Você está na página 1de 3

Pengertian Fistula ialah saluran tidak normal yang menghubungkan organ-organ bagian dalam tubuh yang secara normal

tidak berhubungan, atau menghubungkan organ-organ bagian dalam dengan permukaan tubuh bagian luar. Penyebab fistula Sebagian besar karena infeksi, trauma atau tindakan bedah medis oleh dokter Fistula disebabkan cacat bawaan (kongenital) sangat jarang ditemukan Daerah anorektal merupakan tempat yang paling sering ditemukannya fistula Tipe fistula Blind (buntu) ujung dan pangkalnya hanya pada satu tempat tetapi menghubungkan dua struktur atau terbuka hanya pada salah satu ujungnya saja. Complete (sempurna) mempunyai ujung dan pangkal pada daerah internal dan eksternal atau kulit. Horseshoes (sepatu kuda) adalah fistula kompleks dengan lebih dari satu lubang pada bagian luar tubuh. Incomplete ( tidak sempurna) yaitu sebuah pipa, tabung atau saluran dari kulit yang terbuka di luar namun ditutup di dalam dan tidak terhubung ke struktur internal. Fistula pada organ reproduksi wanita Fistula Vesikovaginal, merupakan salah satu jenis fistula urogenital pada wanita. Fistula vesikovaginal terjadi karena terbentuknya saluran fistel abnormal yang menghubungkan antara kandung kemih dan vagina. Fistula yang terbentuk memungkinkan pengeluaran urine tanpa disadari kedalam liang vagina. Pada negara berkembang penyebab tersering fistula vesikovaginal adalah persalinan macet yang berkepanjangan. Sedangkan pada negara maju trauma selama dalam pembedahan ginekologik menjadi penyebab utama terbentuknya fistula. Fistula vesikovaginal paling sering ditemukan pada primigravida usia muda a. Gejala Fistula Vesikovaginal

Pasien mungkin mengeluhkan peningkatan pengeluaran sekret vagina yang terjadi setelah operasi panggul atau radioterapi pada panggul dengan atau tanpa operasi sebelumnya. Drainase urine ke vagina biasanya berkelanjutan, walaupun pada fistula yang ukurannya sangat kecil sekali drainase urine bisa bersifat intermitten. Inkontinensia urine kadangkala bisa menyerupai gambaran stres inkontinensia dimana urine keluar selama aktivitas fisik atau pasien berubah posisi dari baring menjadi duduk atau berdiri. Inkontinensia urine yang terjadi biasanya tanpa disertai nyeri. Peningkatan nyeri abdominal, panggul atau pinggang pasca operasi, ileus berkepanjangan dan demam memungkinkan adanya suatu urinoma atau asites urine dan membutuhkan evaluasi segera. Sistitis rekuren atau pielonefritis, aliran urine abnormal dan hematuria juga menjadi penanda untuk pemeriksaan lanjutan.

Waktu antara terbentuknya fistula sampai timbulnya gejala klinis bergantung kepada etiologi dari fistula vesikovaginalis. Fistula vesikovaginalis yang timbul sekunder akibat laserasi kandung kemih biasanya timbul segera. Kira-kira 90% fistula genitourinaria yang timbul akibat operasi panggul. Berbeda dengan fistula vesikovaginalis akibat radiasi yang timbul karena nekrosis devaskularisasi yang berkembang lambat dan biasanya tampak dalam 30 hari sampai 30 tahun kemudian. Pasien dengan fistula vesikovaginal pada awalnya menampakkan gejala sistitis radiasi, hematuri dan kontraktur kandung kemih. Pada fistula vesikovaginal yang lama bisa terjadi vaginitis dan timbul ekskoriasi pada akibat iritasi dari urine. b. Penanganan Fistula vesikovaginal yang disebabkan oleh trauma. Pada keadaan ini segera setelah terjadi fistula, kelihatan air kencing menetes ke dalam vagina. Jika hal ini ditemukan, harus segera dilakukan penjahitan luka yang terjadi. Sebelum penjahitan, terlebih dahulu dipasang kateter tetap dalam vesika urinaria, kemudian baru luka dijahit lapis demi lapis sesuai dengan bentuk anatomi vesika urinaria; yaitu mula-mula dijahit selaput lendir, kemudian otot-otot dinding vesika urinaria lalu dinding depan vagina. Jahitan dapat dilakukan secara terputus-putus atau jahitan angka delapan (figure of eight suture). Kateter tetap dibiarkan di tempat selama beberapa waktu. Fistula vesikovaginal yang disebabkan oleh karena lepasnya jaringan nekrosis. Dalam hal ini gejala beser kencing tidak segera dapat dilihat. Gejala-gejala baru kelihatan setelah 3-10 hari pasca persalinan. Kadang-kadang pada fistula yang kecil, dengan menggunakan kateter tetap (untuk drainase vesika urinaria) selama beberapa minggu, fistula yang kecil tersebut dapat menutup sendiri. Pada fistula yang agak besar, penutupan fistula baru dapat dilakukan setelah 3-6 bulan pasca persalinan. Fistula rectovaginal Merupakan suatu fistula yang terjadi karena adanya perforasi pada septum rectovaginal dapat terjadi karena proses persalinan. Fistula Urethrovaginal Fistula Ini merupakan pembukaan antara uretra dan vagina dan biasanya karena cedera obstetrik. Fistula di uretra yang dekat dengan leher kandung kemih sering dikaitkan dengan inkontinensia. Pemeriksaan biasanya akan mengidentifikasi fistula besar, sedangkan urethroscopy, cystoscopy dan vaginoscopy mungkin diperlukan untuk mendeteksi lebih kecil. a. Pengobatan Kebanyakan diperbaiki setelah beberapa 12 minggu agar peradangan asli dari cedera untuk menetap. Fistula simtomatik yang terbaik diperbaiki dengan eksisi hati-hati dan penutupan berlapis. Penggunaan bantalan lemak labial (Martius flap) atau flap otot gracilis mungkin berguna. Sebuah kateter Foley yang tersisa untuk sekitar 14 hari. Komplikasi mencakup inkontinensia, pembentukan fistula berulang dan striktur uretra.

Fistula Rectovaginal atau Enterovaginal Fistula Rectovaginal atau Enterovaginal Fistula antara rectum dan vagina. Kejadian fistula ini sudah jarang dijumpai karena persalinan kasep yang makin jarang terjadi. Fistula terjadi karena tekanan langsung jaringan lunak antara kepala janin yang telah berada di dasar panggul dengan jalan lahir tulang. Oleh karena itu, setelah melakukan pertolongan persalinan kasep perlu dilakukan eksplorasi untuk mencari kemungkinan robckan jalan lahir yang dapat menjadi fistula. Untuk menghindari terjadinya fistula postpartum, selalu dipasang dauer kateter sehingga vaskularisasi jaringan yang tertekan membaik dan terhindar dari nekrosis dan fistula. Operasi rekonstruksi fistula sulit dan keberhasilannya belum memuaskan. Untuk mengurangi kejadian fistula maka persalinan harus telah dirujuk pada saat mcncapai garis waspada, sehingga dapat dilakukan tindakan tepat dan cepat untuk dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas. Pada kasus ibu hamil yang telah pernah menjalani operasi rekonstruksi fistula, persalinan selalu dilakukan dengan tindakan operasi seksio sesarea. Pengobatan Satu-satunya pengobatan yang efektif adalah pembedahan (fistulotomi), dimana otot melingkarnya bisa ikut terpotong. Bila terlalu banyak otot melingkar yang terpotong, penderita bisa mengalami kesulitan mengendalikan buang air besarnya.

Você também pode gostar