Você está na página 1de 15

Artikel Penelitian

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Siswa SMP Mengenai Kesehatan Reproduksi dan Faktor-faktor yang Berhubungan di SMPN 286 Kelurahan Tomang Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Juni 2013

Knowledge, Attitude, and Behavior Junior High School of the Reproduction Health and Associated Factors in 286 Junior high schoole in Tomang Village, Grogol Petamburan District, West Jakarta in June 2013

Oleh: Nurul Khotimah Hemaliny A. Sipahutar Inggrid Trisnawati Bernard L G

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta, Juni 2013


1

Abstrak Nurul1, Hemaliny1, Inggrid1, Bernard1 Pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan reproduksi. Berdasarkan survei di 33 provinsi tahun 2008 oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dilaporkan 63% remaja di Indonesia usia SMP sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah, ironisnya 21% dilaporkan melakukan aborsi. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik kros sektional dan Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 286, Kelurahan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat tanggal Mei Juni 2013. Sampel yang diambil sebesar 99 subyek yang memiliki kriteria inklusi dan dipilih secara stratified random sampling di Kelurahan Tomang, Grogol Petamburan Jakarta Barat. Hasil menunjukkan bahwa 37,8% siswa SMP memiliki tingkat pengetahuan kurang, 40,8% memiliki sikap yang sedang dan 48% memiliki perilaku baik, 52% berjenis kelamin perempuan, jumlah siswa pada kelas VII dan VIII masing-masing 50%, 57,1% pola asuh yang kurang, 49% aktivitas sosial yang baik dan 43,9% memperoleh sumber informasi yang baik. Uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dengan jenis kelamin, pola asuh, dan sumber informasi. Terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku dengan sumber informasi. Kata kunci: kesehatan reproduksi , pengetahuan siswa SMP, sikap siswa SMP, perilaku siswa SMP Keterangan1 : Penulis Abstract Nurul1, Hemaliny1, Inggrid1, Bernard1 Good knowledge, attitude and behavior are the factors that affecting reproduction health. A survey done by BKKBN at 33 province on 2008 revealed that 63% Junior high school in Indonesia have done pre-marital sexual intercourse. 21 % revealed to do the abortion. purposive sampling. This is a descriptive analytical cross-sectional study. The population of this study are all of the students from 286 Junior high schoole in Tomang Village, Grogol Petamburan District, West Jakarta in Mei-Juni 2013. 99 samples that have inclusion criteria and choosed using stratified random sampling in Tomang village, Grogol petamburan district, west Jakarta. This study revealed 37% of respondents have low level of knowledge, 40,8% have middle level of attitude and 48% have good attitude, 52% are girls, 50% of respondents coming from 7th class and 50% are coming from 8th class, 57,1% have bad upbringings, 49% have good social activity and 43,9% have good information sources. Statistic tests revealed that there is a significant relationship in between knowledge and sex, upbringins pattern, and information source. There is a significant in between behavior and information source. Key words : reproduction health, knowledge, attitude, behavior Information1: author

