Você está na página 1de 12

PERCOBAAN I KALIBRASI KONVERTER DAN RESPON KATUP KONTROL I. Tujuan 1. Mengkalibrasi dan memeriksa linearitas I/P converter 2.

Menentukan histerisis dari katup control pneumatic 3. Memeriksa respon system dengan dan tanpa tangki udara dengan menggunakan katup control pneumatic secara manual II. Dasar Teori

Konverter pada alat PC 14 mempunyai fungsi yang sama dengan signal conditioning pada PC 10, yaitu mengubah suatu input menjadi output yang dapat digunakan untuk sinyal pengendalian. Pada signal conditioning, output berupa tekanan pada pipa proses setelah diukur menggunakan jembatan wheatstone diberikan signal conditioning yang mengubah besar harga tekanan terukur tadi menjadi output dalam bentuk - arus listrik (mA) : dapat digunakan sebagai input bagi amperemeter (display) atau sebagai input bagi process controller. 0 psi 8 psi = 4mA 20 mA - tegangan listrik ( volt ) : dapat digunakan sebagai input untuk pembacaan tegangan di voltmeter. 0 psi 8 psi = 0 volt 1000 volt Sebagai input bagi process controller, maka akan dihasilkan beberapa output process controller sbb : display pembacaan hasil terukur di layar variable process ( diatas nilai set point ) output bagi converter di pc 14 output arus listrik pada soket lampu 24 VAC output arus listrik pada soket lampu 240 VAC output penggerak recorder

Pada percobaan ini, output dijadikan input bagi converter yang kemudian mengubah sinyal 4 mA 20 mA menjadi sinyal tekanan instrument 3 psig 15 psig yang akan digunakan untuk menggerakkan katup control pneumatik. 4 mA 20 mA = 3 psig 15 psig = 0 % - 100 % bukan katup Pada percobaan ini, dilakukan pemeriksaan linieritas dan histerisis converter untuk memastikan apakah converter tersebut masih memiliki hasil keluaran yang linier terhadap input yang dimasukkan dan melihat berapa jauh perbedaan hasil keluaran ketika diberikan input bertahap. III. Peralatan 1. Alat PC 10 + trimtool 2. PC 14 3. Lampu indicator 24 VAC 4. Kabel penghubung IV. Prosedur Praktikum Kalibrasi I/P converter 1. Menghubungkan 4 soket pada pressure transducer di PC 14 ke 4 soket signal conditioning di PC 10 sesuai dengan warna soket. 2. Menghubungkan output dari signal conditioning (mA) ke soket input pada processs controller di PC 10, mehubungkan output process controller di PC 10 kesoket kotak I/P converter dialat PC 14. 3. Membuka katup aliran udara dari kompressor dan alirkan udara tekan instrument sehingga pada gauge P1 terbaca 22 psig dengan mengatur katup V1. 4. Mengeset process controller di PC 10 pada posisi manual dengan menekan tombol bergambar tangan hingga lampu tanda manual menyala. 5. Membuka tutup plastik pada bagian atas converter.

6. Mengatur output dari process controller PC 10 ke 0 % (sebanding dengan 4 mA). 7. Katup kontrol mestinya mulai membuka, pada P2 terbaca 3 psig. ( Mengatur soket ZERO pada konverter apabila perlu). 8. Mengatur output dari process controller PC 10 ke 100 % (sebanding dengan 20 mA). 9. Katup kontrol mestinya mulai menutup, pada P2 terbaca 15 psig. ( Mengatur soket RANGE pada konverter apabila perlu). 10. Memasang kembali tutup plastik pada converter. 11. Memeriksa operasi katup control, saat output process controller di set 0 %, mengatur katup V2 hingga terbaca 8 psig pada gauge P4 (membuka katup V4). 12. Mengubah output process controller ke 100 %, memperhatikan tekanan diproses turun ke nol, dan posisi katup kontrol menutup, pembacaan di gauge P4 = 0 psig. 13. Mengubah output process controller ke 40 % dan 60 %, mengamati pembacaan pada P4. Linieritas Konverter 1. Menutup katup V2, mengatur output controller PC 10 pada 0 % (4 mA) , memperhatikan bahwa gauge P2 di I/P converter menunjukkan 3 psig. 2. Menaikkan output controller secarabertahap dengan langkah 10 % dari 0% ke 100% , mencatat tekanan pada P2 , mengulangi dengan menurunkan output dari 100% ke 0 %. 3. Membuat tabel data dan membuat kurva yang akan menjelaskan linieritas dan converter.

