Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Diferensial merupakan topik yang cukup 'baru' dalam matematika. Dimulai sekitar tahun 1630 an oleh Fermat ketika menghadapi masalah menentukan garis singgung kurva, dan juga masalah menentukan maksimum atau minimum fungsi. Kemudian, kaitan antara garis singgung kurva dan velositas atau kecepatan suatu benda bergerak ditemukan pada masa berikutnya sekitar tahun 1660 an oleh Sir Isaac Newton (1642-1727). Selanjutnya, Newton mengembangkan temuan ini menjadi teori uksi yang didasarkan ide intuitif dari limit; didalamnya muncul konsep diferensial dimana beberapa istilah dan notasi diciptakan. Pada pihak lain, secara terpisah Gottfried Leibniz (1646-1716) sekitar tahun 1680 menyelidiki bahwa luas daerah di bawah kurva dapat dihitung dengan membalik proses diferensial. Teknik menarik Leibniz ini dapat memecahkan masalah yang sebelumnya sangat sulit menjadi sangat mudah; merupakan pemicu ketertarikan bagi banyak matematikawan melakukan riset pengembangan dan dihasilkan teori koheren yang dewasa ini menjadi
Pada bab ini kita akan memahami teori diferensial dimana diasumsikan bahwa mahasiswa sudah memahami interprestasi sika dan geometris dari derivatif suatu fungsi. Diingatkan bahwa teori diferensial dan teori diferensial adalah dua topik yang konsepnya berbeda, namun keduanya dihubungkan oleh teorema fundamental kalkulus. Teori integral akan dipelajari pada bab berikutnya.
4 DIFERENSIAL
9. Memahami teorema yang menghubungkan derivatif fungsi dan derivatif fungsi inversnya. 10. Mengkaji masalah-masalah kritis yang berkaitan dengan konsep diferensial, seperti a) fungsi yang kontinu di mana-mana tetapi tidak terdiferensial di mana-mana b) ketakberlakuan aturan rantai jika ada syarat pada hipotesis yang tidak dipenuhi. c) ketakberlakuan torema pada indikator 9 jika fungsinya tidak naik tegas d) dll Sungguh banyak tuntutan pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai oleh mahasiswa. Bayangkan, ini hanya untuk 1 sub pokok bahasan. Padahal kita masih akan mempelajari 3 sub pokok bahasan yang lebih luas lagi yaitu Teorema nilai rata-rata (TNR), aturan L'Hospital dan Teorema Taylor. Tidak ada pilihan kecuali wajib memenuhi tuntutan seperti ini, kecuali kalau nanti siap menjadi sarjana 'ecek-ecek'. tuntutan seperti ini. Hanya sistem pembelajaran berpusat pada mahasiswa sajalah yang dimungkinkan dapat mencapai Mahasiswa yang pasif, hanya 'nrimo' dan pasrah pada nasib dipastikan tidak mungkin dapat 'eksis', akhirnya TERSINGKIR. Semangat dan motivasi mempunyai kekuatan luar biasa dalam mencapai sukses belajar, bukan kecerdasan.
Denisi 4.1.
berlaku
Misalkan
dikatakan derivatif
I R suatu interval, dan f : I R, c R. Bilangan real L f di titik c jika diberikan sebarang > 0 terdapat > 0 sehingga
dimana
xI
0 < |x c| <
(4.1)
terdiferensial di
c,
f (c) = L.
)f (c) dalam g (x) := f (xx c f di c diberikan oleh
ek-
limxc g (x) = L,
kemudian diambil
f (c) = lim
f (x) f (c) xc xc
(4.2)
asalkan limit ini ada. Sebelum lanjut, pahami dulu maksud Denisi 4.1, pahami mengapa ekspresi (4.1) dapat ditulis ke dalam bentuk (4.2). Fungsi
dikatakan terdiferensial di
jika derivatifnya
terdiferensial pada
sudah jelas perbedaan istilah derivatif dan diferensial. Istilah 'turunan' adalah bentuk nasionalisasi istilah 'derivative'.
Contoh 4.1.
R.
Diperoleh
Perhatikan fungsi
f (c) = lim
4 DIFERENSIAL
Karena
Dua sifat, kekontinuan dan keterdiferensialan ternyata memiliki hubungan implikasi seperti diungkapkan pada Teorema berikut.
