Você está na página 1de 10

PUSAT SENI RUPA , JAKARTA CHRISMAS ARDIANTO Jurusan Teknik Arsitektur, FTSP, Universitas Gunadarma

hanya penjelasan yang menyatakan benda/ bangunan tersebut di buat untuk siapa. Ini pun hanya ada pada setelah jaman,. Kita bisa menyimpulkan kesenian pada jaman sebelum moderen kesenian tidak beraspek individulistis. Untuk itu agar dapat mewadahi kegiatan seni rupa di Indonesia dibutuhkan

ABS TRAKSI
Kata seni adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan men genalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata SANI yang kurang lebih artinya Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa. i, namun menurut kajian ilimu di eropa mengatakan ART (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang atau karya dari sebuah kegiatan. Namun kita tidak usah mempersoalkan makna ini, karena kenyataannya kalu kita memperdebatkan makna yang seperti ini akan semakain memperkeruh suasana kesenian,

sebuah wadah dimana di dalamnya terdapat semua kegiatan seni baik itu pelatihan ataupun galeri galeri, sehingga akan terjadi sebuah interaksi yang menarik antara penghasil karya seni dan juga penikmat seni sendiri, untuk itu akan lebih baik apabila di Indonesia atau khususnya di Jakarta dibuat sebuah wadah untuk pusat seni rupa. Banyaknya penikmat seni rupa di Jakarta membutuhkan sebuah wadah baru yang nantinya dinilai dapat m em enuhi kebutuhan akan seni rupa di Indonesia

Kata Kunci: Pusat seni rupa,dijakarta

Pada awalnya seni rupa diciptakan untuk kepentingan bersama/milik bersama.kar ya- karya seni yang ditinggalkan pada masa pra-sejarah diguagua tidak pernah menunjukan identitas pembuatnya. Demikian pula peninggalanpeninggalan dari mas a lalu seperti bangunan atau artefak di mesir kuno, Byzantium, Romawi, India, atau bahkan di Indonesia sendiri. Kalupun toh ada penjelasan tertentu pada artefak tersebut

1. PENDAHULUAN
Jakarta sebagai Ibukota negara, kota metropolitan yang telah mengalami pembangunan di segala bidang secara pesat, dan juga dari segala kegiatan dan aktivitas pemerintah, perdagangan dan jasa, industri, pariwisata, perekonomian dan sebagainya. Perkembangan yang semakin

meningkat di berbagai bidang, khususnya dalam bidang bisnis dan perdagangan mengakibatkan kebutuhan akan sarana atau tempat kerja serta fasilitas pendukungnya pun semakin meningkat, salah satunya adalah dalam bidang pendidikan dan kesenian. Karena maju tidaknya suatu bangsa dapat dilihat dari keseniannya sebagai hasil dari budaya bangsa itu sendiri. Dan kesenian merupakan hasil budaya manusia yang mempunyai sifat universal, yang berarti dapat dipahami dan dimengerti oleh seluruh umat manusia sebagai hiburan atau memenuhi kebutuhan rohani. Suatu hasil kebutuhan bangsa, karya merupakan suatu bagi pada kemajuan bidang penunjang umumnya

tersebut diatas maka akan lebih baik jika tersedia suatu bangunan yang menampung segala jenis kegiatan seni rupa seperti Pusat Seni Rupa. Yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar dengan fasilitas lengkap serta hasil yang.

perekonomian dan khususnya pada bidang pariwisata. Salah satunya sarana kegiatan s eni yang ter b atas , d ir as ak an perlu membangun fasilitas pra sarana sosial budaya yang salah satunya adalah pusat kegiatan seni. Perkembangan akan fasilitas seni rupa turut menjadi aspek utama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia. Tuntutan masyarakat akan pentingnya suatu hasil kar ya seni rupa dengan adanya pem binaan atau latihan -latihan yang didukung oleh keadaan tapak atau lokasi dan fasilitas yang m em adai. Dim ana k ebutuhan s ar ana ak an s eni s angat dibutuhkan masyarakat sekitar tapak yang berdekatan dengan tempat kegiatan mereka dan tidak menutup kemungkinan masyarakat luar menginginkan suasana lain. Dengan pertimbangan-pertimbangan

2. DESKRIPSI PROYEK 2.1. DESKRIPSI PROYEK


Kasus Rupa Di Jakarta Tema Status Proyek Lokasi Proyek Simatupang Pemilik Proyek : Ya yas an : Pusat Seni : Ekspresi : Fiktif : Jl. TB

Seni Rupa dan Depdikbud Pendanaan : DKI Jakarta dan Swasta Luas Lahan KDB KLB GSB Pemda

: 54.000 m2 : 60% : 3.5 : 20m

Luas Bangunan: 21400 m2

2.2. UMUM 2.2.1. Latar

barang-barang mahal.