Karakteristik Katup Kontrol Secara Manual (Histerisis) 1. Mengkalibrasi process controller sesuai prosedur kalibrasi PC 10. 2. Menghubungkan 4 soket pada pressure transducer di PC 14 ke 4 soket signal conditioning di PC 10 sesuai dengan warna soket. 3. Menghubungkan output dari signal conditioning (mA) ke soket input pada process controller di PC 10, menghubungkan output process controller di PC 10 kesoket kotak koneksi I/P converter di alat PC 14. 4. Membuka katup aliran udara compressor dan alirkan udara tekan instrument sehingga pada gauge P1 terbaca 22 psig dengan mengatur katup V1. 5. Mengeset process controller di PC 10 pada posisi manual dengan menekan tombol bergambar tangan hingga lampu tanda manual menyala. 6. Mengatur output dari process controller PC 10 ke 0% (sebanding dengan 4 mA) , mengamati bahwa tekanan maksimum terbaca pada bagian display process controller adalah 100 % , sebanding 8 psig di P4 , apabila tidak sesuai mengatur katup V2. 7. Mengatur output dari process controller PC 10 ke 100% (sebanding dengan 20 mA), mengamati bahwa tekanan maksimum terbaca pada bagian display process controller adalah 0%, sebanding 0 psig di P4. 8. Mengembalikan harga output process controller ke 0%, dan mencatat harga dilayar variabel proses, menaikkan output tersebut secara bertahap dengan rentang 10 % ke 100%, mencatat harga perubahan dilayar variabel proses. 9. Mengulangi langkah 8 dengan menurunkan output bertahap ke 0%/

10. Membuat tabel data antara output process controller terhadap variabel proses dan menggambarkan kurva histerisis, menentukan histerisis dari kurva tersebut. Respon Sistem Dengan Dan Tanpa Tabgki Udara 1. Mengatur katup dan besar tekanan seperti percobaan sebelumnya, dan process controller pada keadaan manual, tombol manual hidup. 2. Mengamati dengan memperhatikan pembacaan pada gauge P4 dan dilayar variabel process. TANPA TANGKI UDARA : 3. Mengatur output process controller di PC 10 pada harga 50%, mencatat harga variabel process yang akan menunjukkan tekanan dipipa proses ketika proses stabil. 4. Mengubah output ke 60%, mengamati dan mencatat perubahan. 5. Mengubah kembali ke 50%, mengamati bahwa harga variabel proses kembali keharga semula. 6. Mengatur agar harga variabel proses menunjukkan 50%, mengamati dan mencatat output dari controller. 7. Membuka katup V6 untuk memberikan tambahan laju udara keluar, mengamati respon dari proses . 8. Mengatur output controller (mencatat) agar harga pada layar variabel proses kembali ke 50%. 9. Menutup katup V6 , mengamati bahwa keadaan kembali ke semula. DENGAN TANGKI UDARA 10. Membuka katup V3 dan V5 dan menutup katup V4 sehingga udara masuk ketangki udara sebelum keluar dari proses.

11. Mengamati bahwa perubahan terjadi lembih lambat dibanding tanpa tangki uadara V. Data Pengamatan

a. Kalibrasi I/P konverter Output Controller 0% 40 % 60 % 100 % Pembacaan Pada P4 (Psi) 8 3 3 0

b.

Linearitas Konverter P2 ( 0 % - 100 % ) 5 5,1 6 7 8 9 10.1 11 12.3 13.3 14.5 Output Controller 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 P2 (100 % - 0 %) 14.5 14 12.9 11.9 11 10 8,2 7,6 7 5,2 4.9

Output Controller 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

c. Karakteristik Katup Kontrol Secara Manual ( Hysteris ) Output Controller 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pembacaan Pada Display PC ( 0 % - 100 % ) 100 99 98 97 95 87 76,5 64,7 48,2 30,2 11,4 Output Controller 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Pembacaan Pada Display PC (100 % - 0 %) 11,4 22,2 40,5 57 70 80,5 87,6 93 96,7 99,6 100

d. Respon Sistem Dengan dan Tanpa Tangki Udara Tanpa Tangki Output Controller 50 % 60 % 50 % 60 % Pembacaan Pada P4 ( psig) 6,8 6,1 7 6 Pembacaan Pada Display 80,4 72,5 82,3 68

Dengan Tangki Output Controller 50 % 60 % 50 % Pembacaan Pada P4 ( psig) 7 6,6 7 Pembacaan Pada Display 81,4 77,2 81,4

60 %

6,3

75

VI.

