'49

c72,91)

,lus
.L

Analisis Struktur Dengan Cara Matriks

Susastrawan M.Sc.

=.

Penerbit ANDI OFFSET Yogyakarta

|!

Kata Pengantar

ilt

Analisis Stmktur Dengan Cara

Oleh: Susastrawan M. Sc.
Hah Cipta @ 1991, pada penulis, DiLarang mernperbanyah sebagian atau seruruh isi buhu ini daram bentuk appun, tanp izin tcrtulis dari penutis. Edisi Pertama,
Cetahan Pertama,

lggl

Penerbit:

I(ATAPENGANITAR
Perkembangan teknologi elektronika khususnya teknologi komputer begitu pesatnya, sehingga boleh dikata setiap kegiatan diberbagai bidang tidak bisa lepas dengan penggunaan komputer. Demikian pula didunia teknik sipil penggunaan peralatan komputer untuk menganalisa berbagai bentuk struktur merupakan kebutuhan yang sulit untuk ditinggalkan. Cara konvensional untuk menganalisa berbagai bentuk struktur baik Rangka atau Portal telah cukup banyak dikenal, misalnya metode Takabeya, Kani, Hardy Cross, Clapeyron dan sebagainya. Metode-metode tersebut diatas, rumus-rumus dan sifat hitungannya sangat sulit berinteraksi dengan sifat hitungan program komputer. Untuk mengatasi hal itu terdapat suatu metode untuk menganalisa struktur dengan bantuan aljabar matrix. Dengan penggunaan aljabar matrix maka akan sa-

ANDIOFFSET Jl. Beo 3&40, Telp. 61881,88282

Yogyaharta 5i281 Percetahan:

ANDI OFFSET

Jl. Beo 3&40, Telp. 61881,88282

Yogyoharta 55281 Pusat Penjualan : - Unit Kanuas ANDI OFFSET Jl. Bu ,10, Telp. 61881, 88292 Yogyaharta 552ts1

Sleff & Partners

Jl. GrunVille BlahBG

Jaharto Borat

No. 28 TeIp. 5604289

PERPL.sT^KN*N DAERAH

MILIK

J,\WA TTMUR

Oleh karena itu buku ini pada Bab I menyajikan dasar hitungan aljabar matrix secara garis besar (untuk lebih rincinya dianjurkan mempelajari aljabar matrix pada aljabar linear). Pada Bab II menerangkan analisa struktur dengan
metode displesemen, sedang Bab dan cara penggunaannya.

ngat mudah berinteraksi dengan peralatan komputer.

ter dengan Fortran yang dapat dipakai untuk menghitung baik Rangka ("Truss") maupun Portal (nFrame"), beserta penjelasan

III

menyajikan program kompu-

Dattar lsi

buku ini pada edisi berikutnya.

sangat berterima kasih kepada semua pihak yang - Penulis telah memberikan bantuan sehingga dapat tersusunnya buku ini. Saran dan kritik selalu kami harapkan demi kesempurnaan
Penulis

DAFTAR, ISI
(Ir. Susastrawan, MS)
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I ALJABAR MATRIKS 1.1. Pendahuluan 1.2. Tlpe Matriks 1.2.1. Matriks Baris 1.2.2. Matriks Kolom 1.2.3. Matriks Bujur Sangkar 1.2.4. Matriks Simetri 1.2.5. Matriks Diagonal 1.2.6. Matriks Satuan 1.2.7. Band Matrix 1.3. Operasi Aljabar Matriks
1.3.1. Penambahan dan Pengurangan

lll

v
1 1
1 1

Matriks

1.3.2. Perkalian Matriks Dengan Sebuah Bilangan 1.3.3. Perkalian Matriks Dengan Matriks 1.3.4. Transpose Matriks 1.3.5. Invers Matrix

2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 6

BAB

II ANALISIS STRUKTUR
Lentur

2.1. Deformasi Aksial g9 Deformasi

I I
22 39 39

2.3. Rangka Batang Bidang ("Truss Element") 2.3.1. Persamaan Dasar 2.3.2. Matriks Transformasi

2.4. Portal Bidang ("Frame Struktures") 2.4.1. Batang Yang Mengalami Deformasi Aksial 2.4.2. Batang Yang Mengalami Deformasi Lentur

40
53

il

Analisis Struktur Dengan Cara Matriks

Aliabar Matriks

Lentur (Portal) Matriks Transformasi .............. ElementActions Fixed end Forces Prosedur Hitungan ................ BAB III PROGRAM KOMPUTER ................ 3.1. Penjelasan Program Komputer 3.2. Penyusunan Input Data .......... BAB IV APLIKASI PROGRAM KOMPUTER ................ 4.1. Konstruksi Portal Bidang 4.2. Konstruksi Rangka Bidang 4.3. Struktur Denga.n Kondisi Pembebanan Lebih Dari Satu DAFTAR PUSTAKA
2.4.4. 2.4.5. 2.4.6. 2.4.7.

2.4.3. BatangYang mengalami Deformasi Aksial dan

il
55 58 60 61
81

BAB

...

96 103 105 105 107 110 LL?

ALIABARMATRIKS
1.1
Pendahuluan

Dengan adanya kemajuan yang cukup pesat dalam bidang elektronika, khususnya bidang Komputer, maka proses hitungan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan banyak menggunakan cara aljabar matriks. Yang disebut matriks dalam hal ini adalah suatu rangkaian unsur yang disusun dalam baris <ian kolom. Bila susunan itu terdiri atas m baris dan n kolom, disebut matriks m x n. Bila m dan n sama besar, disebut matriks buj ur sangkar ("Square matrix') secara umum suatu matriks m x n dapat ditulis sebagai berikut:

3zt

tAl

?at

?tZ ?ts ..'. ?zz ozl ..' . dlz 0lg . .. .

Orn

?zn 8sn

(1.i)

diTp ?mz ?me '...3mn

Suatu unsur matriks dengan simbol all berarti unsur tersebut berada pada baris idan kolom j.

1.2
1.2.1

Type ttlatriks

lhtriks

Baris

Suatu matriks yang hanya terdiri atas satu baris disebut matriks baris

Analisis Struktur Denqan Cara Matriks

Alrb.r

Metriks

("row matrix '1. Cara penulisan biasanya digunakan sepasang kurung kait,
sebagai contoh
:

tAl

tAl= [ a, e2 o3 7
1.2.2 Matriks Kolom

ttt
I 2.6 lvlatriks 9tuan

o ol f4 lo 2 o

L. o ,-]
0
1

(1.6)

Suatu matriks yang hanya terdiri atas satu kolom disebut matriks kolom ("Column matrix") Cara penulisan pada umumnya seperti nampak pada contoh sebagai berikut :

Matriks satuan adalah matriks diagonal dengan semua unsur diagonalnya

lrrrr

nilai satu.

tt1=
O1

0 0
1

0 0
0
1

(1.7

[^]

d2

0
0

0
0

33

1.2.7 "Band lVlatrix" "Band

matrix" ialah suatu matriks bujur sangkar dengan

]

unsur-unsur

1.23 tulatriks Eujur Sangkar

Matriks m x n dikatakan matriks bujur sangkar apabila m = n.

rli dekat diagonalnya tidak sama dengan nol.

contoh: I A] =

[. t10

L,u
1.2.4 tulatriks Simari

, ul 2 3l

Contoh: I A
(1.4)

ul
1.3
Operasi Aliabar l{latriks

532 131 057 003 001 000

0
1

0 0
2 2

0 0 0
1

6 4
7

(1.8)

Matriks simetri adalah matriks bujur sangkar bila unsur-unsurnya terhadap diagonal simetri, misal :

tAl=

[-o l
I

1.3.1 Penambahan dan fungurangan bbtriks

lt

L.3
1.2.5 fulatriks Diagonal
unsur-unsur diagonalnya.

:l

0.5t

Proses penambahan dan penguran{Fn matriks hanya dapat berlangsung bila ukuran matriks tersebut.sama besar., Peniumlahan/pengurangan dua matriks riilakukan dengan menambahkan/mengurangi unsur-unsur matriks yang sesuai.

c'n

'h

Matriks diagonal adalah suatu matriks dengan unsur-unsurnya nol kecuali

[; :]

.[i

:] L: I

Anelinii Struktur Dsngan Ccre iilatiks

Aiabar Makiks

Sifat penjumlahan/pengurangan adalah kedua matriks yang dijumlahkan/diku rangkan dapat

ditrrkar letaknya.

tBt

=f-u,, b,,l
L

Contoh: Ie]

+[B] =

tB

1+

tAl

(1.e)

1.3.2 Perkalian Matriks dengan Sebuah Bilarryan

o"| \q:,-.1 ,.-r Io" ot' o"-l \-r

?rz a,]l
?zz

A=.TxI
3

Perkalian antara sebuah matriks dengan suatu bilangan (misal a) adalah sama dengan perkalian atas unsur-unsur matriks tersebut dengan bilangan itu. Dan letak antara keduanya bisa ditukar.

lAl x [B]

[r,t

Lr,,
lAl x [B] =

a,jl

[-0,,

o,rl
0,,

]+

'{

0,,

Contoh: atAl = [Aja jikalAl =[4

(1.10)

L'
a.+

u 'l
1 a.6
a.

2l

[-0.,
6u

? .)" | ?K q o.r-] L.,,..,,=.:.r*:J

rbr: +a22ii22+a23b32

[.trbrr*srzbzr+drrb:r tazzbzt*azrbsr Lulou

orrbr:+a:zb:r+a,r6.rl

makaa[A]

l-

a.2 a.8

[,u
Bila a

[-0-,,

o,,l

2,

makaa[A]=

[,:
1.3.3 furkalian Matriks dengan tVbtriks

24 12

16

Lo"

0,, 0,,

I L,, 6"J

.,.1 l-,,r or: dzz .,,

I- b,,a,rtbrz?zr I bzr ar tlbzzozr

rl
lt

b11o12*b12?22 btr?13+b,r2r,
bz r

I |
,

ar2*b22a22 b2ya131b22?23

Suatu matriks dapat bikalikan dengan matriks lain dengan sifat dan syarat
perkalian sebagai berikut
:

1.

Perkalian matriks A dengan matriks B tidak sama dengan perkalian matriks B dengan matriks A.

(mxp) (mxp)
Syarat

tAl

b31a134b3232. l L Or,r,r+bszaz! b31212+b32x2 pharussamadenganq x I A] =t CI (q x n) 9m x r)

11.12l.

tAl tBl + tBItAl

2.

(1.11)

I A .]
:P
r

I B ] x[ c ] =t D I (mxn) (sxn) (qxr)

(1.13)

Dua matriks A dan matriks B hanya dapat dikalikan dengan cara [A] [B] apabila jumlah kolom matriks [A] sama dengan jumlah baris matriks IB]. Adapun matriks hasil perkaliannya mempunyai jumlah baris matriks [A], dan jumlah kolom sama dengan jumlah kolom matriks B-

=s

Contoh

: [A] =

[I

.,,

?tZ
?ZZ

,r,

L .r,

I "r, l

l,ada perkalian 3 buah matriks seperti diatas dapat dilakukan dengan mengalikan lAl dan IB] terleUitr dahulu, kemudian hasilnya dikalikan dengan IC]. Atau

lBl

rhrngan matriks hasil perkalian

dikalikan terlebih dahulu dengan [C], kemudian matriks IB] dan IC].

[A]

dikalikan

contoh : (

tAl

tB I ) ICI

[A] ( tBI tcl)

1.r4}

Aliabar Matriks

1.3.4 Transpose Matri ks Misal terdapat dua buah matriks

5.
lCl dan
danlDl

Icl=l-r [a
sebagai

, .l u u]

[, lz

ID]

di

bawah

Hasil kali suatu matriks terhadap matriks transposenya selalu berupa

matriks simetri,

*l
sl
6.
.

tAltAlT =tcl
IC]matrikssimetri

('1.211

[s ']
(1.15)

Suatu matriks bujur sangkar selalu dapat diuraikan men,iadi penjumlahan dari matriks simetri dan matriks anti simetri.

Matriks [D] dapat diperoleh dengan cara menukar baris dan kolom matriks [C] Dalam hal ini matriks ID ] dikatakan transpose matriks IC] dan dituliskan
:

tDl = tclr
Beberapa sifat transpose matriks
I

, 2 3l [.' z.s r,sl I o - o,b 1,51 1 l,sl.lo.s o 0.5 l. 1 2l =lr,u I , ,I l-t,u lo -J L,,'u L- 1 2t L -0,5 o l
lI

l'' simetri
aii

antl slmetrl

1.

Bila suatu matriks ditranspose dua kali, maka semula, yaitu

:

akan diperoleh matriks

ta;;

J = tbij I * lcii | Cii =

ali ) * antisimetri

11.221

(tAlt)t

= tAl

(1.16)

dengan' bij = lY, l(.ij *.ii )-simetri

l%11

Bila transpose dari dua matriks dijumlahkan hasilnya sama dengan transpose hasil penjumlahan kedua matriksnya'

1.3.5 lnvers lubtrix

k

IAlT+tBl? 3.

=tiAl+tBl)T

(1 .17 I

Suatu matriks [A] disebut sebagai inversnya matriks eduanya merupakan matriks satuan.

IB] bila

hasil kali

Transpose dari suatu .perkalian matriks sama dengan perkalian dari transpose masing-masing matriks dengan urutan dibalik.

iAl
l.

tBl
;

(1.23)

Langkah-langkah proses invers matriks

(tAltBI)7 4.

= tBl"

[R]'
itu

(1'18)
sendiri.

Gantikan masing-masing unsur matriks dengan masing-masing nilai kofaktornya. Transposekan matriks yang diperoleh tersebut. Matriks disebut sebagai matriks'adjoint".

Transpose dari suatu matriks simetri sama dengan matriks Jika matriks [A] simetri, maka

ini

kemudian

lAl
Bila

= [A]7
[A]

(1'19)

:t
4

Hitung nilai determinan (matriks) aslinya. Bagilah unsur-unsur matriks 'Adjoint 'ldengan nilai determinan matriks
aslinya.

matriks anti simetri (yaitu suatu matriks dengan unsur-unsur diagonalnya nol dan unsur'unsur terhadap diagonal sama besar tetaPi
berlainan tanda), maka

oontoh : lnveskanlah matriks

[A] berikut ini :

lAl

- tAlr

(1.20)

lAl= [-r 2l

Analids Sruhur Dcnsut Care

iiatikt

Analisis Strul<tur

Penielasan

1.

Arr

Art

--3

--2

Azz -

'l

f2
L_,
2.
Aadj

- 3l

,l

=fz
L-.
;] 2-6 = -4

BAB II ANIALISIS STUKTUR

Suatu konstruksi bangunan yang menerima beban luar, baik itu beban pada batang atau beban pada titik buhul, maka konstruktur tersebut akan mengalami deformasi. Secara umum deformasi tersebut berupa : deformasi aksial, lentur dan puntir.

3. 4.

DeterminanlAl=
Matriks invers

[A]-r "1 = 5.
Kontrol
:

-4

[-

[:

;]

- o,u
o,7s

0,5
o,ru

I
_l

2.1

Deformasi Aksial

pada ujung-ujungnya, maka &

Dengan memperhatikan gambar 2. 1, sebuah batang dibebani N, dan No

:

Suatu matriks yang matriks inversnya nol disebut matriks "singular'.

[: ;][;l:],:::,1 [: :]

Ia-,
k_.I

(")
N^

=--:---N ,r.i\
AE
F-__-,r F--+ a,

Nb\

(b)
2.

GAMBAR

Deformasi aksial batang

10

Analisis Struktur Dengan Cara Matrike

Andi8is Struktur

11

f,.:

Syarat keseimbangan pada gambar 2.1

.lal
(2.11

Jika batangnya lebih dari satu yang dirangkai dalam satu konstruksi.

AE
N^
d

.d2

l3 ----)
Fg

AE Nb
I

.d2

dan keseimbangan pada gambar 2.1.(b)

Nu = Nb

+
AE

ot'o'
I

t2.21

F--+ar

[-"-+ az
GAI\4BAR 2.2 Gabungan Batang

[*-]a3

'
I

dl

12.2t

Dari gambar 2.2 nampak

Dengan menggabungkan persamaan 12.11 dan 12.2],, maka akan diperoleh:

tr tr
F

AE N, = +-.d,

-T.d,

AE

(2.3)

t , Fz dan dl ,d2 dan

dan tr

adalah nomor

titik buhul

F3 d3

adalah gaya luar

adalah deformasi pada

:

titik buhul 1,2

dan 3

Nb = -

AEAE)

Sesuai dengan persamaan (2.3), maka dapat diperoleh

T.d,

I'
berikut
:

l-r

- +

Ar Er

Persamaan (2.3) dapat ditulis dalam bentuk matriks sebagai

11 -

dl

Ar E,

ll
Ar Er

[.,] [_r :=] [.]

atau: [tl ]
dengan

12.3al

_ F1

= --

ArEr
l1

dr +

-.
dt

l1

. + AlE: d. li A. E, du + '12
d2 +_

dr

A:E,
13

d]

dr-'"

A.

