Você está na página 1de 3

Kisah AYUB seorang Anak Tuhan di masa-masa tuanya Ayub adalah orang yang saleh dan jujur , dan

dia takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, dia sangat kaya dengan berbagai ternak dan budak2 yang sangat berjumlah besar, dia adalah orang yang terkaya di sebelah timur , pada suatu hari dia di cobai oleh Tuhan , Tuhan mengambil segala apa yang dia punya, baik ternak budak dan anak2nya, setelah semua itu terjadi , tidak penyesalan satupun di hati ayub dan mengutuki Tuhan dan dia berkata bahwa Tuhan yang memberi, dia juga yang mengambil, Terpujilah Nama Tuhan, dan ayub tidak berbuat dosa sama sekali dan tidak menuduh Tuhan berbuat yang tidak patut. Lalu Tuhan menimpakan tanganNya kepada tulang ayub . adan ayub menderita bara busuk di seluruh tubuhnya dan pada itu juga dia tidak berbuat dosa , dia tidak mengutuki Tuhan, dia tetap percaya dan dia mendapat penghiburan dari sahabatsahabatnya. Ayub mengutuki hari kelahirannya biarlah lenyap hari kelahiranku dan malam mengatakan seorang laki-laki telah ada dalam kandungan, dan apa yang di takutnya itulah yang menimpa dia, dan kegelisahan yang timbul tidak dapt memberikan dia ketenangan , dan ketentraman , dang anti rotinya adalah keluh kesahnya. Dan ada temanya yang bernama Elifas menegur ayub dengan memberi kata-kata penguatan : sesungguhnya engkau telah mengajar banyak orang dan tangan yang lemah tlah engkau kuatkan, orang yang telah jatuh telah engkau bangunkan, dan kata-katamu telah menguatkan lutut yang lemas, dan takut akan Tuhan adalah sandaranmu, dan elifas memberi kata dorongan dan semangat pada ayub supaya iman percaya kepada Tuhan semakin kokoh, karna setiap perkataan ayub dan kesalehannya yang menguatkan jiwanya. Dan Berserulah kepada Tuhan dan hanya daripadaNyalah datang pertolongan,Ia akan melakukan perbuatan-perbuatan yang besar yang tidak terduga serta keajaiban2 yang terbilang banyaknya, dan Dia menggagalkan rancangan orang yg cerdik, dan keturunan orang benar yang takut akan Tuhan seperi rumput di tanah , dan orang yang berharap kepada Tuhan kemahnya akan nyaman. Ayub kecewa terhadap sahabatsahabtnya , tetapi dia tidak pernah kecewa terhadap Tuhan dan setiap keluh kesahnya di sampaikan kpd Tuhan dan dan dari padaNya datang pertolongan. Ayub berseru kepada

Tuhan dengan setiap keluh kesahnya dan setiap apa yang di alami oleh dia, dia berkatakata dengan Tuhan , dia memohon supaya Tuhan memberi pengampunan buat setiap pelanggarannya.Bildab mengatakan yang sejujurnya kpd Tuhan, dan Tuhan tidak menolak yang saleh , yang dulu kedudukan yang hina , tetapi kekudukan sekarang akan mulia itu semua karna Tuhan.Tidak seorangpun dapat bertahan di hadapan Tuhan. Tuhan itu bijak dan kuat Dia dapat memindahkan gunung , dan Dia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar yang tidak terduga , sekalipun ayub benar di hadapan Tuhan , namun Dia tetap harus meminta belas kasihan kepada Yesus, Dialah yang berhak menyatakan perbuatan salah atau benar. Apakah penderitaan Penderitaan yang di alami oleh Ayub adalah kenyang dengan penghinaan , dan berada di temapt gelap gulita , Namun ketika dia berbuat dosa Maka Engkau akan mengawasinya, Dan Tangan Tuhanlah yang membentuk dan membuat aku. Zofar orang nama berkata kepada ayub : Tetapi Tuhan akan memberikan kepadamu rahasia hikmat karena itu ajaib bagi pengertian , dan Tuhan tdk akan memperhitungkan bagimu sbgian dari kesalahanmu, kekuasaanNya melebihi dunia orang mati , dan zofar menyampaikan bahwa jikalau engkau ini menyediakan hatimu, dan menadahkan tanganmu kepadaNya dan menjauhkan kejahatan dari tanganmu , maka sesungguhnya engkau dapat mengangkat mukamu tanpa cela , dan kehidupanmu akan menjadi cemerlang dari pada siang hari, dan akan merasa aman ,dan tidur dengan tidak diganggu. Suatu pesan yang sangat luar biasa, kuncinya merendahkan diri di hadapan Tuhan. Ayub mengakui kesalahan dan hikmat Tuhan dan Ayub mempunyai pengertian yang sama bahwa di dalam tangan Tuhan terletak segala nyawa yang hidup dan nafas setiap manusia , dan Pada Tuhanlah hikmat dan kekuatan ,Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian. Dialah yang menggiring dan menggeledah para iman dan menggulingkan yang kokoh , Dia yang menyingkap rahasia kegelapan dan mendatangkan kelam pekat pada terang, Dia yang membuat bangsa-bangsa bertumbuh , bahwa segala sesuatu ada kendali Tuhan. Ayub membela setiap perkaranya di hadapan Tuhan jauhkanlah kiranya tanganMU dari padaku dan kegentaran terhadap Engkau janganlah menimpa aku, dan beritahukanlah

