Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG P E N D A H U L U A N
1. Wilayah Citarum Hilir khususnya Muaragembong (Kabupaten Bekasi) belum terlayani infrastruktur jalan secara optimal sehingga transportasi sungai memiliki peran yang penting. Meningkatnya kebutuhan transportasi akibat perkembangan ekonomi, sehingga diperlukan adanya beberapa simpul transportasi sungai yang berupa dermaga sungai dengan fasilitas pendukungnya. Melanjutkan hasil studi/kajian sebelumnya yaitu Pekerjaan Penyusunan Masterplan Angkutan Sungai di Muara Gembong yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Jawa Barat pada tahun anggaran 2011.
2.
3.
Maksud:
Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat mendapatkan panduan dan acuan bagi kegiatan pembangunan pelabuhan yang cukup rinci, terukur dan memiliki ketelitian detil yang tinggi di simpul dermaga sungai yang dimaksud.
Tujuan:
menyusun dokumen desain/rancangan konstruksi terperinci dermaga berikut fasilitas pendukungnya yang meliputi penyusunan rencana anggaran konstruksi, perhitungan dan analisis konstruksi dermaga, serta estimasi biaya pembangunan konstruksi dermaga
Output Kegiatan:
P E N D A H U L U A N 1. Rancangan Rinci yang terdiri dari: Perencanaan Fasilitas
Utama Dermaga Sungai; Perencanaan Fasilitas Penunjang Dermaga Sungai; Perencanaan Material Konstruksi; Perhitungan Konstruksi;
W I L A Y A H
S T U D I
Tarumajaya
LOKASI PERENCANAAN
Muaragembong
Cabangbungin
Babelan
Bekasi Utara Bekasi Barat Cikarang Tambun Bekasi Selatan Bekasi Timur Cibitung Kedungwaringin
Lemahabang
Setu
Serang
Cibarusah
LOKASI PERENCANAAN
Bendera dan Pantai Mekar, yang terletak di Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi KONSEP MASTERPLAN (2011) LOKASI PERENCANAAN DED (2012)
Pelayaran di ruas sungai yang menghubungkan simpul lokal dilayani oleh angkutan umum reguler dengan rute layanan wilayah lokal Pelayaran eksternal (perairan) dilayani oleh angkutan umum laut dengan tujuan utama adalah Cilincing Jaringan darat menghubungkan kantong pemukiman dengan simpul layanan transportasi sungai
HIDROLOGI
Wilayah Muara Bendera dan Pantai Mekar merupakan DAS atau hilir dari sungai Citarum . Debit air Sungai Citarum dipengaruhi oleh operasional waduk Jatiluhur Sebagian besar wilayah dihubungkan dengan jaringan sungai, seperti yang ditunjukkan gambar peta jaringan sungai
W I L A Y A H
S T U D I
AKSESIBILITAS SUNGAI
Kondisi sarana infrastruktur jalan darat yang relatif rendah dengan kondisi mayoritas dalam keadaan rusak, menyebabkan penduduk di kawasan Muara Gembong memilih alternatif dengan menggunakan sarana transportasi sungai untuk mencapai tujuan mereka baik ke arah Kab. Karawang maupun wilayah utara Prop. DKI Jakarta.
