Você está na página 1de 13

Apa itu Kurikulum?

Curriculum dalam bahasa Yunani kuno berasal dari kata Curir yang artinya pelari; dan Curere yang artinya tempat berpacu. Curriculum di artikan jarak yang harus di tempuh oleh pelari. Dari makna yang terkandung berdasarkan rumusan masalah tersebut kurikulum dalam pendidikan di artikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijasah. Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 19: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum ialah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancang secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapi tujuan pendidikan. Bagaimana dengan kurikulum 2013 dan mengapa harus kurikulum 2013? Mulai Tahun Pelajaran 2013/2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberlakukan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah pengembangan 2006. Menurut Pasal 1 ayat (19) Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Selanjutnya Tujuan Pendidikan nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-undang Nomer 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Menurut Kementrian, kurikulum 2006 yang sekarang berlaku masih banyak memiliki kekurangan. Diantara kekurangan-kekurangan tersebut adalah kurikulum terlalu padat karena terlalu banyak konten mata pelajaran, belum sepenuhnya berbasis dengan tujuan pendidikan Nasional. Kurikulum 2006 juga belum mengutamakan kualitas sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kementrian pendidikan juga berpendapat kurikulum 2006 ini terlalu rigid (kaku). Selain itu, detail di kurikulum 2006 ini tidak terlalu jelas, sehingga

KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

menimbulkan banyak tindakan multitafsir; para guru menerapkan kurikulum ini sesuai pandangan mereka masing-masing yang notabene setiap persepsi berbeda satu sama lain. Dalam rangka menjalankan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan untuk merampungkan segera perombakan kurikulum pendidikan, mulai dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Kurikulum 2013 memiliki inovasiinovasi baru dan berbeda dari kurikulum sebelumnya, di tulisan ini akan dijelaskan lebih khususnya pada mata pelajaran PKn. Kurikulum baru disebutkan menawarkan sesuatu yang berbeda dari kurikulum pendahulunya, yaitu pendekatan berbasis tematik integratif khusus untuk jenjang pendidikan dasar. Dengan pendekatan ini, siswa untuk tingkatan dasar akan belajar berdasarkan tema yang akan dikombinasikan dengan enam mata pelajaran yang ditentukan, yaitu PPKn, Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, serta Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Oleh karena alasan pengembangan kurikulum tersebut, kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta

KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara peradaban dunia.

dan

Penataan Ulang PKn dan Menjadi PPKn pada Penyusunan Kurikulum PKn 2013 Salah satu langkah dalam penyusunan kurikulum 2013 adalah penataan ulang PKn menjadi PPKn, dengan rincian sebagai berikut: 1. Mengubah nama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). 2. Menempatkan mata pelajaran PPKn sebagai bagian utuh dari kelompok mata pelajaran yang memiliki misi pengokohan kebangsaan 3. Mengorganisasikan SK-KD dan indikator PPKn secara nasional dengan memperkuat nilai dan moral Pancasila; nilai dan norma UUD NRI Tahun 1945; nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika; serta wawasan dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. Memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi: (1) pengetahuan kewarganegaraan; (2) sikap kewarganegaraan; (3) keterampilan kewarganegaraan; (4) keteguhan kewarganegaraan; (5) komitmen kewarganegaraan; dan (6) kompetensi kewarganegaraan. 5. Mengembangkan dan menerapkan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik PPKn yang berorientasi pada pengembangan karakter peserta didik sebagai warganegara yang cerdas dan baik secara utuh. 6. Mengembangkan dan menerapkan berbagai model penilaian proses pembelajaran dan hasil belajar PPKn.

Hakikat dari PPKn adalah: 1. Kesadaran sebagai warga negara (civic literacy), 2. Komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement), 3. Kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation),

KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

4. Penalaran kewarganegaraan (civic knowledge), 5. Partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and civic responsibility). Salah satu pertimbangan PKn berubah kembali menjadi PPKn adalah karena pada pada kurikulum 2006, Pancasila tidak dimunculkan secara eksplisit sehingga (seolah) hilang dalam Kurikulum PKn walau ada pokok bahasa yang khusus membahas tentang Pancasila, hanya porsinya sedikit. Oleh karena itu, saat ini Pancasila dimunculkan kembali untuk mengingatkan kepada kita semua bahwa karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia berlandaskan kepada Pancasila, tidak mengadopsi secara mentah-mentah nilainilai pendidikan kewarganegaraan versi barat (Amerika) yang membuat kondisi demokrasi di Indonesia kebablasan seperti saat ini. Masuknya kembali Pancasila sebagai bagian dari perubahan mata pelajaran PKn menjadi PPKn adalah sebagai bagian dari penguatan 4 (empat) pilar kebangsaan yang meliputi: Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Keempat pilar tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain, dan kesemuanya dijiwai oleh Pancasila. Tabel Ruang Lingkup Kurikulum/Substansi Utama Perubahan PKn 2006 menjadi PPKn 2013 (Sumber : Balitbang Puskurbuk Kemdibud, 2012)

