Você está na página 1de 6

Etiologi kanker payudara Etiologi pasti dari kanker payudara masih belum jelas.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan faktor risiko tertentu lebih sering untuk berkembang menjadi kanker payudara di banding yang tidak memiliki beberapa faktor risikotersebut adalah : a. Umur Kemungkinan untuk menjadi kanker payudara semakin meningkat seiring bertambahnya usia seorang wanita. Angka kejadian kanker payudara ratarata pada wanita usia 45 tahun ke atas. Jika seorang wanita terlambat menopause (setelah 55 tahun), risiko terkena kanker payudara lebih besar lagi. b. Riwayat Kanker Payudara Wanita dengan riwayat pernah mempunyai kanker pada satu payudaranya, mempunyai risiko untuk berkembang menjadi kanker pada payudara yang lainnya. c. Riwayat Keluarga Risiko untuk menjadi kanker lebih tinggi pada wanita yang ibunya atau saudara perempuan kandungnya memiliki kanker payudara. Risiko lebih tinggi jika anggota keluarganya menderita kanker payudara sebelum usia 40 tahun. d. Perubahan Payudara Tertentu Beberapa wanita mempunyai sel-sel dari jaringan payudaranya yang terlihat abnormal pada pemerikasaan mikroskopik. Risiko kanker akan meningkat bila memiliki tipe-tipe sel abnormal tertentu seperti atypical hyperplasia dan lobular carcinoma in situ. e. Perubahan Genetik Beberapa perubahan gen-gen tertentu akan meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara, antara lain BRCA 1, BRCA 2, dan beberapa gen lainnya. Secara umum gen BRCA 1 berhubungan dengan invasive ductal carcinoma, poorly differenttiated, dan tidak mempunyai reseptor homon. Sedangakn BRCA 2 berhubungan dengan invasive ductal carcinoma yang lebih well differentiated dn mengekspresikan reseptor hormon. Wanita dengan BRCA 1 dan BRCA 2 akan mempunyai resiko kanker payudara 40-85%. Wanita dengan BRCA 1 yang abnormal cenderung untuk berkembang menjadi kanker payudara pada usia lebih dini. f. Riwayat reproduksi dan Menstruasi - Usia saat melahirkan anak pertama Semakin tua wanita memiliki anak pertama, semakin besar risiko wanita terkena kanker payudara. Risiko juga meningkat jika wanita berusia 30 tahun atau lebih dan belum pernah melahirkan anak. - Menstruasi

g.

h.

i.

j.

k.

l.

m. n.

Beberapa faktor yang meningkatkan jumlah siklus menstruasi. Jika wanita mulai menstruasi di usia dini (sebelum 12 tahun), maka wanita tersebut memiliki risiko terkena kanker payudara. Ras Kanker payudara lebih sering terdiagnosis pada wanita kulit putih, dibandingkan wanita Latin, Amerika, Asia, atau Afrika. Insidensi lebih tinggi pada wanita yang tinggal di daerah industrialisasi. Kepadatan Jaringan Payudara Jaringan payudara dapat berlemak atau padat. Wanita yang pemeriksaan mammogramnya menunjukkan jaringan payudara yang lebih padat, risiko untuk menjadi kanker payudaranya meningkat. Terapi radiasi di Dada Wanita yang mendapat terapi radiasi di daerah dada (termasuk payudara) sebelum usia 30 tahun, risiko untuk berkembangnya kanker payudara akan meningkat di kemudian hari. Obesitas setelah Menopause Kemungkinan untukk mendapatkan kanker payudara setelah menopause meningkat pada wanita yang overweight karena sumber estrogen utama pada wanita postmenopause berasal dari konversi adrostenodione menjadi estrone yang berasal dari jaringan lemak, dengan kata lain obesitas berhubungan dengan peningkatan paparan estrogen jangka panjang. Kurangnya aktivitas fisik Wanita yang aktivitas fisik sepanjang hidupnya kurang, risiko untuk menjadi kanker payudara meningkat. Dengan aktivitas fisik akan membantu mengurangi peningkatan berat badan. Kontrasepsi oral Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontrasepsi oral memang berperan dalam meningkatkan faktor risiko kanker payudara secara signifikan pada wanita premenopause, tetapi tidak pada wanita dalam masa pasca menopause. Minum-minuman alkohol dan merokok Konsumsi lemak Sering mengonsumsi banyak makanan berlemak dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko kanker payudara.

