Você está na página 1de 23

BAB XIII

Program audit lingkungan merupakan salah satu instrumen yg digunakan utk pengelolaan lingkungan. Materi pokok dalam audit lingkungan telah diatur oleh Kepmen LH Nomor : 42/1994, yang antara lain isinya sebagai berikut :

a. Audit Lingkungan ad/ suatu alat manajemen yg meliputi evaluasi scr sistematik, terdokumentasi, periodic dan obyektif tentang bagaimana suatu kinerja organisasi sistem manajemen dan peralatan, dgn tujuan memfasilitasi kontrol manajemen thdp pelaksanaan upaya pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian penataan kebijakan usaha atau kegiatan thdp peraturan perundang2an ttg pengelolaan lingkungan.

b. Audit lingkungan ad/ alat manajemen yg dipergunakan utk membantu pengukuran kinerja suatu pabrik, perusahaan atau organisasi thdp berbagai standar internal dan eksternal.
c. Audit lingkungan merupakan kegiatan yg dianjurkan (bersifat sukarela) dan merupakan tanggung jawab pemrakarsa kegiatan, sbg alat pedoman kelola lingkungan/pantau lingkungan (KL/PKL) bersifat internal)

d. Hasil laporan audit lingkungan dpt dimintakan keabsahannya (legalitas dokumen) dr Bapedal, dan bersifat terbuka terbatas.
e. Hasil laporan audit lingkungan (sebagian atau seluruhnya dpt dipublikasikan, dgn tujuan utk pengembangan sistem KL/PL dan meningkatkan kinerja lingkungan kegiatan tsb.

f. Audit lingkungan merupakan kegiatan protektif yg dilaksanakan scr sadar utk mengidentifikasikan permasalahan lingkungan yg timbul (upaya preventif), shg dpt dilakukan upaya2 pencegahannya.
g. Hubungan AMDAL dan audit lingkungan, ditujukan oleh penerapan rekomendasi Amdal (dalam RKL/RPL) dan menguji keabsahan prakiraan dampak, sehingga hasil audit lingkungan scr baik dan profesional. h. Perlu disusun kode etik dan sertifikasi audit lingkungan, agar dpt melaksanakan audit lingkungan scr baik dan profesional.

i. Suatu tim auditor lingkungan harus memiliki pengetahuan tentang tentang : 1. Proses, prosedur dan teknis audit 2. karakteristik dan analisis sistem manajemen 3. Peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan lingkungan 4. Sistem dan teknologi pengelolaan lingkungan, kesehatan dan kesehatan kerja 5. Fasilitas usaha atau kegiatan yg akan diaudit 6. Potensi dampak lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja serta resiko bahaya.

2. Tujuan Audit Sebagai upaya peningkatan pentaatan thdp teraturan dan UU lingkungan Dokumen suatu usaha/kegiatan ttg pelaksanaan standar operasi, pengelolaan, pemantauan, pelaporan serta rencana perubahan pd proses dan peraturan. Alat utk menilai efektifitas dan efisiensi investasi dlm pengendalian pencemaran

Alat utk mengidentifikasi permasalahan

lingkungan internal, berfungsi utk melindungi aset perusahaan dari bahaya lingkungan atau gelombang protes penduduk Upaya perbaikan penggunaan sumber daya (penghematan bahan baku, minimasi limbah, kemungkinan proses daur ulang) Bukti keabsahan perkiraan dampak dan rekomendasi AMDAL

2. Manfaat Audit Lingkungan a. Pengurangan biaya melalui konsevasi, audit lingkungan akan membantu perusahaan dlm melestarikan sumber daya, memperbaiki efisiensi, meminimalkan pemborosan bahan baku beserta limbahnya. b. Peningkatan efektifitas manajemen dapat diupayakan melalui edentifikasi dan perbaikan kelemahan2. c. Jaminan dankepastian bagi manajemen puncak dgn pentaatan perundangan.

d. Verivikasi kegiatan operasional bagi manajemen menengah. e. Komitmen perusahaan thdp lingkungan f. Peningkatan kesadaran dan manajemen partisipatif dr pekerja thdp pelaksanaan k ebijakan lingkungan.

AMDAL 1. Kegiatan Belum Ada

AUDIT LINGKUNGAN 1. Kegiatan sudah berjalan

2. Dibuat hanya 1 (satu) kali


3. Potensi dampak lingkungan secara total (Cakupan luas, waktu jangka panjang) 4. Daftra hukum PP No.27/1999 5. Bersifat wajib (Mandatory) 6. Bersifat terbuka (Dipersentasikan di Komisi AMDAL)

2. Dibuat berkali2 (kontinu 1-4 tahun)


3. Masalah (Dampak) sedang dihadapi (Cakupan terbatas pd masalah yg dihadapi) 4. Kep.Men LH No.42/MEN/LH/1994 5. Bersifat Sukarela (Voluntary) 6. Bersifar rahasia (Internal Perusahaan)

Proses auditing lingkungan dpt dijabarkan atas beberapa langkah , yaitu : 1) Fasa Pra-Audit 2) Fasa Audit lapangan 3) Fasa pasca audit

