Você está na página 1de 7

Geriatri

Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang melibatkan diri dalam masalah penyakit pada masa tua. Umur 65 tahun pada umunya dianggap sebagai umur permulan bagi geriatri. Dengan bertambahnya umur rata-rata ataupun harapan hidup (life expectancy) pada waktu lahir, karena berkurangnya angka kematian kasar (crude death rate), maka persentai golongan tua akan bertambah dengan segala masalah yang menyertainya. Menurut WHO usia >/= 60 Tujuan Gerontologi: Peningkatan mutu Pencegahan penyakit Pengobatan penyakit Pemulihan kesehatan Teori Aging 1. Teori Genetik Teori ini didasarkan atas asumsi bahwa lama hidup ditentukan oleh informasi yang ada pada molekul DNA pada gen. Informasi ditransfer dari molekul DNA melalui berbagai langkah pada pembentukan protein yang diperlukan untuk fungsi sel secara normal. Diketahui pula bahwa wanita mempunyai harapan hidup yang lebih lama dari pria (kira kira 8 tahun lebih lama). Perbedaan harapan hidup, dimana betina lebih panjang umurnya didapatkan pada mencit, tikus dan anjing. Jenis kelamin ditentukan oleh kromosom XY bagi pria dan XX bagi wanita. Lebih panjangnya usia pada wanita mungkin dipengaruhi oleh lebih banyaknya kromatin X. Orang yang mempunyai orang tua dan kakek nenek yang berusia panjang, rata-rata hidupnya lebih panjang kira kira 8 tahun daripada mereka yang orang tuanya meninggal sebelum usia 50 tahun. Panjang usia maksimal sudah terprogram. Sel-sel tertentu hanya dapat membelah sampai jumlah tertentu, setelah itu akan mati. Sel hewan yang tua dapat membelah sampai 20 25 X, dan sel hewan muda sampai 40 50 X. Di satu sisi batas usia ditentukan oleh fator genetik, namun faktor lain seperti nutrisi, stress, keadaan sosial ekonomi dan lingkungan mempunyai peranan penting dalam menentukan umur yang dapat dicapai secara aktual. Berdasarkan teori ini, proses penuaan telah terprogram secara genetik untuk spesiesspesies tertentu. Tiap spesies dalan nuclei (inti sel) memiliki suatu jan genetik yang diputar menurut suatu replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis, dan menghentikan replikasi sel bila tidak diputar. Bila jam tersebut terhenti maka seseorang akan meninggal dunia, meski tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit akhir. = Promotion = Prevention = Curative = Rehabilitation

Pengontrolan genetik umur dilakukan dalam tingkat seseluler. Mengenai hal ini Hayflick (1980) melakukan penelitian melalui kultur sel in vitro, yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara kemampuan membelah sel dalam kultur dengan umur spesies. Untuk membuktikan apakah nukleus atau sitoplasma yang mengontrol replikasi , maka dilakukan transplantasi silang dari nukleus. Dari hasil penelitian tersebut jelas bahwa nukleus yang menentukan jumlah replikasi, kemudian menua dan mati, bukan sitoplasma (suhana, 1994). 2. Kerusakan pada DNA Informasi yang dibutuhkan sel untuk membangun protein esensial tergantung pada bangunan molekul DNA. Bila rantai molekul DNA rusak, kemampuan sel untuk membuat enzim juga terganggu dan mengakibatkan kematian sel. 3. Teori Radikal Bebas Radikal bebas mengandung oksigen dengan aktivitas tinggi yang dengan cepat bereaksi dengan molekul lain. Sebagai akibatnya enzim dan protein dapat berubah. Pembentukan radikal bebas dapat dpercepat oleh radiasi dan dihambat oleh zat anti oksidan. 4. Teori Auto-Imun Teori ini mengemukakan bahwa proses penuaan diakibatkan oleh antibodi yang bereaksi terhadap sel normal dan merusaknya. Ini terjadi karena kegagalan mengenal sel normal dan pembentukan antibodi yang salah, sehingga bereaksi terhadap sel normal disamping sel normal menstimulasi pembentukannya. Teori ini mendapat sokongan dari kenyataan bahwa jumlah antibodi autoimun meningkat pada usia lanjut dan terdapat persamaan antara penyakit imun (artritis rematoid, arteritis, diabetes, tiroiditis, dan amiloidosis) dan fenomena menua. Beberapa Masalah Khusus Masa Tua (Psikiatri) Masalah disebabkan individualistis dan cara hidup keluarga inti yang menimbulkan masalah bagi orang berusia lanjut dalam bidang kesehatan fisik, mental, sosial, dan ekonomi. Gangguan fisik, timbulnya penyakit dan proses aging yang belum dapat dimengerti mekanismenya. Kehilangan dalam bidang sosial ekonomi Sex, orang yang berusia lanjut dapat saja mempunya kehidupan sex yang aktif sampai umur 80-an. Libido dan nafsu seksual penting juga pada usia lanjut, namun mereka sering malu dan bingung terutama pada anak-anak mereka yang menganggap bahwa sex pada usia lanjut adalah tabu. Pada wanita usia lanjut, pola vasokongesti pada buah dada, klitoris, dan vagina lebih terbatas. Aktivitas sekretoris dan elastisitas vagina juga berkurang. Pada pria, untuk mencapai ereksi diperlukan waktu yang lebih lama. Ereksi mungkin tidak dicapai penuh, namun cukup untuk melakukan koitus. Kekuatan menyemprot waktu ejakulasi berkurang.