Pendahuluan Siswa SMP merupakan bagian dari usia remaja yang berusia antara 10 19 tahun sesuai batasan WHO. Menurut angka statistik terdapat sekitar 1 milyar remaja di dunia dan 85% nya berada di negara berkembang. Dilihat dari suatu kehidupan, remaja mempunyai fenomena yang cukup menarik dibandingkan dengan rentang perkembangan kehidupan yang lain. Hal ini disebabkan karena dalam perkembangannya, remaja banyak sekali mengalami perubahan perubahan yang berjalan sangat cepat baik fisik maupun psikisnya. Maka dari itu, penting bagi remaja untuk mengetahui dan memperhatikan tentang kesehatan reproduksi. Menurut WHO kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dari segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosenya.1 Ditinjau dari bidang kegiatan WHO yaitu kesehatan, masalah yang dirasakan paling mendesak berkaitan dengan kesehatan remaja adalah kehamilan yang terlalu awal, abortus dan pernikahan usia dini. Secara global terdapat 28 kasus per 1.000 perempuan setiap tahunnya. Dari penelitian lebih lanjut jumlahnya naik dari 44% di tahun 1995 menjadi 49% pada tahun 2008. Angka kejadian aborsi di Indonesia yang mencapai angka 2,5 juta/tahun. Dari hasil survei terakhir di 33 provinsi pada tahun 2008 oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dilaporkan 63% remaja di Indonesia pada usia SMP sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah ironisnya 21% di antaranya dilaporkan melakukan aborsi. Pada 95% kehamilan remaja adalah peristiwa yang tidak diharapkan. Pada usia 18 tahun, 25% remaja pernah mengalami kehamilan, 55% kehamilan remaja terjadi dalam 6 bulan pertama sejak aktivitas seksual dimulai (Bambang Widjanarko, 2009).2,3 Dari Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) yang dilakukan pada tahun 2002-2003 didapatkan 2,4% atau sekitar 511.336 orang dari 21.264.000 jumlah remaja berusia 15-19 tahun dan 8,6% atau sekitar 1.727.929 orang dari 20.092.200 remaja berusia 20-24 tahun yang belum menikah di Indonesia pernah melakukan hubungan seks pranikah dan lebih banyak terjadi pada remaja di perkotaan (5,7%). Secara keseluruhan persentase laki-laki berusia 15-24 tahun belum menikah melakukan hubungan seks pranikah lebih banyak dibandingkan wanita dengan usia yang sama. Hasil survei BKKBN LDFE UI pada tahun 2002 di Indonesia terjadi 2,4 kasus aborsi pertahun dan sekitar 21% dilakukan oleh remaja. Menurut survey Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Tengah tahun 2010 di Semarang tentang pengetahuan kesehatan reproduksi remaja menunjukkan 43,22% pengetahuannya rendah, 37,28% pengetahuan cukup, sedangkan 19,50% pengetahuannya memadai, menunjukkan perilaku yang berisiko.
3

Sejalan dengan pemikiran di atas, Mashuri dalam unit Penelitian Lembaga Ekonomi (UPLEK) FK UNUD (2007) mengatakan bahwa tidaklah keliru jika masa remaja digolongkan sebagai masa yang rawan atau kritis yang sulit dipahami oleh remaja itu sendiri, seperti menimbulkan pertanyaan pertanyaan tentang fungsi organ reproduksi, infeksi menular seksual (IMS), kehamilan tidak dikehendaki (KTD), yang sering ditanyakan oleh remaja di Indonesia.3 Tidak jarang mengakibatkan hal hal yang tidak diinginkan seperti pergaulan bebas antara remaja putra dan putri yang berakibat negatif pada remaja. Dengan berkembangnya teknologi dan pesatnya arus globalisasi, informasi semakin mudah di akses oleh para remaja. Namun dilain pihak, keberadaan dan kemudahan informasi ini harus diperhatikan karena tidak semua informasi yang didapat berasal dari sumber yang bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Selain itu kurangnya kontrol dari orang tua dan masyarakat, dimana orang tua masih merasa tabu untuk membicarakan seks dengan anaknya. Menyebabkan para remaja berpaling mencari sumber sumber lain yang tidak akurat yang menimbulkan dampak negatif terhadap remaja itu sendiri. Ini mencerminkan kurangnya pengetahuan serta akses mereka akan informasi kesehatan reproduksi yang benar. Berdasarkan hal tersebut, peneliti memilih topik kesehatan reproduksi remaja menitikberatkan pada pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa SMP mengenai kesehatan reproduksi. Subjek yang dipilih adalah remaja putra dan putri karena kesehatan reproduksi yang mendasari penelitian ini tidak lepas dari hubungan antara remaja yang berlawanan jenis karena masih tingginya kasus aborsi di Jakarta Barat dari 406 kasus 50% diantaranya dilakukan oleh usia remaja dan 5,8% usia 15-19 tahun telah menikah. Penelitian ini dilakukan di SMPN 286, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat karena belum pernah diteliti.

