Você está na página 1de 17

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN IDIOPATIK TROMBOSITOPENI PURPURA (ITP)

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak Dosen : Ns. MARFUAH, S.Kep.

Oleh : KELOMPOK X 1. Suwarni (08.44.KH) 2. Sri Hermini (08.38.KH) 3. Sulaiman (08.41.KH)

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS KESEHATAN AKADEMI KEPERAWATAN PROGRAM KHUSUS LUMAJANG

ii

2010

MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN IDIOPATIK TROMBOSITOPENI PURPURA (ITP)

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak Dosen : Ns. MARFUAH, S.Kep.

Oleh : KELOMPOK X 1. Suwarni (08.44.KH) 2. Sri Hermini (08.38.KH) 3. Sulaiman (08.41.KH)

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS KESEHATAN AKADEMI KEPERAWATAN PROGRAM KHUSUS LUMAJANG 2010

ii

iii

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan rahmat waktu, rahmat kesehatan, sehingga makalah ini bisa terselesaikan. Makalah ini ditujukan agar kita dapat mengerti konsep idiopatik trombositopenia Purpura (ITP) beserta asuhan keperawatannya. Dengan demikian, kita dapat memanfaatkan pengetahuan tersebut dalam memberikan penanganan dan asuhan keperawatan pada anak dengan ITP apabila kita menemukannya nanti baik di institusi maupun di lapangan. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Ibu Ns. Marfuah, S.Kep. selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Anak yang telah memberikan arahan dan motivasi sehingga kami mampu melahirkan makalah tentang ITP. Demi kesempurnaan di masa yang akan datang, kami mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun, terutama dari dosen dan teman-teman mahasiswa dan dari semua pembaca pada umumnya.

Jember, Mei 2010 Penyusun

iii

iv

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN HALAMAN SAMPUL DALAM .. KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI . DAFTAR GAMBAR . DAFTAR BAGAN BAB 1 Pendahuluan ... BAB 2 Tinjauan Pustaka ... 2.1. Fisiologi Darah . . 2.2. Idiopatic Thrombocytopeni Purpura (ITP) ............. 2.2.1. Definisi ................... . 2.2.2. Etiologi ... .............. .. 2.2.3. Klasifikasi ............................................................. 2.2.4. Gambaran Klinis ................................................... 2.2.5. Patofisiologi .......................................................... 2.2.6. Diagnosa Banding ................................................ 2.2.7. Penatalaksanaan .................................................... 2.3. Asuhan Keperawatan ... .......... 2.3.1. Pengkajian ........... ................................................ 2.3.2. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul ... 2.3.3. Perencanaan .......................................................... BAB 3 PENUTUP . DAFTAR PUSTAKA i ii iii iv v vi 1 2 2 4 4 4 4 4 5 6 6 6 6 7 8 10

DAFTAR GAMBAR Nomor Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Judul Gambar Eritrosit .. Ikatan hemoglobin ... ....... Lekosit . Trombosit ..................... .. Halaman 2 3 4 4

iv

DAFTAR BAGAN Nomor Bagan 2.1 Judul Bagan Patofisiologi ITP . . Halaman 5

BAB 1 PENDAHULUAN Saat ini sedang marak timbul berbagai penyakit yang penyebabnya adalah idiopatik alias tidak diketahui dengan jelas penyebabnya, salah satunya adalah idiopatik trombositopenia purpura (ITP). Entah bagaimana, antibodi yang mestinya melawan musuh malah menghamtam kawannya sendiri, yakni trombosit sehingga jumlah trombosit menjadi sangat rendah. Akibatnya, masa perdarahan memanjang yang berujung pada terjadinya anemia. Pada anak, penyakit ini dapat mengganggu proses tumbuh kembang meskipun di antara masa relaps masih terdapat masa remisi dimana anak masih dapat melalui hariharinya tanpa gangguan. Akan tetapi, pengetahuan akan penyakit ini diharapkan dapat membantu orang tua, terutama yang memiliki anak dengan ITP agar mengetahui bagaimana proses perawatan anak dengan ITP. Oleh karenanya, makalah ini ditujukan tidak hanya bagi kalangan kesehatan, tetapi juga untuk masyarakat sehingga lebih terbuka wawasannya tentang penyakit ITP.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fisiologi Darah Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian, yakni cairan yang merupakan bahan interseluler yang disebut plasma dan unsur-unsur padat berupa sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan 1

