Você está na página 1de 52

ANATOMI SARAF

FAKHRURRAZY

Sistem Saraf
1. 2. 3. 4. Konsep Dasar Sistem Kontrol Organisasi Sistem Saraf Jaringan saraf Neurofisiologi

Konsep Dasar Sistem Kontrol

A. Tipe sistem kontrol 1. Kontrol Endokrin (Hormonal) respon lambat, general 2. Kontrol Saraf respon cepat, spesifik

Konsep Dasar Sistem Kontrol

B. Apa yang dikontrol? Kontrol Homeostasis- menjaga keadaan keseimbangan dinamis Respon adaptif terhadap perubahan lingkungan menghasilkan respon yang sesuai terhadap perubahan internal dan eksternal

Konsep Dasar Sistem Kontrol

C. Komponen sistem kontrol


1) Sensors (Receptors) 2) Afferent Pathways 3) Comparators (Integrators) 4) Efferent Pathways 5) Effectors

Nervous System Functions

Sensory receptor

Sensory input

Integration
Motor output

Effector

SISTEM SARAF
Koordinasi aktivitas organ tubuh Menyesuaikan dengan perubahan lingkungan internal maupun eksternalHomeostasis Mengatur fungsi vital dalam tubuh Merupakan pusat tertinggi yang membedakan kita dengan binatang

Konsep Dasar Sistem Kontrol D. Tipe Kontrol Negative Feedback Control


Very common Maintains homeostasis Allows for adaptive responses to environmental (external) stimuli Examples include pain withdrawal reflex and "fight or flight" response

Positive Feedback Control


Relatively Rare Never creates homeostasis Controls episodic events Examples include ionic events associated with generations of action potentials, child birth, hormonal control of ovulation

Organisasi Sistem Saraf


A. THE CENTRAL NERVOUS SYSTEM (CNS): meliputi otak dan medula spinalis, berperan sebagai pusat integrasi dan kontrol B. THE PERIPHERAL NERVOUS SYSTEM (PNS): Terdiri dari seluruh saraf yaitu :
saraf kranial yang berasal langsung dari otak (12 pasang) saraf spinal, yang berasal dari medula spinalis (32 pasang).

Berperan sebagai garis komunikasi antara CNS dan anggota gerak

Jaringan Saraf
A. Sel-sel penunjang (atau sel GLIAL atau GLIA) :
merupakan lebih dari 90% dari seluruh selsel di dalam sistem. Terdapat enam tipe sel yang berbeda, masing-masing memiliki fungsi yang berbeda pula Tidak mengalami pembelahan sel (amitotic)

Neuroglia

Sel Penunjang

Memisahkan dan melindungi sel saraf Menyediakan rangka penunjang Bekerja sebagai fagosit Membantu mengatur cairan serebrospinal

Mereka diluar sejumlah sel saraf dan secara kasar berjumlah 50% dari volume sistem saraf (10-50X jumlah neuron)

Neuroglia: difference between PNS and CNS

Jaringan Saraf
B. NEURONS: Sel-sel yang bisa dieksitasi ( dapat menghasilkan potensial aksi) dalam tubuh Menghantarkan pesan berupa potensial aksi (impuls saraf) dari satu bagian tubuh ke bagian yang lain amitotic Memilki kecepatan metabolik yang tinggi dan tidak bisa bertahan jika tanpa oksigen dalam beberapa menit Kebanyakan badan sel neuron terletak di CNS yang dilindungi kranium dan columna vertebra

SEL SARAF/NEURON
Struktur sel saraf
Badan sel atau soma
Mengandung neurofibril yang meluas ke akson dan dendrit

Dendrit
Bagian neuron yang bekerja sebagai reseptif (input region) Tidak mampu menghasilkan potensial aksi

Akson
Bagian neuron yang menghasilkan dan menghantarkan potensial aksi

Sinaptik terminal (buttons)

Basic functional unit of NS are neurons

1. Types of Neuron Processes


Dendrites :
are processes that receive information they are input regions of the neuron but they do not have the ability to generate action potentials

Axons :
are processes that can generate and conduct action potentials they arise at an area associated with neuron's soma called the axon hillock or spike initiation zone (trigger zone) they may be very short or very long depending on where they are conducting information can give off branches called axon collaterals finally they form synapses at their terminals

2. Structural Classification of Neurons


There are three main structural groups of neurons:
1. Multipolar:
Have many dendrites and one axon Most common type in the CNS

2. Bipolar:
Have one dendrite and one axon on opposite sides of the cell body Rare, found only in specialized sense organs such as the eye and the olfactory epithelium

3. Unipolar:
Both dendrites and axon arise from a single extension from the cell body, Are common sensory neurons found in the PNS.