Adaptasi terhadap kehilangan, masa tua dianggap sebagai masa dengan pengurangan sumber daya, kecerdasan dan kemampuan, dengan prilaku stereotip saja. Masalah Kesehatan Lansia A. Neurologi Penyakit ini paling banyak menyebabkan kecacatan dan ketergantungan pada orang lain. 13I (Immobility, Instability, Intelectual Impairment, Isolation, Incontinence, Impotence, Immuno-deficiency, Infection, Inanition/malnutrition, Impaction/constipation, Iatrogenesia, Insomnia, Imparment) 13B(Bijak, Botak, Budek, Buta, Bisu, Bogang, Bungkuk, Bengkok, Bengkak, Busung, Besar, Berak, Borok) Falls and Gait Disorder Karena kecelakaan, vertigo, hipotensi ortostatik, stroke, Parkinson, sinkope Speech and Language Disorder Dysarthria (gangguan motorik/artikulasi), apraxia (ketidakmampuan dalam mengungkapkan keinginan melalui bahasa), aphasia (tidak mengerti isi pembicaraan), bahasa menjadi sederhana Insomnia Demensia senilis Dengan bertambahnya usia, energi perlahan-lahan berkurang, reaksi terhadap kejadian di sekitarnya menjadi lambat, daya kreatif dan inisiatif berangsurangsur menyempit dan pean-pelan ia menarik diri. Mulai dengan perubahan yang kecil ini sampai dengan demensia senilis yang keras terdapat suatu kontinuitas dengan segala macam variasi. Dengan kematangan kepribadian dapat mengatasi hal ini. Telah lama diketahui bahwa aktivitas sosial yang baik degan macam-macam aktivitas ental dapat menghambat senilis mental. Diduga bahwa kekurang peredaran darah di otak serta pengurangan metabolisme dan O2 yang menyertainya memrupakan penyebab demensia senilis. Namun banyak orag dengan ateroskelosis tidak menderita demensia. Otak mengecil, terutama frontal. Jumlah sel berkurang. Tidak selalu ada korelasi antara besarnya kelainan histologis dan beratnya gangguan inteligensia. Terjadi wernicke syndrome. Gejala:Gangguan ingatan jangka pendek, daya pemikiran abstrak, egosentrik, egoistic, akivitas seksual yang tidak pantas, waham, orientasi terganggu, acuh tak acuh terhadap pakaian, penglihatan yang terbatas di waktu gelap. Gejala jasmaniah:kulit menjadi tipis, atrofis, dan keriput, berat badan berkurang, atrofi otot, gangguan keseimbangan, suara kasar dan pelan, tremor pada tangan dan kepala. Gejala psikologik: sering hanya terdapat kemunduran mental umum (demensia simplex) Terjadi depresi dan delirium.