belakang

Pusat

Membeli pada tempat-tempat yang sudah berada di dalam ruang pameran. Konservatif dalam konsumsinya. Barang-barang warisan keluarga. 2. Kelas Sosial Golongan Menengah Cenderung membeli barang melalui pemesanan langsung kepada si seniman dalam menciptakan suatu karya seni. Membeli barang dengan hailkualitas bagus dengan harga murah. 3. Kelas Sosial Golongan Bawah Cenderung membeli barang dengan memperhatikan kuantitas dari pada kualitasnya. Memanfaatkan penjualan barang ya ng di obral atau pen j ualan dengan harga promosi. Selain ketiga kelas sosial yang dibeli cenderung untuk dapat menjadi

senirupa
Pusat Seni Rupa berasal dari kata pameran atau gallery yang bila diartikan kata gallery yaitu suatu bentuk kegiatan mengunjungi suatu ruangan atau pam eran yang m e m a m e r k a n mengkomunikasikan d a n benda-benda

pembuktian material manusia dan lingkungannya untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan rekreasi. Dan juga dimana suatu hasil karya seni rupa tersebut dapat menjadi nilai jual tersendiri bagi pengunjung atau peminatnya. Jadi Pusat Seni Rupa adalah suatu bangunan atau kelompok bangunan dimana di dalamnya terdapat sejumlah ruangruang atau toko dan usaha jasa ya n g j u g a d i l e n g k a p i d e n g a n fasilitas penunjang lainnya.

masyarakat diatas terdapat satu

2.2.2 Karakteristik Pengunjung Pusat Seni Rupa


Karakteristik pengunjung atau konsumen sangat berpengaruh pada Pusat Seni Rupa, dimana sasaran konsumen tersebut adalah kelas sosial masyarakat. Dalam hubungan dengan perilaku konsumen, maka kelas-kelas sosial tersebut antara lain mempunyai karakteristik sebagai berikut
1

kelas sosial masyarakat lagi yang tidak dapat kita abaikan begitu saja. Kelas sosial masyarakat tersebut ad a l ah K e l as Sos i a l G o lo n ga n Sangat Rendah. Karak ter yang dimiliki oleh golongan ini adalah kurang mampu membeli barangbarang kebutuhan hidup sehariharinya.

1. Kelas Sosial Golongan Atas


1

2.3. Program Kegiatan Pusat Seni Rupa

Memiliki kecenderungan membeli

Kegiatan pada Pusat Seni Rupa secara garis besar dapat dibedakan atas a. Kegiatan Utama (Pameran Seni Rupa) Berupa kegiatan mempertunjukkan atau memamerkan suatu hasil karya atau suatu produk kepada

Pameran Terbuka/Pameran Keliling Merupakan kegiatan

rekreasi secara visual. Yang mana waktu pameran dibatasi oleh waktu, mengikuti kegiatan yang ada pada para penyewa atau para seniman seni rupa yaitu pukul 09.00 22.00 pada hari-hari biasa, dan antara pukul 10.0023.00 pada hari Sabtu dan M i n g g u . K a r e n a wa k tu pertunjukkan atau pameran hingga larut malam maka dibuat sirkulasi khusus, terutama sirkulasi horizontal baik pemakai maupun pengelola, sehingga tidak harus memakai area pertunjukkan utama yang sudah tutup. Dapat juga langs ung berhubungan dengan area parkir.

pengunjung atau m asyarak at, menarik perhatian untuk melihat atau membeli barang atau produk yang sipamerkan tersebut. Jadi pam er an seni rupa ini adalah kegiatan mempertunjukkan atau memamerkan suatu hasil karya para seniman yang berupa barang yang merupakan wujud dari ekspresi senimannya, misalkan lukisan, patung, tangan kriya dan ataupun lain-lain. kerajinan Adapun

kegiatan utama ini dilakukan pada saat tertentu, yaitu acara-acara tetap dengan pergantian koleksi dalam waktu yang cukup lama. b. Kegiatan Penunjang (Hiburan) Merupakan kegiatan daya tarik bagi pusat perbelanjaan tersebut, sehingga pengunjung selalu datang baik siang maupun malam. Kegiatan ini berupa kegiatan rekreasi dan hiburan, misalnya melihat-lihat hasil karya para seniman seni rupa, berinteraksi langsung dengan para seniman, jalan-jalan dan lain-lain. Adapun jenis pam eran yang ditunjukkan dalam hal ini adalah :

Restaurant, Caf dan Food Court Merupakan kegiatan

hiburan dan rekreasi berupa makan dan minum, restaurant. Sedangkan food court merupakan kegiatan makan dan minum yang bersifat non formal yang terdiri dari stand -stand makanan yang berbeda satu sama lain yang dikelola

dalam satu manajemen. S e t i a p s t a n d m ak a n an memiliki dapur tersendiri dengan satu kasir utama. Konsep dari food court ini self service. Waktu keg iatan berlangsung antara pukul 10.00-22.00. c. Kegiatan Pelayanan (Service) Terbagi atas kegiatan pengelolaan dan perawatan. Kegiatan pengelolaan pengelolaan berlangsung ini adalah upaya Gugenheim Museum Museum gugenheim bilbao di rancang oleh arsitek Amerika Frank o gehry. Bangunan museum i n i merupakan bangunan museum seni yang sangat

kegiatan yang dalam Pusat Seni

mengagumkan

dengan

penggunaan

titanium sebagai bahan bangunanya. Museum ini memiliki luas 32.000 m e t e r d e n g a n t e r d a pa t 1 9 g a l e r i d i dalamnya, bangunan museum seni ini berdiri di tengah kota dan berlokasi tepat di sebelah jalan kota. Di dalam perancangan museum seni ini Arsitek Frank o Gehry merancang membawa pengnujung ke atas kemudian b a r u p e n g u n j u n g d i a j a k m e n yu s u r i bangunan dengan cara menurun. Kesan megah di dalam