Teorema 4.1.
Bukti.
Misalkan
kontinu di
Untuk
x I
dan
x = c,
f (x) f (c) =
Karena
f (x) f (c) xc
(x c).
f (c)
samaan ini dan gunakan sifat limit hasil kali fungsi maka diperoleh
limxc f (x) =
f (c), yaitu f
kontinu di
c.
Dengan teorema ini, dapatkah Anda menyimpulkan lebih luas mana, himpunan fungsi terdiferensial atau himpunan fungsi kontinu ? Teorema ini
tidak
mengatakan kontinu
diferensial.
Diperhatikan fungsi
f (x) :=
|x|, x R.
x = 0,diperoleh 1 1
jika jika
x>0 x < 0.
x0
lim
dan
x0+
lim
Karena kedua limit satu sisi tidak sama maka disimpulkan sehingga
f (0)
tidak terdiferensial di
0.
Kritis 4.1.1.
dalam bentuk
f (x) :=
n=0
1 cos(3n x). 2n
Ternyata fungsi ini kontinu di mana-mana tetapi tidak terdiferensial di mana-mana. Buktinya sangat sulit. Tapi bagi mahasiswa berjiwa peneliti/penemu akan mencari tahu bagaimana cara membuktikan fakta ini. Banyak sumber belajar yang dapat digunakan,
4 DIFERENSIAL
2
1.5
0.5
0.5
1.5
2 3 2 1 0 1 2 3
suku pertama (n
= 4)
f (x) = cos x +
R,
fungsi
(f )
terdiferensial di
c,
dimana (4.3)
(f ) (c) = f (c)
b.
fungsi jumlahan
f +g
terdiferensial di
c,
yaitu (4.4)
fg
terdiferensial di
c,
dimana (4.5)
f /g
terdiferensial di
asalkan
g (c) = 0,
dimana
f g
(c) =
(4.6)
4 DIFERENSIAL
Bukti.
Hanya diberikan outline bukti untuk bagian c, sedangkan yang lainnya sudah di-
tulis dengan jelas pada buku paket. Silahkan dipelajari sendiri! Ketidaklengkapan ini harusnya dijadikan sarana untuk belajar mandiri, kecuali orang-orang pemalas (bukan bodoh) yang bermental untuk
Misalkan
p := f g,
maka
x=c
p(x) p(c) xc
= = =
f (x)g (x) f (c)g (c) xc f (x)g (x) f (c)g (x) + f (c)g (x) f (c)g (c) xc f (x) f (c) g (x) g (c) g (x) + f (c) . xc xc f c)g (x)+f (c)g (x)
Tujuannya agar
suatu kuantitas bernilai nol sehingga tidak merubah apa-apa. Dengan menggunakan fakta
diperoleh bentuk pada denisi diferensial seperti tampak pada baris berikutnya.
kontinu di
p = fg
terdiferensial di
c.
Perjelas langkah-langkah yang masih bolong pada pembuktian ini, kemudian buktikan bagian lainnya yang belum disinggung. Kalau pada teorema ini hanya terlibat dua fungsi bangkan untuk berhingga banyak fungsi
duksi matematika. Kita amati untuk sifat jumlahan fungsi terdiferensial berikut.
Corollary 1.
dan
(f1 + f2 + + fn ) (c) = f1 (c) + f2 (c) + + fn (c) (f1 f2 fn ) (c) = f1 (c)f2 (c) fn (c) + f1 (c)f2 (c) fn (c) + + f1 (c)f2 (c) fn (c).
Suatu kejadian khusus pada sifat diferensial perkalian adalah bilamana
(4.7)
(4.8)
f1 = f2 = =
(4.9)
fn := f
maka berlaku
f n (x) = xn .
Tulis saja
g (x) :=
4 DIFERENSIAL
Fakta ini sudah Anda kenal dengan baik pada kalkulus, yaitu bila
y = xn
maka
y =
nxn1 .
Notasi lain yang digunakan untuk
adalah
Df
dan
f , yaitu f = f (x).
