Você está na página 1de 8

Analisis Perwujudan Pola Ruang

Perwujudan pola ruang di Kabupaten Magelang terbagi atas: 1. Perwujudan Kawasan Lindung Perwujudan kawasan lindung di Kabupaten Magelang terbagi atas: a. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan

bawahannya. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahnya meliputi: 1) Kawasan Hutan Lindung Kawasan lindung di Kabupaten Magelang difungsikan sebagai: a) Penanaman pohon yang menguntungkan dari segi konservasi. Wilayahnya menckup Kecamatan Kaliangkrik, Windusari,

Kajoran, Borobudur, Salaman, Tempuran, Bandongan, Ngablak, Pakis, Srumbung, Dukun, dan Sawangan b) Rehabilitasi lahan kriitis dan terlantar serta pengembalian fungsi kawasan lindung dapat di jumpai di seluruh kecamatan di Kabupaten Magelang. c) Pengembangan blok penyangga pada kawasan yang berbatasan dengan hutan lindung Kabupaten Magelang dapat di jumpai di kecamatan Kaliangkrik, Kajoran, Ngablak, Pakis, Srumbung, Dukun, dan Sawangan.

2) Kawasan Resapan Air Kawasan Resapan Air ini di kabupaten Magelang difungsikan sebagai: a) Menjaga, memperbaiki dan meningkatkan kapasitas resapan air hujan. Di Kabupaten Magelang dapat dijumpai di Kajoran, Sawangan, Kaliangkrik, Windusari, Grabag, Ngablak, Pakis, Dukun, dan Srumbung.

b) Penyusunan RPJM Desa berbasis konservasi di desa yang berlokasi di daerah tangkapan air. Di Kabupeten Magelang perseberannya meliputi: Kajoran, Sawangan, Kaliangkrik,

Windusari, Grabag, Ngablak, Pakis, Dukun, dan Srumbung.

b. Kawasan perlindungan stempat Kawasan perlindungan setempat meliputi: 1) Kawasan Sekitar Mata Air Kawasan sekitar mata air difungsikan sebagai Studi geohidrologi mata air terpilih dan Pengendalian secara ketat melalui pengaturan zonasi, yang dapat dijumpai di seluruh wilayah Kabupaten Magelang.

2) Kawasan Sempadan Sungai Kawasan sempadan sungai di fungsikan sebagai Penanaman tanaman keras, yang meliputi wilayah Sungai Progo dan Elo, Sungai Krasak, Putih, Nongko, Blongkeng, Tangsi, Kluban. Pembuatan tebing beton dan Krib pengendali saluran air, wilayahnya tersebar di Sungai Progo dan Elo, Sungai Krasak, Putih, Nongko, Blongkeng, Tangsi, Kluban Pembuatan jalan inspeksi untuk sungai yang melalui permukiman, wilayahnya tersebar di Sungai Progo dan Elo, Sungai Krasak, Putih, Nongko, Blongkeng, Tangsi, Kluban.

3) Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam Dan Cagar Budaya Kawasan ini lebih difungsikan sebagai: Studi Cagar budaya, wilayahnya tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Magelang di Kawasan cagar

budaya di Kabupaten Magelang.

Studi Suaka Alam, wilayahnya hanya terdapat di Kawasan Suaka Alam dan Cagar budaya di Kabupaten Magelang.

4) Kawasan Taman Nasional Kawasan Taman Nasional difungsikan sebagai Pemanfaatan kawasan taman nasional, diarahkan untuk menjadi kawasan lindung bagi satwa-satwa yang telah dilindungi, sebagai daerah tangkapan air yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pengairan pertanian, dan sebagai daerah wanawisata, kawasan tersebut terdapat di Tamana Nasional Gunung Merapi dan Taman Nasional Gunung Merbabu.

