Você está na página 1de 4

TESTIMONI KELAS INSPIRASI BALI BERGANDENGAN TANGAN MENGINSPIRASI ANAK-ANAK INDONESIA OLEH : EKO OCTAVIANUS CHALIM

LOKASI : SD NEGERI 2 LANDIH TANGGAL : 11 JUNI 2013

Pagi ini jam 5.30 pagi aku sudah bangun dari tidurku, masih sedikit mengantuk aku langsung berjalan menuju kamar mandi mencari air dingin untuk menyegarkan tubuhku. Selesai mandi aku mengambil kemeja putih dan celana pendek merah itu untuk digunakan berangkat sekolah hari ini. Selesai berpakaian, ibu sudah memanggilku untuk sarapan nasi dan tahu goreng lalu memberi uang Rp 2.000 untuk aku jajan di sekolah nanti. Hari ini aku harus tiba di sekolah pukul 6.30 pagi, karena hari ini adalah jadwal aku piket membersihkan sekolah. Kurang lebih 20 menit aku berjalan, setibanya aku di sekolah aku langsung mengambil sapu lidi dan memulai menyapu sampah dan daun-daun yang berjatuhan di halaman sekolah bersama teman-teman sekelas-ku. Selesai kami membersihkan sekolah, kami bersama berdoa di pura kecil di sudut sekolah kami SDN 2 Landih, Bangli. Hari ini aku sangat semangat berangkat sekolah, setelah diberitahu Bapak Kepala Sekolah, bahwa hari ini kami akan di ajar oleh Bapak dan Ibu Guru baru yang akan menceritakan pekerjaan mereka : ) Jam 7.00 pagi kami dikumpulkan Bapak Kepala Sekolah di halaman untuk penjelasan mengenai kegiatan hari ini. Setelah itu kami digabungkan menjadi 2 kelas saja, yaitu kelas 1 sampai 3 dan aku; kelas 6 dikelompokkan bersama anak-anak kelas 4 dan 5.

Hari ini pelajaran yang kami dapat sungguh berbeda, kami bisa mendengar cerita dari Bapak dan Ibu Guru baru yang pekerjaannya benar-benar diluar dugaan-ku, Ada pengusaha hotel, manager HRD, dosen arsitektur, mekanik pesawat terbang, sampai penjaga terumbu karang. Bagi kami anak-anak ini, cita-cita kami sama dengan anak-anak lainnya, menjadi dokter, guru atau petani adalah cita-cita yang ada di pikiran kami, tapi ternyata Bapak dan Ibu Guru ini memberikan kami banyak ide tentang cita-cita. Tidak terasa akhirnya kami sudah mendengar semua cerita dari Bapak dan Ibu Guru baru ini, dan waktunya kami pulang. Satu hari rasanya terlalu cepat untuk hari ini, aku masih ingin mendengar cerita dari Bapak dan Ibu Guru baru ini, tapi aku tetap bersyukur bisa mendengar cerita-cerita mereka hari ini. Aku sangat terkesan dengan mereka, setelah foto bersama, aku pun menghampiri beberapa Bapak dan Ibu Guru baru ini untuk berpamitan, berterimakasih dan tidak lupa meminta tanda tangan mereka : ) Cerita diatas mungkin yang saya lihat sebagai seorang manusia bernama Eko Octavianus yang berunutng bisa menjadi salah satu relawan di Kelas Inspirasi Bali, hari ini 11 Juni 2013 di SDN 2 Landih, Bangli. Bukan sekolah dengan taraf international, tidak dengan gedung yang mewah, tidak melihat ada mobil-mobil mewah beserta para suster yang mengantar para murid sambil membawakan tas anak majikannya, tidak ada lapangan olah raga yang besar, tidak ada seragam murid dengan motif taplak meja kotak-kotak atau rompi bergaya eropa. Hari ini saya hanya melihat sekolah dengan halaman tanah yang bersih dengan bendera merah putih yang berkibar gagah, dengan papan kayu bertuliskan nama sekolah, gerbang sekolah yang ramai dengan murid-murid yang berjalan kaki dari rumah mereka, jelas mereka anak SD dengan identitas kemeja putih dan celana merahnya, dan sebuah pelek mobil bekas yang disulap menjadi bel sekolah.

