Anatomi Mata dan Telinga

Embriologi Mata
Dibentuk dari permukaan neural ectoderm,

diencephalon optic cup dan optic stalk retina dan optic nerve, crista neuralis, neural ectoderm mesenchym, (mesodermal ) choroid, corpus ciliaris, iris, sclera, cornea dan vitreous humor

 Extraoculer dan eyelid muscles ,a/v orbital dan

muscles mesenchym Tetapi sphincter dan dilatator muscles dari ectoderm, Eyelids dibentuk dari ectoderm dan mesenchym elemen tumbuh bersama bersatu dekat akhir bln ke 3, tetapi berpisah lagi setelah 4 bulan kemudian

1.1. Orbita
Di dalam rongga orbita Tersusun oleh tulang-

tulang wajah. Isi :

Bola mata (oculus) Otot-otot penggerak bola mata. Nervus Pembuluh darah Jaringan lemak

Accessory structures of the Eye from a sagittal view

ORBITA
Suatu rongga berbentuk pyramid Fungsi: melindungi bola mata

Dilapisi oleh lapisan periorbita

Membentuk

lapisan fascia bola mata Berakhir pada lamina externa duramater

2.1.b. PALPEBRAE (KELOPAK MATA)

Terdiri atas:

Palpebra superior dan inferior Sudut di antarnya disebut: canthus

Sisi

medial: canthus medial Sisi lateral: canthus lateral Fungsi: melindungi bola mata Permukaan dalam dilapisi oleh lapisan mucosa conjuctiva palpebra

 Kelopak mata tersusun

atas: 1. Rangka kelopak mata : tarsal plate 2. Glandula tarsalis 3. Cilia 4. Glandula ciliaris 5. M. Levator palpebrae

2.1.c. Apparatus Lacrimalis

1. GLANDULA LACRIMALIS Letak: fossa lacrimalis, temporocranial orbita Fungsi: sekresi air mata Inervasi: saraf parasimpatis (sekretomotorik):n.lacrimalis Saraf simpatis (vasokonstriksi): serabut postganglion (plexus carotis interna) yang berasal dari ganglion cervicalis superior.

Gb. Inervasi Gld. Lacrimalis

2. Saluran air mata, terdiri atas: a. Ductus lacrimalis b. Canalis lacrimalis c. Saccus lacrimalis d. Ductus nasolacrimalis, bermuara di meatus nasalis inferior

Lacrimal Apparatus of the Eye

External Anatomy of the Eye

2.2.Bulbus Oculi (Bola mata)

BULBUS OCULI
A. Selubung bulbus oculi
1.Tunica fibrosa: - Cornea - Sclera
2. Tunica vasculosa: - Choroid - Corpus ciliare - Iris

B. Ruang Bola mata

1. C.O.A 2. C.O.P 3. Ruang Vitreous

3.Tunica nervousa - Retina

Internal Anatomy of the Eye

Detail view of the anterior anatomy of the eye

Aliran Humor Aqueous

1. Processus Ciliary menghasilkan Humor Aqueous 2. Camera Oculi Posterior: Aqueous Humor mengalir ke camera oculi anterior via pupil 3. Canal of Schlemm me-Reabsorbsi Aqueous Humor

Glaucoma: Peningkatan tekanan intraocular

2.2.A. Selubung Bola Mata

1. 2. 3.

TUNICA FIBROSA TUNICA VASCULOSA TUNICA INTERNA / NERVOUSA

A.1. Lapisan Tunica Fibrosa

CORNEA Transparan , 12 mm Kaya saraf sensorik, n.ophthalmicus (Nc.V.1) Limbus cornea: batas antara cornea dan sclera Arcus senilis tepi cornea keruh pada usia lanjut SCLERA Keras, putih Dilapisi oleh selaput mukosa conjunctiva bulbi Tempat insersi otot penggerak bola mata Embryologi: duramater

A.2. Tunica Vasculosa

Sinonim = Uvea Kaya vascularisasi Choroidea melapisi sclera dari dalam Corpus ciliare

Otot polos
2

Iris Puncak lubang: pupil Otot polos

1

A.3. Tunica Nervousa

Terdiri atas 2 bagian:
1.

2.