12 berat badan

atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55% adalah cairan, sedangkan 45% sisanya adalah sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau volume sel darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai dengan 47. Darah tersusun atas serum darah atau plasma yang terdiri atas: 1. Air 3. Mineral : 91,0% : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan besi) Sisanya diisi oleh sejumlah bahan organik, yaitu glukose, lemak, urea, asam urat, kreatini, kolesterol, dan asam amino. Plasma juga berisi gas oksigen dan karbondioksida, hormin-hormon, enzim, dan antigen. Sementara komponen yang kedua, yaitu sel darah terdiri atas tiga jenis, yaitu eritrosit (sel darah merah), lekosit (sel darah putih), dan trombosit (butir pembeku). Sel darah merah merupakan unsur padat terbanyak dalam darah, yakni 5.000.000/mm3 darah (Pearce, Evelyn, 2000). Di dalamnya terdapat hemoglobin, yakni sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen (www.wikipedia.org). 2. Protein: 8,0% (albumin, globulin, protrombin, dan fibrinogen)

Gambar 2.1 Eritrosit (Sumber: www.wikipedia.org dan www.medicinenet.com)

Hemoglobin adalah suatu molekul protein yang terdapat di dalam sel darah merah yang dapat mengambil oksigen dari paru-paru dan membawanya untuk di edarkan ke seluruh jaringan tubuh. Selain itu, hemoglobin juga dapat membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru (www.medicinenet.com).

Gambar

2.2

Ikatan hemoglobin www.medicinenet.com)

(Sumber:

www.wikipedia.org

dan

Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoemoid, dan dapat menembus idnding kapiler. Normalnya, terdapat 4000 sampai dengan 11.000 sel darah putih dalam 1 mm3 darah manusia. Sel darahj ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh (www.wikipedia.org.id).

Gambar 2.3 Lekosit (Sumber: www.wikipedia.org dan www.medicinenet.com) Trombosit adalah sel kecil kira-kira sepertiga ukuran sel darah merah. Trombosit adalah sel anuklear (tidak mempunyai nukleus pada DNA-nya)dengan bentuk tak beraturan berukuran diameter2-3 m dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar. Terdapat 300.000 trombosit dalam setiap mm3 darah. Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah (www.wikipedia.org.id).

Gambar 2.4 Trombosit (Sumber: www.medicinenet.com) 2.2. Idiopatic Thrombocytopeni Purpura (ITP) 2.2.1. Definisi Merupakan penyakit yang etiologinya tidak diketahui, dengan manifestasi hematologis berupa penurunan hitung trombosit dan waktu perdarahan memanjang; secara klinis ditandai dengan memar-memar dan seringkali terjadi perdarahan, terutama pada kulit dan membran mukosa (Short, John Rendle, 1992). Adalah kondisi dari rendahnya kadar trombosit tanpa sebab yang jelas, kebanyakan disebabkan oleh perlawanan antibodi terhadap platelet (www.wikipedia.org). 2.2.2. Etiologi Tidak diketahui. Kebanyakan mungkin disebabkan oleh mekainsme imun yang menghancurkan trombosit. Peranan aglutinin trombosit pada saat ini masih belum jelas. Pada beberapa kasus, terjadi sesudah infeksi virus, misalnya rubella. Biasanya juga nterdapat kelemahan pada endotel pembuluh darah (Short, John Rendle, 1992). 2.2.3. Klasifikasi 1. Akut paling sering, 90%, dapat sembuh sendiri dalam 1 tahun 2. Kronis 10%. Kasusnya dapat dianggap kronis apabila trombositopenia berlangsung lebih dari 100 hari. 2.2.4. Gambaran Klinis (Tipe Kronis) Keadaan berlangsung dari remisi dan relaps berganti-ganti. Selama relaps, terjadi memar-memar yang besar sekali, dan dapat terjadi perdarahan

melalui hidung, mulut, uterus, dan saluran kemih. Limpa teraba pada kurang dari sepertiga kasus. Relaps dapat berakhir kira-kira dalam 1 bulan. 2.2.5. Patofisiologi Idiopatik