Hasil
BATHIMETRI
DI MUARA BENDERA
LOKASI TOPOGRAFI
PANTAI MEKAR
Hasil
BATHIMETRI
PANTAI MEKAR
180
160
140
120
100
Pasut
80
60
40
20
0
04-Feb-08 10-Feb-08
01-Feb-08 02-Feb-08 03-Feb-08 05-Feb-08 06-Feb-08 07-Feb-08 08-Feb-08 09-Feb-08 11-Feb-08 12-Feb-08 13-Feb-08
29-Jan-08
30-Jan-08
27-Jan-08
28-Jan-08
31-Jan-08
Waktu
Dari Pengukuran Elevasi tersebut diperoleh besaran elevasi muka air penting :
Berdasarkan hasil peramalan pasang surut, diperoleh besarnya tunggang pasang surut mencapai
261.80 cm (2.62 m)
ANALISA PEMODELAN
Untuk mendapatkan gambaran pola muka air dan kecepatan arus di kedua lokasi pekerjaan, maka dilakukan pemodelan hidrodinamika
Skenario 2 dilakukan dengan syarat batas adalah muka air hasil pengukuran pasang surut saja dan juga memperhitungkan debit dari hulu. Debit dari hulu diperhitungkan untuk nilai 50 m3/s Penyelesaian model ini dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga. Domain pemodelan yang diambil adalah sebagai berikut :
Skenario 1
Skenario 2
Sistem Konstruksi Dermaga Deck on Pile dan Sistem Sarana Bongkar Muat Tangga Bertingkat
Desain dermaga dirancang terdiri dari dua level: Level untuk kondisi permukaan air normal (rata-rata) Level untuk kondisi permukaan air banjir Struktur dermaga menggunakan pancang untuk mendukung dermaga dan fasilitas lainnya
PERENCANAAN DERMAGA
Kriteria desain ditentukan panjang Dermaga adalah: L = 1.07 Loa sampai 1.18 Loa
(PerBruun, Port Engineering, Volume 2, Fourth Edition)
Untuk menentukan panjang dermaga berdasarkan kriteria desain (PerBruun, Port Engineering, Volume 2, Fourth Edition) ditentukan dengan rumus :
dimana
L L Loa
= 1.07 Loa sampai 1.18 Loa = Panjang Dermaga (untuk 1 kapal) = Panjang kapal
Elevasi puncak dermaga ditentukan dengan tujuan supaya tidak terjadi limpasan air yang naik ke permukaaan dermaga. Perhitungan elevasi dermaga ditentukan sebagai berikut:
Elevasi dermaga
Jenis kapal lainya yang beroperasi diwilayah studi. Dimensi panjang dan lebar kapal rencana diambil dari dimensi kapal long boat atau Klotok 10 sampai 13 meter,
Sehingga panjang minimum dermaga untuk satu kapal sandar adalah : L = 1.07 x 13 m
= 13.91 m ~ 14 m
ELEVASI DERMAGA
Elevasi puncak dermaga ditentukan dengan tujuan supaya tidak terjadi limpasan air yang naik ke permukaaan dermaga. Perhitungan elevasi dermaga ditentukan sebagai berikut: Elevasi dermaga = HHWL + (0,5 m s/d 1,5 m) = HHWL + 1 m Sehingga elevasi dermaga yang disyaratkan adalah 1 meter dari muka perairan tertinggi.
Disamping perhitungan elevasi tersebut, tinggi muka air sungai ditentukan oleh operasional waduk Jatiluhur
Lebar Dermaga
Dalam Menentukan lebar suatu dermaga ditentukan oleh kegunaan dermaga tersebut, ditinjau dari jenis dan volume barang yang akan ditangani oleh pelabuhan atau dermaga tersebut Lebar apron dermaga juga dapat ditentukan berdasarkan kedalaman sungai melalui tabel pendekatan sebagai berikut Kedalaman perairan tambatan (m)
< 4,5 4,5 7,4 > 7,5
A = 1,8L x 1,5L
Dimana A = luas perairan untuk sandar per 1 kapal dan L adalah panjang kapal. Berdasarkan formulasi tersebut, luas area sandar per 1 kapal pada perencanaan pelabuhan ini adalah:
Kolam Putar
Untuk mendapatkan luasan kolam putar ini dapat didekati dengan persamaan sebagai berikut:
D = 2L
Dimana D = diameter area kolam putar, dan L adalah panjang kapal maksimum. Berdasarkan perumusan tersebut, maka diperoleh luasan kolam putar per 1 perahu adalah sebagai berikut:
D = 2(13) = 26 m2
AREA DARAT
Berdasarkan asumsi dasar yang telah diuraikan, maka dibuat perhitungan kapasitas dan dimensi dari tiap-tiap fasilitas yang dibutuhkan untuk masing-masing pelabuhan sungai di simpul utama
Dari formulasi tersebut variabel yang menggunakan asumsi adalah variabel N Luas ruang tunggu penumpang = 1,2 x 15 x 2 x 1 x 1, 2 = 43.2 m2
Ruang Administrasi
Ruang ini diperuntukkan untuk fasilitas yang terkait dengan administrasi penumpang, misalnya untuk ticketing atau aktivitas yang terkait dengan administrasi penumpang lainnya. Luasan yang diperlukan adalah sekitar 15% dari luasan ruang tunggu penumpang, yaitu sekitar 19.4 m2.
Parkir Pengunjung
Mengacu pada lampiran KM No. 52 tahun 2004, perhitungan luasan parkir antar jemput didekati dengan perumusan sebagai berikut:
3.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan DED Angkutan Sungai dan Penyeberangan di Muara Bendera dan Pantai Mekar,Muara Gembong Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat
TERIMA KASIH