Você está na página 1de 5

ASIDOSIS METABOLIK

Asam biasanya diproduksi sebagai produk sampingan dalam sejumlah aktivitas metabolik termasuk pemecahan lemak. Dalam tubuh, keseimbangan normal antara asam dan basa dikelola oleh bikarbonat. Bikarbonat menetralisir asam dan dengan demikian mencegah akumulasi berlebihan dalam tubuh. Faktor-faktor yang berkontribusi atas kelebihan produksi asam atau mengganggu produksi normal bikarbonat bisa menyebabkan asidosis metabolik (metabolic acidosis). Apakah Asidosis Metabolik? Asidosis metabolik adalah kondisi dimana keseimbangan asam-basa tubuh terganggu karena adanya peningkatan produksi asam atau berkurangnya produksi bikarbonat. Kondisi ini akhirnya menyebabkan asidemia atau keasaman darah, dimana pH arteri turun hingga di bawah 7,35. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan koma dan bahkan kematian. Penyebab Asidosis metabolik disebabkan oleh peningkatan produksi asam atau mengkonsumsi makanan atau zat yang dapat dikonversi menjadi asam. Kondisi ini juga disebabkan oleh hilangnya bikarbonat seperti dalam kasus diare dan asidosis tubulus ginjal. Faktor lain, akumulasi asam laktat merupakan alasan lain di balik asidosis metabolik. Akumulasi asam laktat terjadi karena tidak tersedianya cukup oksigen untuk melakukan metabolisme karbohidrat, seperti dalam kasus gagal jantung dan syok. Malaria juga bertanggung jawab pada munculnya kondisi ini kerena menghancurkan sel darah merah dan dengan demikian mengurangi tingkat oksigen dalam tubuh. Kondisi ini pada gilirannya mengakibatkan akumulasi asam laktat yang dikenal sebagai asidosis laktik. Kelainan metabolik juga dapat menyebabkan asidosis. Penggunaan lemak, alih-alih karbohidrat, untuk menciptakan energi seperti dalam kasus diabetes mellitus, dapat mengakibatkan produksi asam berlebihan.

Asidosis metabolik bisa terjadi pula saat ginjal gagal mengeluarkan asam melalui urine yang merupakan gejala dari gagal ginjal. Gejala Asidosis metabolik biasanya ditandai dengan pernapasan yang cepat. Gejala-gejala asidosis metabolik tidak selalu spesifik tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Nyeri dada, sakit kepala, jantung berdebar, otot dan nyeri tulang, kelemahan otot, dan sakit perut adalah beberapa gejala umum. Asidosis laktik kadang-kadang ditandai dengan tekanan darah rendah dan anemia. Karena kondisi ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, penderita mungkin mengalami kecemasan dan kantuk progresif. Mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan adalah beberapa gejala lainnya. Dalam kondisi ekstrim, dapat menimbulkan komplikasi berat seperti stupor, koma, dan kejang. Pengobatan Dokter biasanya melakukan tes darah seperti gas darah arteri dan analisis jumlah sel darah untuk mendiagnosa kondisi ini. Pengobatan asidosis metabolik akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika pH darah turun hingga di bawah 7,1, pemberian bikarbonat secara intravena mungkin diperlukan untuk menetralisir asam. Pada kasus yang berat, dialisis diperlukan untuk mengobati asidosis metabolik. Ventilasi mekanis juga bisa digunakan untuk meringankan masalah pernapasan. Memantau dan mengendalikan faktor yang menyebabkan asidosis metabolik adalah cara terbaik mencegah memburuknya kondisi. Seperti misalnya, mengendalikan penyebab seperti diabetes dapat membantu mengontrol asidosis metabolik pada pasien diabetes. Asidosis metabolik (metabolic acidosis) sering merupakan gejala dari beberapa penyakit serius seperti gagal ginjal, gagal jantung, dan diabetes.