Trombositopeni

Masa perdarahan memanjang


PK: Perdarahan PK: Perdarahan

Memar (purpura

Epistaksis

Perdaraha n gusi

Melen

Hem aturi

Menorraghi a

Kesulitan mengunyah
Perubahan Perubahan nutrisi: kurang nutrisi: kurang dari kebutuhan dari kebutuhan

Anoreksi PK: Anemia PK: Anemia


Intoleransi Intoleransi aktifitas aktifitas Perubahan perfusi Perubahan perfusi jaringan perifer jaringan perifer Risiko tinggi Risiko tinggi terhadap terhadap infeksi infeksi

Suplai darah ke jaringan menurun

Risiko cedera Risiko cedera

Daya tahan tubuh melemah

Bagan 2.1 Patofisiologi Idiopatic Thrombocytopeni Purpura

2.2.6. Diagnosa Banding 1. Hemofilia 2. Penyebab purpura trombositopenik lainnya, misalnya leukemia. 2.2.7. Penatalaksanaan Kebanyakan akan membaik secara spontan, tetapi mungkin diperlukan pengobatan apabila terjadi trombositopenia berat (dibawah 20.000/L) atau disertai perdarahan. 1. Transfusi darah, tetapi hal ini sedikit sekali berguna karena trombosit yang ditransfusikan akan cepat menghilang 2. Steroid. Sangat berguna pada kasus akut jika perdarahannya berat. Pengobatan rumatan mungkin diperlukan selama kira-kira 4 minggu untuk menaikkan kadar trombosit sampai mencapai 50.000/L. Karena yang terbaik adalah pada minggu pertama, maka steroid harus diberikan pada saat tersebut atau tidak sama sekali. (Short, John Rendle, 1992) 2.3. Asuhan Keperawatan 2.3.1. Pengkajian 1. Umur Perlu dikaji pada usia berapa anak mulai mengalami keluhan seperti epistaksis, perdarahan yang tidak kunjung berhenti 2. Riwayat kesehatan Anak Anak cenderung mengalami perdarahan yang sulit berhenti. Kaji riwayat terjadinya epistaksis, perdarahan, melena, dan perdarahan gusi, serta hematuri. Perlu dikaji juga riwayat adanya infeksi rubella karena sering ditemukan kasus ITP terjadi sesudah infeksi rubella 3. Riwayat Kesehatan Keluarga Meskipun belum ditemukan kaitan yang jelas antara ITP dengan faktor keturunan, tetapi perlu dikaji andanya riwayat penyakit ITP atau penyakit faktor koagulasi lainnya pada keluarga, misalnya hemofilia.

4. Pertumbuhan dan Perkembangan Jarang didapatkan data mengenai adanya kecenderungan gangguan terhadap tumbuh kembang sejak anak karena terdapat masa relaps dimana kondisi anak benar-benar baik sehingga tumbuh kembang cenderung sama seperti anak normal. Namun, ada kalanya berat badan anak cenderung kurang akibat kesulitan mengunyah pada saat makan 5. Pola Makan Karena ada anoreksia dan perdarahan gusi, anak sering mengalami susah makan, sehingga berat badan anak kurang. 6. Pola Aktifitas Anak terlihat lemah dan sangat berhati-hati, anak lebih banyak tidur/istirahat karena bila beraktifitas seperti anak normal mudah terasa lelah. 7. Riwayat Antenatal Care Belum ada kaitan yang jelas antara ITP dengan faktor genetik maupun herediter. Namun, perlu dikaji adanya riwayat infeksi rubella saat ibu hamil. 8. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum anak biuasanya terlihat lemah dan kurang bergairah serta tidak selincah anak seusianya yang normal b. Mata dan konjungtiva terlihat pucat, terdapat lingkar lebam mata c. Mulut dan bibir terlihat pucat kehitaman d. Berat badannya kurang dari normal. e. Kulit. Banyak terdapat memar-memar pada sekujur tubuh 9. Pemeriksaan Diagnosis a. Pada pemeriksaan darah rutin ditemukan kadar trombosit yang rendah b. Kadar Hb rendah akibat perdarah yang memanjang 2.3.2. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul 1. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan 2. Perubahan perfusi jaringan perifer