E.
cl

Q.4l

12

=(2.3b)

ArE,
l3

ArEz
l2

AzEz l:

d3 +:

Ar

Es

d3

=trlLol
] I ] = matriks beban luar = matriks kekakuan batang = matriks disPlesemen

l:

[-'N

lK

Io

Jikakl = -I-,*,
dapat dituliskan sebagai

Ar Er

h berikut :

AzEz

dan

k3 =

A, E:

maka persamaan (2.41

Analisis Struktur

13

dz + (-k3) dr = 11,+k3)d1 + (-k r ) F2 = (-krldl + (k, +-krld2 + (-k2)d3 F3 = (.-k3)dr + (-kz)dz+(kr+k3)d3

Fl
atau
:

"Join Code" UCODE) dan "lWember Code" (MCODE)

12.5t

JCODE adalah satu set angka yang terdiri atas nomor-nomor derajat kebebasan
pada suatu

titik.

MCODE adalah satu set angka yang terdiri atas nomor-nomor derajat kebebasan pada ulung-uiung suatu batang. JCODE dan MCODE merupakan alat bantu untuk menyusun matriks kekakuan, matriks beban luar dan untuk keperluan lain. Sebagai contoh akan disusun kembali persamaan (2.6) dengan menggunakan JCODE/MCODE.

[', [r, lr, l= l-t'

k3 -k, -k3 I kr+k2 -k2

L".l I

n.

-k2

[.,.l I lo, n,*n,-l L..J

I

(2.6)

DalamkeadaanYangsesungguhnyakonstruksisepertinampakpadagambar

2.2tidakmungkin(karenatidakstabil}'Agarstabilharusadatitikyangdi. pegang (dikonstrain). Misal titik 1 dipegang (dalam bentuk tumpuan)' maka dr = 0, Sehingga persamaan (2.6) meniadi :

rromor do f mssing-mrsing tittk

GAMBAR 2.3 Deralat kebebasan (d o f)

r42

ru
,dr

12.71

L::l
(2.8)

Dari gambar 2.3 dapat disusun

JCODE(I)
JCODE(2)

Karena kan, sehingga persamaan (2.7) meniadi =

(2'7) diatas dapat dihilang= 0, maka bagian yang diarsir persamaan

=1 =2

artinya Joint Code

titik 1 = nomor derajat

kebebasan

1.

artinya Joint Code titik 2 = nornor derajat kebebasan

2.

I I f-t,*t,
t,
=[-

dan seterusnya

".1 .t gaya luar

*,

r1

;:, l[l]
displesemen yang teriadi
:

MCODE(I)= MODE(2)
MCODE(3)

[1 2] artinya ujung-ujung

batang

mempunyai nomor

derajat kebebasan (m d o

f)

1 dan 2.

= 12 3l = [l 3]

matriks kekakuan
system struktur

artinya ujung-ujung batang 2 mempunyai no d o f 2

dan 3.

artinya ujung-ujung batang

1

mempunyai

nod o f

Persamaan (2.8) dapat ditulis dalam bentuk

dan 3.

+kz -k2 [x, I

[-*, *r**.]
t
disusun

-1

t:l [,,] tt
ditetapkan dihitung

Srstem konstruksi gambar 2.3 diatas mempunyai 3 deraiat kebebasan (3 degre freedom), sehingga matriks kekakuan sistem strukturnya berukuran 3 x 3. l'r'rryusunan matriks kekakuan dilakukan berdasarkan pada persamaan 2.3a dan 2 3t-r yang merupakan persmaan dasr untuk struktur yarry batang-batangnw lranya mengalami deforixi aksiat.

,rl

Analisis Struktur

15

Penyelesaian

Batans3:MCODE(3)

=[1

3l
McoDE
1

Batans 1 : MCODE(I)=

[1

2l
1

1
kr
=

,*IMCODE(I) 1

2
rr

,
A.E.
A.E.
13

3
Aa Es
l3

f o,t, -4,E, I r ucoo.E Krr to,1 rr -ArEr r, h I t, Ar Er 1 I o,t, I _o, |, l_1t,

r

= l,l ;."
I

t'lcoDE K(a)=

Ar

Ee

lr
0
As Es l3

o0
0

Ar Er
l3

L-Ir-j,J
+
batang

l',

r
At
l1

Ar Es

t:

-]3

ArEr
l3

11

Lo o
tur
sumbangan

odari batang 1.

= Ktr) *

K(z)

K(g)

matriks kekakuan
1

matriks kekakuan sistem struk'

Er

Maksud dari penulisan diatas ialah dengan bantuan MCoDE, matriks kekakuan Dalam hal ini matriks batang disusun kedalam matriks kekakuan sistem struktur. kekakuan sistem struktur berukuran 3 x 3
3. sesuai dengan

A,

Er

to= a,
l3

_A.r
l3

Er

lr E,

iumlah 'd o f'Sebesar

_A,

Ar Er

A2E2
0

_A2E2
lz

ll
Batans2 :MCODE(2)=

ll
0

[2 3]
0
3

,
-n"

0-

l2 AtEz 12

0
Ae Ea As E:

AzEz

0
l3

*ZMCoDE
-1

12-

13

kz=

f" A, E, t2t2i_l

0l l
A,

E,

AzEz
l2

AeEa
l3

'-AxE2 A2E2

I3

AzE,
0

AzEz
l2

ll

-12

t2 I

0-

AzEz
l2

AzEz

l-t,*t

- kl
k1 +k2

-k3

-n,

I
.J

L-*,

-k2

j;, _,

(2.1d)

16

Analisis Struktur Denoan Cara Matriks

Analisis Struktur

17

Jika

titik buhul

dipegang ("constrain"), maka

Batans3=MCODE(3)=
0

[0 2)
MCODE(2)
.t,

21,
A: E:
l3

ks=

AaEs
l3

__-_---5-

MCODE K(3)=

tr
F->.o

tr

--------?

A: E:
l3

Aa E:
l3

F+r
nomor deraj at kebebabasan masing-masing tit ik

#2

=K( 1) + K(z) *

[:r]
AzEz
lz

K(s)

GAMBAB 2.4 Deraiat kebebasan

Pada titik buhul l derajat kebebasannya 0, hal ini berarti titik buhul l tidak bergerak karena ditumpu. Dengan demikian jumlah derajat kebebasan dari sistem struktur tersebut adalah 2, dan matriks kekakuan sistem struktur menjadi2 x2. Penyelesaian untuk kasus titik buhul 1 dipegang : Batang 1 : MCODE(I)=

I
I

Ar Et
lr

l.
l
-k2

A,E,

lz AzE,
lz

AzE,
lz

I
(2.11t

[0
1

K=
MCODE(1)
1

kl + -k2

kz

<_
0

kt=

Ar Er

Ar Er l,

lr ArE,
l1

l-o,t,
MCODE K(l)=

ArE,
1

t"
LO
12 AzEz
AzEz 12.

l1

,l ,l
AzEz

k2+k3

(lihat persamaan 2.8) Contoh

:

Dlketahui : Konstruksi tergambar

Batans2:MCODE(2)=[1

21
MCoDE(2)

A E F2 F3

= 0,5cm = 2.1o6 kglcm2 = lton = lton

kz=

12 AzEz
l2

AzEz
l2

MCoDE K(2)=
.J

AzEz
l2

tr
AzEz
l2

AzEz
l2

Analisis Struktur

19

dl = dipakai d2 = dipakai
Displesemen

index

agar sesuai dengan no

,d o f,,nya
,d

index 2 agar sesuai dengan

no

o f,,nya

lvrc-a
Hal ini berarti

zto-4

titik buhul
Hitung

1 = 0. karena ditumpu.

[z . ro-o s.ro-'J L
dr

I t-roool=

,ooo_J

[., I L rJ
titik buhul 2 bergeser

Pertanyaan :

gaya-gaya batang

,l,2

dan 3.
2..1
1

dr = 3,2 . ro-4. (-1000) * 2.to-410o0 = - o,12 cm d2 = 2.10-.4.(-1000)*5.t0-4.rooo = 0,30cm

berarah kekiri, atau dengan kata lain

Jawab : Sesuai dengan persamaan 2.g atau pers

F = K.d, maka

kekiri sebesar 0, 12 cm.

Menyusun matriks deformasi pada masing-batang.

[:][::..":.]L.]
Kr

6z =

deformasi pada batang

MCODE(1) f. dr= [oJ___,0 tt d,, 1 L -----)

Penlelasan

JikaMCoDE=o.maka d=o
Jika MCODE = 1,

AE

0,5.2.
400

100

lr . k.
k3

2500 kglcm

maka

d = d,

AE
lz AE 13

0,5. 2 . ro6
1667 ks/cm

600

=tt
6z =

fol
[ - o,,r]

0,5.2..106
1000

1000 kg/cm

deformasi pada batang 2.

dimasukkan kedalam persamaan diatas

[-'J" ;;, ] t,,] l.;l

=

'

I o,l

d
'l

McoDEt2t

L"J

tt

f trl
MCoDEl3l

deformasi pada batang 3.

f oru,

[-,u.,

- 1667 I -t ,u., j

r;;:l [:;]
[.,]

v
0
2

t:,1

Analisis Struktur

21

Menghitung gaya{aya batang

Ia2

1667. { -O,12
Batans

)-

1667 (0,30

: t*,]

= [n,]

[r,l
lb2

-700ks(+) (-kzld,+krd2

(-

1667

)(-0,12 ) +

1667 (0,30

-t'I
[:: 1
far =
Nat

700 ks

[:

n,J L o,J

[-o

o
fb2

kr.0 + (-kr)dr 0 - 2500.(_0, 121

+ 300ks(r) -kr)0 + kr dr :' 0 + 2500.(_0, 121
-300ks(<--1

maka dapat diambil kesimpulan bahwa batang 2 adalah

fbt =

Nb!

rk'

I [o']

:t t:J
(

+ lIal

+-lrr'

k3 ) d2

1000 . 0,30

-,
fa'fbt
= gaya dalam ujung kiri dari batang l = gaya dalam ujung kanan dari Uatang l Melihat dari arah fa dan f bl , maka dapat diambir kesimpuran bahwa batang

+)

+ kr,d2

adalah batang tekan.

+ 1000 .0,30 (-)

Batans2:
=

[r'] = [*1 = f*,-] [.:-]

-r,
*,

L,,l

[*'l_[-, _-,
L

I [-a,t

fb3

_f L.,J

22

Analisis Struktur

23

Melihat arah fa3 danfb3, maka beiarti batang 3 adalah batang tarik'
Reaksi perletakan=

2Et
Ma

(20a + 0b -

3 Vab)

(2.12\

gaya normal batang-batang yang berhubungan'

Mb

2Et
L dengan

= far+fa3= 300-300=0ton

l20b +0b *3tl'ab)

tiap-tiap batang harus terlebih dahulu menghitung deformasi titik-titik buhulnya. Atau dengan kata lain gaya-gaya dalam tiap-tiap batang merupakan fungsi dari deformasi/displesemen titik buhulnya.

Melihat proses hitungan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam analisis struktur dengan cara matriks, untuk dapat menghitung gaya-gaya dalam

Vab =

-L
1

(Yb-Ya)
:

(2.13)

Agar memenuhi syarat keseimbangan, maka

2.2

Deformasi Lentur

Va

1Y3+Mb)

i.2.14l,

setelah deformasi

Vb =-Va
Dengan mengkombinasikan persamaan (2.121, (2.13) dan dapat diperoleh :
12.14l.

maka akan

Va Ma Vb Mb
dengan q =

=q (12Ya +6Lda -12Yb +6LOb) =a (6LYa + 4L20a - 6LYb + 2L2?bl =a l-12Ya-6L0a + 12Yb - 6L0b) (6L Ya + 2L2 0a - 61. Yb + 4L20bl -oL

(2.151

EI

-L'

Untuk memudahkan proses hitungan dengan metode matriks, maka indeks pada persamaan (2. 15) diganti dengan nomor urut. Begitu pula notasi yang lain diganti sesuai dengan gambar 2.6 dibawah ini.

dr,fr
GAMBAR 2.5 Batang Lentur

1_,,
E.I. L

Untuk memperoleh persamaan dasar batang lentur dapat diturunkan dari per' samaan "slope-def lection".
dt, fz
Persamaan'sloPe'deflection"
:

5
dq,lq

GAMBAR 2.6 Batang Lentur (bentuk matriks)

AnaliCs Sbuhur

25

Arah gaya maupun deformasi pada gambar 2.6 adalah arah-arah positif.
oord Lokal

Dengan demikian persamaan 2.15 dapat disusun kembali menjadi

ill .[::
1,,
denqan -

LioJ

L
EI L3

6L -12 6L I i d, I 4L' -61 2L2 I d"l 12 -61 I d, -61 l-,, 6L 212 orrl d.
I
I

(2.16)

a,) fr,
araz,

;_

Qz

-61

l{,

Koord Global

Persamaan 2.16 disebut persamaan dasar batang lentur. Persamaan 2.'16 secara simbolis dapat dituliskan sebagai

berikut

v
(2.111

rT:
soal (a)

I-/

i^'

oto

"f =kd
dengan

GAMBAB 2.7 Contoh

Diambil O1

balok menerus (b) element batang

14tmdanO2 =0

k =o

12 6L -12 6L

6L
4L2

-6L
2L2

-12 - 6L 12 - 6L

6L
2L2
EI
12.17 a)

1.
L3

'Unknowns' (Faktor yang tidak diketahui)

Seperti sudah dijelaskan dimuka bahwa dalam analisis struktur dengan matriks, untuk dapat menghitung gaya{aya batang harus dihitung dahulu
deformasi/displesemen tiap-tiap

-6L
4L2

titik

titik buhulnya. Pada kasus batang

lentur, setiap

buhul dapat berdeformasi/berdisplesemen dalam dua arah yaitu vertikal

(naik/turun) dan berputar (searah/berlawanan jarum jam) seperti nampak pada

gambar 2.6.

bntoh Soal I :
Pada kasus balok menerus sistem koordinat lokal dan koordinat global adalah sama, maka matriks kekakuan batang (persamaan 2.17 al dapat langsung diguna. kan sebagai matriks kekakuan pada sistem koordinat global tanpa transformasi

Pada contoh soal mungkin terjadi adalah :

ini (lihat

gambar 2.7t,, deformasi/displesemen yang

titik buhur titik buhul titik buhul

koordinat.

2 : 3 :

: "tri,il;!!,1[!f*T:ff tH['
vertikal,'tidak bis karena ditumpu berputar, i,isa karena tumpuan sendi (=q, vertikal, tidak bis karena ditumpu berputar, Orba karena tumpuan sendi (=q,
) )

q,

Dengan demikian dalam hal ini ada 2 kemungkinan deformasi/disflesemen yaitu

dan q2. Sistem struktur yang demikian dikatakan mempunyai 2 derajat kebebasan 12 "d o f"). Sehingga sebagai "unknowns" dalam hal ini adalah :

26
ag

Analisis Struktur Dengan Cara Matriks

Analisis Struktur

27

k = 1,2

(2.18

JCoDE{!}

2.
12.17).

'Elemen Models

'i
yaitu persamaan 12.16),
Dr

=16 0l JCODE(3) = [0 21
I

MCODE(2)

=[0

2)

Pada tiap-tiap batang berlaku persamaan dasar,

, MCODE(1
\_J.

= dl

Ji= k ai,i=t,2
dengan

(2.19)

[.,', i o,' I o,'

-oI
0 0

0=
0
1

(2.20

f n
k=a I ot_12 | L 6L
I I

6L
4L2

-12 *61
12

6L
2L2

,a=-

EI

l-oo'
(2.19a)

-0, -i

_61
2L2

-61
4L2

L3

DI
dr

displesemen batang 1 pada sistem koordinat global displesement batang 1 pada sistem koordinat lokal

-6L

3.

"System Models"

Dalam hal ini D1 = koordinat lokal.

beberapa

dl

karena sistem koordinat global sama dengan sistem

Satu sistem struktur adalah merupakan penggabungan dari

batang dan harus memenuhi syarat kompatibilitas dan keseimbangan. Kondisi kompatibel dapat dinyatakan dengan "member code"(tvlCoDE).
[\4enentukan JCODE dan l\4CODE

D2 =d2

d,'
dr'

0
1

0
Qr

12.21\

dr'
do'

0=
2

0
Qa

pntuk tiap-tiap batang berlaku rumus f = k d , maka pada sistem struktur juga
berlaku rumus
:

F = K.D
'2
F

(2.22t

tr
GAMBAR 2.8 JCODE dan IaCODE

tr

K
D
F

= = =

matriks beban luar matriks kekakuan sistem struktur matriks displesemen

titik buhul pada koordinat global

12.231

-trc

Angka nol pada gambar 2.8 dimaksud bahwa

arah -tersebut.

titik buhul tidak

bisa bergerak

F = beban pada titik buhul ('Joint loads") F = beban pada batang (dihitung dari "fixed end forces")
NE

JCODE(I)

= [0 0] MCODE(I]= [a 0

1]

28

Analisis Struktur Dengan Cara Matriks

Anellair Sfuktur

29

=p
i=1

6(i)
,,Number of Elemen1,, (=jumlah batang)

(2.34)

B,

Beban pada batang (dihitung dengan 1'fixed end forcesl').

-batansl:

NE =

F' = lrlf-McoDE(1) MCoDE.F(1) = [rli I t; I o :-:+

Menyusun matriks beban

luar:

A.