1. Fase Pra-audit Pre audit a. Orientasi Seluruh informasi yg tersedia perlu dikaji sebelum tim audit melakukan studi lapangan scr efektif. Dengan melakukan opening interview dan audit interview

b. Evaluasi terhadap hasil orientasi Informasi yg terkumpul kemudian dievaluasi utk mendptkan gambaran ttg kinerja lingkungan dari perusahaan. Pendekatan yg dipakai dlm audit hendaknya berfokus pd sistem, bukan thdp insidensi atau individu. Tim audit dibentuk sesuai kebutuhan yg teridentifikasi dr hasil evaluasi . Aktivitas dlm fasa ini meliputi : a. Perencana audit b. Finalisasi obyek audit c. Review kriteria evaluasi dann protokol audit

2. Fasa audit Lapangan (site-audit) fasa aidit lapangan (site- audit) merupakan fasa investigasi mendalam thdp ketaatan fasilitas2 yg ada didlm perusahaan dan sistem pengendalian manajemen internal.
Audit lapangan mencakup : inspeksi atas operasi, review dokumentasi, review dokumentasi, interview dgn pekerja dan pimpinan. Pada umumnya pengkajian meliputi : aspek organisasi, teknik operasional dan administrasi

3. Fasa Pasca Audit Setelah studi lapangan auditor menganalisis informasi yg terekam melalui urutan aktifitas yg dilakukan spt berikut : a. review ats seluruh hasil dokumentasi audit dan kompilasi dr semua laporan audit b. laporan konsep akhir yg disirkulasikan kpd perusahaan utk mendapatkan tanggapan c. Finalisasi laporan setelah memasukkan semua tanggapan

Lapotan audit lingkungan milik perusahaan


Dapat disampaikan kepada
Pemerintah
Masyarakat luas LSM dll

tergantung keperluan

Informasi kinerja lingkungan perusahaan

TIM AUDITOR, MEMPUNYAI PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN DAN KEMAMPUAN DALAM AUDIT AUDITOR TERLATIH SECARA PROFESIONAL UTK MENJAMIN KETEPATAN, KONSISTENSI DAN OBYEKTIFITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT (KODE ETIK AUDITOR)

A.
B. C.

D.

Dukungan Pihak Pemerintah Keikutsertaan semua pihak Kemandirian dan Obyektifitas Auditor Kesepakatan tentang Tata laksana dan Lingkup Audit

PANDUAN AUDIT LINGKUNGAN


MEMUDAHKAN AUDITOR DKM MELAKSANAKAN AUDITOR MENCERMINKAN KERANGKA KERJA UTK MENCAPAI TUJUAN

AUDIT

JENIS PROTOKOL AUDIT


DAFTAR ISI (TABLE OF CONTENT) DAFTAR UJI SEDERHANA (CHECK LIST) DAFTAR PERTANYAAN (QUESTIONARE)

METODE PEDOMAN (GUIDELINE)


METODE SISTEM PERINGKAT (RATING SYSTEM)

1. FORMAT DAN SISTEMATIKA LAPORAN


TDK ADA YG BAKU YG PENTING KELENGKAPAN DAN KEDALAMAN ISI DAN INFORMASI
a. gambaran umum pelaksanaan dan hasil audit b. aspek yg ditelaah dlm laporan audit - Aspek teknis - Aspek manajemen lingkungan - Aspek legal c. Evaluasi hasil temuan d.Saran dan tindak lanjut - Program yg kritis, perlu perhatian - Skala prioritas perhatian - Program lingkungan lebih lanjut

2.JENIS LAPORAN AUDIT LINGKUNGAN


TDK ADA YG BAKU, YANG PENTING

- Untuk manajemen perusahaan (Analisis SWOT)


LAPORAN EKSTERNAL

- Bila diminta oleh proponen utk dipublikasikan

ASPEK TEKNIK 1. 2. 3. 4. BAHAN MENTAH: JENIS PENYIMPANAN PEMINDAHAN AIR SUMBER DAN JUMLAH SETIAP PENGGUNA ENERGI SUMBER DAN JUMLAH PENGGUNA EFISIENSI PROSES PRODUKSI 1.

ASPEK MANAJEMEN LINGKUNGAN KEBIJAKAN 1. 2. 2. 3. STRUKTUR MANAJEMEN LINGKUNGAN PELATIHAN DAN PENYULUHAN 3.

ASPEK LEGAL PERATURAN PEMERINTAH KEP.MEN PERATURAN INTERN

4.

4.
5. 6. 7. LIMBAH PADAT, GAS DAN JUMLAH JENIS PENANGANAN PRODUK, JENIS PENYIMPANAN , PEMINDAHAN NERACA BAHAN 5. 6.

SISTEM PENGENDALIAN INFORMASI


PERATURAN-PERATURAN PROSEDUR PELAKSANAAN

KESESUAIAN DGN AMDAL TERMASUK RKL DAN RPL

8. SISTESIS

7.
8.

PEMANTAUAN
EVALUASI KEBERHASILAN DAN KESESUAIAN DGN PERATURAN (INTERNASIONAL DAN REGIONAL)

PERSYARATAN AMAN LINGKUNGAN DISERTIFIKASI OLEH BADAN INDEPENDEN UTK MENDPT SERTIFIKASI AKREDITASI PENGAKUAN FORMAL DARI BADAN AKREDITASI KAN (KOMETE AKREDITASI NASIONAL) DSN (DEWAN STANDARISASI NASIONAL) PERATURAN PERUNDANGAN.

Você também pode gostar