Metode Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional mengenai pengetahuan sikap dan perilaku siswa SMP mengenai kesehatan reproduksi dan faktor faktor yang berhubungan di SMPN 286 Kelurahan Tomang,

Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat periode Mei - Juni 2013. Data primer yang diambil dengan kuisioner yang telah diuji coba terhadap siswa SMPN 286. Populasi target adalah seluruh siswa SMP kelas VII dan kelas VIII. Populasi Terjangkau adalah seluruh siswa SMP kelas VII dan VIII yang sekolah di SMPN 286, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada tanggal 27 Mei 2013. Subyek pada penelitian ini adalah mereka yang termasuk ke dalam populasi terjangkau karena data dikumpul langsung
4

dari populasi melalui kuisioner. Metode pengambilan sampel adalah dengan teknik stratified random sampling, Besarsampel minimal didapatka 99 orang. Kriteria inklusi adalah : Siswa SMP kelas VII dan VIII di SMPN 286, Tomang, Grogol Petamburan Jakarta Barat pada tanggal 27 Mei 2013. Siswa SMP kelas VII dan VIII di SMPN 286, Tomang, Grogol Petamburan Jakarta Barat pada tanggal 27 Mei 2013 yang menerima dan bersedia untuk mengisi kuesioner penelitian. Kriteria eksklusi adalah : Siswa SMP kelas VII dan VIII di SMPN 286, Tomang, Grogol Petamburan Jakarta Barat pada tanggal 27 Mei 2013 yang sudah memenuhi kriteria inklusi tetapi dikeluarkan dari penelitian karena tidak hadir pada saat kunjungan penelitian.

Hasil Penelitian
Tabel 1. Sebaran Tingkat Distribusi Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku terhadap Siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan Jakarta Barat periode Mei - Juni 2013 Mengenai Kesehatan Reproduksi Variabel Pengetahuan Kurang Sedang Baik Sikap Kurang Sedang Baik Perilaku Kurang Sedang Baik 31 47 21 31,3 % 47,5 % 21,2 % 29 40 30 29,3 % 40,4 % 30,3 % 52 23 24 52,5 % 23,2 % 24,2 % Frekuensi Persentase

Tabel 2. Sebaran Tingkat Distribusi Jenis Kelamin, Pendidikan, Pola Asuh, Aktivitas Sosial dan Sumber Informasi terhadap Siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan Jakarta Barat periode Mei - Juni 2013 Mengenai Kesehatan Reproduksi Variabel Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan Kelas VII Kelas VIII Pola Asuh Kurang Sedang Baik Aktivitas social 56 15 28 56,6 % 15,2 % 28,3 % 54 45 54,5 % 45,5 % 47 52 47,5 % 52,5 % Frekuensi Persentase

Kurang Sedang Baik Sumber informasi Kurang Sedang Baik

29 21 49

29,3 % 21,2 % 49,5 %

30 25 44

30,3 % 25,3 % 44,4 %

Tabel 3. Hubungan Faktor Jenis Kelamin, Pendidikan, Pola Asuh, Aktivitas Sosial dan Sumber Informasi dengan Pengetahuan Siswa SMPN 286 Mengenai Kesehatan Reproduksi Wilayah Kerja Puskesmas Tomang pada Periode Mei Juni 2013 Variable Kurang Jenis Kelamin Laki laki Perempuan Pendidikan Kelas VII Kelas VIII 31 21 10 13 13 11 X2 2 0,432 >0,05 Gagal ditolak 32 20 7 16 8 16 X2 2 0,013 <0,05 Ditolak Pengetahuan Sedang Baik Uji df p p* Ho

Pola Asuh Kurang-Sedang Baik Aktivitas sosial Kurang Sedang Baik Sumber informasi Kurang Sedang Baik 20 11 21 6 6 11 4 8 12 X2 4 0,387 <0.05 Gagal ditolak 19 10 23 6 7 10 4 4 16 X2 4 0,243 >0.05 Gagal ditolak 33 19 15 8 8 16 X2 2 0,031 <0.05 Ditolak