Beban pada

titik buhul

', lo LrI J,
I

l-, )z

- titik 1 : Fr = [t,'l i ir7

Lr,'J

F _d

JCODE(I) JCoDE

o
o ,

... F(1) [o I

batans

2 .. F2 = t-F?l g-MCoDE(2)

lr

Lo

-l

lr, | i'1
LFi
1

,r

sesuaidengandof

)2

lo:

MCoDE\ F(2)

= [tel , l,e),
e.z6t

- titjk 2 :

F2

[-.,

,l

JCoDE

r(2)

= [tr'l

L','l

+ ;(3)
+

rr L0 12
[o,

1= \Firir

I L0)2
I

=1 = ?(1) + Gt2t =[,rl l,zl = t,l

L.

l. L',.i

['l L,l.L,l=irl
[.-| _

-titik3:

F3

Ir,'l o
1,,,] ,

JcoDE. F(3) = [-o

r 2

Lr,,l
=
LO,J

r = F-? =

[,

,
2

L",J L.]
O1 = 14 tm dan 02= 0, maka

[o,l [o,l [. I _ =
1",]

E-

H' i=1
[,]

;(i)

?(1) + Er(z)

..

e.zst

= l.r1 L,l

[ol tt
L o,_l

Menyusun matriks kekakuan sistem struktur 6L -12 _6L 2L, 12 -61 4L, -6L

[;']

BI

|n K =k=el 6L
I

6L

l-r,

4L'

ur

oL zL2

,0 =.L"

ET

30

Analigis Struktur DenEan Cara

ltetiks

Analisis Struktur

3l

f,, Kt= .lut

l-tz
l-u.
0
12

o
4L2

13
6L lo
zr-'

McoDE(l)

5.

Gayaaya batang (diambil L Batang

6L -12 2L' -61

=5m)

-61 12 -61 looL'_)

1

-61
o

I o[or. I(')=o [+r'

-l

Lt

o)2

Sesuai pers (2.2O1 ,maka

2lMcoDE(2)

K2 =E

6L

6L -12 6Ll0 4L2 -61 -zt I 1

1
McoDE 6(2)= o

o,=1.;l =
2

l-ol

[o-l

l:i
:

0 0

-12
6L

-61 12 -61 I zLz -oL +t'1)

I ["' +t )'z
[-+s2
zr-,
1

L:ill:,1
gesuai pers .2.19!,, maka

0
2

aL2

12.27 |

*=SK(i) = K(t) + K(2)

i=l

=(y [or' oJ*"1-r.' =a [o =o

l-

.l*o[0.'
z..1

,,-'l
o,-'-]

,.I I,][
Batang

=lt
I

2,t)
4,O

t- 2,4
8,0

Lr.'
:

eL'

o.'l

2:

Sesuai pers 1221), maka

Sesuai persamaan2.22, maka

o
4.

l- au, zr-,

lz.,

I +t, j

[',1- [r+l Lo,J [o ]

(2.28l

d2=

,laz

l:'l
I

t:
L;

- ol
qL2

,l
|

,'

I
I

PenyelesaianPersamasn Penyelesaian persamaan (2.28) menghasilkan

L.;

Dengan pers (2,19) akan d iperoleh

-q.L2 J

9r =

21 , 92= ;I,

"L"

32

Analisis Struklirr Dengan e,ara Matriks

Analisis Struktur

33

[u, 6Llt-'l [','] {2=a 21, 6,0 # ll lo., II lll

P2 =

.fb'

l;.: L

-;:,

l::l ll : I L"-] ,L-#.i

p3 =

{b,=[;:]

"Joint Forces" (gaya{aya pada titik buhul). Gaya-gaya pada titik buhul dihitung dari gaya-gaya batang pada sistem koordinat global. Karenadalam hal ini sistem koordinat lokal dan global sudah sesuai maka tidak perlu transformasi koordinat. Dengan kata lain gaya pada titik buhul dapat dihitung langsung dari gaya batang pada sistem koordinat
lokal. maka P,
:

6,

Prosedur perhitungan pada metode displesemen tanpa beban pada batang

1.

"Un knowns"

2.

"Element

model"

5. Gaya batang

6. Gaya pada buhul

titik

= f.',

P' =!b' +{ar,Pt =fb'

(22et

fi=Lioi
3. System model Penyusunan matriks kekakuan dan beban luar

,i-nirri

"Free body" dengnn

F,=*:il

4t

+2

,,
I

-J 't\
tm

( |_
6tm
4. "Solution"

Matriks kekakuan sistem

struktur

GAMBAR 2.9 Gaya Batans

Sesuai gambar

ri

nacooe , r(i)

2.9. maka

Matriks kekakuan masing-masing

F}]
Sehingga,

L{
=f

,[#]

elemen disusun kembali sesuai dengan no "d o f"

(2.30)

Di(
d

MCODE
4t

isplesemen seluruh sistem

i=l "=$*lir

struktur disusun kembali.kedalam masing-masing batang (Dl)

Pl=

!r'

dr=ArDt
Gambar 2.10 Prosedur Hitungan

',01 L o,o-l

34

Analisis Strulrtur Dengan Cara Matriks

Analisis Sffuktur

35

bntoh

Sc.al

2:
sebesar
qzQz

Balok menerus pada gambar 2.11 dibebani dengan beban titik 30 tm, Oz = 0.

01

JCODE(I) JcoDE(2)
MCODE(I)

= t0 = to JCODE(3) = lZ
MCODE(2)

0l 0l
1l

lr,Qr

A
I

= t0 = to

0 0 1 2

0l

1l

tr
GAMBAR 2.11 Balon Menerus

tr

Menyusun matriks kekakuan sistem struktu rl

Batang l.

Hitung : Gaya-gaya batang. funyeleuian:

o [o I 12 6L
4t2

o
- 6L
-12

o I t?McoDEtl\ 6L l0

r'=t= o,'ltl I ol

1.

"Unknowns" Seperti sudah diielaskan dimuka bahwa sebagai "unknowns" adalah displesemen pada

2L I o ,.ora 6(1)=o, lo.' ol r l_o oJ, l-rz-or- P -61 lo4L2 lt Lu.2L2 -61
dapat diartikan sebagai sumbangan kekakuan batang 1 terhadap kekakuan sistem struktur.

"joint".
1,2

K(l) =
Batang 2.

aP, k = 2.
"Element Models"

Persamaan dasar untuk tiap batang ("element")

ti = t ai, i=l,z
k adalah seperti pada persamaan (2.19a)
K- =k= 0z

[' 112

6L
4L2

lu' l-n
l- u'
K(i)
=

20 12 6L 6L
6(2)

MCODE(2)

6L
2L2

0T

3.

-61
2L2

12 -6L
4L2

z
0

1 MCoDE trl2lnr l oa.l-orl_

url

n)z

"System Model"
Menyusun JCODE dan MCODE
2

T'
0

, a],'
tr
GAMBAR 2.12 JCODE dan MCODE

K ='

K(1) a

,l

i=1

=arl

qt'

tr

Io

o l- qr-' l+ o, I o

[a,-' - 6L-l I =al 'L-u' ,2) L-ut J

Il

36
Menyusun matriks beban luar

Analisis Struktur Dengan Cara Metriks

Analisis Struktur

37

A. Beban

pada

titik buhul

titir<

r :F, = hll,
i_,1

JCODE o

F(1)

I:,] "L::,
=

)l t:I
aL

L'lJ
titik

t:l
[:'] [;']

4.

Penyelesaian persamaan diatas, menghasilkan:

.63

z,i'

[t:1,
[_rrJ

JcoDE Ftzt
r

D1 =--------:- , oL'

D:

l_,1

Gaya- gaya batang ("Element Forces")

- titik3: F =

Displesemen pada masing-masing batang Batang 1

:

[-.1
LF,J

l:l l'JcoDE
o

F(3)

[:'] [:,]

D t:il

: [: tt:] L:il :Jltil

I :*'l
:

3 _... F =:F(t)
i=1

karena koordinat lokal dan global sudah sesuai, sehingga tidak memerlukan transformasi koordinat, maka dr = Dr.
Batang 2
:

B. Beban pada batang

Dalam kasus soal ini beban pada batang tidak ada, sehingga

r E*?

f =

O.

D [:l
L,,
d2=
D2

l;JlHl
l_-'i

[:J.t] [:l [']

:

Sehingga diperoleh (dari persamaan F = KD)

Gaya-gaya batang

Dengan persamaan 2.19, jika diambil L = 4 m akan diperohh:

38

Analisis Struktur Dengan Gara Matriks

Analisis Struldur

Batang 1
I J1 ,l I .i2 tl
3

2
:

2afm

I f_ J_

=.1

0 0

ai

30fm

.1,

2.

ror
.*,

'4

{t
:

t
6

il
L
--12

0
6

t,il
0,0
6,0

r1 l^.
9t

.rL-

9t

Batang 2

f?
{2= J,
r2

=0

4L2 -6L

2.3. Rangka Batang Bidang ("Truss Element")

0,0

Io

r2
2

-61 2L2

hl

12

{o

-6

fl
9r

Sehingga deformasi yang terjadi pada batang-batangnya akibat beban luar dalah hanya deformasi aksial.

titik-titik buhulnya berupa sendi (diarggap sendi).

Rangka batang bidang didefinisikan sebagai konstruksi rangka dengan

-6,0

"Free body" diagram

1-,, rl \T-,
j2 tm
Gaya-gaya pada

9I

Pada bab 2. 1 telah dibicarakan dan dijabarkan persamaan dasar suatu batang yang mengalami deformasi aksial. Pada bab 2.3 ini persamaan dasarnya adalah sama dengan pada bab 2.1, sedang perbedaannya adalah pada rangka batarq bidang arah kedudukan batang-batangnya sembarang. Dengan kata lain sistem koordinat masing-masing batangnya tidak selalu sama dengan sistem koordinat strukturnya. sehingga untuk menganalisis konstruksi ini diperlukan transformasi koord inat.
2

Ir
24 tm

(-

)6 t-

l_,,
(G t.

2.3.

I Persmaan dasr
t,.d, {- A

i
'

';

GAMBAR 2.13"Free Body"

titik buhul ("Joint

f u"

Forces")

GAMBAR 2.15 "Element" Rangka Arah gaya dan displesemen yang tampak pada gambar 2..l5 adalah arah positif.
Sesuai dengan persamaan (2.3), maka .f
:

Pr

=L',

P, = fb,

P{= fb'.

Pr

=[

t'tl
,

Pz=

I rz,o]

[,::].H r..,1

=kd

(2'31],

P3 =

l- o,o-l
I-- uoJ

fl

="t [,

-1
,?=
1

L-l

--

AE
12.32l.

][.,]

Analisis Struktur Dengan Cara Matriks

Analisis Struktur

41

dengan:

r=rlr

I [-t
atau:
n=
L

-tl I '7= 1J
nro
I

AE
L

Gambar 2.16a menunjukkan gaya dan deformasi pada sistem koordinat lokal, sedang gambar 2.16b.pada sistem koordinat global. Dari gambar 2.16c
akan dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:

dr =
(2.33) dalam bentuk matriks
:

Dr Cos0

D2 Sin0

12.341

[nr. nou noo

2.3.2

tbtri*s

Transformasi

d, = [coso sin o) f-orl Lo'l

Dari gambar 2.16 c dan analoog dengan pers {2.35} dapat diperoleh
:

(2.35)

Seperti sudah disebutkan diatas bahwa arah kedudukan batang-batang

Rangka Batang Bidang adalah sembarang, sehingga kedudukan Rangka Batang
Bidang secara umum dapat dilihat pada gambar 2.16.

d2=rcosg Singr

(2.36)

Garis putus-putus pada gambar 2.16 menun.iukkan Sistem Koordinat Global (sistem koordinat struktur). Pada umumnya sumbu 1/sumbu X diambil horisontal dan sumbu 2/sumbu y diambil vertikal. Sedang sistem Koordinat Lokal digambarkan dengan garis penuh, sumbu 1/sumbu x diambilsumbu tiap batang dan sumbu 2/sumbu y diambiltegak lurus sumbu batang. u'I"

i:l
|.2.371

Untuk memudahkan dalam penlelasan lebih laniut ujung-uiurg batang biasa disebut dengan uiung a dan uiung b seperti nampak pada gambar (2.16a). Dengan demikian persamaan 2.35 dan 2.36 dapat dituliskan seb4ai berikut:

d. = [c db = [c

s] s]

Da

Db

dengan: c = Cos0,s=Sind

./^ d rfr

v__(a _
)

oa=l-o,l
Jika

L,J
s

, Db= l-r,l
1,.]
:

diambill = [c

]. maka

persamaan (2.37]dapat dituliskan

[::] [:
GAMBAR

l]t:t
:

{2.38)

). = matriks transformasi

2.16. a) Kondisi lokal b) Kondisiglobal

c) Transformasi ujurg a d) Transformasi ujung b

Untuk menyederhanakan penulisan dan penlabaran lebih lanjut

(2.38) sering dituliskan sebagai berikut

persamaan

[r]

rnr [o]

(2.39)

42

Analisis Strukur Denoan Gara Matriks

Analisis Struktur

43

densan

L.l

^ [:]
^

['l : [: I

Persamaan (2.47) identik dengan persamaan (2.22\, sehingga diperoleh

t:il
sehingga,

K = Ar tA

12.481

Analoog dengan persamaan (2.38), akan dapat disusun persamaan sebagai berikut:

['.-l [^ 'l L,, l= L, I L'ol [q-l =

:

K=
(2.40\

lo
[ -:| ^,
ou.

lrr

atau

[,]

= tn,[.]
:

12.41t

dengan, K., = )l kr.)

Kab = X' nro

I )rr,,u) i L Da :

o k ll-^ ol - llu I l'-aa rrjLoo.**.1 Lo ^l x i r.o x I [*., i o.ol -f -------- l= l-- - | - - I

.ab

,rr

rrkuo^

i*0. i , "" I| r-

12.491

oool

--J
(2.50)

Dari persamaan (2.38) dan (2.40) dapat diperoleh

[,.-J
atau

=[^, ol
=

L,,l=

L, ^'.i
r^r' [.]

[0, I 1.,-]

Q.42\

X Kb, = trr k0, I Kuo = lr too L

Dengan

[r]
dan

) =[c

dan dari persamaan (2.33) maka akan diperoleh

12.43\

12.441

tKr=r 1", s2-cs -,. l,r=5 l"iL

| -c- -cs [-* - s2

[.'

cs -c] -*l
c-

e,s1t

L:il i:' :,1[l]

atau

cs

r'

",

IK]

adalah matriks kekakuan "element" (batang) pada sistem koordinat global.

[r]
Lr

= rAr'tr]
:

t2.451

Dari persamaan (2.3) dan (2'45) akan diperoleh

= nrto
:

(2.46)

Dari persamaan (2.46) dan (2.39), dapat diperoleh

r = Art<Ao

(2.471

44
Cara menghitung matriks transformasi
:

A"alisis Struktur Dengan Cara Matriks

Andigis Struktur

45

3.

0 pada kwadran

lll
)

I
;

1. 0

Padakwadran

4
I I
I
l l

-l--\
b (xb, yb)
a (xa, ya)

+i
I

JL
GAMBAR 2.17 Kwadran
I

Xb-X.
C.os 6
I

GAMBAR 2.18 Kwadran

(positi{
}

lll

Xb-Xu
Cos 0 L

(negatif)

Sin 0

'b
L

'a

(rcsitif

Q.521
Sin tj

Yb-Yu
(

negatif

(2.53)

2.

0 pada kwadran ll

4.

0 pada kwadran lV

a (Ya, Ya)

-)L
b (xb, yb)

GAMBAB 2.18 Kwadran tl

GAMBAR 2.19 Kwadran lV

Xu- X,
Cos 0

Xb-X.
(negatif)
12.52].

Cos0

(positif)
L

Yu-Y.
Sin 0

(positif)

Snd

Yb-Y"
=

(negaif

(2.54)

Analisie Struktur

47

Berdasarkan analisis diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa dapat dibentuk suatu persamaan yang berlaku umum :

X nomor
Cos 0

titik titik

besar

X nomor

titik kecil
(2.55)

t
I

Y nomor
Sin 0

besar

Y nomor

titik

kecil

L
C.ontoh 1 :

Diketahui konstruksi rargka seperti nampak pada gambar 2'20'

Pertanyaan : Hiturq gaya-gaya batangnya.

3m

n=zoooto

, tr
E = 1oo kg/cm2

JCODE(I)
JCODE(2) JCODE(3)

= [O = [1 = [0 t0 0 [1 2
= [ ms 0

0
2

MCODE(I)=
MCODE(2)=

A=4cm2

1 2J 0 0]
sin

tr
GAMBAR 2.20 Rangka Batang Bidang funyelesaian:
1.

Menghitung matriks transformasi tiap-tiap elemen/batang.

Eatang
Cos d

7.' trl

Xz-Xr L3 Yr-Y' L3

3-0 3-3

=l
(pers 2.55)

dalam hal Variabel yang tidd( diketahui (yang harus dihitung) yaitu: displesemen horisontal dan vertikal di titik 2,

ini

adalah

Dp, k = 1.2
Persanraan dasar masing-masing batang adalah
:

trr = [l
Batang 2
C.os
:

0l
12=[os0sin0]

fi=ti
3.

ai,

i=t,z

Menyusun persamaan sistem struktur'

Xs*Xz
=

0-3
3,t2 -=

-%J2
(pers.2.55)

I\lbnentukan JCODE dan MCODE

Analisis

StqEglryggl0ara

llatriks,

Analisis Strulrtur

49

Yr-Y, o-3 sino = = _%,t2 = L 3,t2

),2 = l_U,t2_%J2l
Menyusun matriks kekakuan struktur. Batang 1 :

titik I :

F'=
titik 2 :

l-,-l L';jo

lFl l[ r.orr F(1]= lo I ,

., 6JCODE(1)

-l
I

[o
1
rJcoDE(2|

),
_,

c= 1,s =0, 7, =

4io6
3

= 1,333'106

f-" -'1 f " F'=lFil

io l!

