Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Reaksi manusia
Lanj.
Stimuli eksternal
Penguatan
Perilaku manusia
Faktor lingkungan
Motivasi
Tujuan tertentu
Contoh: Tujuan mhs adalah lulus ujian maka bersedia menahan tekanan dan tegangan demi kelulusannya. Ada istilah hukum empiris efek (empiris law of effect) menurut Rotter, yaitu bahwa manusia sering diperkuat oleh perilaku yang menggerakkan mereka.
s
Ad.5. Manusia sanggup mengantisipasi peristiwa yang akan terjadi di depan @ Biasanya mereka dapat menggunakan
gerakan sebelumnya ke arah antisipasi peristiwa sbg kriteria untuk mengevaluasi penguatnya. Selain kelima asumsi dasar tersebut, Rotter jg berusaha memprediksi perilaku manusia
Contoh: Bila kita ingin tahu besarnya kemungkinan Megan akan merampok kasir daripada mau membeli makanankita bisa menganggap ekspektasi konstan, sedang nilai penguat beragam. Bila setiap potensi perilaku mencapai 70% penguatan ekspektansidpt. diprediksi kemungkinan relatif kemunculannya berdasarkan nilai penguatan setiap perilaku. Bila menodong kasir membawa nilai penguatan pos.lbh.besar daripd.membeli makanan perilaku ini memiliki potensi kemunculan paling besar.
m
2. Pendekatan kedua (untuk prediksi) adalah
Bila total penguat setiap potensi perilaku memiliki nilai setara. maka perilaku dg. ekspektansi penguatan terbesar berpotensi untuk muncul
Konsep Rotter
Menggunakan beragam definisi perilaku yang intinya mengacu kepada
PERILAKU
@ Upaya manusia merespon sesuatu, implisit atau eksplisit, dapat diukur langsung atau Tidak @ termasuk generalisasi, problem solving, berpikir, Menganalisis, dsb
EKSPEKTANSI (E)
mengacu pada harapan seseorang bahwa penguatan tertentu atau seperangkat penguatan akan muncul pada situasi tertentu. Sifat Ekspektansi (E) 1. Umum (General Expectancies = GE) yang dipelajari lewat pengalaman sebelumnya dgn respon tertentu atau serupa. Mis.:mhs.kalau kerja keras seblmnya mendapat penguatan tinggipenghargaan di masa depanmaka akan bekerja keras di beragam situasi akademis.
2. Ekspektansi Spesific (Eprime) adalah dalam situasi apapun ekspektansi terhadap penguatan ditentukan oleh kombinasi antara ekspektansi spesifik (E,) dan ekspektansi Umum (GE) Contoh: Mhs. A Yg memiliki GE, bahwa nila akademis akan dihargai (nilai tinggi), namun A jg yakin kalau jumlah kerja keras yg setara di jurusannya tetap harus dilakukan sekalipun tidak mendapatkan penghargaan apapun.
3. Ekspektansi Total tehadap keberhasilan Adalah fungsi dari ekspektansi umum + spesific. Bila ekpektansi tinggi thd keberhasilanakan mengeluarkan banyak upaya dan tetap bertahan, walaupun pencapaian tujuan agak sulit dicapai. (Mis. motivasi jadi Sarjana, dll). Sebaliknya pribadi dg.ekspektansi total rendah individu tidak akan mengejar (kurang upaya)
@ Yang mempengaruhi nilai penguatan adalah persepsi individu dalam menilai positif dan negatifnya suatu peristiwa dan kebutuhan manusia. @ Rotter menyebut hal ini sebagai penguatan internal (internal reinforcement) dan penguatan eksternal (eksternal reinforcement) Contoh: Jika Anda menyukai film populer, yg disukai oleh banyak orang(penguatan intrenal dan penguatan eksternal mendukung)
Namun bila kesukaan Anda thd.film berbeda dg. Temanteman penguatan internal dan eksternal bertentangan. @ Kontributor lain bagi penguatan adalah kebutuhan manusia kebutuhan manusia. @Umumnya penguatan spesifik cenderung meningkat nilainya seiring dengan penguatan pemuasan kebutuhan. @ Rotter percaya bahwa manusia sanggup menggunakan kognisi untuk mengantisipasi rantai peristiwa yang mengarah kepada bbrp.tujuan ke depan.
@ Tujuan akhir memberikan kontribusi bagi nilai penguatan setiap peristiwa ini secara berurutan. Penguatan saat ini nampak dalam bentuk rangkaian penguatan (sequence reinforcement), yang disebut Rotter sbg.kelompok-kelompok penguatan.Penguatan saat ini tidak muncul secara independent.
Situasi Psikologis
Perilaku bukanlah hasil peristiwa lingkungan atau sifat personal, melainkan lebih berasal dari interaksi seseorang dengan dengan lingkungannya. * Teori Belajar Rotter berhipotesis bahwa interaksi antara pribadi dan lingkungan adalah faktor krusial dalam membentuk perilaku
Situasi psikologis ini adalah Jalinan kompleks interaksi yang ada pada individu selama periode waktu tertentu(Rotter, hal.318) Manusia tidak pernah bersikap netral melainkan selalu merespon tentang apa /bagaimana persepsi /pemahaman individu (mereka) tentang lingkungan. Periode hubungan bisa beragam dari peristiwa sekejap sampai moment penguatan yang cukup lama.(Contoh: hal. 439).