Kurikulum 2006 Persatuan dan kesatuan bangsa;

Kurikulum 2013 Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa;

Norma, hukum, dan peraturan;

UUD 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;

Hak asasi manusia; Kebutuhan warga negara; Konstitusi negara; Kekuasaan dan politik; Pancasila; Globalisasi.

Bhinneka keberagaman

Tunggal

Ika,

sebagai

wujud

kehidupan

bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara dalam keberagaman yang kohesif dan utuh;

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara Indonesia.

KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Kelompok Mata Pelajaran Wajib pada Kurikulum 2013 untuk SMA/MA/sederajat Kelompok Mata Pelajaran Wajib merupakan bagian dari kurikulum pendidikan menengah yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang bangsa, bahasa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan logika dan kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa, pengenalan lingkungan fisik dan alam, kebugaran jasmani, serta seni budaya daerah dan nasional. Struktur kelompok mata pelajaran wajib dalam kurikulum SMA/MA adalah sebagai berikut: ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU X Kelompok A (Wajib) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Sejarah Indonesia Bahasa Inggris 3 2 4 4 2 2 3 2 4 4 2 2 3 2 4 4 2 2 XI XII

MATA PELAJARAN

Kelompok B (Wajib) 7. 8. 9. Seni Budaya (termasuk muatan lokal)* Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal) Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 3 2 24 2 3 2 24 2 3 2 24

Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu Kelompok C (Peminatan) Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu Keterangan: *Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah

18 42

20 44

20 44

KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/MADRASAH ALIYAH (MA) KELAS: X KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan bermasyarakat Menghayati isi dan makna pasal 28e dan 29 ayat (2) UUD 1945 Menghargai sikap toleransi antar umat beragama dan kepercayaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Menghargai kerukunan hidup antar umat beragama dan kepercayaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Menunjukkan penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa Menunjukkan penghayatan terhadap nilai dan norma yang terkandung dalam pasal-pasal UUD 1945 dalam berbagai aspek kehidupan (ipoleksosbudhankam) Menghargai nilai dan moral yang terkandung dalam alinea ke-empat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Menunjukkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia Menghargai nilai dan budaya demokrasi dengan mengutamakan prinsip musyawarah mufakat dalam kehidupan sehari-hari dalam konteks NKRI Indonesia Menganalisis perkembangan kasus-kasus pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan konsep dan nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Menelaah kerangka umum dan isi pokok UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Menganalisis bentuk dan kedaulatan Negara dan pelaksanaan Pemilu yang termuat dalam isi pokok UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Menganalisis hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah menurut UUD Negara Republik Menganalisis sistem hukum dan peradilan nasional dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia Menganalisis indikator ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dalam membangun integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 ajaran agama yang dianutnya 1.2 1.3

1.4

2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

2.1

2.2

2.3

2.4

2.5

3.1

3.2 3.3

3.4

3.5 3.6

KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR 3.7 Menganalisis pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara kesatuan dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia Mengumpulkan dan mengolah informasi sebagai sumber data terkait peran pemerintah dan masyarakat dalam pelindungan dan pemajuan HAM di Indonesia sesui dengan konsep dan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan berernegara Mengolah informasi faktual dan konseptual terkait berbagai kasus penyimpangan terhadap pasal-pasal UUD 1945 dari masa ke masa Mengolah informasi kompleksitas sistem kekuasaan Negara tentang bentuk dan kedaulatan Negara dan pelaksanaan Pemilu yang terkandung dalam isi pokok UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Menyajikan dengan menggunakan berbagai ilustrasi tentang semangat kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Menyajikan makalah tentang sistem hukum dan peradilan nasional dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia Mengamati dan bersiap diri dalam mengantisipasi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dalam membangun integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika Menyajikan hasil kajian tentang perilaku kewarganegaran yang mencerminkan komitmen terhadap NKRI

4. Mengolah, menalar, dan 4.1 menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai 4.2 kaidah keilmuan 4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