Dari pers 2.51

f I rr=r,3l3.t0ol 0

0
I

"t

Lt,.]=L-,,,J;sS
1 olo o lo McoDEr(l)=t,g33'r06[
u lr

:et F=F

11,,,J;

o
u

o- I
I

2<:,MCODE(1\

titik 3:
2

l-' I o
IBatang

| o o o],
2 0

'

E
l^

ol

oI

l-: -3 F=

-1

lt'I

LF: J

t:l

{ 0

JCODE

JcoDE F(s)=

[r l
LoJ
:l

2:c=-1,,12,s=-T,"'2,j, =+ -:

4'106

=0'943'106

F=

3 Ft i) = F(l I +7t2t X -,
i=1

+F(3)

Dari pers 2,51

1
x'=o,s+s.rou

o-MCODE(2)
2

_ [r

t ln Y,-Y,-Y,f1| % % - v, - "1, r'acooE r(.2)=o,sar'rou l-i' ;7" l!' l-n-Y,' k v'lo

-lil-1.]

ol
L ,*oJ

L,.j

3, 6 (i)= 6(1) + K(2) = i=1

l.-v, v, *)o
[: :]

r = F*?

L,:-].[:] L:J
Sehingga diperoleh persamaan simultan untuk sistem struktur (F =

= ,,333106

+ o,e+z.to6lu.

KD)

:l
4.
?
= 0. Beban pada

= l-t,ao+.tot 0,471.106 I [-0,+zr.rou 0,471.106 ]

Menyusun matriks beban luar. Karena merupakan konstruksi rangka maU

| . I L-r* J
titik buhul
:

t-t,80+.t06 [0,+zr.rou
pers diatas)

o,+zr
o,+zr

roul

|_r,

rou] Lo,

I
-]

"solution" (penyelesaian

Dr = 0,0015 cm

Analisis Struktur Denoan Cara Matriks

Analisis Struktur

51

D2 = 5.

*0,0O57 cm

"Element Forces" (Gaya-gaya batang)

Displesemen yang diperoleh pada butir 4 diatas disusun kembali pada matriks displesemen masing-masing batang dengan bantuan MCODE. Batang 1
:

f.rl-[_,0 [' o o 1
L.l"j

ol

']lr,,r:,
f-o,oosz

/ MCODE(I) \0 o
1

=f o I
o 0
0

Dl=

:;l
'l

b.*,1
Batang

McoDE Dl

0=
1

0 0,001 5

2: d: : d2 = )-: Dr

(pers 2.39)

-t
2

D,

::l
Batang 2
:

D,

-0,005

[:rjt:
l

o-l F:
i'_i i";

D2= [,: lri

L";-]. L,l. L,l

Menghiturg displesemen pda sistem koordinat lokal.

lo:lo-

, 1,,.,,, I I ,.=\r,= [,, I , I lo, l =l-o,oos,

loio l,

('McoDE(zt

lo. L": -

= f-,,,,
LO

-tJ2 o

-%'f

Displesemen Dr dan D2 masih pada sistem koordinat global. Untuk menghitung gaya'gaya batang ( / = k d ), maka Dr dan D2 perlu ditransformasi dahulu ke dalam sistem koordinat lokal dt dan d2.

. I [,,,. I L:l
-ntz)
l-o,oosz
I

futang I : dt =A I Dr (pers2.3g)

=|

o,oozsz

LO

Gaya{aya batang

[:r]t]':l[:l]
loi
I

Batang 1 :

(f t = kr dr ).(Pers' 2'3'l)

[rl I
L;;

L'l J

I t,
t,a33to6

[, - ,o-l f o I ,J1.",'-i

52

Analisis Struktur Dengan Cara Matriks

Analisis Struktur

53

[-=tt=
L+
Batang

rsgs,s
1999,s

I
_l
)

[i]
- ,l [,,*rn,l

7.

"Free Body"
1999,5 'tilE 6\
l99e'5
,2ooo

2: I t2

= k2 d2

[1; ]=oe431on L;
_[
zaoo.srl

'JL

'

a//La
'El
2800.57

v/ru*.u,

,/

,/
?oo(

zaoo,ur_l Lr;
(Gaya-gaya

[r; I

2.4 Portal Bidang ("Frame Structures")

Portal dalah suatu konstruksi rangka yang batang-batangnya dihubungkan secara kaku sempurna, sehingga sudut antara batang-batangnya sebelum dan
sesudah pembebasan tetap adanya.

"Joint Forces"

titik ouhul)
1eee,5

P, = Fa' =

rrr,,

[;]

t
,z
=

":'j =[':']
'\*\"t'"
l_-:;::]
,,oo,u,

Karena adanya beban luar, baik itu beban pada batang ("element load") atau beban pada titik buhul ("joint load"), batang akan mengalami deformasi aksial dan lentur. Dengan demikian persamaan dasarnya merupakan gabungan antara persamaan dasarnya merupakan gabungan antara persamaan dasar batang yang berdeformasi aksial (pers 2.3) dan persamaan dasar batang lentur (pers
2.161.

Untuk lebih jelasnya kedua

di bawah ini.

persamaan tersebut diatas akan ditulis kembali

ri

+ F2 = trr

[;],nnn,u

.
tl

(a)

,dz

-)L

[li;1,,,]= [:,,,J
P, = Fb' =

'I/ )o..
1"f.,

o.

t,"

fi,

dr

_ [ rsao,el P*ol
f ,nro,rJ

L-"'J

f -u,rz 1

-----+
o'

fc,

de

tzeoo'szt
GAMBAR 2.20 Batang (a).
(b). (c).

t',
deformasi aksial deformasi lentur kombinasi (a) dan (b)

b*r-l

'il
Analisis Struktur Dengan Cara Matriks Analisis Struktur

55

2.4.1 Batang yang mengalami deformasi aksial

Lihat gambar 2.20
a

2.4.4 Matriks tranformasi

f trt t I ll=il
l_tlL-

l-r
I

- 1I

l-o,

AE L

(2.s6)

lr I

l-1

,11.,]

,/;11
dt,{z

2.4.2 Batang yang mengalami deformasi lentur

Lihat gambar 2.20 b
{1 {2

["
=o

6L

ol 4t'

f3
f J4

l-,, -u,I

u.

zLz

12 6L 6L 2L2 12 -6L 4L2 6L

[-0,
I

ld:
I

,a=

EI

L'

12.57

I Lo.

o.

2.4.3 Batang yang mengalami deformasi aksial dan lentur (biasa disebut sebagai
Portal) Seperti nampak pada gambar 2.2O c maka dapat disusun suatu persamaan yang merupakan gabungan persamaan 2.56 dan 2.57, yaitu

AMBA R 2.21 Tr ansformasi koordinat

til
I Jt l-l

If,

It

P a o -F o o l[o,l o 12 6L o -126Lll .,
="

i
i
I

o -6Lr*ll ., -P o o P o o ll o.
6L
412

,a 1

EI

^ (2.58) L'
AL2
I

dl = Di oos0 + D2 Sin 0 dz - -Drsin0 + D2cos0 d3 - D3

Persamaan (2.59) dapat dituliskan dalam bentuk matriks sebagai

(2.59)

L-l
Persamaan

o 6L 212 o

-12 -61 O 12 -6LIl

ds

I I

op-

berikut

-61 o.'J[o.

[0,-l
| .,
Lo,

2.58 disebut persamaan dasar struktur portal bidang. Persamaan 2.58 tersebut diturunkan berdasarkan sumbu batang sejajar dengan sumbu X lokal. Dengan demikian agar dapat dilakukan penyusunan matriks kekakuan
seluruh sistem struktur diperlukan matriks transformasi.

I j

-l I coso sin0 0 I o,l l-'"e cosO 0 I o 01 I L,,j

ll,,l

(2.60)

fl
56
Analisis Struktur Dengan C,ara Matriks Analisis Struktur

57

atau,

[..]
=

= r^r

dengan:

P,l

(2.61)

K.. = tr'a.. I tr'*.0 r

tr'kbu r tr'kcu r
(2.68)

Jika cos 0

c&Sin6=S

maka

lI1

l-" 5
=

0-'l

12.621
Ni lai-ni lai kaa,kab,ko. dan koo adalah merupakan matriks kekakuan batang pada sistem koordinat lokal, seperti nampak pada persamaan dibarvah ini.

[:

; :l
(2.63)

Analog dengan pers (2'60) akan dapat diperoleh

0
0

o o i-p o
o o iB o
I

[l [:*]'l [ll
atau:

ttl=

[,.
[oo,

,],,1 = .
I ooo_]

9_

12 6L io -12 6L +r2 | o -61 ----l

6L

zL'
o

(2.69)

-p
0 0

12 -12 -6t,0 6L 2L' ', o -6L t*

6L

4L'

Io.J

=tr,[ro]
:

Q.64t

Sehingga diperoleh

K..= o , |
Dengan menggabungkan persamaan 2.61 dan 2.64 akan diperoleh

l-" c

ol 0l
,-l

L0

" [:
[o

o,,
:.-Ji1, . 6L otll_,r o

ol ol ,]

(2.701

(2.65)

[,j L,
=tA1

:lL,,l
D
:

Dengan cara yang sama akan dapat dlhitung nilai-ni lai Kab, Kba dan KOO. Sehingga akan dapat diperoleh matriks kekakuan batang/elemen paoa sistEF, koordinat global, seperti nampak dibawah ini :

9r
(2.66)

gz

9+ 9s 9o

9r

Analog dengan penjabaran per 2.39 s/d pers 2.50, maka akan diperoleh

tKt=
Simetri 12.6n

rKt

=[.., I L;;; I

K.ul

- 9r - 9c -92 -9: - 9q - 9s 9r gz 9a

9c
9s

gt

l2:71],

9r
9s 9o

'.;J

x
58
Analisis Struktur Dengan C,ara Matriks Analisis Struktur

59

dengan

=0 -0

(p cz +

12s21'

9z

9s 9c 9s
9o

cs(0 -12) lA s2 + 12c21 q 6Ls o 6Lc

ot 4L2 oL 2L2

rs
FS 12.71 al
FS

gaya-gaya dalam sesungguhnya, termasuk didalamnya gaya-gaya primer dan gaya-gaya titik buhul.

gaya-gaya primer yang terdiri respons batang-batangnya dan gaya-gaya pada titik buhul yang dibutuhkan untuk menahan displesemen pada

titik buhul.
sistem gaya

titik

ekivalen tanpa gaya primer. A

FS

9r

FS = FS-

12.73t

u -

EI

n_ AL2 ^ ,pL,
I

FS hanya terdiri beban padatitik buhul sebab "element actigns" FSdan dengan persamaan 2.73, dikurangkan terhadap FS menghasilkan FS. Sehingga FSdapat

dihitung dengan metode matriks displesemen. Sedang FS dengan jelas dapat dihitung secara sendiri-sendiri tiap batang karena tiap-tiap titik buhulnya ditahan sehingga tidak ada interaksi dengan batang lainnya. Dalam bentuk matriks beban berik ut:
batang

titik buhul

eqivalen dapat dinyatakan sebagai

2.4.

"E lenpnt

Actions"

"Element actions" adalah suatu kondisi luar yang menyebabkan tetap diam pada tempatnya jika tidak ada displesemen pada

A-4. 'tl

titik

buhulnya.

=F_F F= F=
F=

.4 12.7

4\

dengan

II

Vektor beban pada titik buhul Vektor beban pada titik buhul tetap ("fixed and forces")

Vektor beban eqivalen

:

F sudah dilelaskan terdahulu Oan ? dapat dihitung sebagai berikut

da=0

db =0

1. 2.

Untuk tiap-tiap batang/elemen yang menderita beban pada batang, dihitung vector "fixed and forces" ( f I ) pada koordinat lokal dan kemudian ditransformasikan ke vektor "fixed and forces" pada koordinat global Dengan bantuan MCODE,

liit.

GAMBAR 222"Fixed End Forees"

"Element actions" dapat terdiri atas :

pembebanan perubahan temPeratur ketidaksempurnaan pembuatan, dan lain-lain. Secara khusus respon dari suatu sistem struktur dapat ditransformasikan kedalam beban titik ekivalen dengan persamaari :

Oi transtormasikan sesuai dengan nomor derajat kebebasan yang ditunjukkan oleh MCODE sehingga diperoleh ?(i)-

?i

?iMCoDE ;(i)
J -'---------

12.751

(untuk lebih jelasnya lihat pada ontoh soal)

3.

Untuk seluruh sistem struktur dengan n derajat kebebasan yarq terdiri dari
NE ("N umber of Elenrents"), diperoleh kondisi keseimbangan.

FS =FS+

FS

Q.72l,

;=$po
i=1

(2.761

il
60
Analisis Struktur Dengan C,ara Matriks Analisis Struktur 61

Vektor gaya.dalam tiap-tiap batang dapat dihitung dengan rumus dibawah ini,
analog dengan pers.2.72
:

Beban

terb4i rata

?i = fi *j'
dengan

%(1-aa +
12.77l,

-2al I (t-3aa+ga3-6ar)
L
12

2a3

Q.791

fi = ki di

f =q L

%(1+ao-2a3]}
L

2.4.6 "Fixed and Forces"

Dibawah ini akan disajikan rumus "fixed and forces" yang paling banyak digunakan pada sistem pembebanan di lndonesia.
2.4.7

-(1+3a4-4a31 12
.
Prosedur hitungan

1.

"Un knowns"

li,

?,{q , I ''\r+-r!--l
l ,

fr.

+)a-*ro
.f

'(\

5. "Element
Forces"

6. "Joint Forces"

r=krd'+.f

6i =1sr;
i

"Assembly"
3. "System models "System Steffness Matrix

Ki M
GAMBAB 2.23

K(i)
KIU

"Fixed and Forces" (a). Beban terpusat (b). Beban terbagi rata

4.

Solution

K= I

NE

i=1

Beban terpusat

"Equivalent Joint Load Vector,,

:

r-a'tz.-stl
f=P
La(1- a

Fi*p(i),.- $ertit
Din

)2

a' l2a- 3l La2(1-a)

t2.781
I

oi- nioi
GAMBAR

r=i -

i=1

2.24

Metode "matrix displecemen" dengan beban pada batang ( n =d o f, NE = jumlah batang ).

il
62
Analisis Struktur Dengan Cara Matriks

ir

il

Analisis Struktur

63

Penjelasan diagram alir pada gambar 2.24 diatas

Matriks beban
beban
pada

1.

"Unknowns" Menentukan berapa iumlah displesemen yang mungkin terjadi

sistem tersebut yaitu sesuai dengan berapa nilai derajat kebebasan sistem struktur tersebut ( = n ). Cara menghitung n adalah dengan meli hat satu persatu kemungkinan displesemen masing-masing titik buhul'

and forces").

titik I F ]

luar I t ]

adalah merupakan pengurangan dari matriks Jan matriks gaya-gaya datam orimer F ] ("f ixed

.- i J-CO-1E F(i), matrits beban luar pada masing-masing titik buhul

F' disusun kembali dengan indeks
oiperorcrr
c-\'

F (i).

sesuai

do

pada JCODE, sehingga

2.

"Element Models"
Menentukan bentuk persamaan

NJ

d"*r, ii = k id i + ?i

(i F ) , *rtrits beban luar titik buhul merupakan

pen-

i=l
jumlahan dari beban luar masing-masing of Joint"/jumlah titik buhul). lokal

fi ki di ?i

gayadalam

titik buhul

( NJ = "Number

= matriks kekakuan batang pada koordinat lokal = displesemen ujurg tiaptiap batang pada koordinat = gaya-gaya primer ( "fixed and forces")

? lg

Sehingga dalam hal ini gaya-gaya dalam

final adalah merupakan penlumprimer'

kan ipmen primerl atau "fixed and forces" IF i l letak unsurunsurnya disusun kembali sesuai dengan norortd o i pada MCODE masing-masing,.,batangnya. Sehingga diperoleh matriks "fixed and

(i) gava ujung batans/gaya-gaya primet^(s91ng juga dikata,

lahan gaya dalam karena displesemen

titik buhul dan gaya-gaya

forces" L

dof.

t *'!

dengan indeks unsur-unsarrnya sesuai dengan nomor

3.

"S6tem Model"
Menyusun persamaan simultan KD = F, matriks kekakuan sistem struktur (K) dan matriks beban luar (F) disusun. Sehingga dari pers KD = F diperoleh matrik displesemen seluruh sistem struktur (D) pada sistem

NE r ;
i=1

(i),

"tixeo and forces" total adalah merupakan

pen-

jumlahan "f ixed and forces" masing-masing batangnya.

koordinat global.
Menyusun matriks

I K]

4.