5) Kawasan Rawan Bencana Kawasan rawan bencana di magelang terbagi atas: Pembuatan zona-zona bencana alam, wilayahnya mencakup: Kecamatan Pakis, Grabag,Kajoran, Kaliangkrik, dan

kawasan rawan bencana sekitar Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing. Mitigasi Bencana, wilayahnya meliputi: Kecamatan Pakis, Grabag, Kajoran, Kaliangkrik, dan kawasan rawan bencana sekitar Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing. Gladi Penanganan Bencana kepada masyarakat, persebaran lokasi tersebut berada di: Kecamatan Pakis, Grabag,Kajoran, Kaliangkrik, dan kawasan rawan bencana sekitar Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing

2.

Perwujudan Kawasan Budi Daya Kawasan perwujuadan budidaya di Kabupaten Magelang terbagi atas zona-zona kawasan diantaranya:

a. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Kawasan peruntukan hutan produksi ini difungsikan sebagai: Percepatan Reboisasi, kawasan tersebut tersebar di kecamtan: Salaman, Srumbung, Dukun, Swangan, Tempuran, kajoran, Kaliangkrik, Bandongan, Windusari, Pakis, Grabag, dan Ngablak. Pengembangan kegiatan budaya tumpangsari dan budidaya tanaman sejenis, wilayahnya meliputi : Salaman, Srumbung, Dukun, Swangan, Tempuran, kajoran, Kaliangkrik, Bandongan, Windusari, Pakis, Grabag, dan Ngablak. Peningkatan partisipasi masyarakat melalui pengembangan hutan kerakyatan, di Kabupaten Magelang wilayahnya teresebar di : Salaman, Srumbung, Dukun, Swangan, Tempuran, kajoran, Kaliangkrik, Bandongan, Windusari, Pakis, Grabag, dan Ngablak. Pengembangan sisten tebang pilih, tebang gilir dan rotasi tanaman yang mendukung keseimbangan alam, wilayahnya meliputi: Salaman, Srumbung, Dukun, Swangan, Tempuran,

kajoran, Kaliangkrik, Bandongan, Windusari, Pakis, Grabag, dan Ngablak.

b. Kawasan Peruntuksn Hutan Rakyat Kawasan ini difungsikan untuk Memantapkan dan

mengembangkan fungsi hutan rakyat sebagai fungsi produksi sekaligus fungsi lindung. Wilayahnya meliputi: Kecamatan

Borobudur, Ngluwar, Sawangan,Tempuran, Kajoran, Kaliangkrik, Bandongan, Windusari, Secang dan Ngablak.

c. Kawasan Peruntukan Pertanian Kawasan peruntukan pertanian ini difungsikan sebagai: Studi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan LPPB dan pengendalian

kegiatan terbangun di

kawasan peruntukan

pertanian

yang

wilayahnya tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Magelang.

d. Kawasan Peruntukan Perkebunan Kawasan peruntukan perkebunan ini difungsikan untuk: penetapan komoditi tanaman tahunan, wilayahnya meliputi: Kecamatan Windusari, Kaliangkrik, Bandongan, Tempuran, Salaman, Borobudur, Srumbung, Dukun, Sawangan,

Candimulyo,Tegalrejo, Pakis, dan Ngablak Peningkatan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan kawasan perkebunan, wilayahnya tersebar di Kecamatan Windusari, Kaliangkrik, Bandongan, Tempuran, Salaman, Borobudur, Srumbung, Dukun, Sawangan, Candimulyo, Tegalrejo, Pakis, dan Ngablak.

e. Kawasan Peruntukan Perikanan. Kawasan peruntukan perikanan di Kabupaten Magelang difungsikan sebagai: Pengembangan komoditi perikanan unggulan, wilayahnya tersebar di: Kecamatan Salam, Muntilan, Mungkid, dan