ALKALOSIS METABOLIK
Tahukah Anda bahwa cairan tubuh memiliki keseimbangan pH? Artinya, cairan tubuh memiliki unsur asam dan basa yang harus dijaga dalam kondisi seimbang. Terganggunya keseimbangan akan mempengaruhi tubuh dan berpotensi mengakibatkan komplikasi serius. Tingkat basa cairan tubuh yang tinggi akan menyebabkan alkalosis metabolik (alkalosis metabolic), sedangkan kelebihan asam akan menyebabkan asidosis metabolik (metabolic acidosis). Alkalosis adalah kondisi dimana pH cairan tubuh, terutama darah, memiliki kandungan basa berlebih. Dalam kondisi ini tingkat pH dari jaringan tubuh lebih tinggi dari kisaran pH normal. Peningkatan basa disebabkan oleh naiknya konsentrasi serum bikarbonat (HCO3). Ini adalah gangguan yang disebabkan oleh hilangnya atau turunnya ion hidrogen yang dipicu meningkatnya kadar bikarbonat dalam tubuh. Secara sederhana, alkalosis disebabkan oleh hilangnya hidrogen (H +) atau meningkatnya bikarbonat (HCO3). Penyebab Seperti disebutkan sebelumnya, alkalosis metabolik disebabkan oleh kelebihan alkali (basa) yaitu bikarbonat dalam darah. Kisaran normal pH darah adalah 7,36-7,44, yang berarti darah cenderung bersifat basa. Sebagai pengingat, pH 7,0 dianggap netral, pH di atas 7,0 bersifat basa, sedangkan dibawah 7,0 adalah asam. Penyebab metabolik alkalosis diantaranya adalah: 1. Kehilangan asam Kehilangan asam (atau kehilangan hidrogen) bisa terjadi akibat muntah atau melalui buang air kecil. Muntah menyebabkan hilangnya asam klorida dalam tubuh. 2. Penggunaan obat tertentu

Penggunaan obat tertentu dan obat diuretik juga dapat menyebabkan buang air kecil berlebihan. Kondisi ini akan memicu alkalosis hipokalemia akibat hilangnya kalium dari tubuh. 3. Diare Diare juga bisa menyebabkan alkalosis akibat tubuh kehilangan klorida. 4. Obat Alkalotic Obat Alkalotic tertentu seperti yang diberikan untuk mengobati ulkus peptikum dan hyperacidity juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan asam-basa. 5. Kontraksi ruang ekstraselular Kontraksi ruang ekstraselular terjadi karena asupan obat diuretik yang menyebabkan alkalosis metabolik. 6. Hipokalemia Hipokalemia juga dapat dikaitkan dengan alkalinitas yang berlebihan dalam tubuh. Tanda dan Gejala Pernapasan lambat merupakan gejala utama dari alkalosis metabolik. Pernapasan lambat berpotensi menyebabkan Apnea, yaitu tidak bernapas sama sekali untuk interval waktu tertentu. Kondisi ini memicu perubahan warna pada kulit sehingga menjadi kebiruan atau keunguan. Detak jantung juga akan berlangsung lebih cepat yang disertai penurunan tekanan darah. Gejala lain alkalosis metabolik meliputi mati rasa dan kesemutan, berkedut, kejang otot, mual, muntah, dan diare. Penderita juga mengalami kebingungan dan pusing, sedang pada kasus berat mengakibatkan koma dan kejang. Pengobatan Pengobatan alkalosis metabolik akan tergantung dari penyebabnya. Pengobatan terutama ditujukan untuk mengembalikan keseimbangan pH dalam tubuh. Untuk itu, tubuh harus terhidrasi dengan baik terlebih dahulu.

Obat-obat untuk mengembalikan larutan kimia yang hilang mungkin akan diberikan. Ketika alkalosis disebabkan karena hiperventilasi, penderita akan diberi lebih banyak suplai oksigen untuk mengatasi masalah ini. Obat yang mengatur detak jantung, tekanan darah bisa pula diberikan, tergantung pada penyebabnya. Penting untuk segera menangani alkalosis metabolik karena jika dibiarkan dapat menyebabkan risiko dan komplikasi seperti gagal jantung dan koma.

Você também pode gostar