Você está na página 1de 41

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP INTENSITAS MEROKOK PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2007

SAMPAI DENGAN 2011 (Hasil Penelitian)

Oleh ANANTYO KUSUMA YUDHA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2011

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Depkes RI tahun 2006 kegiatan puskesmas yang digalakan pada saat ini adalah Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) yang salah satu kegiatannya adalah agar tidak merokok. Setiap individu dan masyarakat dunia tahu bahwa merokok itu mengganggu kesehatan. Masalah rokok pada hakikatnya sudah menjadi masalah nasional,bahkan internasional. Sering sekali kita melihat orang merokok dimana-mana dalam kehidupan sehari-hari di kantor,di pasar ataupun di tempat umum lainnya atau bahkan dikalangan rumah tangga sendiri
(Aditama,1996)

Perilaku merokok dilihat dari berbagai sudut pandang sangat merugikan,baik untuk diri sendiri maupun orang sekelilingnya.
(Komasari & Helmi,2000)

A. Latar Belakang
Mulai merokok terjadi akibat pengaruh lingkungan sosial. Modelling (meniru perilaku orang lain) menjadi salah satu determinan dalam memulai perilaku merokok. (Smet,1994) Perilaku merokok pada remaja umumnya semakin lama akan semakin meningkat sesuai dengan tahap perkembangan yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi dan intensitas merokok,dan sering mengakibatkan mereka mengalami ketergantungan nikotin (Oskamp,1984)

A. Latar Belakang
faktor resiko munculnya perilaku merokok pada remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor,yaitu :
Faktor psikologis. Faktor biologis. Faktor lingkungan. Faktor regulatori. (Soetjiningsih,2004)

A. Latar Belakang
Menurut data Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2003 menyatakan bahwa di Indonesia sekitar 70% dari perokok memulai kebiasaan merokok sebelum berumur 19 tahun karena terbiasa melihat anggota keluarganya yang merokok. Dari studi yang telah dilakukan Harzadi pada tahun 2007,ternyata terdapat 37 % dari 117 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung yang memilikki kebiasaan merokok. (Harzadi,2008) Dan survey pendahuluan yang dilakukan pada tahun 2011,ternyata terdapat 53 mahasiswa dari 200 mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung merupakan seorang perokok.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas,yang menjadi rumusan masalah adalah Bagaimana Hubungan Faktor Lingkungan Terhadap Intensitas Merokok Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Angkatan 2007 sampai dengan angkatan 2011.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum untuk mengetahui Hubungan Faktor Lingkungan Terhadap Intensitas Merokok pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Lampung Angkatan 2007 sampai dengan angkatan 2011. 2 Tujuan Khusus Untuk mengetahui hubungan faktor orang tua terhadap intensitas merokok pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Lampung Angkatan 2007 sampai dengan angkatan 2011. Untuk mengetahui hubungan faktor teman terhadap intensitas merokok pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Lampung Angkatan 2007 sampai dengan angkatan 2011

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam upaya meningkatkan kesadaran mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung terhadap rokok. Sebagai bahan masukan bagi instansi kesehatan dan lembaga-lembaga untuk melakukan promosi kesehatan. Untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan bagi penulis dalam menemukan hubungan yang berkaitan dengan merokok. Sebagai bahan pemikiran untuk evaluasi kebijakan yang telah diterapkan di lingkungan kampus.

E. Hipotesis
Adanya hubungan antara faktor orang tua terhadap intensitas merokok pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung angkatan 2007 sampai angkatan 2011 Adanya hubungan antara faktor teman terhadap intensitas merokok pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung angkatan 2007 sampai angkatan 2011

1. Kerangka Teori
Keyakinan akan akibat yang di dapat dari prilaku (pengetahuan dari diri sendiri)

F. Kerangka Pemikiran
Sikap Terhadap Prilaku Kepercayaan akan hasil dari prilaku Evaluasi terhadap hasil dari prillaku

Tujuan atau niat

Prilaku (merokok)

Keyakinan normatif akan akibat yang di dapat dari prilaku (pengetahuan dari lingkungan/or ang lain)

Norma Subjektif Keyakinan Normatif Motivasi Untuk berprilaku

2. Kerangka Konsep
Variabel Bebas Variabel Terikat

Faktor Lingkungan penyebab merokok: INTENSITAS MEROKOK


faktor orang tua faktor teman

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Rokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. ( PP No. 19, 2003) Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusanbungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan karena merokok, misalnya kanker paruparu atau serangan jantung walaupun pada kenyataan yaitu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi (Gondodiputro, 2007)