Kebutuhan-Kebutuhan
Menurut Rotter (1982) mendefinisikan kebutuhan sebagai perilaku atau perangkat perilaku yang menggerakkan manusia mencapai satu tujuan tertentu. Perbedaan kebutuhan dan tujuan , jika diarahkan kpd lingkungan,yang muncul adalah tujuan, namun jika diarahkan pada manusia, yang muncul adalah kebutuhan. Contoh (baca hal.440 Feist & Feist)
Kategori Kebutuhan
* Rotter & Hochreich (1875) mendata enam
kategori kebutuhan, dimana setiap kategori mempresentasikan kelompok perilaku yang berkaitan secara fungsional, yaitu perilakuperilaku yang mengarah pada penguatan yang sama atau serupa Enam kategori kebutuhan: 1. Status-pengakuan Artinya kebutuhan ingin diakui oleh orang lain 2. Dominasi
Artinya : Kebutuhan mengontrol perilaku orang lain.Biasanya dalam bentuk meyakinkan teman untuk menerima gagasan Anda adalah gagasan spesifik dominasi 3. Independensi kebutuhan untuk menjadi bebas dari dominasi orang lain 4. Ketergantungan pada proteksi kebutuhan akan proteksi dan ketergantungan 5. Cinta dan afeksi kebutuhan untuk diterima orang lain yg.dianggap memiliki perasaan hangat dan positif. 6. Rasa nyaman fisikKebutuhan paling dasar berupa makan, kesehatan yang baik
Komponen-Komponen Kebutuhan
1. Potensi Kebutuhan (need potential/NP)Mengacu pada kemungkinan kemunculan seperangkat perilaku yang saling berkaitan secara potential menuju pemuasan tujuan yang sama atau serupa. 2. Kebebasan Bergerak (Freedom of Movement ,FM) Mengacu pada keseluruhan ekspektansi manusia untuk diperkuat ketika melakukan tindakan-tindakan menuju pemuasan-
pemuasan kebutuhan umumnya. 3. Nilai kebutuhan (need value/ NV) Mengacu derajad seseorang lebih menyukai seperangakat penguatan ketimbang perangkat penguatan yang lainnya. Rotter, chance dan Phares (1972) mendefinisikan nilai kebutuhan sebagai nilai preferensi rata-rata seperangkat penguatan yang berkaitan secara fungsional
Lanj.
Rotter memperkenalkan rumus prediksi umum sbb. Rumus: NP= f (FM+NV) NV= nilai kebutuhan FM=Kebebabasan bergerak. Potensi kebutuhan (NP) adalah fungsi dari kebebasan bergerak (FM) dan nilai kebutuhan (NV). Contoh : kasus La Juan
Dua Skala paling populer untuk mengukur Ekspektansi Umum (Rotter) 1. Skala Kontrol Eksternal-Internal 2. Skala Kepercayaan Antarpribadi
Perilaku Maladaptif
Menurut Rotter, perilaku maladaptif adalah perilaku apapun yang gagal menggerakkan seseorang mendekati tujuan yang diinginkan. Hal ini sering muncul dari kombinasi antara tingginya nilai kebutuhan dan rendahnya kebebasan bergerak, meski bukan berarti tak terelakkan, kebanyakan hal ini berakar dari tujuan yang sangat tidak realistik yang jauh di luar kemampuan seseorang untuk meraihnya (Rotter 1964).
Psikoterapi
Kelemahan: Memaksakan perubahan
perilaku melalui interaksi dengan orang lain. Ketertarikan Rotter lebih kepada perubahan yang bertahan lama dan memperluas orientasi pasien mengenai hidup. Dua cara terapi, yaitu: a. Mementingkan tujuan hidup b. Menghilangkan ekspektansi rendah
* Unit afektif-kognitif, meliputi: pengkodean,keyakinan, ekspektansi, keyakinan kompetensi, rencana dan strategi pengaturan diri, konsekuensi dan tujuan.
Lanjutan kepribadian Afektif-kognitif Variabel-Variabel Situasi Mischel yakin, bahwa pengaruh variabelvariabel situasi dan sifat pribadi ralatif dapat ditemukan dengan mengamati bermacammacam respon seseorang dalam situasisituasi tertentu. * Contoh: Pekerja yg mengundurkan diri dari pekerjaan mrk, umumnya alasan kemundurannya tergantung dari kebutuhan masing2 individu, keyakinan thd t. kemampuan, dan kemamp.diri menemukan pekerjaan yg cocok.
Konsep kemanusiaan
* Rotter & Mischel memandang manusia sbg.hewan kognitf yang persepsinya terhadap peristiwanya sendiri * Manusia sebagai hewan yang berorientasi pada tujuan dan tidak bisa di tes secara akurat. * Teori Mischel yang lebih memfokuskan diri pada variabel-variabel situasi dan tidak begitu mengindahkan fenomena ketidak konsistenan manusia.