Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
perencanaan sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah yang
diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru (BSNP, 2006: 33). Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi: analisis sekolah, penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan revisi, serta finalisasi, pemantapan dan penilaian (cf. BSNP, 2006: 33).
B. Tujuan Tujuan Analisis Situasi Sekolah adalah (1) memperoleh gambaran nyata kondisi sekolah dan (2) memperoleh gambaran nyata situasi sekolah C. Analisis Konteks Analisis konteks dalam pelaksanaan penyusunan KTSP berwujud evaluasi diri (self evaluation) terhadap sekolah. Hal itu dapat dilakukan dengan menerapkan pendekatan SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats ). Dalam hal ini dapat diterapkan kajian lingkungan internal untuk memahami strengths atau kekuatan dan weaknesses atau kelemahan, serta kajian lingkungan eksternal untuk mengungkap opportunities atau peluang dan threats atau tantangan. Adapun analisis konteks melalui SWOT terdiri atas hal-hal sebagai berikut (cf. BSNP, 2006: 32): 1. Visi, misi, dan tujuan sekolah 2. Identifikasi SI dan SKL 3. Kajian internal atau kondisi sekolah (kekuatan dan kelemahan) yang meliputi: (1) peserta didik, (2) pendidik dan tenaga kependidikan, (3) sarana dan prasarana, (4) biaya, (5) program-program 4. Kajian eksternal atau situasi sekolah (peluang dan tantangan) yang dilihat dari masyarakat dan lingkungan sekolah yang meliputi: (a) komite sekolah, (b) dewan pendidikan, (c) dinas pendidikan, (d) asosiasi profesi, (e) dunia industri dan dunia kerja, (f) sumber daya alam dan sosial budaya.
ANALISA KONTEKS Nama Sekolah Kompetensi Keahlian Alamat I. : SMK Assalaam : Teknik Kendaraan Ringan : Jln. Situtarate, Cibaduyut, Badung 40239
No
Aspek
Kondisi Ideal Seluruh kerangka dasar kurikulum dikembangkan dengan acuan hasil analisis SKL satuan pendidikan & SKL kelompok mata pelajaran Seluruh struktur kurikulum disusun dan dikembangkan dengan acuan Standar Isi. Silabus sebagai lampiran KTSP dikembangkan melalui pengkajian SK dan KD sebagaimana tercantum pada Standar Isi Perumusan indi-kator pencapaian kompetensi menggunakan KKO yg dimulai dari tingkat berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, konkrit ke abstrak
Kondisi Riil
Lebih banyak adopsi pada Melakukan: contoh analisis SKL satdik Belum melakukan analisis analisis SKL kelompok SKL satdik & SKL kelompok mapel dan mata pelajaran mapel yang dihubungakn dengan SK dan KD Banyak guru yang belum melakukan pengkajian SI-SKKD dalam mengembangkan silabus Mengadakan IHT/ workshop dan kegiatan lain untuk meningkatkan kemampuan guru mengkaji SK-KD mata pelajaran dan membuat pemetaan SI Mengadakan IHT/ workshop dan kegiatan lain untuk meningkatkan kemampuan guru merumuskan indikator pencapaian kompetensi,
II
KTSP
Dalam merumuskan indikator pencapaian kompetensi, guru kurang memperhatikan penggunaan KKO sesuai tingkatan berpikir dan kerumitan
No
Aspek
Kondisi Ideal
Kondisi Riil
Rencana Tindak Lanjut sehingga KKO pada KD terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di KKO indikator
Pelaksananan Beban belajar dilaksanakan berdasarkan jumlah jam yang telah ditentukan menurut UU No 20 Tahun 2003 Pasal 37. Beban belajar telah mengacu kepada : 1 jam pelajaran=45 menit 1 minggu = 42 jam 1 tahun = 36 -38 minggu III Beban belajar
Pelaksananan Beban belajar dilaksanakan berdasarkan jumlah jam yang telah ditentukan menurut UU No 20 Tahun 2003 Pasal 37 Durasi waktu pembelajaran untuk 1 jam pelajaran 40 menit.
Minggu efektif dilaksanakan selama 36 minggu dalam 1 tahun. Beban belajar perminggu dilaksanakan sebanyak 54 jam perminggu.