Tabel 4. Hubungan Faktor Jenis Kelamin, Pendidikan, Pola Asuh, Aktivitas Sosial dan Sumber Informasi dengan Sikap Siswa SMPN 286 Mengenai Kesehatan Reproduksi Wilayah Kerja Puskesmas Tomang pada Periode Mei Juni 2013 Variable Kurang Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan Kelas VII Kelas VIII Pola Asuh Kurang Baik-Sedang Aktivitas Sosial Kurang Sedang Baik Sumber Informasi Kurang Sedang Baik 10 10 9 13 7 20 7 8 15 X2 4 0,364 >0,05 Gagal ditolak 8 5 16 13 6 21 8 10 12 X2 4 0.397 >0,05 Gagal ditolak 17 12 20 20 19 11 X2 2 0,519 >0,05 Gagal ditolak 14 15 22 18 18 12 X2 2 0,663 >0,05 Gagal ditolak 12 17 22 18 13 17 X2 2 0,461 >0,05 Gagal ditolak Sikap Sedang Baik Uji df p p* H0

Tabel 5. Hubungan Faktor Jenis Kelamin, Pendidikan, Pola Asuh, Aktivitas Sosial dan Sumber Informasi dengan Perilaku Siswa SMPN 286 Mengenai Kesehatan Reproduksi Wilayah Kerja Puskesmas Tomang pada Periode Mei Juni 2013

Variable Kurang Jenis Kelamin Laki laki Perempuan Pendidikan Kelas VII Kelas VIII Pola Asuh Kurang-Sedang Baik Aktivitas Sosial Kurang Sedang Baik 9 6 16 19 12 15 16 14 17

Perilaku Sedang Baik

Uji

df

p*

Ho

25 22

8 13

X2

0,491

>0,05

Gagal ditolak

28 19

11 10

X2

0,609

>0,05

Gagal ditolak

24 23

13 8

X2

0,576

>0,05

Gagal ditolak

13 10 24

7 5 9

X2

0,972

>0,05

Gagal ditolak

Sumber Informasi Kurang Sedang Baik 11 11 9 14 6 27 5 8 8 X2 4 0,045 <0,05 Ditolak

Tabel 6. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Siswa SMPN 286 Mengenai Kesehatan Reproduksi Wilayah Kerja Puskesmas Tomang pada Periode Mei Juni 2013 Variable Kurang Pengetahuan Kurang Sedang Baik 15 8 6 23 7 10 14 8 8 X2 4 0,813 >0,05 Gagal ditolak Sikap Sedang Baik Uji df p p* Ho

Tabel 7. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Siswa SMPN 286 Mengenai Kesehatan Reproduksi Wilayah Kerja Puskesmas Tomang pada Periode Mei Juni 2013 Variable Kurang Pengetahuan Kurang Sedang Baik 17 8 6 27 8 12 8 7 6 X2 4 0,498 >0,05 Gagal ditolak Perilaku Sedang Baik Uji df p p* Ho

Tabel 8. Hubungan Sikap dengan Perilaku Siswa SMPN 286 Mengenai Kesehatan Reproduksi Wilayah Kerja Puskesmas Tomang pada Periode Mei Juni 2013 Variable Kurang Pengetahuan Kurang-Sedang Baik 31 0 38 9 0 21 KS 1,35 3,2 <0,05 Ditolak Perilaku Sedang Uji Baik df p p* Ho