Notasi
df dx bila
kalkulus diferensial.
y = sin
1 + x2 d dx
seperti berikut :
1 + x2
1 + x2
d 1 1 + x2 1 + x2 2 1 + x2 dx 1 1 + x2 2x 2 1 + x2 x 1 + x2 1 + x2
Semuanya paham prosedur tersebut di atas, ada yang kurang paham. Segeralah sadar dan insyaah!....Pertanyaannya, apa dasar Anda boleh melakukan langkah-langkah ini ? Bagaimana pembenarannya ? Pada bagian ini kita membahas turunan fungsi komposisi
g f. I dan J interval pada R, dan misalkan g : I R, f : J R adalah fungsi-fungsi dimana f (J ) I , dan misalkan c J . Bila f terdiferensial di c dan g terdiferensial di f (c) maka fungsi komposisi g f terdiferensial di c, dimana (g f ) (c) = g (f (c)) f (c). (4.11)
Bukti. Fakta yang diketahui pada teorema ini adalah di
Teorema 4.3.
dan
terdiferensial di
f (c).
Tulis
d := f (c)
bila bila
dan didenisikan
c J , f (J ) I , f terdiferensial G : I R sebagai
berikut
G(y ) :=
Karena
g (y )g (d) y d
y I, y = d, y = d.
g (d)
terdiferensial di
d,
yaitu
kontinu di
Gf
juga kontinu di
g (d) ada dan berlaku limyd G(y ) = g (d) = G(d) d. Karena f kontinu di c dan f (J ) I maka c (justikasi !, mengapa?), sehingga berlaku
y d
(4.12)
x c
lim (G f )(x) = (G f )(c) = G(f (c)) = G(d) = lim G(y ) = g (d) = g (f (c))
4 DIFERENSIAL
ditulis
maka diperoleh
y I.
xJ
dan misalkan
g f (x) g f (c) = g (f (x)) g (f (c)) = g (y ) g (d) = G(y )(y d) = G (f (x)) (y d) = G f (x)(f (x) f (c)).
Untuk
x = c, kita bagi kedua ruas persamaan yang baru diperoleh dengan x c, diperoleh f (x) f (c) g f (x) g f (c) = G f (x) xc xc
f (x) f (c) f (x) f (c) = lim G f (x) lim x c xc xc xc xc (f g ) (c) = g (f (c)) f (c). = lim G f (x)
Contoh 4.2.
h(x) = sin 1 + x2 dapat dipandang sebagai komposisi fungsi h = g f dimana g (x) = sin x dan f (x) = 1 + x2 . Kemudian, fungsi f (x) = 1 + x2 suatu komposisi fungsi f = g1 f1 dimana g1 (x) = x dan f1 (x) = 1 + x2 . Untuk fungsi komposisi yang terdiri dari tiga fungsi
Pada ilustrasi awal sub pokok bahasan ini, fungsi seperti ini, aturan rantai dapat diperumum sebagai
f n := f f f .
n f aktor
Contoh 4.3.
ny n1 dan
Misalkan
f :IR
terdiferensial pada
dan
g (y ) = y n .
Karena
g (y ) =
fn
=gf
untuk setiap
x I.
Contoh berikut ini menentukan derivatif fungsi dengan menggunakan aturan rantai dan denisi derivatif.
4 DIFERENSIAL
Contoh 4.4.
Misalkan fungsi
f (x) :=
Tentukan
x2 sin(1/x) 0
x=0 . bila x = 0
bila
f (x)?
Untuk
Penyelesaian.
x=0
untuk
x = 0.
f (0) = lim
Langkah terakhir menggunakan hasil yang pernah dipelajari pada pokok bahasan limit, ingatkah?...lihat lagi. Jadi fungsi
dengan derivatif
f (x) :=
Ingat nilai
2x sin(1/x) cos(1/x) 0 f
pada derivatif
kontinu di
x=0
(mengapa ?),
tidak kontinu di
x=0 0.
tetapi fungsi
Fungsi invers
Pada bagian ini dibahas hubungan derivatif fungsi dan derivatif inversnya, seperti diungkapkan pada teorema berikut.
Teorema 4.4.
dimana
I R suatu interval, dan f : I R fungsi monoton tegas I . Bila J = f (I ) dan g : J R monoton tegas dan kontinu, invers fungsi f . Bila f terdiferensial di c I dan f (c) = 0, maka g terdiferensial di d := f (c),
dan kontinu pada
Misalkan
g (d) =
Bukti.