3. Intoleransi aktifitas 4. Risiko tinggi terhadap infeksi 5. Risiko cedera 2.3.3. Perencanaan Secara umum, tujuan dari perawatan anak dengan ITP adalah: 1. Kebutuhan nutrisi anak terpenuhi secara adekuat 2. Anak akan terpenuhi kebutuhan perfusi jaringan perifernya sehingga dapt melaksanakan aktiofitas yang layak sesuai dengan kemampuannya 3. Terhindar dari risiko infeksi/trauma sehingga perdarahan dapat terhindarkan Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka perencanaan yang dapat dilakukan adalah: 1. Memberikan asupan nutrisi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan anak Anak dengan ITP mengalami anoreksia karena terdapat anemia. Untuk kebutuhan nutrisi per oral, hal yang perlu diperhatikan adalah: a. Diit tinggi kaloro tinggi protein (TKTP) dengan gizi menu seimbang dan bervariasi untuk menghindari kebosanan b. Berikan makanan yang banyak mengandung fe, seperti hati, sayuran hijau tua c. Berikan makanan dalam porsi kecil tetapi sering d. Apabila anak belum mampu makan sendiri, suapi pasien e. Ajak anak untuk makan bersama-sama dan ciptakan suasana yang menyenangkan saat makan 2. Menjaga keadekuatan perfusi jaringan perifer sehingga anak dapat beraktifitas sesuai umurnya tanpa terganggu a. Jaga kondisi anak agar tetap hangat b. Memberikan stimulus sesuai umur anak c. Berikan kesempatan pada anak untuk bermain dengan teman sebaya d. Penuhi kebutuhan nutrisi secara mencukupi e. Pada kondisi dimana perdarahan sulit diatasi, kolaborasikan dengan tim medis untuk pemberian steroid

f. Pantau tumbuh kembang anak secara berkala 3. Mencegah terjadinya infeksi/cedera a. Segera atasi infeksi apabila terjadi b. Berikan nutrisi yang mencukupi dan lakukan istirahat dengan teratur c. Hindari terjadinya trauma atau benturan dengan benda-benda di sekitar anak d. Lakukan oral hygiene secara teratur dengan menggunakan sikat gigi yang lembut

10

BAB 3 PENUTUP ITP atau Idiopatik Trombositopeni Purpura memang bukanlah penyebab utama terganggunya proses tumbuh kembang anak. Namun, apabila penyakit ini tidak tertangani, dapat menyebabkan perdarahan yang merupakan asal-muasal terjadinya anemia. Anemia inilah yang kemudian menjadikan hampir seluruh sistem tubuh anak menjadi terganggu. Penanganan yang tepat dan cepat akan dapat mengurangi risiko terjadinya trauma yang dapat mengakibatkan perdarahan sehingga komplikasi dari penyakit ITYP dapat diminimalisir.

10

DAFTAR PUSTAKA Hidayat, A.Alimul Aziz. (2008). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak,Jakarta:Penerbit Salemba Medika Internet.(2010).Hemoglobin:www.medicinenet.com _______.(2010).Urinary Tract: www.wikipedia.org Nursalam,et al.(2008).Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan Bidan),Jakarta:Penerbit Salemba Medika Pearce, Evelyn.(2000). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis,Jakarta:Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Short,John Rendle,et al.(1992).Ikhtisar Penyakit Anak Edisi VI,Jakarta:Binarupa Aksara

12

12

Você também pode gostar