kepadaku pelanggaran dan dosaku itu, dan dengarkanlah baik-baik perkataanku , dan perhatikanlah keteranganku, dan aku menyiapkan perkaraku dan aku yakin bahwa aku benar, sebab Engkau menulis hal-hal yang pahit terhadap aku dan menghukum aku karena kesalahan pada masa mudaku. Bahwa tidak ada harapan lagi ketika kita sudah mati, Tetapi bila manusia mati, maka tidk berdayalah ia , tetapi bila orang binasa , di manakah ia ?hanya tubuhnya membuat ia menderita dn karena dirinya sendiri jiwanya berduka cita. Ayub tetap mempunyai keyakinan bahwa Tuhan akan memihak kepadanya dengan setiap perkataan Tuhan: Tuhan tetap mengasihi dia , Tetapi aku tahu , penebusku hidup, dan akhirnya ia akan bangkit atas debu . Ayub percaya bahwa kemunjuran orang fasik tidak akan bertahan lama, Namun

sebaliknya pelita orang fasik di padamkan ,dan kebinasaan akan segera menimpa mereka (orang fasik ) . Maka Elifas orang lenan berkata bahwa supaya ayub lebih mengandalkan Tuhan dan lebih bersandar kepada Tuhan ,dengan cara meninggalkan jalan yang lama dengan merendahkan diri karna Tuhan merendahkan orang yang angkuh tetapi menyelamatkan orang yang menundukkan kepala Pada Zaman dahulu ketika ayub ada bersama Tuhan dan bergaul karib dengan Dia Tuhan masih tetap bersama dia, dan Dia yang berkemah disekeliling ayub, Dia yang menjaga pintu gerbang dan Dia pula yang menyediakan tempat duduk, tetapi kesengsaraan yang sekarang adalah menjadi Bapa bagi orang miskin menjadi mata bagi orang buta, dan kaki bagi orang lumpuh. Adapun Tujuan dari kesengsaran adalah pertobatan dan Ia tidak mengalihkan pandangan mata-Nya dari orang benar, tetapi menempatkan mereka untuk selamalamanya di samping raja-raja di atas takhta, dan tidak upah bagi orang fasik, dan baiklah setiap mereka dapat mendengar suara Tuhan, dan semuanya Dialah yang akan mengadili bangsa-bangsa Tuhan melakukan segala sesuatu dengan baik dan Kesimpulan : bahwa segala sesuatu yang diizinkan Tuhan untuk terjadi itu dilaksanakan dalam hikmat dan dengan tujuan dan bahkan penderitaan orang benar mempunyi makna dan tujuan ilahi. Ayub mengakui kesalahannya dan siap untuk tunduk dan melayani Tuhan apa pun yang terjadi atas dirinya. Dia akan takut dan mengasihi Tuhan.

Você também pode gostar