Dapat dilihat pada buku teks.
1 1 = . f (c) f (g (d))
(4.13)
Untuk sementara dilewatkan dulu memahami buktinya, tapi pahami dulu maksud teoremanya. Untuk memahami teorema ini, beberapa istilah: fungsi kontinu, monoton tegas, fungsi invers harus dipahami kembali.
4 DIFERENSIAL
n N, I := [0, ) dan misalkan f (x) = xn . Dengan mudah dapat dimengerti bahwa f monoton tegas dan kontinu pada I , sehingga inversnya ada 1/n untuk y J := [0, ) juga monoton tegas, kontinu. Diketahui pula yaitu g (y ) = y n 1 f (x) = nx untuk semua x I . Jadi berdasarkan hal ini, jika y > 0 maka g (y ) ada,
Misalkan yaitu
Contoh 4.5.
g (y ) =
Akhirnya disimpulkan
1 1 1 = = n 1 f (g (y )) n (g (y )) n y 1/n
1 (1/n)1 g (y ) = n y , y > 0.
n1
1 ny (n1)/n
f (x) := x3 , x R k (x) :=
1 , x
x>0 c R. = lim
Diperoleh
Penyelesaian.
f (c) := lim
f (x) f (c) x c xc
Ada beberapa langkah yang sengaja tidak diberikan secara eksplisit. Tugas mahasiswalah yang harus melengkapinya. Jadi
f (x) = 3x2
untuk setiap
R.
c > 0.
1 x
Didapat
k (c) := lim
k (x) k (c) xc xc
= lim
1 c
c > 0
maka diperoleh
k (x) =
, x > 0. 2x1 x
2. Tunjukkan fungsi
f (x) := x1/3 , x R
tidak terdiferensial di
x = 0.
4 DIFERENSIAL
Penyelesaian.
Dibentuk pecahan yang mengarah pada
f (0),
yaitu
1 tidak ada (Petunjuk: gunakan krix2/3 f (x)f (0) teria barisan untuk limit !). Karena limx0 tidak ada maka disimx0
limx0
pulkan
f (0) f
3. Misalkan fungsi
f (x) :=
Buktikan
x2 0
x x
rasional irrasional.
terdiferensial di
0,
dan tentukan
f (0)! f (0) = 0.
Diperhatikan
Penyelesaian.
f (x) x , diperoleh
f (x) = x
Selanjutnya, ditunjukkan ke
x 0
jika jika
x x
rasional irrasional.
limx0
0,
f (xn ) = xn
Jadi apapun kasusnya barisan dan
xn 0
f (xn ) xn
jika jika
xn xn
rasional irrasional.
konvergen ke
0.
f (0) = 0.
f (x) :=
x 1+x2 m
,
h(x) := sin xk
m, k N.
Penyelesaian.
10
4 DIFERENSIAL
5. Misalkan
nN
dan
f :RR
f (x) :=
Tentukan nilai
xn 0
untuk untuk
x0 . x<0 0.
Pertanyaan yang
0.
Penyelesaian.
0: limx0 f (x) = f (0) = 0. Agar syarat ini n = 0. Syarat ini otomatis dipenuhi undipenuhi maka haruslah limx0 x tuk setiap bilangan aslin. Jadi fungsi ini kontinu untuk setiap n N.Untuk keterdiferensialan di 0, diperhatikan bentuk berikut
Syarat kontinu di
xn1 0
x0 . jika x < 0
jika
f (0)
limx0
x 0
Keadaan ini hanya dipenuhi oleh dipenuhi?) 6. Misalkan
lim xn1 = 0. n = 2, 3, .
(Mengapa
n = 1
tidak
Buktikan
g (x) := |f (x)|terdiferensial
Penyelesaian.