"fulution"
Dari langkah butir 3 diatas diperoleh persamaan simultan KD = F. Solusl dari persamaan tersebut akan diperoleh matriks displesemen seluruh titik buhulsistemstrukturtersebut t O ] t.

kekakuan elemen pada koordinat global Ki (persamaan 2.7 1) dengan bantuan "MCODE"(M). indeks ("subs' cribs") unsur'unsurnya disesuaikan dengan norror d o f pada masing' masing "MCODE"nya' Sehingga diperoleh matriks K(rl dengan indeks sudah sesuai dengan nomor d o f' Dengan kata lain Kt"

Ki M, K(i). matriks

5,

"Elemen Forces" (gaya dalam batang)

merupakansumbangankekakuanbatangkeiterhadapkekakuan
sistem struktur. NE

f I ). maka perlu. dihitung

menghitungdladalah:

Agar supaya dapat dihitung gaya dalam masing-masing batang (?i = t iO i + terlebih dahulu matriks displesemen masingmasing batang. (Ol ) pada sistem koordinat lokal. Adapun langkah untuk

i-1
penjumlahan matriks kekakuan batang'batangnva Menyusun matriks

(r(it'

D M,
global (

p I ), unsur-unsurnya

D.i, matriks displesemen masing-masing batang pada koordinat diambilkan dari matriks D dengan bantu-

an nomor indeks sesuai pada MCODE masing-masing batang.

:

[']'[']=[']- t'l

d .i = Ai Di , matrik displesemen batang pada sistem koordinat global Dr dikalikan dengan matriks transformasi D l. sehingga diperoleh matriks displesemen masing-masing batang pada sistem koordinat lokal dl.

64

Analisis Struktur Dengan Cara Matriks

Analisis Struktur

65

Setelah diperoleh matriks d i, maka dengan persamaan gaya dalam masing-masing batangf l.

2.77 dapx dihitung

"Element Models" (terdiri 2 batang)

.li=tiai,i=l,z
"System l/lodel"

6.

"Joint Forces"

(gaya

pda titik buhul)

Gaya-gaya titik buhul pada umumnya dinyatakan pada sistem koordinat global. Gaya-gaya titik buhul dihiturg dengan cttra mentransformasikan kembali gayadalam masing-masing batang ( Pj =

Menentukan JCODE(J) dan N4CODE(M)

Y
i=1

iTfi

Contoh Soal 1 : Tanpa beban pada batang

E = 30.000ksi,A=5in2

L)

| = 50ina L = 10ft l4kft = 14,12 = 168k in 'l : Titikbulrul2 : Titikbuhul3 :

Titikbuhul
:

, ' \_) /,,-i---,

\+

^\ .\r,5FI -,,
u

JCOD

= i0 0 0r JCODE(2I = [0 0 2) JCODE(3) = [0 0 3,
JCODE(I)
2

I.4CODE

Satansl: MCODE(I)= t0 0 0 1 0
Batang2: MCODE(2)

= tt

0 200

Menghitung matriks transformasi tiap"tiap batang (untuk in i d ipakai

pers.2.55)
Batang 1

X._X,
:

Cos d

= =

0-0
L

=0
-t

Y"_Y,
L

0-L
L

't.

"Unknowns" (terdapat 3d

of

Dk, k = 1,2,3

)'r =l

Io
1

-1 .0
0

ol

oJ
1.1

L,

f
66
Analisis Strukur Dengan Cara Matriks

Analisis Struktur

67

Batang 2

Cos0=
Sin
0

Xs-Xz
L

L-0
L

Batang

EI 2

"=r-.
1

=o'87
s

1440 0

Y:-Yr
L

0 -0
L

c = cos0= 1,
0
2

sind =
3

00

[r
).2= lo
I

o
1

ol

L0
I

,l 1J
IK]

@
K2=

g2

83

@ @

-gl -91 @ 1l -92 -93 ES o -94 -gs @ z g1 8z -94 o

83
0

tl r(2)=leo
i.r.

l-e,

g4 g6
E,I

s+lr
c1

soj3

12

Menyusun matriks kekakuan sistem struktur

@
Dengan pers 2.71 a akan dapat dihitung
:

Batangl u = ---T = --_-=L' 120'

El

30000 .50

0,87

AL? 6 =_ 't50
coso=

5 fi2012

1440

0 ; s = sin 0=_1.
2

9r 9e 9o gr
)

= = = =

o (pc2 +12s', ) = 0,87(1440.12 + 0) = 1252,8 =0 -0.6.L.s a.4.L2 = O,87.4.(12012 = 50112 q.2.12 = 0,87 .2.ilr20]r2 = 25056
:

gr

Kl=

001 0 g2 Bo -gt -92 g3 8s -82 -93 B6 -94 -gs

<--7 -V0 rol

0 0

Sehingga
MCODE(1

gs 81

@l t @ t, 93 -gs lo
\--l
I

v.x(l)= .-

ol l-r, 84 l-so Ed o | l-o o o_j

o-f

123

252,8
1

0
50112

K(2)=

0 0

2s056 50112

25056

Simetri

@1,
:

Sesuai iumlah d

Dengan pers2.7 1a akan dapat dihitung

9t
9z
9o Sehingga

a lFc2 +12s2 )=0,87(0 + 12(-1)2 )=10,44 0,87.6.12O.(-11 = 626,4 -q 6L q .4 .l2 = O,87 .4 . (12012 = 50112
:

=t

NE

K(i

)=

K(1)

K(2)

i=1

t
K(1)=

10,44 626,4

626,4 50112

t o0

10,44 626,4

626,4

0l

ol.I .

ftzsz,e
501

12

25056
501 12

50112

,_] L,

25056

-I

08-

Analisis Struktur Denoan Cara Matriks

Analisis Struktur

69

f uru,o lL o
Beban pada

nazz+

- 626,4 . I
1oo224 ,uouu
I

F =F_F=F_0=F=

['l
l'*i Lo
-l

25056

uo,,r--]

Menyusun matriks beban luar.

Sehingga dipero leh persamaan simultan, sesuai persamaan 2.22, yaitu:.

titik buhul ( "Joint" ) :

F =

KD.

ritikl:

''=l

[.-l o

l,

JCOD E(1

tp
)
0

l';1Frrr- l']|,
l, );
Sesuai dengan d o -f

['-11

[o
it ,i
.l

lll lttt. Lo-J L

i 168 I =

f ,rur,ro 626,4 o

626,4

100224 2s056

25056
uo ,

. I [,, I
llr,
I

,,

-l L".

-]

ritik2,

[ol , sz= io I o

4.

"So

lution"
:

[.,] ;*
I

[, I J;(2) = lroel

j
z ',

Penyelesaian dari persamaan simultan diatas adalah

L;l
[;]

Io,l
L

[o,oooss

I o, l= I o,oo''n,
,,

I
I

Titik 3 :

F3= lo

[ol

I
Di

[o.ooonu-.1

0 -_\. J
3

F(3)

5.
=

"Element Forces"

L,]
F

-D -q

-1 Dr
1

0 0

= ,

NJ i='l

= F(1) + Ft2t + F(3)

Dz

['] = [']. [' I l* [' I l,*i

L.J L,-j1,]
| o

Dr=

lot
1

o
1

Dr=

0
D1

,10
, 0.000es 010 |
_

olo

o [o

D+
I

lroa

oI=

Ds
I

0
2

L,J

De

l\

lr,tcooefi)

Dz

[o,oo,r,

Beban pada batang: tidak ada, maka F = 0 Sesuai persamaan 2.1 4, maka:

il
70
Analisis Struktur Dengan Cara Matriks

Analisis Struktur

71

Penjelasan

pada batang 1 diatas, sesuai dengan MCODE nya maka terdapat 2 displesemen yaitu O] dan t-l I Dengan nilai masing-masing
:

oi

dl
o1

Di = Dr
D'o

(indeks 1 disini sesuai dengan MCODE

posisi tersebut)

pada

= O,

( idem

o]

oi 5 oj
D
1.

0-1 100 001 000 000 000

0 0 0
0
1

ool
o
0

ol 0l
oi
,_l

.l 'l
0l
0,00095

-1.1

o
o

ol

o,oorn,l

D2
I

0.00095

D2
2

D2=

D2 D2 D? D2
6

2 M _.--.., 0'
0 3

D2=

D2 0

2=
0

0,00192
0 0

oi
d1
2

0 0 0 0

0
D
3

0 3

oi
dl4

-0,00096

ol 5
dI
6

0,00095 0.001s2

Menghitung deformasi tiaptiap elemen/batang pada sistem koordinat lokal (dr =nrDr)
Bata,ng

Batansl:

[.;l

[^'

L.r .l = L'
dl

:lt::l
0 0
0
c

[.;][]':,]t,;]
c

d2
I

di dl
I

de

al d:

cs0 -sc0 001 000 000 000 c = 0;s = -1

0 0 0
s

0 0 0
0 0
1

Di Dt Dl

ai ai ai
a? d2
5

-s
0 0 0 0

Dl

-s
0

ol
D:

s0 c0 01 00 00 00
= 1, s =

000 000 000 cs0 -sc0 001

D2
I

a)
D2 D2
3

o? 5 o? o

t
!
1

72

Analisis Struktur Denoan Cara Matriks

Analisis Struktur

73

-d2
1
1

0
1

0 0
1

0 0 0
1

0 0 0 0
1

ol

0,00095
0 kl

1252,8
0 0

d2 d2

'l 0l
,l
OI

0,00192
0 0

1252,8
0 0

00 10,44 626,4 00

626,4
501 1 2

12s2,8
0 0

1252,8
0

di
d2
5

0
0
0

0 0
0

0
0

- 10,44 - 626,4 626,4 25056

OO
10

00 10,44 626,4 00 10,44 626,4

()

626,4

250s6

626,4
50',1 1 2

d2
6

,J

-0,00096

J,

tl

11( 1

1152,8
626,4 50112

Io
I

r d?
I

f;
0,00095
0

0
0

,41

0 {) 12s2,8

)0,44
626,4
O

626,4 2505 6
0

lo

.l
-i

626,4 ,00
I0

d:
I

rl Jo

-r

252,E
0 0

i, i.
I

d2

0,00192
0 0

di
d:_

/l l:
I

,4,1

626,1
2505 6

0.

I (),,14

626,4 lo,0oo
50 t r 2

95

L,:

6)6,4
0

0
0

tr26,4

le,ou

, 92

d2

-0,00096

=t
Menghitung gaya,dalam batang ("Ir= kr dr
)
I

1,193

1,193 3.959
0

47,512
0

km

k/

l-., ja I I -t----l
L'o'

Batang

1: .fr=kld1.

1,193

-l
n,"-l
0 10,44 626,4
0

1,193

k k

po
kr =a

95,620

7,968

/t

012 061

o -p
61
0

4L2

-P

0p
0 o
=

-12 -61
0
12

Batang

6L
2L2

2: {1 =k?d2 1252,8 0 0 1252,8 0 0 0 0 0

t2 Jl

0,000950

l^
J3

626,4 50112

10,44

626,4

-12 -61

-6L
4L2

061

2L2

-6L
144o

-626,4
0

250s6

0,00 r 92
0

a = 0,87;9

I "4 J,
J6
a

0 0 -1252,8 0 - 10,44 -626,4 626,4 25056 0

1252,8

10,44

-626,4
501
12

0
0,00096

-626,4

il
74 Analisis Struktur Dengan Cara Matriks Analisis Strukiur

75

1,19

k
k

0,60 72,16
1,19

kin
k k

0,60
0
6.

kI t1,1e o,oo k I I [r,l = i 6,01 k/t I=lu i-,';,i; I L;;']

7.

"Free Body"

10,60k L o or,
:

"Joint Forces" (gaya pada titik buhul)

Dengan persamaan 2.45 akan dapat diperoleh
P

P ,] P
-l

F' a rut *
Fb'

T -a {1 - rl T r +trrrf--a -/\rb =
1r
I

-.7 - /\

,b

,01

l.1k/fl \?-;

(
T,,,

i:i
J
o,uo

1 10

-i)
+

P=
1

i,
Io
I

i :l [,:i,]
r

t,:,,1

Contoh soal 2 : Ada beban pada batang.

Bentuk dan ukuran strukturnya sama dengan contoh soal
1.

Pz=

l-o
Ps=

-,

0 o

ll L';ll{ : :l ['::] [:;l- [::'J il [;f;l

f r

Lo

lo

l
o

r;::]
1,68 k/fr

'1

t6

Analisis Sitruktur Dengan Cara lt/bttiks

Andir{s Sfuktur

77

funyelesian:
Contoh soal 2 diatas adalah sama dengan mntoh soal 1, sedang perbedaannya ada pada pembebanannya. Pada soal 2 diatas disamping beban pada titik buhul 3, terdapat pula beban terbagi rata pada batang 2. Pada penyelesaian disini halhal yang sama dengan soal 1 tidak dibahas lagi. Sedang yang akan dibahas adalah menyusun matriks beban luar, menghitung gaya dalam dan gaya pada titik buhul.
Menyusun matriks beban luar.

Beban pada batang ( "Element Load" Batang

)
:

1:
2:

tidak terdapat beban, sehingga

{t
Batang

=0

maka F(1) =O

Dengan pers 2.79 akan diperoleh

titik buhul Titik buhul 'l :

Beban pada

tt
0

Iol
L:l
Titik buhul 2 :

o J\ F(1)=

o-

i:l :
L.l
3

F
J,

0,0 8,4

'[ L;l
Tilik buhul 3 :
F3
=

':

J
==>

F(3)

['l
L:]

Jz {2
JL =
J

-168,0
0,0
J

l2 '4
pz
5

L168 k in _l 3
NJ

I I

u to

8,4
168,0

lo lo

t-->

;(3) -

t:l
L.J

"
',

-6

y2

3
1

F= rF(i) =F(lt+rt2t
i=1

F(3)
0

lol Irl =l.l .L:l

L:l

pz-,12 t 1z=

0
0 0

[*] Lil

000 100 0'r0 001 000 000

00 00 00 00 1o 01

0,0 8,4

0,0

8,4

-168,0
0,0

-168,0
0,0
8,4 168,0

8,4
168.0

T
nt
Analisis Struktur Dengan Crara

liatriks

Analisis Struktur

79

|z M ;{2t
f'*?'=
I
1

[-

| e,or l*l-ta,o 1*r,ro I I o,o l-o,ooli r,o

L
o,o _.1 l_ r+,0

lo,ooll

r,rsl i-

o,o
8,4

1,19
1,8

t_
I

7qq
1

,19

i[.j:]
I
o,o

2 M
0 0
3

a(2)=

----2

[;::

l_ 168,0

_l

-,.:;
L
F

il

r
I,

9,0 14,0

=l , ll/;l rlLJ
I l-.

k ll-l k I l._t ltrl a kf t i

I
I

Ot, -l

"Joint Forces"

Pr=fj+ru2
P. =
Pr

P ra =Fr

to'

= 1rr 7^, = trrrior =

rr [,

yrtir = f rrt * itzr

i=1

01 -1 00

0 0 1

0,0
1,193
3,95 9

1,193 0,0
3,95 9

0,0

1,,l91
7,968

r F-i =l-:l
L,*,q

[:] L::] L;::]

"1 ,19

_on
14,0

[;*:] [:l]

Matriks beban luar (F) sama dengan matriks beban luar pada contoh soal 1, sehingga gaya dalam akibat displesemen (dl) akan sama pula. Dengan demikian akan dapat diperoleh gaya dalam total, yaitu pengaruh displesemen pada titik
buhul dan "f ixed and forces", sesuai dergan pers.2.77.

ii

Lll;;]

ffi] Lfil

[']

a
xt

BAB III PROGRAMKOMPUTER

FRAME PROGRAM
ESULT

M B

A
N

10

H
GAMBAR 3.1. STRUKTUR PROGRAM

Di bawah ini disajikan listing program komputer secara lengkap dalam

ataupun Rangka Bidang tanpa merubah program.

bahasa

FORTRAN. Program tersebut dapat digunakan untuk menghitung Portal Bidang

a2

Analisis Struktur Dengan Cara Matriks

Program Komputer

83

I$U$$t$llllutu$$ltlutillltulllulrlrlrltllllltlffirltllrtlltt tl tt
t

IDEBU6

I
2 3 4

c0tilt0fl
c

DJ

(3, 125), llE, llJ, llLc, Lc

43

coffi(llt il80,ilEe
IF (LC. EE. I ) IHE}I

4{ {5
46 47 48

PNI]GRAII PORIAL BIDAN6

t
I

5 6 7

"

tt tl I DISUSUII 0LEH : SUSASTRAIIAII. llSc tuuffi rilt$lrultllllltilulllurt$tltlltltllrutlttllttltttltlllltl