Komplikasi kanker payudara 1. Metastase ke otak mengakibatkan gangguan neurovaskuler 2. Metastase ke paru-paru mengakibatkan gangguan ventilasi pada paru paru karena paru-paru terdesak oleh sel kanker yang semakin berkembang abnormal

Tes dianostik 1. Positive Emmision Tomografi (PET) Untuk mendeteksi ca mammae terutama untuk mengetahui metastase ke sisi lain Menggunakan bahan radioaktif mengandung molekul glukosa Pemeriksaan ini mahal dan jarang digunakan 2. Biopsi Adalah dengan mengangkat jaringan dari massa payudara untuk pemeriksaan histologi untuk memastikan keganasan. Ada 4 tipe biopsi, 2 tindakan menggunakan jarum, dan 2 tindakan menggunakan insisi pembedahan. Aspirasi biopsi - Dengan aspirasi jarum halus sifat massa dapat dibedakan antara kristik atau padat, krista akan mengempis jika semua cairan di buang - Jika hasil mammogram normal dan tidak terjadi kekambuhan pembentukan massa selama 2-3 minggu, maka tidak diperlukan tindakan lebih lanjut - Jika massa menetap / terbentuk kembali atau jika cairan spinal mengandung darah, maka ini merupakan indikasi untuk dilakukan biopsy pembedahan Tru-cut atau Core Byopsi - Biopsi dilakukan dengan menggunakan perlengkapan stereotactic biopsy mammografi dan personal untuk memandu jarum pada massa / lesi tersebut - Pemeriksaan ini lebih baik oleh ahli bedah ataupun pasien karena lebih cepat, tidak menimbulkan nyeri yang berlebihan dan biaya tidak normal Insisi biopsi Sebagian massa dibuang Eksisi biopsi Seluruh massa dibuang

Diagnosa no 3.
Data etiologi diagnosis Nursing outcomes Nursing interventions DS : klien bertanya apakah mastektomi, akan diapakan dirinya, apa sakit jika dilakukan mastektomi Akan dilakukan mastektomi - Stages of cancer - Available treatment - Steps in treatment klien defisiensi pengetahuan regimen - Potential complications of treatment - Physical effect of cancer klien menanyakan tentang mastektomi 1 = no knowledge 2 = limited knowledge 3 = moderate knowledge 4 = substantial knowledge 5 = extentive knowledge treatment 1 2 3 4 5 Nyeri pada benjolan disertai keluarnya cairan Defisiensi pengetahuan bd. tidak familier dengan sumber informasi Kriteria hasil : indicator stages Tujuan : Dalam waktu 2x24 jam pasien bisa mengetahui informasi yang dibutuhkannya. Knowledge : Cancer Management Teaching : Procedure or treatment 1. Inform the patient / significant others about how long the procedure / treatment is expected to last 2. Explain the purpose of the procedure / treatment 3. Describe the preprocedu re / treatment activities 4. Explain the procedure / treatment 5. Provide time for the patient to rehearse events that will happen 6. Determine the

patients expectation of the procedure / treatment 7. Provide time for the patient to ask questions and discuss concern

Referensi 1. AA Lubis. 2012. Peranan sistem imun terhadap kanker payudara. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21769/4/Chapter%20II.pdf 2. Pramudya, Gilang. 2011. Referat carcinoma mamae. http://www.scribd.com/doc/65289917/5/Klasifikasi-kanker-payudara 3. MajalahKesehatan.com. 2011. 11 Faktor Resiko Kanker Payudara. http://majalahkesehatan.com/11-faktor-risiko-kanker-payudara/ 4. Deherba.com. 2012. Apa Saja Faktor Resiko Kanker Payudara?. http://www.deherba.com/faktor-resiko-kanker-payudara.html 5. Balasubramaniam. 2011. Kanker Payudara. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21569/4/Chapter%20II.pdf

Você também pode gostar