagi ada, mungkin juga tidak ada.

asalkan limitnya ada. Dalam kasus

A=0 B =0

f 0 g menghasilkan bentu taktentu 0 . Limit bentuk tentu mungkin

Contoh 4.6.

Misalkan

f (x) := x lim

dan

g (x) := x.

Dalam kasus ini untuk

c = 0,

muncul

bentuk taktentu

0 0 . Tetapi

f (x) x = lim = . x0 g (x) x0 x


Dalam kasus ini bentuk taktentu

0 0 memberikan hasil bilangan real.

Bentuk taktentu lainnya diberikan sebagai berikut :

, 0 , 00 , 1 , 0 , .

Aturan hospital untuk bentuk


Teorema 4.10.

0 0

Misalkan f, g : [a, b] R berlaku f (a) = g (a) = 0, dan g (x) = 0 untuk a < x < b. Bila f dan g terdiferensial di a dan g (a) = 0 maka

xa+

lim

f (x) f (a) = . g (x) g (a)

Bukti.

Karena

f (a) = g (a) = 0,

kita dapat menulis bentuk yang ekuivalen sebagai

berikut

f (x) f (x) f (a) = = g (x) g (x) g (a)

f (x)f (a) xa g (x)g (a) xa

Selanjutnya dengan menggunakan teorema limit hasil bagi diperoleh

xa+

lim

limxa+ f (x) = g (x) limxa+

f (x)f (a) xa g (x)g (a) xa

f (a) . g (a)

16

4 DIFERENSIAL
Hati-hati dengan syarat f (a) = g (a) = 0.
Sebagai contoh, jika

f (x) := x + 17

dan

g (x) := 2x + 3 f (x) 17 = , g (x) 3

maka diperoleh

x0
padahal

lim

f (0) 1 = . g (0) 2
Hasil ini tidak sama dengan hasil yang ada dalam teorema dikarenakan tidak terpenuhi.

f (0) = g (0) = 0

Contoh 4.7.

Hitunglah limit berikut dengan menggunakan teorema di atas

x2 + x . x0 sin 2x lim
Penyelesaian.
Dalam soal ini kita mempunyai Jadi diperoleh

f (x) = x2 +x dan g (x) = sin 2x, limx0 f (x) =

limx0 g (x) = 0. lim

x2 + x 2x + 1 2(0) + 1 1 f (x) = lim = lim = = . x0 sin 2x x0 2 cos 2x x0 g (x) 2 cos 2(0) 2


Teorema nilai rata-rata Cauchy (TNR-C)

Teorema 4.11.
diasumsikan

Misalkan f an g kontinu pada [a, b] dan terdiferensial pada (a, b), dan g (x) = 0 untuk setiap x (a, b). Maka terdapat c (a, b) sehingga

f (c) f (b) f (a) = . g (b) g (a) g (c)

17

Você também pode gostar