Gambaran sekolah ideal pun saya rasakan ketika melihat aktivitas sekolah ini dimulai di pagi hari. Berbincang sebentar dengan para guru, ternyata mereka masih rutin melakukan upacara setiap hari senin, sesuatu yang sudah sangat jarang saya lakukan ketika saya sekolah di kota (yang katanya lebih maju). Masuk ke kelas, saya disambut dengan sapaan khas kelas yang dimulai ketika ketua kelas berteriak Sikap !!! Beri Salam !!!; lalu diiringi sapaan dari seiisi kelas SELAMAT PAGIIIII BAPAKKK !!! sedikit memberi nostalgia ke masa sekolah dulu : ) Lalu memulai bercerita itu ternyata cukup canggung buat saya, walaupun hanya berhadapan dengan anak SD. Tapi semua rasa canggung itu hilang seiring tatapan wajah anak-anak itu yang penuh semangat untuk mendengarkan saya bercerita. Pengalaman pertama buat saya mengajar anak SD dan ini sangat berkesan buat saya. Bagaimana keseharian mereka yang mungkin aneh bagi saya si anak kota ini. Melihat anak-anak SD itu memulai hari dengan bergotong royong membersihkan sekolah; berdoa bersama sebelum sekolah dimulai; berkumpul bersama untuk mendengar perintah dari kepala sekolah; antusiasnya mereka di kelas; bagaimana mereka menggunakan uang jajan yang hanya Rp 2.000 itu, untuk membeli nasi dengan lauk mie goreng dan tahu seharga Rp 1.000, lalu mencuci piringnya setelah selesai makan; lalu ketika mereka berpamitan dengan mencium tangan saya lalu meminta tanda tangan saya, lalu mereka berjalan pulang sambil mengucapkan terimakasih diiringi senyum yang polos. Pengalaman satu hari ini bernama Kelas Inspirasi Bali, ketika kami sebagai relawan diminta untuk memberi insipirasi kepada anak-anak SD; ternyata Kelas ini juga memberi inspirasi kepada saya melalui anak-anak SD yang kami ajar dan juga bagaimana guru-guru mereka yang bekerja melayani sebagai guru bukan hanya dalam hitungan jari (mereka menghabiskan

hampir seluruh hidup mereka sebagai guru, kebanyakan mereka sudah puluhan tahun menjadi guru). Hari ini SDN 2 Landih menginspirasi saya bahwa sekolah itu bukan gedungnya, melainkan orang-orang yang mengisi sekolah itu. Bagi saya si anak kota ini, melihat sekolah yang diisi oleh gotong royong, kebersamaan, keceriaan, ketulusan dan semangat belajar mengajar adalah bagaimana sekolah itu seharusnya. Semoga 1 hari tambahan pelajaran dari kami para relawan ini juga bisa menginspirasi anak-anak calon penerus bangsa ini, untuk tetap mengejar cita-cita mereka, membanggakan Indonesia dan memajukan Indonesia. Saya sangat bersyukur bisa berpartisipasi dalam Kelas ini karena kami seiisi Kelas Inspirasi ini bisa saling menginspirasi : ) Pesan saya untu para relawan Hari ini kita sama-sama melihat bagaimana anak-anak ini begitu semangat, walaupun hanya 1 hari saya percaya apa yang kita lakukan hari ini tidak mungkin sia-sia. Saya rasa semua pasti ketagihan untuk mengajar kelas-kelas inspirasi berikutnya. Tetap menginpirasi teman : ) Pesan saya untuk para murid Terus belajar kejar cita-cita kalian, jangan lupakan sifat dan sikap baik kalian, tetap bergotong royong, jaga rasa kebersamaan kalian. Selalu percaya bahwa setiap cita-cita itu tidak ada yang buruk asal dilakukan dengan kesungguhan. Ketika cita-cita kalian tercapai, ingatlah apa yang kalian lalui sebelumnya, jangan lupakan orang-orang yang membantu kalian, berbagilah kepada orang lain bagaimana kalian bisa mencapai cita-cita itu. Pesan saya untuk para guru Tidak ada kata lagi TERIMA KASIH,anda semua luar biasa dan jangan pernah berkecil hati walau hanya mengajar di desa, karena itu yang dicari bangsa ini. Tetap semangat : )

Você também pode gostar