Stratum pigmenti melapisi sisi dalam tunica vasculosa Retina: 1. Rod and cone cells layer 2. Bipolar cells layer 3. Ganglion cell layer

Histology of the retina of the eye

Rods and Cones layer

Reseptor cahaya Cone Distribusi : Macula dan fovea centralis Fungsi:
Central vision/acuity: Ablility to discrimanate lines or point from distance Color vision Color recognize

 Rods
Distribusi

: Perifer

retina Peripheral vision Visual field around macula Night vision Motion detection

Bipolar (internuncial) layer

Terdiri atas 3 jenis

neuron:

Neuron bipolar Neuron horizontal Neuron amacrine

Ganglion (efferent) layer

Multipolar neuron Embriologi : optic nerve

axon Berjalan konvergen memusat di papila opticus. keluar melalui lamina cribiformis nervus opticus.

Fundus retina
Terdapat - Discus opticus

Daerah cekungan sirkular Mengandung serabut saraf, tempat saraf masuk ke bola mata Tidak mengandung photoreceptor Sentral terdapat papila opticus (Arteri dan Vena) Bentuk oval, kaya vascularisasi Bagian sentral cekung fovea centralis 1,5 mm Bagian fovea merupakan daerah avascular

Macula lutea / yellow spot / blind spot

Opthalmoscopic view of the retina showing the location of the Macula to the Optic Disc

Discus Opticus dan Meninges

B. Isi Bulbus Oculi

1.

humor aqueous:
Terdapat di Camera Aculi Anterior dan Camera Oculi Posterior Sirkulasi humor aqueous:

Diproduksi oleh processus ciliaris c.o.p c.o.a angulus iridocorneal sinus venosus sclerae (canal of Schlemm)

Klinis: Glaucoma, gangguan sirkulasi humor aqueous

3. Lensa Crystalina

Bentuk bikonvex Dilapisi oleh capsula lentis Pada capsula melekat ligamentum suspensorium lentis Fiksasi oleh lig. Suspensorium lentis Berperan dalam proses akomodasi Letak : anterior corpus vitrous Klinis: Katarak, kekeruhan lensa terjadi pada usia lanjut

4. Corpus vitrous terdiri atas

berisi zat seperti jelly yang transparan Mengisi 4/5 posterior ruang postrema (s. Rongga vitreous, s. Segment posterior) Ruang postrema: ruang yang terletak di antara dinding posterior bola mata dan lensa.

3. Otot-otot bola mata

1. 2.

OTOT EKSTRINSIK BOLA MATA OTOT INSTRINSIK BOLA MATA

3.1 Otot-Otot Ekstrinsik Bola Mata

Terdiri atas: 1. Musculus Rectus Oculi Superior 2. Musculus Rectus Oculi Inferior 3. Musculus Rectus Oculi Media 4. Musculus Rectus Oculi Lateral 5. Musculus Obliquus Oculi Inferior 6. Musculus Obliquus Oculi Superior Merupakan otot lurik Kerja otot dipengaruhi:
Nc.III (point 1,2,3,4), Nc. IV (point 6), dan VI (point 5)

Inervasi Otot-Otot Ekstrinsik Bola Mata

3.2. Otot Instrinsik Bola Mata

Terdiri atas:
1.

Musculus dilatator pupil

Diameter pupil melebar; midriasis

2.

Musculus constrictor pupil

Diameter pupil mengecil; miosis

3.

Musculus cilliaris
Proses akomudasi lensa

Merupakan otot polos Dipengaruhi saraf otonom:

Simpatis: 1 Parasimpatis: 2 dan 3, melalui Nc.III

Intrinsic Eye Muscles and their response to light

Inervasi Otot Instrinsik Bola Mata

Visual Pathway
Visual Image Terbalik dengan fakta objek Sisi nasal retina: menerima cahaya dari arah sisi

temporal objek, dan sebaliknya Sisi superior retina menerima cahaya dari arah sisi inferior objek. Sesuai dengan pola persilangan axons n. opticus

Visual Pathway
Cones 2. Bipolar neurons 3. Ganglion cells axon 4. Nervus Opticus 5. Chiasma Opticus 6. Tractus Opticus 7. Nucleus geniculatum Lateral 8. Radiatio Optica 9. Primary visual areas of the occipital lobes
1.

Visual Pathway

The Visual Pathway

Abnormalities of The Eye:

1. 2. 3. Myopic nearsighted Hypermetropic Farsighted Presbyopia age-related failure of lens to accommodate Astigmatism Distorted vision due to irregular-shaped lens or cornea Color Blindness genetic defect that causes dysfunction of cones

4.