Pembahasan Pada Tabel 1 sebaran tingkat pengetahuan, didapatkan siswa SMPN 286, Tomang, Grogol Petamburan Jakarta Barat periode Mei - Juni 2013 yang dijadikan sampel terdapat 52 orang (52,5%) siswa SMP memiliki tingkat pengetahuan rendah, sedangkan sekitar 23 orang (23,2%) memiliki tingkat pengetahuan sedang, dan 24 orang (24,2%) memiliki tingkat pengetahuan baik. Dalam penelitian ini, sebagian besar responden mengetahui pengertian dari kesehatan reproduksi, mengetahui yang termasuk dalam organ-organ reproduksi, bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi. Responden lainnya mengatakan tidak tahu. Pada sebaran sikap, didapatkan siswa SMPN 286, Tomang, Grogol Petamburan Jakarta Barat periode Mei Juni 2013 yang dijadikan sampel memiliki sikap baik yaitu sebanyak 30 orang (30,3%), sedangkan siswa yang memiliki sikap sedang sebanyak 40 orang (40,4%), dan yang memiliki sikap kurang sebanyak 29 orang (29,3%). Dalam penelitian ini kategori sikap yang dinilai meliputi cara menjaga kesehatan reproduksi, pengaruh pergaulan bebas, pengaruh pacaran usia dini dan pengaruh hubungan seksual pranikah. Pada sebaran perilaku, didapatkan siswa SMPN 286, Tomang, Grogol Petamburan Jakarta Barat periode Mei - Juni 2013 yang memiliki perilaku baik 21 orang (21,2%), mayoritas siswa memiliki perilaku sedang sebanyak 47 orang (47,5%), dan yang memiliki perilaku kurang sebanyak 31 orang (31,3%).
9

Pada Tabel 2 sebaran jenis kelamin, didapatkan siswa SMPN 286, Tomang, Grogol Petamburan Jakarta Barat periode Mei - Juni 2013 yang dijadikan sampel, laki-laki sebanyak 47 orang (47,5%), sedangkan perempuan didapatkan sebanyak 52 orang (52,5%). Responden perempuan lebih banyak dibandingkan dengan responden laki-laki dikarenakan jumlah siswa perempuan di SMPN 286 lebih banyak dibandingkan jumlah siswa laki-laki. Pada sebaran pendidikan, didapatkan siswa kelas VII sebanyak 54 orang (54,5%), dan siswa kelas VIII sebanyak 45 orang (45,5%). Pada sebaran pola asuh, didapatkan mayoritas siswa SMPN 286, Tomang, Grogol Petamburan Jakarta Barat periode Mei - Juni 2013 yang dijadikan sampel mendapatkan pola asuh kurang yaitu sebanyak 56 orang (56,6%), pola asuh sedang sebanyak 15 orang (15,2%), dan pola asuh baik sebanyak 28 orang (28,3%). Pada Tabel 3 hubungan antara variabel jenis kelamin dengan pengetahuan siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terhadap kesehatan reproduksi periode Mei Juni 2013, didapatkan hasil bahwa perbedaan pengetahuan pada kelompok laki-laki dan perempuan terdapat hubungan yang bermakna, dari penelitian didapatkan tingkat pengetahuan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, yaitu perempuan sebanyak 16 orang dan laki laki sebanyak 8 orang. Hubungan antara variabel pendidikan dengan pengetahuan siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terhadap kesehatan reproduksi periode Mei Juni 2013, tidak terdapat hubungan yang bermakna. Dikarenakan responden pada penelitian ini di ambil dari kelas VII dan kelas VIII, dimana tidak ada perbedaan yang signifikan pada responden tersebut dari aspek usia maupun pengetahuan. Hubungan antara variabel pola asuh dengan pengetahuan siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terhadap kesehatan reproduksi periode Mei Juni 2013, terdapat hubungan yang bermakna. Hubungan antara variabel aktivitas sosial dengan pengetahuan siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terhadap kesehatan reproduksi periode Mei Juni 2013, tidak terdapat hubungan yang bermakna. Hubungan antara variabel sumber informasi dengan pengetahuan siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terhadap kesehatan reproduksi periode Mei Juni 2013, didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna. Pada Tabel 4 mengenai hubungan antara variabel jenis kelamin dengan sikap siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terhadap kesehatan reproduksi periode Mei Juni 2013, didapatkan hasil bahwa perbedaan sikap pada kelompok laki-laki dan perempuan tidak ada hubungan yang bermakna. Hubungan antara variabel pendidikan dengan sikap siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terhadap kesehatan reproduksi periode Mei Juni 2013, didapatkan hasil bahwa perbedaan sikap pada
10