Grafik

a. Linieritas konverter

G rafikL inearitas Konverter ( 0 - 100%)


16 14 12 10 8 6 4 2 0 0 20 40 60 T eka na n P2

y=0.102x+4.004

e l r n o C t u p O

80

100

120

GrafikLinearitas Konverter ( 100- 0%)


16 14 12 10 8 6 4 2 0 0 20 40 60 T eka nan P2

y=0.103x+4.218

e l r n o C p t u O

80

100

120

b. Grafik Karakteristik Katup Kontrol Secara Manual ( Hysterisis)

GrafikK arakteristikK atup K ontrol S ecaraManual ( H ysterisis)


120 100 80 60 y=-0.459x+103.3

r e l n o C p t u O

40 20 0 0

20

40

60 P em ba c a a nD is pla y

80

100

120

V.

Analisa Percobaan Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat dianalisa bahwa alat PC 14

merupakan aksesori atau aplikasi pengendalian tekanan yang digunakan untuk melakukan simulasi pengendalian aliran udara proses pada pipa. Alat ini terintegrasi dengan alat PC 10 sehingga sebelum melakukan pengendalian, maka terlebih dahulu melakukan kalibrasi terhadap process controller dan baru setelah itu dilakukan kalibrasi terhadap I/P converter pada alat PC 14. Kalibrasi pada I/P converter bertujuan untuk mengetahui apakah bagian alat berfungsi dengan baik selain dari tujuan utk memasukkan nilai yang sesuai dengan standar pengukuran. Selain melakukan kalibrasi terhadap converter, dilakukan juga pemeriksaan terhadap linieritas dan histerisis converter untuk memastikan apakah converter tersebut masih memiliki keluaran yang linear terhadap inputyang dimasukkan dan melihat berapa jauh perbedaan hasil keluaran ketika diberi input bertahap. Terlihat dari grafik linieritas yg didapat, kondisi converter yg ada msh dalam kondisi yg cukup baik terlihat dari garis lurus yg dihasilkan, baik dari output controller 0 % - 100 % dan output controller 100 % - 0 % yang

menghasilkan persamaan linearitas yang hampir sama yaitu y = 0.102x + 4.004 utk yang 0 100 % dan y = 0.103x + 4.218 utk yang 100 0 %. Untuk grafik karakteristik katup control, digunakan untuk mendapatkan nilai histerisis dari pengendalian yang dilakukan. Nilai histerisis tersebut didapat dengan melihat batas atas dan batas bawah dari kurva tersebut Selanjutnya dilakukan percobaan untuk melihat respon system dengan dan tanpa tangki udara. Pada saat tanpa tangki udara,katup yg menuju tangki yaitu V3 dan V5 dalam kondisi tertutup sehingga udara yg lewat langsung menuju pipa keluaran sedangkan pada saat dengan tangki, katup V3 dan V5 dibuka dan katup V4 ditutup sehingga menyebabkan aliran udara mengalir masuk mengisi tangki terlebih dahulu baru kemudian menuju pipa keluaran. Ketika dengan tangki. Respon system menjadi lebih lambat dibandingkan dengan tanpa tangki dikarenakan udara yg mengalir digunakan untuk mengisi tangki udara sehingga tekanan yg dihasilkan pun akan mengecil. VI. Kesimpulan 1. alat PC 14 merupakan aksesori atau aplikasi pengendalian tekanan yang digunakan untuk melakukan simulasi pengendalian aliran udara proses pada pipa. 2. Kalibrasi pada I/P converter bertujuan untuk mengetahui apakah bagian alat berfungsi dengan baik selain dari tujuan utk memasukkan nilai yang sesuai dengan standar pengukuran. 3. pemeriksaan terhadap linieritas dan histerisis converter untuk memastikan apakah converter tersebut masih memiliki keluaran yang linear terhadap input yang dimasukkan dan melihat berapa jauh perbedaan hasil keluaran ketika diberi input bertahap. VII. Daftar Pustaka Meidinariasty, Anerasari, 2012, Petunjuk Praktikum Pengendalian Proses Mahasiswa DIV Teknik Energi, Polsri, Palembang.

Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

GAMBAR ALAT

Você também pode gostar