Você está na página 1de 7

ASKEP APENDISITIS 2

TINJAUN KASUS A. PENGKAJIAN 1. Biodata Pasien nama umur jenis kelamin agama pendidikan pekerjaan alamat status no.RM dx medis : Tn. K : 45 tahun : Laki-laki : Islam : SMP : Buruh : Kewayuhan, Pejagoan, Kebumen : : :

Identitas Penanggung jawab Nama Umur Jenis Kelamin Agama Pendidikan Pekerjaan Hubungan Dengan Pasien Alamat : Ny. S : 40 tahun : Perempuan : Islam : SMP : IRT : Istri Pasien : Kewayuhan, Pejagoan Kebumen

B. RIWAYAT KESEHATAN a. Keluhan Utama : Pasien mengatakan nyeri, panas pada perut kanan bawah. Revisi b. : pasien mengatakan nyeri. : Pasien mengatakan sejak dua bulan yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang

perutnya kadang nyeri tetapi tidak dirasakan. Revisi :waktu ,tanggal, hari masuk, penjabaran PQRST, sudah ada penyembuhan atau pengobatan belum sebelum datang ke RS, jika ada berhasil atau tidak, apa ada keluhan selain nyeri, di terangkan saat kondisi pasien sakit, pengobatan apa yang pertama dilakukan, kemudian rasponnya seperti apa?? c. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan pernah opname di RSU Kebumen

karena penyakit maag 1,5 tahun yang lalu Revesi : dalam 3 bulan terakhir pernah sakit yang berbeda atau tidak. d. Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang

menderita penyakit keturunan seperti DM, HT, ASMA, Jantung, Hepatitis. Tidak ada revisi

C. POLA FUNGSIONAL a. Pola Nutrisi dan Cairan Sebelum Sakit : makan 3x sehari, porsi makan 1 piring dengan komposisi nasi, sayur,

lauk pauk (habis), dan minum 12 gelas/hari. Selama Sakit b. Pola Eliminasi Sebelum Sakit : BAB 1x sehari, konsistensi padat, warna kuning kecoklatan, dan : makan menu dari RSU (bubur halus, minum 8 gelas/hari.

BAK dengan jumlah 1500 ml, warna kuning, bau pekat. Selama Sakit : belum BAB dan BAK lewat kateter.

c. Pola Aktivitas dan Pelatihan Sebelum Sakit : dapat beraktivitas secara mandiri.

Selama Sakit keluarga.

: pasien hanya tiduran, untuk duduk masih terbatas, aktivitas di Bantu

d. Pola Istirahat dan Tidur Sebelum Sakit Selama Sakit e. Pola Seksualitas Pasien sudah menikah. f. Pola Koping dan Toleransi Stress Pasien selalu membicarakan dengan keluarga jika ada masalah dan mencari penyelesaiannya. g. Pola Nilai dan Kepercayaan Pasien menjalankan shalat, tetapi selama sakit hanya berdoa di tempat tidur. : pasien tidur 8 jam/hari. : pasien tidur 5 jam/hari.

D. PEMERIKSAAN FISIK Kesadaran Umum Kesadaran Revisi TTV : Lemah : CM : GCS : TD 120/80 mmHg Nadi 80x/menit Suhu 37 derajat celcius RR 20x/menit Kepala Revisi Mata Revisi : kulit kepala bersih, tidak ada lesi, rambut warna hitam. : bentuk kepala, rambut rontok atau tidak, terdapat benjolan atau tidak : sclera an-ikterik, konjungtiva an-anemis. : menggunakan alat bantu apa tidak, bagaimana fungsi penglihatannya, ada katarak atau tidak. Telinga Revisi : bersih tidak ada serumen. : bentuk simetris atau tidak, fungsi pendengaran baik atau tidak, ada perdarahan dan lessi atau tidak Hidung : bersih tidak ada secret.

