Você está na página 1de 2

Pasien seorang perempuan, berusia 59 tahun, suku Jawa, beragama islam, pendidikan terakhir sd kelas I, sudah menikah namun

suaminya sudah meninggal, bekerja sebagai petani, dibawa oleh keluarganya ke IGD rsjd dr amino gondohutomo dengan keluhan sering marah-marah tanpa sebab dan mengamuk. Berdasarkan riwayat penyakit pasien didapatkan adanya pola perilaku dn psikologis yang secara khas berkaitan dengan gejala yang menimbulkan suatu hendaya pada berbagai fungsi social, peran, penggunaan waktu luang dan perawatan diri sehingga dapat disimpulkan pasien ini menderita gangguan jiwa. Axis I: Dari auto anamnesis dan allo anamnesis didapatkan gejala yang bermakna seperti: pasien sering marahmarah tanpa sebab serta sering mengamuk ke rumah rumah tetangga sekitar. Pasien juga suka berbicara sendiri serta tertawa-tawa sendiri. Pasien mengatakan alas an pasien marah-marah serta mengamuk ke rumah tetangga sebab menurut pasien suaminya berselingkuh dengan tetangga nya tersebut dan suaminya sedang berada di ruamh tetangganya tersebut. Selain itu, Pasien mengatakan mendengar suara-suara telepon di telinganya.pasien juga merasa curiga bahwa dirinya disantet oleh orang lain. Terdapat manifestasi penurunan hendaya berupa penggunaan waktu luang yang digunakan hanya dengan marah-marah serta melamun. Pasien sudah jarang makan, masih dapat mandi bila disuruh. Pasien juga tidak bias tidur di malam hari. Pasien sudah tidak bertani lagi namun masih dapat melakukan beberapa pekerjaan rumah. Pasien juga sudah jarang berkomunikasi dengan keluarga ataupun tetangga sekitarnya. Pasien sudah berperilaku aneh serta terjadi penurunan hendaya sejak 12 tahun sebelum masuk rumah sakit. Stressor berupa kematian suaminya yang terjadi secara mendadak. Pasien sudah sembuh ketika pasien sudah dirawat di rumah sakit jiwa tahun 2009 dan 2011. Kondisi pasien kembali menurun sejak pasien tidak meminum obatnya selama 1 tahun lalu. Pada pemeriksaan mental didapatkan kerapian dan kebersihan cukup, kesadaran jernih, sikap kooperatif, tingkah laku normoaktif, kontak psikis (+) sulit dipertahankan, perhatian buruk, pembicaraan kualitas dan kuantitas cukup, mood euthym, afek tumpul, terdapat gangguan persepsi berupa halusinasi akustik, bentuk piker non realistic, terdapat gangguan isi piker berupa waham curiga, arus piker asosiasi longgar. Tilikan 1. Pada pemeriksaan fisik dan neurologis tidak ditemukan kelainan yang menunjukkan gangguan jiwa karena organic. Pada pasien tidak ditemukan adanya ketegantungan penggunaan NAPZA sehingga gangguan mental akibat penggunaan zat dapat disingkirkan. Sehingga sesuai criteria diagnose menurut PPDGJ III , kasus ini memenuhi pedoman diagnosis skizofrenia paranoid. Axis II: Pada riwayat premorbid semenjak pasien dilahirkan, masa anak awal, masa anak pertengahan, masa anak akhir serta dewasa tidak menunjukkan adanya gangguan. Pasien tidak mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnya. Walaupun pasien hanya bersekolah hingga tingkat 1 sd namun psien tetap dapat bergaul dengan lingkungan sekitarnya. Tidak menunjukkan emosi yang dingin, atau tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya, tidak pernah bersikap bermusuhan atau curiga yang berlebihan terhadap seseorang. Sehingga tidak ada diagnosis pada axis II. Axis III:

Pasien tidak pernah atau sedang memiliki penyakit tertentu misalnya asma, kejang, darah tinggi ataupun kencing manis. Pasien juga tidak pernah mengalami trauma kepala yang menyebabkan pasien kehilangan kesadaran ataupun dirawat dirumah sakit. Saat dilakukan pemeriksaan fisik juga tidak ditemukan kelainan secara fisik. Axis IV: Pasien mulai mengalami gangguan pada kejiwaannya sejak pasien mengalami kehilangan akibat kematian suaminya yang terjadi secara tiba-tiba. Axis V: Pasien sudah tidak dapat berkomunikasi dengan keluarga ataupun tetangga dengan baik. Serta sudah terdapat gangguan hendaya peran,. Social, perawatan diri serta penggunaan waktu luang (GAF 30).

Você também pode gostar

  • Marasmus
    Marasmus
    Documento11 páginas
    Marasmus
    riamanoveria
    Ainda não há avaliações
  • Demensia
    Demensia
    Documento14 páginas
    Demensia
    riamanoveria
    Ainda não há avaliações
  • Hipertensi Esensial
    Hipertensi Esensial
    Documento3 páginas
    Hipertensi Esensial
    riamanoveria
    Ainda não há avaliações
  • Kurang Energi Protein
    Kurang Energi Protein
    Documento23 páginas
    Kurang Energi Protein
    riamanoveria
    Ainda não há avaliações
  • CA Serviks
    CA Serviks
    Documento4 páginas
    CA Serviks
    riamanoveria
    Ainda não há avaliações
  • Jamu, Oht, Fitofarmaka
    Jamu, Oht, Fitofarmaka
    Documento3 páginas
    Jamu, Oht, Fitofarmaka
    riamanoveria
    Ainda não há avaliações
  • Fitofarmaka
    Fitofarmaka
    Documento6 páginas
    Fitofarmaka
    riamanoveria
    Ainda não há avaliações
  • Demensia
    Demensia
    Documento14 páginas
    Demensia
    riamanoveria
    Ainda não há avaliações