5.

Vascularisasi mata
ARTERI: A. centralis retina Cabang dari

Arteri ophthalmica

Vena Retina: V. centralis retina Muara ke v.opthalmicus VENA ORBITA: Bermuara ke v. Ophthalmica superior dan inferior Vena dari orbita akan bermuara pada sinus cavernous

Optic Refleks
Terdiri atas :
1. 2.

3.

Refleks cornea Direct and consesual pupilarry light reflex Refleks yang terkait dengan penglihatan dekat near vision :
Bola

mata kovergen m. rectus oculi medialis Refleks akomodasi Refleks konstriksi Pupil

Refleks Cornea
Stimulus pada cornea

Nc. V.1
Nc. Sensorik utama

N.V Fasciculus longitudinal medialis (FLM) Nc .motorik N.VII Efektor: M.orbicularis oculi

berkedip

Refleks cahaya
Kedua pupil akan

konstriksi bila 1 (konsesual) atau 2 (direk) mata diberi cahaya. Lengkung refleks:

Nc.II (afferent) Nc.pretectal -Tract. Retinopretectal (kontralateral) Nc.edinger westphal (Nc.III/parasimpatis)(bilateral) Efektor: M.kontrikstor pupil

Accommodation of the Lens for near vision

3 Proses pada penglihatan dekat: 1. Konvergensi 2. Kontraksi M.Ciliary 3. Pupils constricts

Accommodation of the Lens for far vision

Ciliary muscles relaxes Ciliary body returns to its resting state,

backward and outward Tension on suspensory ligaments of lens is increased Lens becomes thinner (flatter) due to its elasticity Pupils dilate

ORGANUM VESTIBULOCOCHLEARE

ORGANUM VESTIBULOCOCHLEARE

Auris externa

Auris media

Auris interna

Auris Externa
Terdiri atas;

Auricula (s. Pinna) Meatus accusticus externus Canalis Accusticus externus (CAE) Membran tymphani

Auricula
Tersusun atas rangka

cartilago, kecuali lobulus Vascularisasi

Arteri: auricularis posterior dan a. Temporalis superficialis Inervasi :

N. Auricularis mayor N. auriculotemporalis

Aliran limfe auricula

Canalis acusticus externus

Terdapat di dalam os temporal Bentuk seperti huruf S (dewasa), tapi pada anak lurus Pada orang dewasa panjangnya: 2-3 cm Berakhir pada membrana tympani Bagian-bagian: Pars cartilaginea; 1/3 lateral Terdapat gld. Ceruminosa cerumen Pars ossea 2/3 medial

Membran tympani
Diameter 1 cm Oval, conus, semitransparan Lapisan luar dilapisi kulit Lapisan dalam dilapisi oleh

mukosa Terdiri atas :

Pars flaccida Pars tensa

Inervasi membran tympani

Inervasi sisi luar MT:

Auriculotemporal (Nc.V.3) Ramus auricularis nervus vagus Inervasi sisi dalam MT: N. glossopharyngeus

N.

Auris Media
Terdiri atas ruang dan saluran

1) 2) 3)

4)

Cavum tympani Recessus epitympanicus Antrum mastoideum Tuba auditiva

Isi telinga tengah:

Tulang pendengaran (incus, maleus, dan stapes) Chorda tympani (cab. N.VII)

Gb. Tulang-Tulang Pendengaran

Otot-otot pada tulang pendengaran

2 otot, yang berfungsi untuk ; Meredam pergerakan tulang pendengaran Meredam pergerakan/ vibrasi membran tympani

Terdiri atas: M. Tensor tympani

Origo: pars cartilago tuba auditiva, os temporal Insersi: os maleus Fungsi: menarik MT ke medial, meregangkan MT untuk mengurangi amplitudo

 M. stapedius

Otot terkecil Origo: apex cavum tympani Insersi: os stapes Fungsi: mendorong stapes ke posterior, merubah posisi foramen ovale, menurunkan oscilatory range Inervasi nervus facialis (Nc.VII) Paralysis m. stapedius: hyperacusis

Gb. Telinga tengah

Batas-batas cavum tympani

Superior(Tegmen):

tegmen tympani Inferior ( jugular wall): vena jugularis Lateral; Recessuss epitympani Medial: Dinding medial labyrinth Anterior; Canalis caroticum; muara tuba auditiva; tensor tympani

Posterior: antrum

mastoideum

Auris Interna
Terdiri atas 2 organ

Organon cochlearis: pendengaran 2. Organon vestibularis: keseimbangan Terletak di dalam pars petrosus os temporale
1.

