Você está na página 1de 7

BAB 1 PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Penyakit radang usus (IBD) adalah suatu penyakit yang mengacu pada kondisi kronis yang menyebabkan peradangan pada beberapa bagian usus. Dinding usus menjadi bengkak, meradang, dan mengembangkan bisul, yang dapat menyebabkan ketidak nyamanan dan masalah pencernaan serius. Gejala yang tepat tergantung pada bagian mana dari saluran pencernaan yang terlibat. Penyakit Crohn dan ulcerative colitis adalah bentuk IBD, IBD dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia, tapi biasanya dimulai antara usia 15 dan 30, dan kurang sering antara 50 dan 70 tahun. Ini mempengaruhi laki-laki dan perempuan sama-sama dan tampaknya berjalan dalam keluarga, dengan laporan sampai dengan 20 persen orang dengan kolitis ulserativa memiliki anggota keluarga atau kerabat dengan kolitis ulserativa atau penyakit Crohn. Insiden yang lebih tinggi dari kolitis ulseratif terlihat dalam Putih dan orangorang keturunan Yahudi. Penyakit ini cenderung lebih umum di daerah utara. Penyakit ini dapat dipicu pada orang yang rentan oleh faktor-faktor lingkungan. Di Indonesia sendiri belum ada data prevelensi dan insidensi IBD. Bila bertitik tolak pada data endoskopi di sub bagian gastroentologi RSU PN Cipto MAngunkusumo , Jakarta diperoleh gambaran bahwa terdapat 20 kasus Kolitis Ulseratif dan 10 kasus Crohn disease dari 700 pemriksaan endoskopi atas berbagai indikasi. Data di masyarakat mungkin leih tinggi dari pada yang ada di rumah sakit, mengingat sarana endoskopi belum tersedia merata di pusat pelayanan kesehatan di Indonesia. Pada studi prospektif di beberapa rumah sakit di Jakarta pada kasus yang kolonoskopi atas indikasi diare kronik, hematokezia, dan nyeri perut kronik (total 451 kasus), didpatkan colitis ulseratif sebanyak 5,5%, Crohn disease 2% dan 2,4% indeterminate colitis. ( Djojoningrat, 2001).

1.2 Tujuan 1. Untuk meningkatkan pemahaman peran keperawatan IBD di Australia dan Inggris. 2. Untuk mengidentifikasi atribut perawat,peran mereka saat ini, dan pengaturan pekerjaan mereka. 3. Menerapkan layanan keperawatan pada pasien IBD 1.3 Manfaat 1. Bagi mahasiswa Analisa jurnal keperawatan ini memberi informasi tambahan kepada mahasiswa mengenai bagaimana cara penanganan pasien IBD di Negara Australia dan United Kingdom. Mahasiswa dapat mencari perbedaan antara kedua Negara tersebut kemudian membandingkan dengan penanganan di Indonesia. Jika penanganan mereka lebih baik dan sekiranya bisa diterapkan di Indonesia, maka tidak menutup kemungkinan akan ada perubahan system penanganan penyakit IBD di masa depan. 2. Bagi perawat Sebagai literature penambah ilmu untuk kerja perawat di lapangan 3. Bagi pemerintah Dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap system penanganan IBD di Indonesia.

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Judul Penelitian Inflamatory Bowel Disease Management: A Review of Nurses Role in Australia and The United Kingdom 2.2 Metode Penelitian Peneliti menggunakan metode penyebaran kuesioner kepada 19 orang perawat IBD di Inggris dan 12 orang perawat di Australia. Validasi internal diperoleh dengan uji coba satu peserta potensial dari masing-masing negara. Kuesioner terdiri dari 20 pertanyaan. Pertanyaan 1-5 berisi informasi tentang demografi, kualifikasi keperawatan, tingkat pendidikan dan pengalaman IBD. Pertanyaan 7-15 perawat mengevaluasi peran kerja saat ini, kelompok klien, pemberian pelayanan kepada pasien IBD, minat IBD, tingkat dukungan yang dirasakan, status profesional dan hambatan untuk memberikan layanan IBD. Pertanyaan 16-20 dievaluasi informasi tentang lingkungan kerja. 2.3 Hasil Penelitian Sebagian besar partisipan merupakan perawat teregistrasi (berusia 25-55 tahun). Banyak para partisipan perawat Inggris yang merupakan perawat spesialis IBD, namun partisipan Australia merupakan jurusan dari koordinator uji coba klinis. Perawat Inggris memiliki kertarikan lebih pada kasus IBD dibandingkan perawat-perawat Australia dan menghabiskan sebagian besar waktunya pada keperawatan IBD. Bahkan mereka menyediakan layanan lebih baik terkait kasus IBD. Perawat Australia diidentifikasi memiliki kekurangan pendanaan, waktu, dan manajemen pendukung sebagai barrier untuk perkembangan layanan. Perawat di Australia memiliki fokus pada uji coba klinis dan penyediaan layanan bagi para klien. Namun demikian, keperawatan IBD di Australia masih memiliki potensi untuk memperbaiiki perlengkapan layanan IBD dan mengurangi biaya kesehatan pada IBD dengan meningkatkan penggunaan jasa perawat IBD yang telah mendapat pendanaan medis. Menurut hasil penelitian peran perawat pada kasus IBD diantaranya 3