Prognosa:tidak baik, jalannya penyakit progresif, demensia makin lama makin berat sehingga akhirnya penderita hidup secara vegetatif saja. Namun masih dapat hidup 10 tahun atau lebih sejak gejala-gejala nyata. Diagnosis:Bedakan dengan aterosklerotik di otak, namun keduanya sering terjadi bersamaan. Pengobatan:Pertahankan perasaan aman dan harga diri, kasih sayang, kamar jangan gelap dan ditaruh barang-barang yang sudah dkenalnya sejak lama untuk orientasi,Khlorpromazin berguna bila gelisah, agresif dan marah-marah, atau delirium. Demensia presenilis - Morbus Alzheimer Timbul antara usia 50-60. Degenerasi korteks yang difuspada otak di lapisan-lapisan luar, terutam frontal dan temporal. Atrofi otak (sistem ventrikel membesar dan banyak udara di ruang subarakhnoidal). Penyakit ulai perlahan-lahan. Terdapat aresi pada wajah dan spasme pada ekstremitas. Penyakit ini berlangsung 5-10 tahun. Faktor risiko: diabetes, kolesterol, kurang olahraga, keturunan, hipertensi sampai usia 40 tahun. - Penyakit Pick Demensia terjadi karena hubungan antara neuron terputus dan plastisitas neuron yang buruk. Plastisitas digunakan untuk meredam implus yang terlalu besar dan memperkuat yang terlalu kecil dengan mengubah jumlah neurotransmitter dari prasinaps dan sensibilitas neuron pascasinaps. Patofisiologi Terjadi pengurangan berat otak, 100-200 g kurang dari rata-rata. Atrofi kortikal terlihat di temporal, frontal, dan parietal, di mana thalamus, brainstem, cerebellar hemispheres, dan ganglia basalis berukuran dan beratnya normal. Terdapat plak senile yang dibentuk beta-amyloid di ekstraselular. Neurofibrillarry tangles terletak di intraselular dan mengandung filament sitoskeleton. Perubahan ini terjadi di hipokampus, amigdala, korteks, dan nekleus basalis. Banyaknya tangles sebanding dengan tingkat keoarahan dan penurunan kognitif. Keteragan yang paling mungkin bahwa beta-amyloid menginduksi cedera otak karena deposit kalsium intraseluler, produksi radikal bebas dan nitrit oksida, dan proses inflamasi. Neuron kolinergik rusak pada basal forebrain yang ditandai dengan penurunan neurotransmitter kolinergik. Terapi dengan inhibitor kolinsterase. Overeksitasi dari sistem neurotransmitter glutamate di reseptor N-methyl-D-asprartate telah dipelajari sebagai mekanisme cedera neuron. B. Perubahan rongga mulut - Mukosa mulut Penipisan epitel, penurunan proliferasi seluler, peningkatan jaringan ikat fibrotik, perubahan degeneratif kolagen.

Gigi-geligi Terjadi atrisi akibat penggunaan, perbahan warna, email kurang permeable dang etas, pada pulpa jaringan ikat bertambah dan jumlah sel berkurang,suplai darh pulpa berkurang dan mineralisasi bertambah. Jaringan periodontal Perlekatan periodontal menghilang Tulang Penurunan kemampuan tulang alveolar untuk mendukung perlekatan periodontal gigi pada tulang, tulang rapuh, sehingga peningkatan jumlah gigi tanggal. Kelenjar saliva Tidak terganggu.

Lesi mukosa jinak Meningkatnya infeksi candida dan herpes zoster Oral cancer >50% terjadi di usia >65, 5 years survival rate 50%, laki-laki:wanita=2:1, >90% squamous cell carcinomas. Gangguan temporomandibular Jarang terjadi. Faktor predisposisi trauma dan stress. Kelainan oral motor Penurunan kekuatan dan koordinasi otot mastika sehingga terjadi kecenderungan menelan makanan yang belum terkunyah baik. Dapat mengakibatkan aspirasi. Burning mouth syndrome Sering pada wanita menopause. Gangguan cita rasa Lebih karena penurunan fungsi olfactory. Gangguan kelenjar saliva Bukan disebabkan aging, tapi penyakit lain. C. Osteoporosis Faktor risiko: - Umur dan Jenis Kelamin Masa tulang meningkat sampai usia 30 tahun. Setelah periode yang stabil, kehilangan masa tulang yang berkorelasi dengan umur dimulai. Hal ini disebabkan karena berkurangnya absorpsi kalsium di usus. Wanita lebih terkena dampaknya dibandingkan pria karena penurunan kadar estrogen setelah menopause. - Peak Bone Mass Terjadi pada decade ketiga. Orang dengan peak bone mass yang rendah pada usia 30 tahun memiliki risiko tinggi terhadap fraktur osteoporosis. - Hereditas