KELAS: XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati perilaku yang sesuai dengan prinsipajaran agama yang dianutnya prinsip solidaritas yang dilandasi ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya 1.2 Mengamalkan isi pasal 28e dan 29 ayat 2 UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 1.3 Menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama dan kepercayaan, gender, golongan, budaya, dan suku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara 1.4 Menghargai fungsi dan peran rakyat Indonesia yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dalam NKRI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2.1 Mengamalkan nilai dan moral Pancasila sebagai pandangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Mengamalkan nilai norma dan moral yang terkandung dalam pasal-pasal UUD Negara Republik Tahun 1945 dalam berbagai aspek kehidupan (ipoleksosbudhankam) Menghayati nilai dan moral yang terkandung dalam alinea ke-empat Pembukaan Alenia UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Mengantisipasi berbagai dampak dan bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan dalam mempertahankan keberagaman Menghayati budaya demokrasi dengan mengutamakan prinsip musyawarah, mufakat dan kesadaran bernegara kesatuan dalam konteks NKRI Menganalisis kandungan nilai kebernegaraan yang terkandung dalam sila-sila Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Menganalisis muatan normatif dari pasal-pasal yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercay aan, pertahanan dan keamanan Menganalisis sistem pembagian kekuasaan pemerintahan negara, kementerian negara, dan pemerintahan daerah menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Menganalisis praksis pelindungan dan penegakan hukum dalam masyarakat untuk menjamin keadilan dan kedamaian Menganalisis perkembangan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Menganalisis budaya politik di berbagai Negara

2.2

2.3

2.4

2.5

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5 3.6

KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

KOMPETENSI INTI

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR 3.7 Menganalisisi berbagai strategi yang telah diterapkan oleh Negara dalam mengatasi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan dalam membangun integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika 3.8 Membandingkan keunggulan dan kelemahan konsep NKRI dengan konsep negara federal/ serikat dilihat dari konteks geopolitik masing-masing negara 4.1 Menyajikan makalah tentang konsep dan nilai kebernegaraan yang bersumber dari sila-sila Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa 4.2 Menyajikan hasil kajian secara argumentatif konstitusional tentang berbagai kebijakan publik sesuai dengan amanat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan bermasyara kat, berbangsa, dan bernegara 4.3 Menyajikan peta perkembangan dan dinamika sistem pembagian kekuasaan pemerintahan negara, kementerian negara dan pemerintahan daerah menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 4.4 Menyajikan praksis pelindungan dan penegakan hukum dalam masyarakat untuk menjamin keadilan dan kedamaian 4.5 Menyajikan praksis pelaksanaan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 4.6 Menyajikan makalah tentang budaya politik di berbagai Negara 4.7 Mengajukan solusi dan melaksanakan berbagai strategi untuk mengatasi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan dalam membangun integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika 4.8 Mengamati dan melaksanakan perilaku kewarganegaraan yang dilandasi jiwa, semangat, dan nilai kepahlawanan dalam konteks NKRI

KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

KELAS: XII KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR Mengamalkan ketaataan terhadap agama dan kepercayaan yang dianut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Mengamalkan nilai-nilai dan moral yang terkandung dalam pasal 28e dan 29 ayat 2 UUD 1945 Menghayati jiwa dan semangat bergotong royong antar umat beragama dan kepercayaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Menghargai karakter pemimpin yang berakhlak mulia dalam menjaga keutuhan NKRI Mengaktualisasikan nilai dan moral Pancasila sebagai pandangan hidup dan ideologi nasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Mengamalkan kesadaran berkonstitusi berdasarkan pemahaman latar belakang, proses perumusan dan pengesahan, serta perkembangan aktualisasi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Mengamaalkan nilai dan moral yang terkandung dalam alinea ke-empat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Menunjukkan potensi internal untuk mengatasi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan dalam mempertahankan keberagaman Mengamalkan budaya demokrasi dengan mengutamakan prinsip musyawarah,mufakat, dan integrasi nasional dalam konteks NKRI Mengevaluasi keterlaksanaan prinsip kebernegaraan secara konsisten dan konsekwen sesuai dengan konsep dan nilai sila-sila Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Mengevaluasi tingkat keterlaksanaan pasal-pasal yang mengatur tentang keuangan, BPK, dan kekuasaan kehakiman Mengevaluasi efektivitas pengelolaan kekuasaan negara di pusat dan daerah berdasarkan UUD Negara RI tahun 1945 sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai sekarang dalam mewujudkan tujuan negara Mengevaluasi peran Indonesia dalam hubungan Internasional Mengevaluasi efektivitas strategi yang diterapkan dalam penyelesaian ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika Mengevaluasi secara komparatif efektivitas penyelenggaraan negara dalam sistem kenegaraan NKRI dengan sistem kenegaraan federal/serikat