L

CALI EilO IT
REIURII

STRUCT

I
9

CALL L()ID
EIIl}

{9
50

5l
52 53

l0

ll

C sUB PRI,GRA'I STRUCT

c
SUER{)UIIIIE STRUCT

C PR()GRAII UIAITA PIIRIAL EII}A}IG c c(lililt]il F (6, 150),P(3, 125),SS(350, 25), 0 (350), AREA( 150), I I ( 150) c0fiil01{ E}10D il50 ), E1Eil6 0 50), CI il 50), C2 ( 150), ltct)DE (6, 1 50), I ( 2, c0illt(lll JC0DE(3, 125), ltmc (2, 150), llA ( 150), 0 (6), I}x(6), 6 (7) ct)iilt}il DJ (3, t25) , ltE, ilJ, llLc, Lc c0tilt0t{ il80,ilEe
C

t2

5{
55 56
57 58 59 50

l3

t{
1

25 )

l5 l6
17

c0tilt0lt r(6,150),p(3,125),ss(350,25),0(350),AREAil50),11fl50) c(]ilil(lil 8i00il50), ELEltG 050), c 1 il50 ), c2 il 50 ), llc(lDE (6, 150 ), I (2, 1 25) c0tflt(llt Jc(]tlE (3, t25), ilIilc (2, 150), ltA( I50), D (6), I}K (6), G (7) c0illt0il DJ(3, 125), llE,ltJ, ilLc, Lc cl}tilt0lt ilBD,ltEe

t8

l9
0PEll(2, tlLE=' DATA. IIT' ) 0PEN (3, flLE=t HAS I L. TIT' STATUS='NEll' ) '
READ

6t

20

2t
22

ctilttlllil1il]lllllllllllillilllililllltlillllliltllltllltlt cilltllilllllliltllillt$lttillilllllltllltlllIlliltilllilill
l0
c
READ(2,

00

l0 ll=lrllE

62

63

t) I, iIl{C ( l, I ), illilC(2, I ), AREA

(I

),

ll

), Ell0D( I )

6{
65 65 67

(2,

tl

llE, llJ, llLc

23 24
25

c
IF 0lE. LE. 150. AXD. llJ. LE. 125) THEII

colTliluE

00

l0

LC=lrllLC

26
27

CALL DAIA CALL SYSTEII CALL RESULI

Il0 30 J=lrllJ D{l 20 L=lr3

68 69

28
29

l0
c

20
35

JC0DE

(1, J)

=l

70

c0riltlruE

7t
72 73 74 75 76

coltTuluE
EIID IF

30

3l
32 33

ctililillllillllillllllr cilililllllllillllllllll
REAIT(2,

30 c0[TI]ruE

t) JilUil, JDIR

70
c

sroP
EilD

3{
35 36 37 38 39
AREA (

Ir(JilUtt.ltE.0)rHEr{
JCllDE(JDIR, JllUll) =0 60.T0 3s
EtSE

7t
78
79

c SUB PR(]GRAII OATT c SUBRflIIITE DATA

c

crLt

c0DEs

80

c0ilt0tt F(6, t50), P (3, 125),SS(350, 25), 0(350),

150), I I ( 150)

{0

c0tilt0lt Ett0D050), ELEilG( 150), Cl ( 150), C2( 1 50), llC0DE (5, 150), I (2, 125) c0illt(}il JCoDE (3, 125), llltlc (2, 150 ), ttA ( 150), D (6), Dx (6), 8(7)

{t
42

il,1 txo tt
rEIUil
EID

PMP

8l
82 83

8{

ET

84

Analiria Struktu Dengan Cara Makiks

Program Komputar

85

c C SI'E PR|!6RAII CllDES c

SUBRIIUTIIE
CtlDES
P (3, 125)

85 86 87
88

80
.
c
ENO

c0lrTllluE

90 c0ilTliluE
REIURII

t27 t28 t29

130

coil[o]t F (6, 150],

c0itt0x Ei00 (l50), ELEllG cllmtlllt JC(ll}E (3, 125), lllllc (2, 150) c0,flt01t DJ (3, 125) , ilE,llJ,llLc, Lc
c0tilt0il il80,NEe
c

(350, 25], e (350), AREI ( 150), I I ( 150) ( 150), Ct ( 150), c2 ( 150), ltc(]DE (6, 150), I ( 2, 125)
r SS

89 90

l3l
PROGRAII PROPERIIES

ttA( 150),

(5),

0l(

(6),

6(

7)

9l
92 93

C SU8 c

t32 t33

SUER(IUTIilE PR(]P

t3.l
135
136 137

9{ NEO=0 D0 20 J=lrllJ
D0
95
95

c0ltlt(]il F (5, 150), P (3, 125), ss (350, 25), 0 (350), AREA( 150), I I ( t50) c0tilt(llt Elt0D il50), ELEIG il50), c t il 50), c2 ( 1 50 ), ltc0DE (6, 150 ), I ( 2, t25) c0tiltl)il JC0DE(3, I25), iIilc(2, I50), llA ( I50), D (6), I}K(6), 6(7) c0ilil(}ll 0J (3, 125), llE, ilJ, flLc, Lc

r3B r39

l0 L=lr3
Ir(JC{}DE(1, J).llE. 0)THEll llE0 = llE0+l

9t
98

c0ilil0lt
c

ttB0,t{Eo

99
100

C IIIPUT
C

|((]()RDIIIAT

TITIK

BUHUL

l{0 l4t
t42
143 144

l0
c

JC0DE(L,J) = ilEe Elro It c()ilIllruE

t0t
102
103

cttttttttil$urrtuttrtrtttiltilt
D0
r

l0 X=trllJ
READ(2,

20 c0ltTINuE
D0

t0{

{0 I=lrllE J = lllllC(l,I)

r05
106

0 coilT tlruE ctlruttiltutulttltrtt$ttttutt

15
00 20 I=lrNE

t)l(, I u,

K) ,

(2, K)

145

t45
147

t{8
149
150

30
{0
c

K = lllll0(2rI) D0 30 L=lr3 llC(lDE(L,l) = JC0DE(LrJ) llC0DE(L+3, I) = JC0DE(LrX)

c0ilIllruE

t07 t08

J = lllNC(lr I)
K = ltlllC(2r I)

t09

ELI =

I(lrK)-I(lrJ)

t5r
152 153

ll0

lil

EL2 =

I(2rlO-I(2rJ)

cot{TI[uE

12

C C|IIIPUIE IHE HALF 8A}II}TIDTH 'II8A}ID' c

ll80 = 0 D0 90 II =

il3 rr{ ll5 lt6

n7
c

ELE}{6(l) = S0RI(ELlll2 + EL2tt2) Cl(l) = ELI/ELEll6(l) C2(l) = EL2lELEil6(l)

t5{
t55 t56 t57 [58
159 150

20 C(II{TIilUE
RETUR}I

E}III

I,llt

00 80 IJ=lr5
D0 85 IK=IJ+Ir5

ll8 lt9
120

C SUB PR|IGRAII L(IAD c

SUBR{]UTIt{E LtlAO

l5t
t52
t63
t 25 )

K = ltC0l}E(lJrtl)

L = llC0llE(ll(rll)
IF(K. ilE.0.AilD. t. XE.0) IlrEll ItT = IABS(K-L) EilD IT It(llT. 6I. llBIl)llBD=llI
C(IllIIIIUE

l2r
t22
123

c(}llll{}l{ f (6, 150), p(3, t25), ss (350, 25), 0 (350), AREA( 150), I I ( t 50) c0iltl)lt gt0l}il50), ELElt8 il 50), c! 0 50), c2 il 50), ilcIlDE (6, 1 50), r ( 2, c0ilttl]t{ JC0DE (3, I 25), i It{c (2, t50), t{A ( t50), 0 (6), I)K ( 6 ), 6 ( 7)

l6{
155 166 t57. 168

tzt
125

cl]mtl}lt ItJ(3, t25),

t{E, }lJ,

}t[c, Lc

c(litt0t{

lt8D, ilEe

t26

{i

il

ru

86
D0

Analisis Struktur Dengan Cara Matriks

Program Komputer

87

l0 K=lrllE0

169 170

c(]lilt0ll
c()lllt0il c{]tilttlil

Jc00E(3,125),lilltc(2,150),llA(150),0(6),DK(6),G(7)

l0
c

0(K)=0. c0trlIiluE
D0

t7t
t72
173

DJ(3,125),ltE,ilJ,l{Lc,Lc iEI),ltE0

2lt
212
213

2l{
2I5
216 217 218

30 l=lrllE
llA( I )=0 D0 20

t71
175 175
177

20
c

L=tr6 F(Lr I)=0.

cfillflililllllllillllllllllll l0 READ(2,1)|tlt,llAI,AcI,0lsI c$illlfillllllllillllllllll[

IF
NA

0ilr.ltE.o
=HA

c()llilltuE

30 c0[TI]tuE
CALL JLIIAD CALL
EIID IIACT

l7B
179 180

l8l
182
183 184

REIURII

c C SUB PR(}GRAII JOIilT LOAOIIIG

IHEI{ (ltll) (ltll) I Ir(ilAT.to. l)IHEil A = DIST/ELEt{6(ltil) F(l,llil) = f(t,llll) F(z,ttil) = F(2,il}t) | ACIt(-1.-Alt2t(2.1A-3.)) F(3,ltll) = F(3,llll) r ACTI(-DISTI(1.-A)II2) F({,lll{) = F(4,llll} F(5,11il) = F(s,lill) + ACTr(Arl2t(2.tA-3. ))
)
+

219 220 221

22?
223 224

225
226
227

t85

F(5,llll) = F(6,llN) +
ELSE

c
SUSROUIIIIE JL(IAD

l86
tB7
AREA( 188 189

IF(IIAT.EA.2)THE}I A=DI5T/ELEll6(llll)
EL = ELEIIG(ltll)/12.

ACII(ELEll6(ltli)tAtlzr(1.*A))

728
229
230 231

150), Z I ( 150) coni()il Elt0I} ( 150), tLEltG( 150), c t ( 150), c2( 150), ic(lDE (5, 150), I (2, t25) cotiltt)il Jc0DE(3, t25), ttIltc(2, t50), llA ( I50), D(5), Dx(5), 6(7) c(]tilt(}il DJ(3, 125),ltE,ilJ, ltLc, Lc

c0ltioH r (6, 150), P(3t 125), ss(350, 25), 0(350),

190

F(l,ltll) = F(lrllll)

IP =

ACTIELEIIE(IiI|)

232
233

t9 t
192 193

cllil[(lil
c

ttBD,t{Eo

F(2,llll) = F(2rllll) + IPI(-.51(1.-Alt4+2.tAlt3-2.IA)) F(3,ltil) = F(3,llll) r IPt(-ELt(1.-3.lAtt4+8.lA113-6.rArr2)l

cilfllillt1lilfi lllt$lllllllr

l9{
les
196

cmilt]illtlllllltilllfiilt1r
IF (Jt{Ult.rE.0) IHEII

REAI}(2,

t) JilUI, J0lR, [0RCE

F({,ll}l) = f(4,lll{) F(s,ilil) = F(5,1f{) + IPt(-.sto.+Alt{-2.lAu3)) F(6,llll) = F(6rlltl) + IPt(ELl(1.+3,tAtt4-4.rAlt3))

234
235 236 237 238 239

197

K = JC0DE(JDIR,Jllull) 0(K) = F0RCE

t98
199

60I05

200 201

r0 Ir 20 CALL ASSEiT RETURII

8il0

Elro 60 T0

It

2{0
241

EilO IT
c
RETURII EXD

202
203

c
c
C

Et{o

242

2{3

SUB PROBRAII ASSEIIELAGE T()RCE

IIATRII
llc(lDE(5, 150), I (2,

24{ 245
246 217

204
205 206 ?01 208

c C SUB PRI)GRAII IIEIIBER ACTII}II

c
SUBR{,UTI}IE IIACI

SUBROUTIIIE

ASSEilT
125)

c(lilt(I}l F(6,150),P(3,125),ss(350,25),0(350),AREA(150),I1il50)

2{8
219
250 251

cl]ilill]il Eil00il50), ELEltG050), ct 050), c2il50),

c0liltoil
c0t0t0il c(lltil0lt

Jc00E(3,t25),lilllc(2,150),ltAilso),0(6),Dx(6),6(7)

c0ilmil F(6, tso),P(3, 125),ss(350, 25),

e(350),AREA(

t50), I I ( t50)

209 210

cl}iltllil

E,t()D (

t50), ELEt6il50l, ct 050), c2 il50), [c0DE (6, 150), I (2, t25)

DJ(3,125)rilE,ilJ,l{Lc,Lc i80,ltE0

252

88

Analisis Struktur Dengan Cara Matriks

Program Komguter

89

253 254 255 FG(Cl

CALL S(]LI/E
REIURII
END
C

295

c SIATEIIE]IT FU}ICII()}I
c

296
297 298

I, C2l, fLI,

FLY) =Ct

ITFLI+C2lIFLY

256 257 258 259 260

D0

20 I=lrNE
IF0tA(I).irE.0)THEil
D0

C c

SUB PROGRAIT

SIIFT}IES

299 300 301 302 303

SUBROUTI}IE STITF

t0 L=tr6
K=ltC0DE(Lr

I)

261

c0lilt0il E1t00il50), ELEltGil50),

IF0(.ltE.0)THElr IF(L.EO.1)THEII

'262
aE1

c0liltt)il r(6, 150), P(3, 125), ss (350, 25), 0 (350), AREA ( I 50), Z I ( I 50) c l ( t50), c2 il50), ic00E (6, 150), I (2, 125) c(}liltt)}{ JC0DE (3, I 25 ), ll I llc ( 2, I 50), HA ( 150), D (5), DK ( 5 ), 6 ( 7 )
DJ(3, 125), ltE, ltJ, ilLc, Lc

30{
305 306 307 308 309 310

coilt(lll
D

0(l()=0(K)-F6(Cl(l),-C2(l),t(1, I),f (2, I) )

ELSE IF(L.EO.2)THEII ELSE IF(L.EO.3)THEII
e (K) =e (K) -F

251 255

c0fitt0il tt8D,ilEo
IfiEilS

0(K)=e(K)-FG(C2(l),Cl (l
(3r I )

t0t{

t}toEl (6,

),

ALP|{A ( 150

),f ( I, I),F(2, I) )

255
267 258 259

DATA

II{DEI/l r 2t

4 fl fzt -l r-2,-1,1,2,-{,-2,-3,-5,2,3,-5,{,5,7,-{,-5,5/

), ALBEI ( t50 ) 4 t2, 3, 5, -2, -3, 5, {, 5, 5, -4, -5, 7,

ILSE IF(L.EO.4)THEil 0(X)=0(K)-F6(Cl ( I ),-C2(l),F(4, I ), F(5, I ) )

ELSE IF(L.EO.5)THEX

270

D0 2 J=lrNE0 D0 I=lrllED+l

3il
312 313

27t
Cl (

0(K)=e(K)-F6(C2(l),
ELSE 0 (K)

I),

F(4, I ), F(5, I ) )

?72

I
2

SS(l,J)=0.
COilTI}IUE COilTINUE

3t4
315

273 =e(K) -F (5r I

)

274
275 ?76 277 ?78

3r5

E}ID IF
END IT coltTtxuE EilD IT 20 cor{II}ruE

00 30

t0

27i
280

RETURil

Elr0

28t 28?
283

(ll) (l{) tt I (il) / (ELEI{6 (il) lr3) =Elt0D (ll) =Ell0D (ll)IAREA(ll) /ELEllG (il) 6( I ) =ALBET (il) tC I (ll) ltz+ 12. TALPHA (ll) lC2 (U tr2 G (2) =ALBEI (ll) lC I (]l) tC2 (N ) -l 2. lALPllA (U rC I ( tl) lCz (l{ ) G (3) =ALBEI (ll) tC2(t{) tl21 12. IALPHA(}l)lC t (il) lr2 6 ({ ) =-ALPHA (}l) t6. tELEt{6 (il) tC2 (ll)
ALPHA ALBET
G G

ll = lrt{E

317

3lB
319 320
321

322
323

C SU8 PROGRAII SYSTEII

c

(5) =ALPHA(N) t5. lELEllG(ll)tCl (ll) (6) =ALPHA(ll) t{. rELEllG (il)rt2
=ALPHA

32{
325 326 327 328 329 330 331

28{

6(7)

(il)12. rELEllG(il)

lr2

suEtouTIllE sYsTEil
150), Z I ( 150) c(]lilt(]il Ei00( 150), ELEllB(l50), c1 il50), c2il50), ltC(IDE (6, 150), I (2, 125) c0lilt(ll Jc00E (3, 125), lilllc (2, 150), t{A ( 150), D(6), DK(6), 6 (7) c0tilt0il 0J (3, 125) , llE, llJ,llLC, Lc

285 ss (350, 25),

c(Iilt(ll{ t(5, 150), P(3, 125),

I (350),

AREA(

286
287

c c ASSEIIBLAGE STITTilESS (FAI(IORISASI)

2Bg
289 290
291

00 20 JE=lr6
J=llC0DE(JEr

c(}tillt)l{ ltBD,}lEo
c

ll) lF(J.Ee.0)60 T0
Dll IO IE=JEI6
I=llC0l}E(

20

332 333

Ir(LC.Ee. l)THEll
CALL STITT

292
293

lErll)

33{
335 336

Ir(I.Ee.0)60 T0 t0

EilI} IF

294

f=l-J+l

90

Analisis Struktur Dengan Cara Matriks

Prooram
v

Komouter

91

L=IABS ( IIIDEI ( JE, IE) ) LL=lllDEI(JEr tE)/L

SS(

337 338 339

D0 850

J,

l( ) =SS(J, K) +6 (L ) TFL0AI (LL )

ll=2rtlE0 ll=llE0+l-il 00 850 L=ZrtlBI

IF(SS(}|,L).80.0.)60

379 380

l0

C(l}IT I}IUE

20 COIITII{UE
30 coilr tiluE REIURil
ENO

3{0 34t
342

X=ll+L-l

I0

850

381

382
383

3{3
34{
345

c
C

su8 PR(!GNAi SOL'JING OT EOUAIIOII

SUEROUTI}tE. SOLVE

3{6
347

850 C(II{TIIUE 850 ColrTIilUE RETUR}I EltD

e([)=0(ll)-SS(]1,

L)10(K)

38{
385

385
387 388 389 390

3{8
0

(350), AREA( 150), I I ( 150) cllIil0tt Eil()D ( t50),81tlt6il50) , c t il50) , c2050) ,llc()DE (6, 150),I (2r 125) c0ilttlt{ JC0DE(3, 125}, lil}lc(2, 150), }lA( I50), D(6), Dx(5), 6 (7) c0lilt0il 0J (3, t25) , ltE,ltJ, ]lLc, Lc c0t$t(lil lt8D, il80

c0tiltt)il F(5, t50), P(3, 125), ss(350, 25),

349

C SUB PRtlBRAi

NESULT RESULT

3s0
351

SUBROUTI}IE

39r 392
393 394 395 398 397 398 399

c0liltoN

r(5,t50),P(3,125),ss(350,25),0(350),AREA(l50),zt(t50)

352

ctllilt0il Ett0Dil50),ELEltG(l50),ctil50),C2(150),ltc0DE(5,150),I(2,125)
c(]illt0ll
c(liltt(}t{ D0 20 D0

3s3
354 355

JC0DE(3,125),lllllc(2,150),ltA(150),0(6),I)l((6),G(7)

IIITEGER HEII

c0tiltlllt 0J(3,

IF(LC.ltE.r)60
HBL=iB0+l

I0

800

356 357 358

t25),ilE,ltJ,t{Lc,Lc tt8D,l{80

D0 790 ll=t,llE0 D0 780 L=2rHBll

3s9

IF(sS0l,L).Eo.o. )60
I

I0

780

350

=ll+L- l (tlr L) /SS (llr t )

36r
362 363

SUS=SS

J=0

coilItruE c ctLL t(lRcEs

20

J=lrt{J l0 L=lr3 P(L,J)=0. t0 c0lrlliluE llUIPU

{00
{01 40?