Penurunan massa tulang berasosiasi dengan wanita, kulit putih atau Asia, long-term lactose intolerance, riwayat keluarga yang osteoporosis. Nutrisi Konsumsi protein dan sodium yang berlebihan mempertinggi ekskresi kalsium. Lifestyle Untuk orang yang telah mengalami osteoporis sebaiknya mengindari kegiatan berat untuk menghindari fraktur. Hormon Estrogen dapat mempertahankan kadar kalsium. Kondisi medik dan pengobatan Hiperparatiroid dan malabsorbsi.

Patofisiologi Tulang mencapai puncak kepadatan pada usia dekade ke 3 dan osteoporosis bermula dengan kehilangan massa tulang secara diam-diam dengan pengurangan kepadatan mineral tulang sebagai akibat terjadinya ketidakseimbangan proses penyerapan oleh sel osteoklas dengan pembentukan tulang oleh sel osteoblast. Tulang, seperti jaringan tubuh lainnya merupakan jaringan ikat yang dinamik dalam arti metabolisme pembentukan dan penyerapan tulang yang dinamakan bone remodelling yang merupakan fungsi 2 sel tulang yaitu osteoblast dan osteoklast. Dalam masa pertumbuhan, bone remodelling atau bone turnover bergeser kearah pembentukan. Pada umumnya pertumbuhan tulang manusia lengkap pada usia 30 tahun, selain itu tulang diperbarui dengan lingkaran remodelling dimana sel-sel yang terdapat digantikan oleh osteoklast yang disebut bone resorbtion cell sehingga setelah beberapa hari terbentuk beberapa rongga resorbsi kemudian osteoklast akan digantikan oleh osteoblast atau disebut juga bone reforming cell yang mengsintesa beberapa growth factor (insuline like growth factor I dan II) disertai perubahan growth faktor beta yang merangsang proliferasi osteoblast dan akhirnya osteoblast mengisi rongga mengisi rongga resorbsi setelah beberapa minggu. Densitas mineral tulang menurun bila osteoklast membentuk suatu rongga yang abnormal sehingga tulang kehilangan trabekularnya. Ini terjadi pada periode pasca menopouse. Selain itu massa tulang hilang bila osteoblast gagal mengisi rongga resorbsi sehingga terlihatsebagai penipisan trabekula yang tampak pada usia tua. Remodelling tulang secara primer diatur oleh hormon parathyroid dan kalsitrol. Osteoporosis terjadi oleh karena hasil abnormal dari proses remodelling tulang diamana resorbsi tulang melampaui pembentukan tulang. Osteoblast merupakan sel pembentuk tulang yang memproduksi kolagen (umumnya tipe I) serta komponen non kolagen dari matriks tulang. Osteoklast mempunyai peranan yang penting dalam memineralisasi matriks organik. Osteoklast adalah sel yang mempunyai peranan yang dalam meresorbsi tulang. Osteoblast dan osteoklast dikontrol oleh hormon-hormon sistemik dan sitokin serta faktor-faktor lokal prostaglandin, PTH, kalsitonin, estrogene dan 1,25 dhydroxyvitamin D3 (calcitrol), one alpha.

