About Doctor,My profession Dokter dan profesi yang lain pasti mempunya nilai dan tujuan yang sama,

meskipun dalam hukum pengaturannya, setiap profesi pasti mempunyai kode etika masing-masing. Dalam profesi dokter banyak sekali ilmu yang terus berkembang dan harus dipelajari,disamping itu undang-undang dan kode etik yang mengikat profesi dokter juga sangat banyak jumlahnya. Itu menuntut dokter-dokter yang ada di Indonesia untuk terus meningkatkan kemampuan, mengasah skill, menguasai kemampuan bersosialisasi dengan baik. Jaman telah berubah, dahulu dokter dianggap seperti dewa, hubungan antara pasien dan dokter terkesan seperti atasan dan bawahan, dimana pasien sebagai 'bawahan' harus mengikuti semua saran dari dokter tanpa terkecuali. Saat ini kondisi sudah berubah, dokter dan pasien harus mampu berpartner, saling membutuhkan satu sama lain. Banyaknya kejadian diluar yang terkesan memojokkan profesi dokter,pasien yang menganggap dokter tidak kompeten dengan istilah 'malapraktik' dan setelah itu berujung dengan tuntutan finansial terhadap para dokter. Hal itu membutuhkan pembelajaran lebih dalam dari seorang dokter terhadap profesinya. Kendala paling utama yang sering dikeluhkan adalah dokter kurang dapat membina komunikasi yang baik terhadap pasien, kurang dapat mewujudkan sambung rasa yang baik. Hal itu dapat disebababkan karena beberapa teman sejawat dokter masih menganggap dirinya sebagai 'dewa' penyembuh bagi pasienpasiennya. 'Dewa' tidak mungkin melakukan kesalahan,selalu benar, dan semuanya harus mengikuti perintahnya. Yang demikian ini tentunya tidaklah tepat. Dokter dan pasien harus sama-sama terlibat dalam pengambilan keputusan. Dengan begitu akan mengurangi rasa skeptis dari pasien dan keluarga terhadap tindakan yang dilakukan oleh dokter, menimbulkan rasa percaya dan akhirnya tercipta sambung rasa yang baik. Ada beberapa isu tentang dokter asing yang akan masuk dan berpraktik di Indonesia. Menurut pandangan saya, hal itu mempunyai positif dan negatif. Merupakan tantangan bagi dokter di Indonesia untuk terus mengasah skill dan kemampuan bersosialisasi. Para dokter di Indonesia telah mempunyai tempat di hati masyarakat, bahwa mereka bukan hanya sebagai 'perpanjangan tangan Tuhan' untuk menyembuhkan pasien, tapi juga sebagai partner yang saling memahami satu sama lain.