D0 750 K=LrHBll
J=J+

36{
365

I
J) =SS( I J) -SUSISS
'

CALL

750 780

SS(

I,

(il, K)

365 367

Cor{IIilUE
SS

(ll, L)

=SUS

.368
369 370

C0XIIilUE

C SU8 PR()GRAI

790 C(lt{TIXUE 800 D0 830 il=t,l{E0 D0 820 L=ZrtlBll

c c

nEIURlt 8il0 T{}RCES

{03 40{ {05 {06 {07 {08 {09

{t0

{II
{12

37t 372
373

SUEROUIIITE

IORCES
llc0DE(6, 150), I (2,

tI3

c(lilil()il

f(6,150),P(3,t25),ss(350,25),0(350),AREAfl50),ZIu50)

IF(SS(t{,t).E0.0. )60 T0 820

I =l{+L-

c(l[iloil 8il00(l50),ELEllG050), ct il50), c2( 150),

t25)

{t{
{ t5

37{

cl]lilt0IJ00DE(3,125),lllllc(2,150),ilA(150),0(6),DK(6),6(7)

820 C0ITIilUE
830 Ct)ilTIltUE

e( I ) =0( I )-SS

(ll,L)t0(ll)

375 376 371 378

0(il)=e(il)/SS(llr

l)

tt8D,t{80 c{lilI()l I
c0ilt0ll

c0tilt0t{

DJ

(3, 125) , }tE, ilJ, ilLc,

Lc

4t6
{
t7

{t8
{19 t20

92

Analisis Struktur Dengan Cara Matriks

Program Komputer

93

D0

l0

I=lrltE

421

CALL ELEIIF CALL JOIilIT

422

{23
421
425

t0

c0l{TI{uE
REIURII EIID

{25
427
TORCE

c c c

I)+F3 I)-Ft F(5, I)=F(5, I)-F2 F(6, I)=F(5, I)if2tELEl{6(l)-F3

F(3, I)=[(3, F({, l)=F({,

'{53

{6{
465

{66
467

C SU8 PR(IORAII ELEIIEilT c

SUENOUII}IE ELEIIF

{28
429

RETUR}I Elil, TORCI JtlIilTT

{58
{59 {70
471

C SU8 PROGRAII JOItlT

SUEROUII||E

clltiltl}N F(6, 150), P(3, t25), ss(350, 25), 0(350), AREA( t50), Z I ( I 50) c0ilil0lt 8il00il50), ELEilG ( 150), ct ( t50), c2 il50), llct]oE (6, 150), I (2, 125) ctlitt0il JCI]DE (3, I 25), iltilc(2, 150), NA ( I 50), D (5), I)K (5), 6 (7) c(lin()il 0J (3, t25), NE, ilJ, ltLc, Lc c{)ilttt)lt ttBD,ilE0

{30 {31 {32

433

472

{73

{3{
435

c{ltilt0lt F(6,150),P(3,125),ss(350,25),8(350),AREA(l50),2Iil50) {7{ c0tilt(llt Ettt)Dil50),ELEttGu50),c1il50),c2050),ltct]I}E(5,150),x(2,125) 475 c(lnil()il JC0DE(3,125),nlilc(2,150),11Ail50),0(6),DK(6),G(7) {76

ct]ilil0lt

colfioil
c

{36
437

00

l0 L=tr6
K=llC0DE(1,

l)

{38 {39

c
c

c0iltt()ll c()lilt0x
STATEilEI|T

IIJ(3,125),ltE,ltJ,NLc,Lc i8t),il80 I

477

lza
47s

IF(K. ilE.

O} THEII

{{0
441

FUltCIt0il

{80 48t

D(L) = 0(K)
ELSE IF(I(.EO.O)THEII

442

c c

f6(Cll,C2l,tLI,FLY)=ClllFLIlC2ltFLY J=ltlll0(lrl) X=llltlC(2r I )

P(2,J)=P(2,J)+f0(C2(l),Ct(l),F0, I),F(2,

lgz
{93 48{ {Bs

D(L) = 0.
EHO IT

{{3
{44

IO C()}ITIilUE
c
DK(l )=Cl ( I )tD( I )+C2( DK(2)=-C2(

{{5 {{6
I)tD(2) I)t0( I ) +Cl ( t)rD(2)
147

{86
{97
4gg

{48

DK(3)=D(3)

{{9
{50
451

P(l,J)=P(l,J)+FG(Cl(l),-C2(l),F(l,l),F(2,1)) I)) P(3,J)=P(3,J)+F(3, I) I) I)) I),F(S, I))

{89 {90
{91

0K({) =ct ( I)10({)+c2( I)10(5)

Dl((5)=-C2 ( I (6 ) 0K (6)
=0

P(l,K)=P(l,l()+tG(Cl(l),-C2(l),F({, I),F(S,
P(2,K)=P(2,l()+FG(C2(l),Cl(l),f({,

)t0({)+Cl

)tD(5)

4gz {93

c
A=Ell0O( I
)

{52 {53
I(I)

tI
)

/ (ELEllG(
}

I)

U3)

{5{
455

8=Ell00 ( I ) TAREA( I ) /ELEll6( I )

Fl =Bt (0K ( t

-0K({)

{56
457

F2=Al( 12. t (DK(2) -DK (5) ) +6. rELEllG( I ) I (DK (3)+DK(5) ) ) F3=Al (6. lELEtlG ( I ) r ( Dl( (2) -Df (5) ) +2. lELEllG ( I ) tt2t (2. tOK(3) +DK(6) ) )
F6=F2tELENG(l)-F3
C

REIURT{ Ell0 c c suB PR06RAlt 0UIPUT

P(3,K)=P(3,K)+F(5,

{9{
lgs
495

4jl
498

{58
459

{99
soo S0l

SUBROUTII{E

0UTPUT

{60

ct]Htt0il c0,iltt]l{

F(lr I)=t(1, I)+Fl

F(2, l)=t(2, I)+F2

{6t
462

c0fiil0lt Eil00il50),

F(5,150),p(3,125),s5(350,25),0(350),AREAil50),2Iil50) 502 E1EilG il50), c1 il50), c2il50), ltc00E (6, 150), I (2, 125) 503 JC0DE(3,125),illNc(2,150),}lAu50),0(6),DK(6),6(7) 50{

Proqram Komputer

95

c(llill0ll

I}J

(3, 125) ,llE,llJ,llLc, LC

505

{0

c0il10il lt8D,llE0 gRIIE(3,90)LC TRIIE(3, l0o) ItRITE (3,500) IRI IE (3,200) ItRIIE(3,500)
TRITE(3,

506
507 508 509 510

c0}tTliluE IIRITE(3,100)

547 548

IIRIIE(3,333)
c

s{9
s50

90 F0RltAT(///,5I, tLoad Condition nurbrr

:',13/)

551 552 553

loo F(lRltAT(6I,{7(',

-'

))

5il
512

l0o)

5t3

D0 20

l=lrllJ 00 l0 J=tr3
K=JC0DE(Jrl)

5l{
515
516

It (K.llE.0) IHEII
DJ(Jr l)=0(10
ELSE IF(l(.EE.O)IHEII

5t7
518 519 520

200 F0RltAT( l3I, 40(', -', ) ) 3oo F(]RttAI(6Ir 73(', -', ) ) 400 r0R[AT( 14I,65 ( ' -', ) ) 500 t0RllAT(23I,'Joint Di:placcrtnts' ) Dirtction 500 F0RllAI(6I,'Joint Direction 700 fORiAT(37I,'Locrl Eltrent Forces' ) t f2" 9Ir' f 3', tIl 800 F0RllAT(5I, t Elcttnt

5s{
555 556

Direction 3')

557 558

900 F0RltAT(26I,'
II

Joint Forcts'

,f6,) "5Ir "9I,

)

9Ir' I4', 9I,' l5', 9I,

5s9 s50

55t
562 s53

DJ(J' I)=0'

F(IRI{AT(6I,

l0

EilO IT

52t
5?? 523

222 F0RIIAT(6I,

I{,3({I,E10.3) ) 15, 6( lI,El0. 3) )

c0lllllluE
I|RITE(3,

3:B toRnAI('

')

56{
555 566

lll)

I,llJ(1, I),DJ(2, I),DJ(3, I)

52{
52s s26 s27

RETURII E}II)

20 c0ilIliluE lrRlIE(3,100) rntTE(3,333) IRIIE (3,300)

ItRITE(3,700) lrRlTE(3,100) IR IIE (3,800)

328

i2e
530
531

532
533

IIIIE(3f300)
D0 30 l(=lrllE

53{
K) r F({r l(} F(5r K) r F(5'

rnlTE(b,222)r, r( I, l(), F(2r lo r r(3, 30 c(lffillluE

ItRITE

l()

535

'

536 537
538 539

(3,300)

rnlIE(3,333)
IRITE(3, t00) rnlTE(3,900)
gRITE(3,200) HRITE(3,600)

540
541

5{2 5{3
544

IEITE(3,100)
D0

l0 J=lrllJ
IIRITE(3, t I I )J,
P(

l, J)
'

(2' J),

(3, J)

5{5 5{6

il
96
Analisis Struktur Dengan Cara Matriks

Prooram KomDutet

97

3.1. Penjelasan Program Komputer

Baris

34

PROGRAM UTAMA Sesuai gambar 3. 1, terdiri atas 3 buah sub program DATA, SYSTEM dan RESULT.

Ba ris

23

lnput data NE, NJ dan

N LC

NE = Jumlah batang ("Number of Element") NJ = Jumlah titik buhul ("N umber of Joint" N LC = Jumlah kondisi pembebanan
("N umber
Baris 36

"1
)

" berarti

bergerak

of

Load Condition"

51

SUB PROGRAM DATA

Sesuai gambar 3. 1,

terdiri

atas

2 buah sub program STRUCT

GAMBAR 3.2 STRUKTUR TANPA KONSTRAIN
Baris 74

dan LOAD.
Baris 46 50

Sub program STBUCT cukup dipakar 1 kali, sedang sub pro gram LOAD dipakai berkali-kali untuk setiap proses hitungan yang terdiri lebih dari satu kondisi pembebanan. Hal ini berani bahwa data strukturnya tidak perlu dihitung berulang-ulang untuk lebih dari satu kondisi pembebanan.

lnputkekangan/konstrain INUM = Nomor titik buhul yang dikonstrain lDlR = Arah kekangan/konstrain Contoh : Gambar 3.2 diatas

Baris 53

Baris 62 -

84 66

SUB PROGRAM STRUCT.

lnput data struktur, yaitu

Nomor batang 1,lI = Nomor [/llNC(2,1) = Nomor
MINC(

I =

titik buhul kiriikecii titik buhul kanan/besar

, 1 1 , 2

\ 2 )dikonstraindalam arah 1,2dan3 3/ ,\ 2 \titlt2-idem-

Pada

titik buhul 1 diiePit

atau

AREA(l) =

Zl(ll

EMOD(l) =.
Baris 68

Luas tampang batang Momen inersia batang Modulus Elastis batang

2s/

72

Semua titik buhul yang ada dianggap bisa bergerak bebas (tidak da kekangan/konstrain ).

Contoh

"0

" berarti dikonrtrain

{l it tt il

il

{l

fl

i t
*

98

Analisis Struktur Dengan Cara Matriks

Proqram Komputer

99

{ i baris 76

79

Titik buhul

dengan arah yang dikonstrain, JCODE nya dimatikan/dinolkan, sehingga gambar 3.2 menjadi :

Setelah dijumlahkan maka akan diperoleh NEO ("Number

(r

of
Baris 105-1'12
d

EOUATION" = JUMLAH PEBSAMAAN SIMULTAN)

it

Menentukan MCODE, sehingga untuk contoh diatas akan

ipero leh:

ti
Baris 1 141

30

[0 0 0 1 2 3] = [1 2 3 4 5 6] MCODE(3)= [0 0 0 4 5 6] - Menghitung MBAND dari matriks

MCODE(I)=
MCODE(2)

kekakuan. system

struktur, untuk mntoh diatas maka

MBD=

6-1=5.

,08
Baris 86 Baris 86-103

\o

tr
Baris 132-158

(MBD dipakai untuk menghemat memori dalam komputer).

SUB PROGRAM PROP.

GAMBAR 3.3 STRUKTUR DENGAN KONSTRAIN

- 130 : SUB PROG RAM CODES : SUB PROGRAM CODES

Sub program

Sub program ini dipakai untuk input data koordinat titiktitik buhul dan menghitung matriks transformasi batang.
Baris 144-i 46

lnput data koordinat

ini untuk menentukan

JCODE, I\/ICODE

dAN

K
X(1, X(2,

MBD (MBAND)

Barisg5-103

: -

Mengubah angka 1 pada JCODE menjadi penjumlahannya, sebagai contoh dari gambar 3.3 dirubah menjadi

K) = K) =

Nomor
Absis

titik buhul

Ordinat 2.55, maka

Baris

1-156

Sesuai dengan persamaan

JCODE(1) JCODE(2)

= = = =

JCODE(3)
JCODE(4)

000 000 123 !56

=c A(ll -- sin 0 = s
c1(l)

cos0

Baris 160-183

SUB PBOGRAM LOAD Pembebanan disini dibedakan atas

macam, yaitu beban

pada

titik buhul

(sub program JLOAD) dan beban pada

batang (sub program MACT).

Baris 185-204
Baris 195-201

SUB PBOGRAMJLOAD

lnput data beban pada titik buhul

JNUM : "JOINT NUMBER" yaitu

JDI

nomor

tr
GAMBAR 3.4 JCODE DIJUMLAHKAN

R : "JOINT DIRECTION" yaitu arah pembebanan. 1 : arah datar 2 : arah vertikal 3 : arah momen FORCE : besar gaya. dengan arah positif kekanan, keatas,
berlawanan arah jarum iam,

titik

buhul.

100

Analisis Strullur Dengan Cara Matriks

Prooram Komputer

l0t

Nampak pada baris 199 bahwa motasi beban luar dipakai

Baris

28F297

SUB PROGRAM SYSTEM

O(K). Dalam hal K

Contoh.

ukkan nomor deraj at kebebasan pada arah beban tersebut, sesuai dengan gambar 3.4.
men unj

Srb program ini dipakai untuk membentuk matriks kekakuan system strr*.tur (dengan sub program STIFF)
sehingga diperoleh persamaan simultan system struktur. Sedang sub program SOLVE dipakai untuk menyelesaikan persamaan si multan tersebut.
Baris

4-299-344
Baris 317-326 Baris 728-342

SUB PROGRAM STIFF

Matriks kekakuan masing-masing batang pada sistem koordinat global (sesuai pers 2.7 1 dan pers 2.7 1al.
Penyusunan matriks kekakuan system struktur secara "banded". Secara skematis dapat ditunjukkan sebagai
berik ut.

tr

GAMBAR 3.5 BEBAN TITIK

Dengan bantuan JCODE pada gambar 3.4 maka diperoleh:

o(4)
Tanda

=*P

"-"

berarti arah kekiri.

Baris2O6-243
Baris 216

SUB PROGRAM MACT

lnput data beban pada batang

Kij = A,..k = i-i+1

GAMBAR 3.6 "BAND STORAGE"
Baris

MN : MAT : ACT : DIST :

Nomor batang
Macam / Tipe pembebanan 1 = beban terpusat 2 = beban terbagi rata Besar beban Jarak dari titik kiri
sesuai dengan

34f388 :

SUB PROGRAM SOLVE

Baris

220-238

Untuk menghitung "fixed and forces"

2.78 dan2.79.