D. Dekubitus Kerusakan kulit-jaringan otot-tulang karena penekanan pada suatu area terusmenerus sehingga terjadi gangguan sirkulasi darah setempat. Urutan yang sering terkena : Sakrum, tumit, trochanter mayor, SIAS, siku. Usia lanjut lebih mudah dekubitus karena jaringan lemak berkurang, jaringan kolagen dan elastin berkurang, menurunnya efisiensi kolateral kapiler pada kulit (tipis dan rapuh). E. Inkontinensia Urin Penyebab : - Kelemahan otot-otot dasar panggul - Defisiensi estrogen - Tekanan feses saat konstipasi Menyebabkan kontraksi involunter sebelum vesica urinaria penuh oleh M. Detrusor. F. Gizi Faktor fisiologis yang mempengaruhi asupan makan: - Fungsi jaringan menurun - Basal metabolisme menurun, lean body mass menurun dan lemak meningkat - Sekresi liur menurun (dry mouth) - Sekresi asam lambung menurun, pengosongan lambung melambat dan gangguan absorpsi Ca, Fe, Zn, asam folat, vitamin B12 - Kesehatan gizi - Penurunan sensitivitas indra pembau dan perasa - Gejala tidk lapar, pikun dan demensia - Penurunan motilitas saluran cerna, konstipasi - Perubahan hormonal, hormone stress meninggi Anjuran makan: - Makanan bervariasi - Makan sumber karbohidrat kompleks - Makan cukup serat - Batsi lemak <25% - Perbanyak konsumsi sayur dan buah - Perbanyak konsumsi omega 3

Você também pode gostar

  • PNEUMOKONIOSIS
    PNEUMOKONIOSIS
    Documento14 páginas
    PNEUMOKONIOSIS
    Denso Antonius Lim
    0% (1)
  • Penyuluhan TB
    Penyuluhan TB
    Documento17 páginas
    Penyuluhan TB
    Hana Rangkuty
    80% (5)
  • Kanker Serviks
    Kanker Serviks
    Documento24 páginas
    Kanker Serviks
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • Referat Mata
    Referat Mata
    Documento26 páginas
    Referat Mata
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • Trauma Abdomen
    Trauma Abdomen
    Documento4 páginas
    Trauma Abdomen
    Marwi Vina
    Ainda não há avaliações
  • Trauma Thorax
    Trauma Thorax
    Documento10 páginas
    Trauma Thorax
    Yaclin
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Obat
    Daftar Obat
    Documento38 páginas
    Daftar Obat
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • Sistem Organ
    Sistem Organ
    Documento74 páginas
    Sistem Organ
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • Dengue Haemorrhagic Fever
    Dengue Haemorrhagic Fever
    Documento6 páginas
    Dengue Haemorrhagic Fever
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • Hemoptysis
    Hemoptysis
    Documento13 páginas
    Hemoptysis
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • REPRODUKSI
    REPRODUKSI
    Documento4 páginas
    REPRODUKSI
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • COPD
    COPD
    Documento6 páginas
    COPD
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • Pubertas
    Pubertas
    Documento4 páginas
    Pubertas
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • Malaria
    Malaria
    Documento3 páginas
    Malaria
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • Myocard Infarct
    Myocard Infarct
    Documento5 páginas
    Myocard Infarct
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • Decompesatio Cordis
    Decompesatio Cordis
    Documento5 páginas
    Decompesatio Cordis
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • Psikoaktif
    Psikoaktif
    Documento2 páginas
    Psikoaktif
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • COPD
    COPD
    Documento6 páginas
    COPD
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • Tinea Corporis and Tinea Capitis
    Tinea Corporis and Tinea Capitis
    Documento18 páginas
    Tinea Corporis and Tinea Capitis
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • CA Cerviks
    CA Cerviks
    Documento5 páginas
    CA Cerviks
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • Filariasis
    Filariasis
    Documento5 páginas
    Filariasis
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • Dengue Haemorrhagic Fever
    Dengue Haemorrhagic Fever
    Documento6 páginas
    Dengue Haemorrhagic Fever
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • INSomnia
    INSomnia
    Documento20 páginas
    INSomnia
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • Wood's Light in Dermatology
    Wood's Light in Dermatology
    Documento29 páginas
    Wood's Light in Dermatology
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • Pankreatitis Akut
    Pankreatitis Akut
    Documento8 páginas
    Pankreatitis Akut
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • TUBERKULOSIS
    TUBERKULOSIS
    Documento11 páginas
    TUBERKULOSIS
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • GGK
    GGK
    Documento8 páginas
    GGK
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Documento3 páginas
    Daftar Isi
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações
  • Gagal Ginjal Kronis
    Gagal Ginjal Kronis
    Documento7 páginas
    Gagal Ginjal Kronis
    Denso Antonius Lim
    Ainda não há avaliações