Structural Classification Neurons

3. Functional Classification of Neurons:


Sensory neurons (unipolar and some bipolar)
All are afferent - they conduct action potentials from sensory receptors to the CNS Their somas, with a few exceptions, are found in the PNS

Motor Neurons (multipolar)


Are all efferent - they conduct action potentials away from the CNS to the effector organs (muscles or glands) Their somas are found only in the CNS

Interneurons (multipolar but with much diversity)


Conduct action potentials between other neurons Often connect sensory with motor neurons and integrate their functions Found only in the CNS

Functional Classification of Neurons

Neurofisiologi

Aktivitas neural dimulai dengan perubahan pada potensial membran istirahat sel saraf Stimulus yang mengganggu potensial membran istirahat
Menyebabkan perubahan terlokalisir sementara pada potensial istirahat Efek ini disebut graded potential

Jika graded potential besar akan menyebabkan potensial aksi Kemudian potensial aksi menyebar dari akson ke sinaps

POTENSIAL MEMBRAN

Definisi : Perbedaan energi listrik antara di dalam dan di luar sel Potensial membran dihasilkan oleh perbedaan muatan Perbedaan muatan terjadi pada keadaan :
1.

2.

Apabila membran yang memisahkan dua larutan hanya permeabel pada satu ion yang menyebabkan ketidakseimbangan muatan Apabila membran yang memisahkan dua larutan permeabel pada beberapa ion tetapi tidak semuanya, keseimbangan Donnan terbentuk

Potensial Membran Istirahat

Pada saat istirahat

ICF berisi konsentrasi K+ yang tinggi dan protein bermuatan negatif ECF berisi konsentrasi Na+ dan Cl- yang tinggi

Membran bersifat permeabilitas selektif dan mempermudah K+ bergerak keluar dibandingkan Na+ bergerak masuk. Sehingga permukaan dalam sel saraf memiliki kelebihan muatan () mengarah pada potensial istirahat -70 mV

All biological membranes are semipermeable [Na+] is 10-12x higher outside the cell compared to inside the cell [K+] is 30x greater inside the cell compared to outside the cell The inner membrane face is always relatively more negative than outer face (at resting membrane potential)

Graded Potential/Local Potential


Perubahan pada transmembran yang tidak menyebar jauh dari daerah stimulasi Pengaruh menurun oleh bertambahnya jarak Pengaruhnya menyebar secara pasif menuju arus lokal Terlibat dalam depolarisasi atau hiperpolarisasi Impuls yang sangat kuat menyebabkan perubahan yang besar pada potensial transmembran dan daerah yang terpengaruh semakin luas

Potensial Aksi
Perubahan penyebaran pada potensial membran yang terjadi akan mempengaruhi semua membran yang mudah dirangsang Terbukanya pintu gerbang voltase saluran Na + menyebabkan depolarisasi pada daerah tambahan yang akan menyebabkan terbukanya saluran Na + lebih lanjut Hal ini akan berlangsung sepanjang akson

Potensial Aksi
Membran sel eksitabel mempunyai dua saluran dengan pintu khusus yaitu saluran Na+ dan saluran K + , keduanya merupakan saluran dengan pintu voltase Pada istirahat, semua saluran dengan pintu voltase tertutup, K + dan Na+ bergerak lambat melintasi membran, secara pasif Hal pertama yang terjadi pada saat graded potensial adalah depolarisasi mencapai ambang batas (threshold) maka saluran Na+ dengan pintu voltase mulai membuka dan influks Na+ ke dalam sel melebihi effluks K + keluar sel

Potensial Aksi
Selama Na+ memasuki sel, membran pada tempat ini menjadi lebih depolarisasi, yang menyebabkan saluran Na+ pintu voltase lebih banyak terbuka. Pada titik ini, proses ini menjadi tidak tergantung terhadap stimulus semula Dua peristiwa terjadi kemudian :
1. Selama membran mengalami depolarisasi lebih lanjut dan dalam sel menjadi lebih positif dan negatif di bagian luar, aliran Na+ menurun 2. Paling penting, saluran Na+ pintu voltase menutup

Potensial Aksi
Kemudian saluran K+ gerbang voltase teraktivasi pada saat potensial aksi mencapai puncaknya. Pada saat ini, baik konsentrasi dan gradient elektrik menyokong pergerakan K + keluar dari sel Saluran ini menjadi tidak aktif selama effluks K+ mengembalikan potensial membran atau di bawah tingkat istirahat (setelah hiperpolarisasi)

Prinsip All or None


Untuk memulai AP, memerlukan stimulus yang cukup kuat untuk membuka pintu gerbang voltase saluran Na+
Pembukaan pintu gerbang terjadi pada ambang batas biasa (antara 60mV dan 55mV)

Semua stimulus dapat menyebabkan membran untuk mencapai ambang batas akan menghasilkan AP yang identik
Yaitu tidak tergantung kekuatan stimulus ini adalah prinsip All-or-none

Sekali AP dimulai, akan bergerak sepanjang semua akson

Continuous Propagation

Saltatory Propagation :
Jumping of depolarization from node to node 50 times faster than unmyelinated

Você também pode gostar