kelas VII dan VIII tidak ada hubungan yang bermakna. Hubungan antara variabel pola asuh dengan sikap siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan Jakarta Barat periode Mei - Juni 2013terhadap kesehatan reproduksi, didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara pola asuh dengan sikap siswa SMPN 286. Hubungan antara variabel aktivitas sosial dengan sikap siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terhadap kesehatan reproduksi periode Mei Juni 2013 didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas sosial dengan sikap siswa SMPN 286. Hubungan antara variabel sumber informasi dengan sikap siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terhadap kesehatan reproduksi periode 15 Mei Juni 2013 didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara sumber informasi dengan sikap siswa SMPN 286. Pada Tabel 5 mengenai hubungan antara variabel jenis kelamin dengan perilaku siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terhadap kesehatan reproduksi periode Mei Juni 2013, didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna. Hubungan antara variabel pendidikan dengan perilaku siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terhadap kesehatan reproduksi periode Mei Juni 2013, didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna. Hubungan antara variabel pola asuh dengan perilaku siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terhadap kesehatan reproduksi periode Mei Juni 2013, didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna. Hubungan antara variabel aktivitas sosial dengan perilaku siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terhadap kesehatan reproduksi periode 15 Mei 31 Mei 2013, didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna. Hubungan antara variabel sumber informasi dengan perilaku siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terhadap kesehatan reproduksi periode 15 Mei 31 Mei 2013, didapatkan hasil bahwa ada hubungan yang bermakna. Pada Tabel 6 hubungan antara pengetahuan dengan sikap siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terhadap kesehatan reproduksi periode 15 Mei 31 Mei 2013 menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan sikap. Pada Tabel 7 hubungan antara pengetahuan dengan perilaku siswa SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terhadap kesehatan reproduksi periode 15 Mei 31 Mei menunjukkan adanya hubungan yang bermakna. Pada Tabel 8 hubungan antara sikap dengan perilaku SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terhadap kesehatan reproduksi periode 15 Mei 31 Mei 2013 menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku.

11

Kesimpulan Dari hasil penelitian di atas, dapat diambil kesimpulan tentang pengetahuan, sikap dan perilaku Siswa SMP mengenai kesehatan reproduksi dan faktor faktor yang berhubungan di SMPN 286, Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Sebanyak 52,5% siswa SMP memiliki tingkat pengetahuan kurang, sebanyak 40,4% siswa memiliki tingkatan sikap yang sedang dan 47,5% siswa memiliki perilaku baik mengenai kesehatan reproduksi. Pada subyek yang diteliti, sebagian besar subyek penelitian berjenis kelamin perempuan sebanyak 52 orang (52,5%), pendidikan kelas VII sebanyak 54,5%, pola asuh 56,6% siswa memiliki pola asuh yang kurang, 49,5% memiliki aktivitas sosial yang baik dan 44,4% memperoleh sumber informasi yang baik mengenai kesehatan reproduksi. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan jenis kelamin dan pola asuh. Sedangkan hubungan antara pengetahuan dengan pendidikan, sumber informasi dan aktivitas sosial tidak memiliki hubungan yang bermakna. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan jenis kelamin, pendidikan, pola asuh, aktivitas sosial, dan sumber informasi mengenai kesehatan reproduksi. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku dengan jenis kelamin, pendidikan, pola asuh, dan aktivitas sosial. Sedangkan pada sumber informasi terdapat hubungan yang bermakna. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan sikap mengenai kesehatan reproduksi. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku mengenai kesehatan reproduksi. Terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku mengenai kesehatan reproduksi.