11
4 DIFERENSIAL
9. Memahami pengertian fungsi naik dan fungsi turun. 10. Memahami teorema yang menghubungkan derivatif dan naik turunnya fungsi dan dapat membuktikannya. 11. Memahami uji derivatif pertama untuk ekstrim dan mampu membuktikan teoremanya. 12. Mampu menggunakan TNR untuk menyelesaikan masalah pertidaksamaan. Sungguh banyak pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Bayangkan untuk 1 pertemuan saja seperti ini, bagaimana kalau selama kuliah ada 20 mata kuliah per semester
13 kali pertemuan
7 semester
yang seharusnya dapat dari tatap muka saja, belum lagi hasil belajar mandiri. Seharusnya semua lulusan mempunyai kualitas tinggi sejajar dengan lulusan perguruan tinggi kelas dunia, hebat.
Denisi 4.2.
relatif. Fungsi
Ada dua macam ekstrim relatif, yaitu maksimum relatif dan minimum
f :IR
cI x V I,
V := V (c) V := V (c)
sehingga
c I x V I.
sehingga
Teorema berikut memberikan syarat cukup untuk ekstrim interior, yaitu bilamana interior interval
I.
[Teorema ekstrim interior (TEI)] Jika
Teorema 4.5.
Bukti.
f (c) > 0 dan f (c) < 0, kemudian ditunjukkan kontradiksi sehingga disimpulkan f (c) = 0. Karena diketahui f mempunyai minimum relatif di c maka terdapat V1 persekitaran c sehingga berlaku f (c) f (x), untuk setiap x V1 . (4.14)
Pengandaian
f (c) > 0
V2
dari
sehingga
untuk setiap
x V2 .
(4.15)
x V.
Ambil
x c < 0.
Di lain pihak
diperoleh
f (x) f (c) =
kontradiksi dengan
f (c) f (x).
12
4 DIFERENSIAL
Kritis 4.2.1.
strim.
f (x) := x3 mempunyai sifat f (0) = 0 tetapi x = 0 bukan titik ekIni berarti f (0) = 0 bukan syarat cukup agar c menjadi titik ekstrim. Ilustrasinya
Fungsi
Terkait dengan masalah kritis ini, kebiasaan mengambil turunan pertama kemudian diambil harga nolnya bukanlah cara yang sempurna dalam menentukan nilai ekstrim baik minimum maupun maksimum. Ada tahapan lagi untuk memastikan bahwa nilai nol turunan pertama merupakan ekstrim, yaitu menggunakan uji derivatif pertama yang akan dibahas berikutnya.
Kritis 4.2.2.
Fungsi
tidak ada. Ini menunjukkan bahwa adanya dapat dilihat pada gambar (kanan).
f (x) := |x| jelas mempunyai minimum relatif di x = 0, tetapi f (0) f (c) pada TEI sangat penting. Ilutrasinya f : I R kontinu pada interval I := [a, b], f (a) = f (b) = 0 maka ada c (a, b) sehingga
Teorema 4.6.
f (c) = 0.
Ilustrasi
(a, b)
dan
Teorema Rolle mengatakan bahwa bila dipenuhi beberapa syarat maka ada titik
(a, b).
f'(c) = 0 y = f(x) b a c
f 0, yaitu identik dengan fungsi nol maka sebarang c (a, b) pasti f (c) = 0 karena derivatifnya juga nol di mana-mana. Sekarang andaikan saja f tidak identik dengan nol, yaitu cukup diasumsikan ada bagian f yang positif. Bila semua bagian f negatif, cukup diambil f . Lihat ilutrasi pada gambar berikut ini. Karena f kontinu dalam interval tertutup [a, b] maka berdasarkan Teorema maksimum-minimum, fungsi f mencapai maksimum di dalam [a, b], yaitu ada c [a, b] sehingga f (c) = sup f (x).
Bila memenuhi
x[a,b]
f > 0 maka f (c) > 0. Sekarang dipastikan bahwa c adalah titik interior, c (a, b). Seandainya c bukan interior maka c = a atau c = b. Tetapi hal ini tidaklah mungkin sebab f (a) = f (b) = 0, sedangkan f (c) > 0. Jadi dapat diyakini c adalah titik interior. Karena f (x) ada untuk setiap x (a, b) maka
Karena yaitu
13
4 DIFERENSIAL
fmaks y = f(x) y = - f(x) b a c a c y = f(x) fmaks b
f (c)
juga ada. Sampai di sini semua asumsi pada TEI terpenuhi, yaitu mencapai ekstrim pada
dan
f (c)
Sebagai konsekuensi langsung Teorema Rolle, diperoleh Teorema nilai rata-rata berikut.