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 ajaran agama yang dianutnya 1.2 1.3

1.4 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2.1

2.2

2.3

2.4

2.5

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3.1

3.2

3.3

3.4 3.5

3.6

KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

10

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR Mengajukan solusi pemecahan masalah dengan menggunakan argumentasi sosial kultural tentang berbagai kasus pelanggaran HAM dalam konteks perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Mencipta model rekayasa sosial kultural untuk menerapkan nilai yang terkandung dalam pasal-pasal UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Mengumpulkan dan menyajikan data tentang efektivitas pengelolaan kekuasaan negara di pusat dan daerah berdasarkan UUD Negara RI tahun 1945 sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai sekarang Mengumpulkan dan menyajikan data dari berbagai media massa tentang peran Indonesia dalam hubungan internasional Merumuskan alternatif tindakan nyata dan melaksanakannya sebagai bentuk partisipasi dalam mengatasi efektivitas strategi penyelesaian ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika Mencipta model perilaku kewarganegaraan kreatif yang dilandasi jiwa, semangat, dan nilai kepahlawanan dalam konteks NKRI

4. Mengolah, menalar, dan 4.1 menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu 4.2 menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 4.3

4.4

4.5

4.6

KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

11

Setelah melihat tabel kompetensi inti dan kompetensi dasar kurikulum 2013 mata pelajaran PPKn, maka dapat diuraikan lagi pengembangan proses belajar seperti apakah yang mampu membuat mata pelajaran PPKn menjadi pelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan. Karena bagaimanapun juga kurikulum yang sempurna tidak menjamin keberhasilan proses pembelajaran apabila tanpa disertai kerjasama yang baik antara kinerja guru dan usaha siswa dalam meningkatkan makna pembelajaran, terutama dalam pelajaran PPKn. Pengembangan Proses Pembelajaran Jika dianalisis Kompetensi Dasar PPKn 2013 jenjang SD, SMP, dan SMA, maka guru PPKn dituntut untuk mampu mengembangan pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran. Pendekatan pembelajaran digambarkan sebagai kerangka umum tentang skenario yang digunakan guru untuk membelajarkan siswa, dalam rangka mencapai suatu tujuan pembelajaran. Model pendekatan pembelajaran terbadi menjadi dua. Pertama pendekatan pembelajaran berpusat kepada guru (teacher centered), dan kedua pendekatan pembelajaran berpusat kepada siswa (student centered). Strategi adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga akan memudahkan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Dapat juga diartikan sebagai suatu rencana untuk mencapai tujuan. Terdiri dari metode, teknik, dan prosedur. Sedangkan metode adalah Cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan kepada uraian tersebut di atas, maka guru PPKn dituntut untuk mampu mengembangkan proses pembelajaran supaya lebih menarik, menyenangkan, menantang, dan membentuk peserta didik untuk mampu berpikir kritis dan konstruktif. Guru PPKn harus mampu menyajikan materi pembelajaran secara kontekstual, mengaitkan materi pelajaran dengan kondisi nyata di lapangan Mengaitkan antara teori dengan praktek, antara harapan dan kenyataan, mengidentifikasi masalah yang terjadi, dan mendorong peserta didik untuk memunculkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif metode yang cocok untuk mewujudkan hal tersebut di atas, guru PPKn bisa menggunakan metode ceramah, diskusi, observasi, simulasi, inquiry, bermain peran, studi kasus, kunjungan lapangan, penugasan, proyek, debat, portofolio, atau metode lainnya yang dinilai relevan. Apapun metode yang digunakan, yang penting bisa memberikan pengetahuan,

KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

12

pengalaman, dan keterampilan waga negara serta internalisasi karakter kewarganegaraan kepada peserta didik. Mata pelajaran PPKn yang dikemas secara menarik akan membuat peserta didik menyenanginya, merasa perlu, tidak menjadi beban, dan merasakan manfaat setelah mempelajarinya. Selain akan mengubah image bahwa mata pelajaran PPKn membosankan karena menurut penulis, penilaian bahwa suatu mata pelajaran membosankan atau tidak, disamping dipengaruhi oleh minat peserta didik, juga dipengaruhi oleh cara guru menyampaikannya. Dengan kata lain, guru harus mampu menampilkan pribadi yang menyenangkan di hadapan peserta didik. Sumber bacaan :
http://mgmppknsma.blogspot.com/2012/12/kurikulum-2013-versus-ktsp_30.html http://www.lpmpjabar.go.id/?q=node/691

KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

13

Você também pode gostar