12

Saran 1. Bagi SMPN 286 Tomang, Grogol Petamburan Jakarta Barat : Agar mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi pada remaja untuk mencegah terjadinya hubungan seks pranikah, kehamilan tidak diinginkan dan aborsi. Memberikan mata pelajaran khusus di sekolah tentang kesehatan reproduksi dan faktor faktor yang berhubungan. 2. Bagi Para Peneliti Selanjutnya Diharapkan dapat meneruskan penelitian ini agar dapat melihat kemajuan dan perkembangan dari pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa SMP mengenai kesehatan reproduksi. Diharapkan peneliti selanjutnya untuk dapat memanfaatkan data penelitian ini sebagai data dasar untuk penelitian mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa SMP mengenai kesehatan reproduksi. Diharapkan dapat meningkatkan jumlah subjek penelitian, agar hasil yang diperoleh dapat secara tepat mewakili populasi dan hasilnya dapat digenaralisasikan. Diharapkan peneliti selanjutnya untuk memperkaya dan memvariatifkan variabel dependen maupun independen yang mau diteliti.

13

Daftar Pustaka
1. Yunita Sari. Hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku kesehatan reproduksi siswa siswi SMP swasta X di kota bandung. Bandung. 2012. Diunduh dari http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/download/609/663.bab1. pdf. 2. Martina ERH, Sewi ES. Jurnal hubungan pengetahuan, sikap, dan kesehatan reproduksi remaja. Medan. 2007. Diunduh dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21172/1/ruf-nov2007-2%20(3).pdf. 3. Rida BK, Hastutik. Hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan sikap terhadap seks pranikah. Surakarta. 2010. Diunduh dari http://www.katalogkukar.net/ebooks/pdf. 4. Sarwono Prawirohardjo. Ilmu kebidanan. Ed 4. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008. h 115-127. 5. Buku ajar kesehatan reproduksi wanita. Ed 2. Jakarta: EGC; 2010. h 3 9. 6. Menjaga kesehatan organ reproduksi dan kesehatan diri. Jakarta. 2013. Diunduh dari http://www.sumber-ilmupengetahuan.com 7. Sarwono. Psikologis remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada; 2004. 8. Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu kesehatan masyarakat prinsip-prinsip dasar. Jakarta: Rineka Cipta; 2003. 9. Pendidikan. Jakarta. 2010. Diunduh dari www.wikipedia.com. 10. Yulian Endarto, Parmadi Sigit Purnomo. Jurnal kesehatan surya medika yogyakarta. Yogyakarta. 2010. Diunduh dari http://www.skripsistikes.wordpress.com. 11. Suarakarya. Remaja paling rentan abaikan kesehatan reproduksi. 2004. Diunduh dari www.suarakarya.com. 12. Pusat informasi penyakit infeksi. Jakarta. 2010. Diunduh dari

http://infeksi.com/articles. 13. Sarwini, Yudianto. Hubungan pengetahuan sikap dan pengetahuan remaja terhadap kesehatan reproduksi. 2007. Diunduh dari http://repository.unand.ac.id.pdf. 14. OE Handayani, S Budi Wahyuni. Hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja terhadap kesehatan reproduksi. Semarang . 2010. http://eprints.undip.ac.id.pdf. 15. Suwarni, Linda. Hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dan ketaatan beragama dengan sikap tentang hubungan seksual pranikah. 2005. Semarang. Diunduh dari http://www.fkm.undip.ac.id.

14

16. Martini Dwi Susilowati. Hubungan antara sikap terhadap masalah kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual pranikah pada mahasiswa di yogyakarta. 2008. Yogyakarta. http://eprints.unika.ac.id/1870/1/03.40.0095_Martini_Dwi_Susilowati.pdf. 17. Perbedaan pengetahuan dan sikap terhadpa perilaku kesehatan reproduksi remaja pada siswa SMP dan MTs. 2010. Jakarta. http://www.skripsipedia.com/

15

Você também pode gostar