Perhitungan beban belajar peserta didik memenuhi persyaratan tatap Perhitungan beban belajar muka, tugas terstruktur dan tugas peserta didik memenuhi mandiri tak terstruktur persyaratan tatap muka, tugas terstruktur dan tugas mandiri tak terstruktur Kegiatan Pengembangan Diri Kegiatan Pengembangan Diri dialokasikan equivalen dengan 2 dialokasikan equivalen dengan jam/minggu di luar beban belajar 3 jam/minggu di luar beban belajar
No
Aspek
Kondisi Ideal Kalender pendidikan sesuai dengan Standar Isi dan dikembangkan oleh , Dinas pendidikan provinsi/kota , dan disesuaikan pada setiap satuan pendidikan
Kondisi Riil Kalender pendidikan sekolah dijabarkan berdasarkan kalender pendidikan dari Dinas Pendidikan Provinsi.
Rencana Tindak Lanjut Membuat kaldik yang mengacu propinsi sekolah kaldik
IV
Kalender Pendidikan
No
Aspek SKL Satuan Pendidikan, SKL Kelompok Mata Pelajaran, SKL Mata Pelajaran
Kondisi Ideal
Kondisi Riil
Digunakan sebagai pedoman penilaian Permendiknas No 23 Tahun 2006 dalam menentukan kelulusan peserta didik.
C. Analisis Standar Proses No I Aspek Penyiapan Perencanaan Pembelajaran Kondisi Ideal RPP dibuat sesuai dengan silabus Prota dibuat sesuai kaldik Promes dibuat sesuai Kaldik Jam Efektif / minggu kaldik dibuat sesuai Kondisi Riil Semua guru membuat RPP sesuai dengan silabus Rencana Tindak Lanjut
II
No
Aspek
III
IV
Pengawasan Pembelajaran
Belum semua guru dalam KBM bisa melaksanakan sesuai dengan RPP yang dibuat
Pembinaan
D. Analisis Standar Penilaian No Aspek Kondisi Ideal Kondisi Riil Belum semua guru memberikan standar penilaian berdasarkan tiga ranah (kognitif, afektif, psikomotor) Rencana Tindak Lanjut Mengadakan IHT Penilaian
Perangkat Penilaian
II
Pelaksanaan Penilaian
Tes formatif, UTS, UAS, dilaksanakan sesuai dengan kaldik satuan pendidikan
III
Hasil Belajar
II.
No
Aspek
Kekuatan Kehadiran peserta didik kesekolah tinggi Jumlah peserta didik pertingkatan yang mendekati ideal, kurang lebih 35 siswa per kelasnya.
Kelemahan Minat dan motivasi belajar siswa masih rendah Situsi Ekonomi Orang tua, Motivasi belajar siswa, kesadaran dari oarang tua tentang dunia pendidikan masih rendah Ada pendidik yang mengampu mata pelajaran yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya Ada pendidik yang mengajar lebih dari satu pelajaran Tenaga kependidikan belum berpendidikan S-1 Jumlah kelas masih kurang Alat-alat praktek untuk otomotif masih kurang Alat-alat praktek di laboratorium IPA dan computer sangat kurang Belum mempunyai laboratorium Bahasa.
Peserta didik
II
III
Ruang kelas yang memadai Fasilitas internet sudah tersedia Fasilitas pembelajaran Multimedia
IV
Biaya
Sumber pembiyayaan utama dari Yayasan dan dibantu dari peran serta orang tua Siswa Serta bantuan dari dinas pendidikan Kab/Kota
III.
Komie Sekolah
II
Dewan Pendidikan
III
Asosiasi Profesi
Dapat memberikan pelatihan bagi guru produktif untuk meningkatkan profesionalisme guru Sertifikasi untuk uji kompetensi siswa Memberikan Kesempatan Magang bagi Guru Membuka kesempatan luas bagi pesera didik untuk Praktek Kerja Industri
IV
DU/DI
Banyak DU/DI yang membutuhkan Teknisi handal, namun kami belum memiliki lulusan dan keterujian Luluasan.
No
Aspek
Peluang
Tantangan/Ancaman
VI
Sosial Budaya