Teorema 4.7.
I := [a, b],
(a, b)
maka
atau
y = f (x)
x=c
(a, f (a))
dan
(b, f (b))
(a,f(a))
y = f(x)
h:IR
sebagai berikut
14
4 DIFERENSIAL
kontinu pada
[a, b]
[a, b],
)f (a) )f (a) h(a) = f (a) f (a) f (bb (a a) = 0 dan h(b) = f (b) f (a) f (bb (b a a a) = 0 .
Berdasarkan Teorema Rolle, terdapatlah
c (a, b)
sehingga
h (c) = 0.
Derivatif
h (x)
h (x) = f (x)
sehingga diperoleh
f (b) f (a) ba
0 = h (c) = f (c)
f kontinu pada interval tutup I := [a, b] dan terdiferensial pada interval buka (a, b) dengan f (x) = 0 untuk setiap x (a, b) maka f fungsi konstan.
Kita mulai dari
Jika
setiap
x (a, b].
Ambil sebarang
f di titik a. Dibuktikan f (x) = f (a) x (a, b]. Karena fungsi f memenuhi terdapat c (a, x) sehingga
untuk syarat
f (c) = 0
Jika
maka diperoleh
f (x) f (a) = 0,
fungsi konstan.
yaitu
f (x) = a.
Karena
Teorema 4.9.
f dan g kontinu pada interval tutup I := [a, b] dan terdiferensial pada interval buka (a, b) dengan f (x) = g (x) untuk setiap x (a, b) maka f = g + C untuk suatu konstanta C .
Bukti.
h(x) := f (x) g (x), maka diperoleh h (x) = 0. Berdasarkan teorema sebelumnya diperoleh h fungsi konstan, katakan h(x) = C . Akibatnya f (x)g (x) = C atau f (x) = g (x) + C .
Ambil
dikatakan
x2 f (x1 ) f (x2 ), dikatakan f (x2 ). Dikatakan naik tegas atau
naik (increasing ) pada interval I jika berlaku x1 < turun (decreasing ) jika berlaku x2 < x2 f (x1 )
turun tegas jika tidak memuat tanda kesamaan.
15
4 DIFERENSIAL
4.3.3 Uji derivatif pertama untuk ekstrim 4.3.4 Penyelesaian masalah pertidaksamaan
4.4 Aturan L'Hospital
Marquis Guillame Francois L'Hospital (1661-1704) mempublikasikan teorema imit dalam kalkulus yang belakang ini disebut aturan L'Hospital. Pada teorema limit hasil bagi berlaku bahwa jika dan jika
B=0
maka
xc
Namun, jika
lim
B=0
maka limit tersebut menjadi maka limit hasil bagi ada, mungkin juga tidak ada.
A=0 B =0
Contoh 4.6.
Misalkan
f (x) := x lim
dan
g (x) := x.
c = 0,
muncul
bentuk taktentu
0 0 . Tetapi
, 0 , 00 , 1 , 0 , .
0 0
Misalkan f, g : [a, b] R berlaku f (a) = g (a) = 0, dan g (x) = 0 untuk a < x < b. Bila f dan g terdiferensial di a dan g (a) = 0 maka
xa+
lim
Bukti.
Karena
f (a) = g (a) = 0,
berikut
xa+
lim
f (a) . g (a)
16
4 DIFERENSIAL
Hati-hati dengan syarat f (a) = g (a) = 0.
Sebagai contoh, jika
f (x) := x + 17
dan
maka diperoleh
x0
padahal
lim
f (0) 1 = . g (0) 2
Hasil ini tidak sama dengan hasil yang ada dalam teorema dikarenakan tidak terpenuhi.
f (0) = g (0) = 0
Contoh 4.7.
x2 + x . x0 sin 2x lim
Penyelesaian.
Dalam soal ini kita mempunyai Jadi diperoleh
Teorema 4.11.
diasumsikan
Misalkan f an g kontinu pada [a, b] dan terdiferensial pada (a, b), dan g (x) = 0 untuk setiap x (a, b). Maka terdapat c (a, b) sehingga
17