Revisi Mulut Revisi

: simetris, fungsi penciuman baik atau tidak : bibir lembab, lidah bersih. : stomatitis ada atau tidak, ada lessi atau tidak, fungsi perasa bagus atau tidak, ada tonsil atau tidak, kebersihan mulut dan gigi.

Leher Revisi Abdomen Revisi

: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. : terdapat disentri vena jugularis atau tidak : nyeri tekan pada perut kanan bawah. : tidak teraba massa, bising usus perkusi, ada lessi atau tidak, ada bekas operasi atau tidak

Ekstremitas Atas Bawah Revisi Revisi : tangan kiri terpasang infuse D5% 20 tpm. : tidak ada edema. : ada atas kanan kiri, ada bawah kanan kiri, kuku dan Capilerirefil (CRF) : seharusnya ada pemeriksaan genital dan integumen

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG a) Hasil Pemeriksaan Laboratorium HB GDS Ureum Lymfosit WBC RBcC : 13,0 g/dl 11,0-18,0 : 113% 76-120 : 74% 10-50 :17,3% 20,5-51,1 : 10,1 10 g/dl 4,5-10,5 : 4,28 10 g/dl 4,00-6,00

b) Therapy 1. Infus D5% : 20 tpm 2. Antalgin 3x 500 mg Injeksi 3. Cefo Taksin 3x 1 gr Injeksi 4. Metronidasol 3x 500 mg Revisi: harusnya pemeriksaan obat itu lengkap dan benar, dosisnya gr, mg, cara pemberian.

c) Diet Bubur Halus Revisi: seharusnya ada tgl/jam, pemeriksaan, hasil, nilai normal

F. ANALISA DATA Ds : - Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan bawah, skala nyeri 8 (dalam rentang 1-10). Pasien mengatakan lemas, lesu, dan pusing, dan mual muntah. Do : - Pasien tampak menahan nyeri. - Keadaan umum lemah, tampak tiduran, aktivitas dibantu keluarga.

Tgl/Jam 1.

Data Fokus

Problem

Etiologi Peradangan Apendiks

Ds : Pasien mengatakan nyeri pada Nyeri Akut perut bagian kanan bawah, skala 8 Do : Pasien tampak menahan nyeri.

2.

Ds : Pasien mengatakan lemas, lesu, Kekurangan Volume Cairan dan pusing, dan mual muntah. Do : Keadaan umum lemah, tampak tiduran, aktivitas di bantu keluarga

Mual dan Muntah

G. PRIORITAS DIAGNOSA Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) berhubungan dengan adanya peradangan apendiks H. INTERVENSI Tgl Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah dilakukan Kaji skala nyeri Pertahankan istirahat dengan posisi Intervensi Paraf

tindakan keperawatan diharapkan berkurang

nyeri semiflower (skala 4) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik Anjurkan pemberian kompres dingin

dengan criteria hasil : Nyeri berkurang (skala 4) Ekspresi wajah rileks Pasien mengatakan lebih nyaman

I. IMPLEMENTASI Tgl/jam Dx Implementasi Kaji skala nyeri Respon S : Pasien mengatakan Paraf

Pertahankan istirahat dengan posisi nyeri berkurang hanya semiflower jika perut di gerakan saja

Kolaborasi dengan dokter untuk (skala 6) pemberian analgetik O : Pasien tamapak

Anjurkan kompres dingin pada menahan nyeri daerah yang nyeri Pasien tampak tiduran, pasisi semflower Kadang-kadang pasien bergerak sedikit-sedikit

J. EVALUASI Tgl/Jam Dx Evaluasi S : Pasien mengatakan nyeri berkurang (skala 6) hanya jika digerakan saja perutnya. O : Pasien masih tampak menahan nyeri saat bergerak. A : Masalah teratasi sebagian. (skala nyeri turun 8-6). P : Intervensi dilanjutkan. - Kaji skala nyeri, lokasi, intensitas - Anjurkan melakukan teknik diktrasi relaksasi (nafas dalam) - Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik. Paraf

Você também pode gostar