Sawangan,Dukun, Salaman. Pengembangan

Ngluwar,

Mertoyudan

sistem

pengolahan

hasil

perikanan,

wilayahnya tersebar di Kecamatan Muntilan, Mungkid, Sawangan, Dukun, Salam, Ngluwar, Mertoyudan dan Salaman. Pengembangan sistem pemasaran hasil perikanan,

wilayahnya tersebar di Kecamatan Muntilan, Mungkid, Sawangan,Dukun, Salaman. Salam, Ngluwar, Mertoyudan dan

f. Kawasan Peruntukan Peternakan Kawasan Peruntukan peternakan difungsikan sebagai: Pengembangan komoditas ternak yang bernilai ekonomis tinggi, wilayahnya tersebar di Kecamatan Sawangan, Candimulyo, Dukun, Windusari, Pakis, Ngablak, Grabag, Secang,Tegalrejo, Salam, Mungkid, Borobudur, Kajoran, Srumbung, Tempuran, Kaliangkrik, dan Kajoran. Pengembangan sentra ternak, wilayahnya tersebar di Kecamatan Sawangan, Candimulyo, Dukun, Windusari, Pakis, Ngablak, Grabag, Secang,Tegalrejo, Salam, Mungkid, Borobudur, Kajoran, Srumbung, Tempuran, Kaliangkrik, dan Kajoran. Peningkatan nilai ekonomi hasil pertanian, wilayahnya meliputi: Kecamatan Sawangan, Candimulyo, Dukun,

Windusari, Pakis, Ngablak, Grabag, Secang,Tegalrejo, Salam, Mungkid, Borobudur, Kajoran, Srumbung, Tempuran,

Kaliangkrik, dan Kajoran.

g. Kawasan Peruntukan Pertambangan. Kawasan peruntukan pertambangan di Kabupaten Magelang diperuntukan: Penentuan prioritas lokasi pertambangan yang memiliki kesamaan jenis bahan tambang, pengendalian lokasi tambang dan studi geologi yang wilayahnya mencakup Kabupaten Magelang secara keseluruhan. Konservasi pada lokasi pertambangan lokasinya terdapat di berbagai daerah yang ada di Kabupaten Magelang, meliputi: Sungai Senowo, Lamat, Putih, Bebeng, Batang, Progo, Desa Ngargoretno, Desa Keningar, Dukun, Desa Tirto, Salaman Desa Pasuruan, Mertoyudan Desa Pucang, Secang, Kecamatan Tempuran.

h. Kawasan Peruntukan Wisata Kawasan peruntukan wisata dipusatkan wilayahnya di Candi Borobudur dan Ketep Pass difungsikan untuk: Peningkatan fasilitas penunjang obyek daya tarik wisata untuk meningkatkan daya tarik wisata. pengemasan produk wisata dengan paketpaket wisata regional dengan daerah lain. pemeliharaan obyek daya tarik wisata dan kawasan wisata agar tidak bertentangan dengan keseimbangan lingkungan. pengembangan karakter terpadu disesuaikan dengan zona tematis, seperti zona wisata alam, wisata budaya, wisata religius. peningkatan jalur transportasi untuk menghubungkan masingmasing obyek daya tarik wisata. peningkatan jalur penghubung yang menghubungkan kawasan wisata dengan fasilitas menunjang dan sektor pengembangan lain seperti sektor industri, permukiman, pertanian. pengembangkan pemasaran hasil industri di jalur wisata untuk meningkatkan kontribusi sektor wisata dan industri. pengendalian kegiatan terbangun di kawasan wisata.

i. Kawasan peruntukan Industri Kawasan peruntukan Industri di Kabupaten Magelang

difungsikan untuk: pembinaan industri kecil dan rumah tangga yang tersebar di setiap wilayahnya serta Pengelolaan limbah industri berat yang terdapat di Kecamatan Tempuran.

j. Kawasan Permukiman Kawasan peruntuksn permukiman, wilayahnya mencakup seluruh Kabupaten Magelang yang diperuntukan untuk: Penyusunan revisi RPIJM

Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Daerah (RP4D). Pembentukan Badan Kebijaksanaan dan Pengendalian

Pembangunan Perumahan dan Permukiman Daerah (BKP4D) Pengembangan kawasan perumahan Di pusatpusat kegiatan.

k. Kawasan Pertanahan dan Keamanan Pengembangan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan hankam sebagai zona penyangga

Você também pode gostar