 Auris interna terdiri

atas saluran yang berkelok, Saluran tsb dibagi menjadi 2 bagian besar:
1. Labyrinth pars membranosa:

Letak di dalam labryrinth pars osseus Berisi cairan endolymph

2. Labyrinth pars osseus

berisi cairan perilymph

Ad. 1. Labyrinth pars membranosa

Terdiri atas 2 divisi Vestibular labyrinth

Utriculus dan sacculus 3buah canalis semisirkularis

Cochlear labyrinth

Terbenam di dalam pars osseus labyrinth dan di

fiksasi oleh lig. Spiralis Pada Utriculus dan sacculus terdapat area sensorik macula- otoliths

Ad. 2 Labyrinth pars osseus

Labyrinth pars osseus,

terdiri atas 3 bagian;

Cochlea Vestibulum Canalis semisirkularis

Cochlea
Seperti rumah keong Terbentuk canalis

spiralis cochlea yang berputar sebanyak 2,5 putaran pada axisnya (modiolus) Bagian basalnya menonjol pada sisi medial cavum tympani : promontorium.

 Bagian basal labryrinth

berhubungan dengan spatium subarachnoid melalui aquaductus cochlearis, di atas foramen jugularis Fenestra cochlea membatasinya dengan cavum tympani

Canalis semisirkularis
Terdiri atas 3 buah

saluran, yaitu;

Canalis anterior Canalis posterior Canalis lateralis

ke-3 canal tersebut

bertemu di vestibulum Bagian distal melebar ampula

Reseptorcrista ampularis

Meatus accusticus internus

Terdapat dalam pars

petrossus os temporal Panjang saluran 1 cm Dilalui oleh

Nc. VIII

Terbagi menjadi 2 divisi Vestibularis cochlearis

Nc.VII Pembuluh darah

Topografi Nc.VII di Meatus Accsuticus Internus

System Vestibulocochlear
Nc. VIII Komponen fungsional: spesial sensory afferent (SSA)

Terdiri atas 2 sistem:

Cochlear (pendengaran) Vestibular (kesetimbangan)

 Neurons

- primer : ganglion spiralis (cochlear) Ganglion vestibular (scarpas ganglion) sekunder: - Letak di Pontomedullary junction - Nc. Vestibularis - Nc. cochlearis

Cochlear (VIII) Nerve: Auditory system

Organon corti Ggl. Cochlear Nc. Cochlear ventral et dorsal Sinaps di :

A. Auditory pathway

Inti auditory pathway Nc. Olivary superior Nc. Trapezoid body Nc. Lemniscus lateral Lemniscus lateral Colliculus inferior Corpus geniculatum medial Geniculotemporal tract Lobus temporal

Reticulo formation (RF)

Vestibular (VIII) Nerve : Vestibular System Part I

Reseptor di labyrinth Stimulus : Gravitasi Pergerakan kepala interkoneksi dengan RF Optomotor nuclei Cerebellum Thalamus Cortex Equilibrium postur dan kontrol pergerakan mata.

 Static labyrinth Area sensorik : utriculus dan saculus Utriculus: aselerasi vertikal Saculus: aselerasi horizontal Kinetic labyrinth Crista ampularis Canalis semisirkularis Sensitif terhadap gerakan rotasi

Vestibular pathway
Ganglion vestibularis Nervus vestibulocochlear Nucleus vestibularis
1.

2. 3. 4. 5.

Efferent: Medial lemniscus fasciculus (MLF) Vestibulospinal tract Vestibulocerebelar tract Vestibuloreticular tract Vestibulothalamocortical pathway

MLF
afferent

Nc vestibularis superior, medial, dan spinal Optomotor sistem ( Nc III,IV, dan VI) Vestibulospinal medialmed spinal cervical (koordinasi gerak mata dan kepala)

Efferent

Vestibulocerebelar tract
Pusat Integratif sistem

vestibular Lobus floculonodular Koordinasi otot aksial To maintain Upright posture