Persamaan simultan yang diperoleh dari sub program SYSTEM diselesaikan dergan sub program SOLVE. Vektor matriks O yang semula sebagai vektor matriks beban luar, keluar dari sub program SOLVE sebagai vektor matriks disPlesemen (O(l), I = 1, NEO).
Baris

Baris245-281

SUB PROGRAM ASSEMF

390-O9 :

SUB PROGRAM RESULT

Sub program ini dipakai untuk menyusun matriks

luar total

beban yang merupakan penggabungan dari beban pada

titik buhul

dan beban Pada batang.

Sub program ini dipakai untuk menghitung gaya batang, gaya thik buhul (dengan sr^tb program FORCES) dan menyajikan hasil hiturgan (dengan sub program OUTPUTI.

&

Program Komputer

103

Baris

411-426

SUB PBOGRAM FORCES Sub program ini terdiri 2 bagian. yaitu

Baris 535
:

- srb program ELEMF, untuk menghiturg gaya batang. - sub program JOINTF, untuk menghitung gaya pada
titik buhul.
Baris Baris

Baris 546

: :

Untuk menuliskan gaya-gaya batang. Untuk menuliskan gaya pada titik buhul.

3.2 Fenyusunan Input Data

428-469 438-445

SUB PROGRAM ELEMF

1.
batang

Data konstruksi
IUN4LAH

/ lihat

baris 23 pada Program Komputer)

LAH
IUNIILAH TYPE PEMBEBAN AN
N

Menyusun matriks displesemen masing-masing diambil dari matriks displesemen sistem struktur
43tl dan baris 441).

pada sistem koordinat global. Matriks displesemen tersebut

dengan

I UM

BATANC

TITIK (N,l
)

bantuan MCODE masing-masing batang (perhatikan baris

Baris 447-452
Baris

(NE

LC

Menghitung matriks displesemen masrng-masing batang

pada sistem koordinat lokal

(6

2.

Data batang (lihat baris 64)

NO BATANG

= ,1 D).
NO UIUNG
1

454-466

k =
Baris 471-497 Baris zl83

Menghitung gaya batang lokal.

(f = k d )

NO UIUNG
2

LUAS TAf\4PANG

IvlolvlEN

matriks kekakuan batang pada sistem koordinat

(r)
MrNC(1,1)
:

INERSIA
EI

MODU LUS E LASTI S

rvltNC(2,t)

AREA(r)

il)

EMOD(I)

SUB PROGBAM JOINTF

3.
titik buhul, yaitu

Data batang (lihat baris 64)

NO TITIK

Sebuah furgsi untuk menghitung gaya

dengan rumus
:

Baris

488-490 492-494

p = ).rJ Menghitung gaya titik buhul pada ujurg batang dengan

nomor

I (|NUM) I

ARAH

tr, z, l)
Uorn)
1 : arah horisontai

titik buhul

kecil"

2 : arah vertikal 3 : arah Putararl

Baris

Menghitung gaya titik buhul pada ujung batang dengan r.}ornor titik buhul besar.
SUB PBOGRAM OUTPUT

Tulis angka 0 (nol) sebagai akhir data.

Baris

499-566

4.

Data koordinat (lihat baris r 45)

Sub program ini digunakan untuk menyajikan hasil hitung_

an.

NOTITIK I

X
x(1,

I titik I |

Baris

515-522

Menyusun matriks displesemen masing-masing titik buhul pada sistem koodinat global. Matriks displesemen tersebut diambil dari matriks displesemen sistem struktur dengan

K 5.
NO

K) |

x(2,

K)

Data pembebanan pada

(lihat baris 195)

BESAR GAYA 1 : Gaya Horison [al 1 : Gaya Florisontal 2 : Gaya Vertikal

bantuan JCODE masing-masing

baris 516 dan 518).
Baris 524

titik buhul (perhatikan

masing-masing

TITIK ARAH
(1

,2,3)

Untuk rnenuliskan matriks displesemen

buhul.

titik

(,NUM) ('DtR)

(FoRCE)

3:

Momen

Tulis angka 0 (nol) sebagai akhir data.

104 6.

ArralisisiPtruktur Dengan Cara Matriks

Data pembebanan pada batang (lihat baris 216)

,I

EN IS BEBAN

(MAT)
: Beban titik
: Beban terbagi rata

BAB IV

Tu lis ang ka 0 (no I) sebagai akhir data.

APLII(ASI PROGRAM KOMPUTER

Di bawah ini akan diberikan contoh penggunaan program komputer pada beberapa jenis konstruksi, yaitu: konstruksi portal bidang, konstruksi rangka
bidang dan sebuah konstruksi dengan beberapa kondisi pembebanan'

4.1. Konstruksi Portal Bidang

,I
,1

u,4tt l'/nrl

ci

---

(,.{-i'

t',

v,

E = 70. 106 k N/m2 | = 3.10-3m4

L = Im
P = 100k N

A--

O,OZmz

GAMBAR 4.1 PORTAL BIDANG

Aplikasi Proorarn Komputer

107

Susunan input data

Locel luent [orces

341 112 223 334 11 12 13 41 42 00 1 0.0 2 3.0 3 9.0 4 11.0 22 31 32 33 00 12 00

tl errnt

fl

f3

f{

f5

f6

0.02 0.02 0.02

0.003
0^003

0.003

70000000.0 70000000.0 70000000.0

t -.749t+02 .295E+03 .5{3E+03 2 -. l0BE+03 -. I I lE+03 -.332Er03 3 -.50{E+02 .{27E+02 . l9lE}03

Joint

.7{8E+0? -.5498+02 .3328}03

.l0BE+03 .lllE+03 -.341E+03 .604E+02 -.427[+02 -. {{7t-04

Forces

Joint
0.0 4.0 5.0
1.0

0irection
-.
281 E+03

Direction
.I

Direction
.543E+03

I
2

-. r53E-0{
. l00E+03

-.

1
4

-.

I I 2Er02

-.73tE+02

l00E+03 .305E-04 .269t+03 -. l50E+03

-.{{7E-04

t7E+03

-100.0
100.0

200.0

4.2. Konstruksi Rangka Bidang

E

-150.0
0.0

-48.0
0.0

0.0

0.0
:

= =

21000000t1m2
0,002 m2

P = lton

Hasil hitungan adalah seperti nampak dibawah ini

Load Condition nurber

tr
(9,

E]

tr

Joint Displrcemnts

Joint
I
2
3

I)irertion
.000E+00

0irection
.000E+00

Dirtction
.000E+00

.7378-02

-.5t

9E-02

-.

l3.rE-03
i

.6{ I E-02
.0008+00

.342E-02 .696t+00

-.2698-03 -.230E-02

E Z 2r ooo ooo trlnr2 Ai o,OO2 nrz

P:lton

i
l i

GAMBAR 4.2 RANGKA BIDANG

108

Analisis Struktur Dengan Cara Matriks

Aplikasi Program Komputer

109

Susunan input data

Hasil hitungan

107 11 21 32 43 53 63 74 85 95 106 11 12

Load Condition nurber

1

4 4 4
5 b 6

6
7

0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002

0.0

0.0
0.0

0.0
0.0 0.0 0.0

0.0 0.0
0.0

21000000.0 21000000.0 21000000.0 21000000.0 21000000.0 21000000.0 21000000.0 21000000.0 21000000.0 21.00000.0

Joint Displacerents

Joint
I
2 3 4 5 5
7

Dirrction
.000E+00 .000E+00

Dirrction

Direction
.0008+00 .000E+00 .0008+00 .000E+00 .000E+00 .0008+00

-.

l90E-03 . {29E-03
9E-03

-.

-.238E-03
.6I

.6678-03

-.270E-02 -.255E-02 -.37{E-02

l3tE-02 -. I l0E-02

.000E+00 .000E+00

.000Er00

Local Elerent Forces

khusus untuk Rangka Bidang

21 22 2 3 ---+ 3 3-------------> 43 53 63 73 00 1 0.0 0.0 2 0.o 2.0 3 2.0 0.0 4 2.0 2.O 5 4.0 0.0 6 4.0 2.0 7 6.0 .2.0 3 2 -2.O 5 2 -2.0 7 2 -1.0 000.0 0.0 0.0 0 0

----;---:;;;;;;;--

Elerrnt fl

idem idem idem idem idem idem

2 .707E+01 .0008+00 .000E+00 -.707E+01 .000E+00 .000E+00 3 -.900E+01 .000E+00 .000Ei00 .900E+01 .000E+00 .000E+00 { -.5008+01 .0008+00 .000E+00 .500E+01 .000E+00 .000E+00 5 . t00Er0l .000E+00 .000E+00 -. l00E+0t .000E+00 .000Er00 6 .{2{E+01 .000E+00 .0008+00 -.{24Erot .000E+00 .000E+00 7 -.{00E+01 .000E+00 .000E+00 .400E+01 .0008+00 .000E+00 I -.300E+01 .0008100 .000E+00 .300E+01 .000E+00 .0008+00 9 . l4tE+01 .000t+00 .000E+00 -. l4tE+0t .000E+00 .000E+00 l0 -. l00E+01 .000E+OO .000E+00 . l00E+01 .000E+00 .000E+00
Joint Forres

t4 f5 f5 :;;;;;;; :;;;;;;;' ::;;;;-;;---:;;;;;;;-- :;;;;_;;

12

f3

Joint
I
2 3

Direction
. 900E+0 I -.9008+0t

Direction
.500E+01 .0008+00

Direction
.000E+00 .0008+00 .000E+00 .000E+00 .000E+00 .0008+00 .000E+00

.7lsE-06
-.2388-06 -.556E-06
.

{
5
6
7

-. 2008+0 I -. {778-06
-.200E+01 .8588-05

l3lE-05

.250E-0s

-.

l00E+01

110

Analisis S"truktur Dengan Cara Matriks

4.3. Strukur deng*t kondisi pembebanan lebih dari satu'

Kondisi 1
:

Kondisi

3:

Kondisi 3

@
^

tr

r _1,
E = 70.106kN/m2

tr

I
GAMBAR 4.3

a) Beban vertikal b) Beban horisontal

| =
A P cl

= 100kN = 50kN/ml
:

3.10-3ma 'a 0,02 m'

c) Kombinasi vertikal dan horisontal

Susunan input data
:

Kondisi 2

663 1130.02 2240.O2 3340.O2 4350.02 5460.02 6560.02 11 12 13 21 22 23 00

0.003 70000000.0 0.003 70000000.0 0.003 70000000.0 0.003 70000000.0 0.003 70000000.0 0.003 70000000.0

112

Analisis

Sruhur Dengan Cara Matriks

1 0.0 0.0 2 6.0 0.0 3 0.0 4.0 4 6.0 4.0 5 0.0 8.0 6 6.0 8.0 000.0 3 2 -50.0 6 1 -100.0 000.0 3 1 100.0 5 1 200.0 000.0 000.0 6 1 100.0 000.0 3 1 - 100.0 000.0
Hasil hitungan
:

Loral EleuEnt [orieE

El

er*nt
I
,?

fl
.I ,

t2
t60E+..)l

{4

f5

f6

16t+03 -.

-, i45E+02
,

t8{Er0l ?- , l?Yi+0:
Slli+rl1
.

. t;0Er02

l!bEi0:
+0:

.548Er01
.

.922E+0?
- , 5i7E

-. 1 t5E+03 . l60E+0: -.395E+02 -. l84E+03 -. 15DEr0': ,.{43E+01 ,1i'9E+02 . 135t+03 -. 1C4E+03

.28,.iElrj2 -.627i+02 -.183E+0? -.289E+02 .562t+0: -,289E+02 .{3',1E+0i -,5btEi0:

2.0 3.0 0.0

{
.J

- 1Q'iFril-:
?g9E+0i

-,5ltE+0:

+89E+0:

.533E+02 ,DrlE"l.l-

.?BlE+0: ,5llE+,;:

Joi

nt

Forces

0.0

Joinf
s.o 0.0
J

Direition
. I 50E+0?

Direriion
1

Dirertion

- lirlEr,l:,
{
.l

-.1r1E-04
,ljrJrjLrrl(./

. 1ti+03 -.245E+02 ,1S{8i03 .19&ii0:

-,763E-05

-.53.+E-04
. 38 I

-.305i-04
.

-.38iE-05
-, 57:E-0s

i
r
I

E-05

763t-05

.000E+00 -. l9lE-0'l

Load [ondiiir-rn nuuber

Load Conditiun nurber

Joint I}isplacenents

Joint
I
2

Direction
.000E+00 .0008+00

Direction

Direction
.000E+00 .000E+00

Joint Displai*rents

,,

-. l20E:03
-. 6{8E-0{ -.91 rE-0{
-.215E-03

{
q 6

-.526E-03
-.4778-03

-.331E-03

.69$t+00

.000E+00

Jnint
1

Dirertir-rn
.000E+00
. 000E+ 00

0ir*rtion

Dirertion

-.

l43E-03

.235E-03

-.6668-03 .2068-03

-,?38E-03

t ,]

,780E-02

t
c
'J

.759E-02
. I 70E-0 I . I 65E-0 I

,000E+00 .000E+00 ,000E+00 .000E+00 ,570E-03 -, l97t-02 -,570E-03 -. 191E-02 ,789E-03 -. r3gE-02 -.789E-03 -. l34E-02

Aplikasi Program Komputer

115

Loral Elerent
EI

ForceE

Loral Eletent For':es

f5 f5
EI

erent

fl

{t

l,) lu

f4

erurt

ft
,3i
.

f2 ,378i+02
,622E+02
.

IJ

f't

f5

f5

t.j

{J 6

.199t+03 .15it+03 .467t+03 , ttrE+03 -.151t+03 . ?00E+03 , 19i,t+03 .199E+03 ,149t+03 ,397t+(r3 -,199E+03 -.149t+03 r70E+03 -.4glt+0i , l23E+03 -, :l;,rE+03 -. -.121t+tl3 ,49/t+(rl 'r1?Frfr1 .75[i+02 -.16(|i+03 . I 70E+03 .768E+(i2 .169t+03 ,229t+03 . 15,1t+03 -, TEBE+(12 -.93[tr02 ,7LgE+q2 .99tE+02 ??9E+03 -, ',3iE+03 -.9i6E+01 .759t+02 -. . c95E+02 -,768E+02

t/
.j

1t+0i

1_36i+03

, 280E+0

E20E-(.)

t-

,3u?E+02
'.ri ti ri) ,,

,407E+0?

\v'.!i +Il /

6- .1078+02 -.352E+02
ni

,125t+03 .3bli+02 -.378E+02 ,25ii+0? .158i+03 -. l35E+f3 -,6??l+(t? .908i+02 _,ESgE+02 _.29et+i)l ,YY9t+02 -.:l{t+03 .561t+Ci ,3tiE+u: -.407E+02 .103E+03 -.5iJE+02 ,114t+03 . l:iE+03 -.36iE+(r2 -.103E+03 ,4ir7E+07 .3f,2E+0? -. l14E+03

J,:int [':rrtE

J,:i

F'-rri es

Jaint
I I
J
4 g
.J

Dire,:tiutt -.
l5':E+03

Direititrrr
_,19!t+03
I

Dirt':tion
,4078+'J-l

J,:int
I
1 4

Dirr,:ii,:n
-. i I ot"ui
-.E!?E+02 .0008+0i
.648E-04
'luIlL -I) l

0ire,:tion

0irrttt,-rtl
.l:;E+CrJ

-,3ilt+{.}:
.

_. 14St+(r3
. I 00t+03
. 153E-(t3
, ?00E+01

Qif +{i1

.397E+03

.38 tE-04

.107E-t'r:
. 198i-0-? .

-. 763E-ii5

,76it-03
-, i29E-ii1

t53E-l'4

c J
,

-.i63E-05 .153i-04 -.3Alr-u5 .2:?i-0{

-,114E-(i1

l3f,E+03 , l:Bi+03 , 763t-{j5 -,3r,"5E-0{

.rl0t-ii4

,i

03E-0:

,2?9E-0-?

. I 00t+03

Load Curdition nuDber

Joint 0i:plaierents

J,lint
I
? J
.t 5

Dir*itinn
,000E+00 ,0008+()0

Direction

0iretti':tt
.696t+00

.287E-02
.

?gsE-02

.690E-02 .707E-02

(i00E+00 .66$t+00 . r03E-03 -.952E-03 -.389E-03 -.638E-03 .206E-03 -.548E-03 -.492E-03 -.7lBE-03
,

,000t+00

I
i
'

DAFTAR PUSTAI{A

t-.u. Bhirud, 1975, MATRIX OPERATIONS ON THE COMPUTER, Oktord & IBH Publishlng Co, New Delhi.
Siegfried M. Holzer, 1985, COMP(/TER ANALYSIS OF STRUCTURE! Matrix Structural Analysis Structured Programming, Elsevier Science Publishing Co., lnc, New York.

William Weaver, lr. James M. Gerej, Wira. 1986, ANALISA MATRIKS UNTUK STRUKTUR RANGKA, Penerbit Erlangga, Jakarta - lndonesia. Kardiyono Tiokrodimuljo, 1988, BAHAN KULIAH PADA KURSUS SINGKAT

Dl PAU UGM, Yogyakarta.