pada bidang endoskopi, uji klinis penelitian keperawatan, keperawatan klinik general gastro, perawat klinik spesialis IBD dan perawat spesialis IBD. Hasilnya setelah dibandingkan antara perawat di Australia dan perawat di Inggris, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya perawat di Australia kebanyakan consent pada penelitian keperawatan pada uji coba klinis sedangkan perawat inggris konsen pada perawatan IBD dengan bukti jumlah perawat spesialis IBD yang banyak. Layanan yang diberikan kepada pasien IBD diantaranya adalah pemberian edukasi, memberikan dukungan untuk berhenti merokok, melakukan kordinasi dengan tim kesehatan lainnya dan juga melakukan monitoring terhadap tindakan yang sudah dilakukan. 2.4 Analisa Jurnal Penyakit radang usus (IBD) dapat menyebabkan morbiditas yang tinggi dan penurunan kualitas kesehatan dalam kehidupan. Para penderita IBD umumnya terjadi pada massa kanak-kanak dan dewasa muda. Pasien yang menderita IBD dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan kanker kolateral dan dapat terjadi komplikasi seperti kekurangan gizi, pada remaja terjadi kegagalan pertumbuhan dan osteoporosis. Karena morbiditas dan kronisitas serta komplikasi yang tinggi, maka diperlukan penanganan medis dalam jangka panjang dan melibatkan berbagai multi-disiplin ilmu dan lintas sector dengan tim kesehatan yang lain. Sebagai perawat, kita bisa melakukan pendekatan multi-profesional untuk pemberian pelayanan keperawatan yang dapat meningkatkan pendekatan yang holistik dan meningkatkan keragaman pelayanan. Perawat dapat memberikan dukungan tambahan dan pelayanan keperawatan yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan hidup pasien IBD. Berdasarkan penelitian di atas, dapat membuat pelayanan keperawatan pada penyakit IBD lebih efisien dan lebih diarahkan agar terjadi peningkatan efektifitas manajemen IBD. Perkembangan pelayanan keperawatan seperti pendidikan bagi pasien, menejemen nyeri dan memberikan dukungan untuk masalh kualitas hidup. Penyedia layanan kesehatan publik 4 dapat menyediakan pelayanan

keperawatan seperti pemantauan pengobatan, koordinasi perawatan dan keterlibatan perawatan primer juga diperlukan. Para perawat di Indonesia bisa menerapkan pelayanan keperawatan pada pasien IBD yang di sediakan oleh perawat di Inggris seperti pendidikan tentang IBD, keperawatan umum, monitoring pengobatan IBD, dan manajemen lainnya untuk pasien IBD. Dalam menerapkan menejemen perawatan pada pasien IBD membutuhkan dukungan dan pendanaan dari pemerintah merupakan hal yang sangat penting untuk perkembangan keperawatan IBD. Para perawat di Indonesia harus menaruh perhatian khusus pada kasus IBD karena penyakit ini mempunyai tingkat morbiditas yang tinggi. Selain itu, dalam manajemen keperawatan IBD juga dibutuhkan dukungan dari staf medis, dana dan alokasi anggaran serta para perawat di Indonesia harus memiliki pengalaman dalam IBD. Manfaat yang di dapat dengan menerapkan manajemen khusus ini dapat mencegah morbiditas dan komplikasi yang mungkin terjadi pasien IBD. Tetapi, perencanaan ini sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah yang akan menentukkan efektifitas dari manajemen keperawatan pada IBD ini.

BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Perawatan pada pasien IBD menjadi sangat penting karena tingkat morbiditas, kronisitas dan komplisitas yang tinggi serta penurunan kualitas hidup pasien yang menderita IBD. Perawat Indonesia bisa memanfaatkan keterampilan dan pengalaman dalam IBD. Perawat merupakan bagian integral dari tim multi-profesional terutama dalam pengelolaan penyakit kronis. Dengan pemberian pelayanan keperawatan yang khusus pada penderita IBD dapat meningkatkan kualitas hidup penderita IBD, dan terjadi penurunan jumlah rawat inap serta rawat jalan. 3.2 Saran Perawat di Indonsia bisa memberikan pelayanan yang khusus pada pasien IBD dan menjadi perawat spesialis IBD. Dalam memberikan pelayanan ini dibutuhkan sfat medis senior dan dukungan keperawatan, pendanaan yang cukup dari pemerintah serta lebih menekankan peran keperawatan IBD dalam tugas perawat. Pemberian pelayanan khusus pada pelayanan IBD ditujukan untuk mengurangi morbiditas serta pencegahan komplikasi yang mungkin akan terjadi.

Daftar Pustaka Reid, Lai Wan dkk. Desember 2009-Februari 2010. Inflamatory Bowel Disease Management: A Review of Nurses Role in Australia and The United Kingdom. Australian Journal of Advanced Nursing Volume 27 Number 2.

Lampiran Jurnal Inflamatory Bowel Disease Management: A Review of Nurses Role in Australia and The United Kingdom

Você também pode gostar