B. Perilaku Merokok
Perilaku dapat diprediksi melalui niat. Niat untuk melakukan perilaku tersebut terdiri dari : Sikap terhadap perilaku dan norma subjektif. Sikap terhadap perilaku timbul dari kepercayaan akan hasil dari perilaku tersebut (seperti, Jika saya merokok,saya akan terlihat dewasa) dan evaluasi terhadap hasil perilaku tersebut (seperti, terlihat dewasa maka akan lebih disukai). Norma-norma subyektif terhadap perilaku timbul dari kepercayaan normatif (seperti,orang tua saya tidak ingin saya merokok) yang kemudian dikombinasikan dengan motivasi subyek untuk mematuhi norma-norma subyektif tersebut. (Taylor,2005)

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru,di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan,yakni :
Awareness (kesadaran) Interest (tertarik) Evaluation (menimbang nimbang baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya) Trial (mencoba) Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,kesadaran,dan sikapnya terhadap stimulus. (Notoatmodjo,2007)

faktor yang mempengaruhi bagi remaja untuk merokok yaitu,terdiri dari :


Faktor Psikologik yang terdiri dari faktor perkembangan sosial yaitu menetapkan kebebasan dan otonomi, membentuk identitas diri, penyesuaian perubahan psikososial berhubungan dengan maturasi fisik. Faktor Biologik Faktor lingkungan yang meliputi perilaku merokok orang tua, saudara kandung,teman sebaya dan reklame atau iklan rokok. Faktor peraturan berupa peningkatan harga jual atau diberlakukan cukai yang tinggi, akan menurunkan pembelian dan konsumsi. Tetapi kenyataannya terdapat peningkatan kejadian memulai merokok pada remaja, walaupun telah dibuat usaha-usaha untuk mencegahnya (Soetjiningsih, 2004).

Mu'tadin (2002) mengemukakan alasan mengapa remaja merokok, antara lain:


Pengaruh Orang Tua Pengaruh Teman Faktor Kepribadian Pengaruh lklan

Intensitas merokok
Smet (1994) mengklasifikasikan perokok berdasarkan banyaknya rokok yang dihisap, yaitu : Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam sehari. Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari. Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari.

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. B. Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung pada bulan Desember 2011 Januari 2012 C. Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung angkatan 2007 sampai dengan 2011 yang berjenis kelamin laki laki yang merupakan perokok Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa berjenis kelamin laki laki yang merupakan perokok yang jumlahnya 53 orang.

a. Kriteria Inklusi
Merupakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung angkatan 2007 - 2011. Merupakan seorang perokok aktif. Kriteria perokok aktif adalah bila sudah mengkonsumsi rokok lebih dari 100 batang dan sudah lebih dari 30 hari aktif merokok.

b. Kriteria Eksklusi
Tidak bersedia menjadi responden.

D. Metoda Pengumpulan Data Data Primer


Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara langsung menggunakan kuesioner.

Data Sekunder
Data diambil dari catatan kantor tata usaha Fakultas Kedokteran Universitas Lampung yaitu jumlah seluruh mahasiswa laki-laki setiap angkatan.

E. Definisi Operasional
Variabel Faktor Orang tua Definisi Operasional Perilaku orang tua Alat Ukur Kuisioner dengan 10 Hasil Ukur Skala

Dikatakan mendukung Ordinal

responden (ayah atau


ibu) yang mempengaruhi anaknya untuk merokok

pertanyaan dengan
skor 1 (ya) dan skor 0 (tidak)

bila menjawab Ya pada


salah satu pertanyaan nomor 7-10 atau minimal 3 kali menjawab Ya pada petanyaan nomor 1-6

Faktor Teman

Perilaku teman sebaya Kuisioner yang pertanyaan

dengan

5 Dikatakan mendukung Ordinal skor 6tidak

dengan bila

merokok,memungkink skor 2 (ya) dan skor 1 10,dikatakan an seseorang untuk merokok (tidak)

mendukung bila skor 1-5

Tabel 1. Definisi Operasional

F. Tehnik Analisis Data Data yang dikumpulkan diolah dengan langkah langkah sebagai berikut
Editing yaitu memeriksa, mengamati apakah semua pertanyaan telah terjawab, jawaban yang ada atau tertulis dapat dibaca atau tidak, konsistensi jawaban ada/tidaknya kekeliruan lain yang mungkin dapat mengganggu proses pengolahan data. Koding yaitu melakukan pengkodean terhadap setiap jawaban agar proses pengolahan data lebih mudah. Evaluating yaitu proses penilaian pada setiap jawaban yang diberikan oleh responden. Entri data yaitu proses memasukan data yang dibantu oleh komputer.

G. Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengolahan Data Data diolah dengan alat bantu perangkat komputer Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS for Windows versi 17 2. Analisis Data a. Analisis Univariat Untuk mengetahui gambaran faktor orang tua, faktor teman dan intensitas merokok pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung angkatan 2007 sampai dengan 2011. b. Analisis bivariat Analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor orang tua dan faktor teman terhadap intensitas merokok pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung angkatan 2007 sampai dengan 2011. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square.

H. Etika Penelitian Etika dalam penelitian ini meliputi: Informed consent (Lembar Persetujuan) Merupakan lembar persetujuan yang memuat penjelasan-penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian, dampak yang mungkin terjadi selama penelitian. Apabila responden telah mengerti dan bersedia maka responden diminta menandatangani surat persetujuan menjadi responden. Namun apabila responden menolak, maka peneliti tidak akan memaksa. Confidentiality (kerahasiaan) Informasi yang diberikan oleh responden serta semua data yang terkumpul akan disimpan, dijamin kerahasiaannya, hanya kelompok tertentu saja yang kan dijadikan atau dilaporkan sebagai hasil penelitian.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat Faktor Orang Tua
Faktor Orang Tua Frekuensi (mahasiswa) 23 27 Persentase (%)

Mendukung Tidak mendukung

46 54

Total

50

100

Faktor Teman
Faktor Teman Mendukung Tidak mendukung Total Frekuensi (mahasiswa) 29 21 50 Persentase (%) 58 42 100

Intensitas Merokok
Intensitas Merokok Ringan Sedang Berat Total Frekuensi (mahasiswa) Persentase (%) 21 17 12 50 42 34 24 100

2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Faktor Orang Tua Terhadap Intensitas Merokok
Faktor Orang Tua
Mendukung

Intensitas Merokok Ringan


10 (20%) 11 (22%) 21

Total Berat
6 (12%) 6 (12%) 12 23

Nilai P

Sedang
7 (14%) 10 (20%) 17

Tidak mendukung Total

27

0,879

50

B. Hubungan Faktor Teman Terhadap Intensitas Merokok


Faktor Teman Mendukung Tidak mendukung Total Intensitas Merokok Total Nilai P

Ringan
13 (26%) 8 (16%) 21

Sedang
10 (20%) 7 (14%) 17

Berat
6 (12%) 6 (12%) 12 29 21 50

0,798.

B. Pembahasan
Hubungan Faktor Orang Tua terhadap Intensitas merokok

Perilaku merokok pada remaja berkaitan dengan dukungan dari keluarga atau orang tua, dimana keluarga atau orang tua yang merupakan perokok akan menyebabkan anak memilkki kemungkinan lebih besar untuk menjadi perokok juga (A.F Muchtar,2005). Penyebab lain anak tetap merokok walaupun tidak mendapat dukungan dari orang tuanya disebabkan karena mereka ingin mencoba rokok itu karena mereka melihat orang yang merokok kelihatan nikmat dan mereka merasa penasaran

B. Pembahasan
Faktor orang tua lebih berperan dalam proses pembentukan perilaku merokok, tetapi tidak terlalu berperan dalam intensitas merokok. Dalam hal ini kemungkinan ada faktor lain yang lebih penting dalam mempengaruhi intensitas merokok pada seseorang, seperti : Tingkat kestresan, rasa bosan atau jenuh dan lainnya.

B. Pembahasan
Hubungan Faktor Teman terhadap Intensitas merokok

Teman sebaya merupakan menjadi sesuatu yang sangat penting bagi remaja. Adanya kebutuhan untuk dapat diterima dan diakui sebagai anggota kelompok menjadi alasan mereka untuk mengikuti perilaku yang ada pada kelompok, termasuk perilaku merokok. Pada penelitian ini secara tidak langsung menjelaskan bahwa intensitas merokok bukan dipengaruhi dari teman tetapi kemungkinan ada faktor lain, seperti : Tingkat kestresan, rasa bosan atau jenuh dan lainnya.

B. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Komalasari dan Helmi (2000),Kondisi yang paling banyak perilaku merokok yaitu ketika subjek dalam keadaan tekanan (stres) dan yang kedua adalah pada saat berkumpul dengan teman-temannya. perilaku merokok dipandang sebagai upaya penyeimbang dalam kondisi stres dan sebagai upaya untuk dapat diterima lingkungannya.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari 50 reponden yang merokok, terdapat 23 orang (46%) yang mendapat dukungan dari orang tuanya dan 27 orang (54%) yang tidak mendapat dukungan dari orang tuanya. Dari 50 reponden yang merokok,terdapat 29 orang (58%) yang mendapat dukungan dari teman-temannya dan 21 responden yang tidak mendapat dukungan dari temannya. Dari 50 responden, terdapat 21 orang (42%) yang masuk kategori perokok ringan, 17 orang (34%) yang masuk kategori perokok sedang dan 12 orang (24%) masuk ke kategori perokok berat.

A. KESIMPULAN
Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara faktor orang tua terhadap intensitas merokok pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Angkatan 2007 sampai dengan 2011. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara faktor teman terhadap intensitas merokok pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Angkatan 2007 sampai dengan 2011.

B. SARAN
Bagi orang tua yang menginginkan anaknya tidak merokok maka anggota keluarga disarankan untuk tidak merokok di depan anaknya. Teman sebaya memberikan kontribusi yang cukup besar kepada remaja untuk merokok,maka orang tua perlu waspada terhadap kelompok teman sebaya anaknya.

Você também pode gostar