Rupa, adapun pelayanan yang ada pada bangunan ini antara lain adalah :

Ke giata n Pe m b ina a n Berupa pendalaman

terhadap seni rupa melalui diskusi, ceramah, literatur, dan latihan-latihan untuk meningkatkan apresiasi

seni rupa masyarakat dan kreativitas. masyarakat Sehingga dapat

mengenal lebih dalam lagi tentang seni rupa dan mencintai suatu hasil karya seni rupa yang ada pada saat ini.

perancangan Museum seni ini dapat terlihat dari penggunaan kolom kolom yang bersifat monumental.

3. ELABORASI TEMA 3.1. PENGERTIAN TEMA


Tem a yang diangkat dalam perancangan tugas akhir dengan judul P u s a t S e n i R u p a D i J a k ar t a a d a l a h Ekspresi ,dalam hal ini ekspresi dari seni rupa. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia

2.4. Studi Banding Proyek Sejenis

Ekspresi : Suatu proses menyatakan atau proses pengungkapan maksud dan gagasan ataupun perasaanEkspresi . Ungk apan dapat k ita luk isk an sebagai pernyataan suatu maksud perasaan atau pikiran dengan suatu medium indera atau lensa, yang dapat dialami lagi oleh yang mengungkapkan dan ditujukan atau dikomunikasikan kepada orang lain. Ekspresi atau ungkapan estetika itu merupakan ca bang psikologi sepanjang yang dipelajari dengan metode obyektif, fakta estetika itu fakta jiwa, suatu karya seni bagaimanapun nyata tampak, namun bukan pada pada pengamatan semula. Itu hanya hadir dalam pengamatan dan penikmatan.

misalnya bahasa atau larangan tertawa (tertawa adalah ekspresi kegembiraan) di tempat pemakaman. Ekspresi merupakan hasil ungkapan batin seseorang yang terbabar ke dalam ungkapan lewat medium dan alat. Pada saat seseorang sedang mengek spresikan emosinya, pertama ia sadar bahwa mereka mempunyai emosi tetapi mereka tidak menyadari apa sebenarnya itu emosi? Dalam keadaan tidak berdaya misalnya karena adanya gangguan perasaan pada diri kita (perasaan sedih/gembira) ia berada bersamanya, dalam kondisi tertekan ia berusaha melepaskan perasaan tersebut dengan melakukan sesuatu. Kegiatan sem acam ini yang dim aksud dengan ungkapan. Ungkapan untuk menyampaikan sesuatu atau menginformasikan kepada orang lain. Dengan demikian ungkapan dapat disebut sebagai berbahasa (berkomunikasi0. komunikasi dapat terjadi pada setiap manusia dengan manusia lain, walaupun punya latar belakang yang b e r b e d a . P r o s e s k om un i k as i d a l am kesenian, komunikasi/informasi yang

3.1. INTERPRETASI TEMA


Pemilihan tema ekspresi di dalam perancangan Pusat Seni Rupa ini Didasarkan pada pemikiran bahwa Seorang seniman di dalam membuat suatu karya seni sangat membutuhkan suatu inspirasi tetapi inspirasi tersebut tidak akan menjadi suatu karya seni yang indah apabila di dalamnya tidak ada pengekspresian dari seniman yang membuat karya seni tersebut. Orang mengenal berbagai jenis ekspresi, mulai dari teriakan sampai baju hitam yang digunakan pada saat melayat merupakan sebuah ekspresi, Ada ekspresi yang dilakukan dengan sengaja, seperti seniman teater yang mengekspresikan tokoh yang diperankanya ada pula ekspresi yang dilakukan tanpa disengaja seperti teriakan aduh itu, Selain itu ada ekspresi yang mempunyai sifat konvensional dan terikat oleh aturan-aturan tertentu, seperti

disampaikan oleh sang seniman lewat karya seninya, yang tercermin lewat lambanglambang atau simbol-simbol yang terbabar. Artinya, karya seni yang tercermin berupa informasi simbolis tersebut akan diterima oleh penghayat, dan selanjutnya akan t e r j a d i d i a l o g a n t a r a k a r ya d e n g a n penghayatnya. Terjadinya dialog antara seniman, penghayat dan karya seni, maka seni

merupakan ekspresi sekaligus sebagai alat komunikasi. Dalam hal ini seni adalah merupakan ungkapan pengalam an emosional dan atau ungkapan pengalaman batin sang seniman yang terbabar ke dalam bentuk k aryan ya. Ungkapan tersebut merupakan informasi simbolis yang dapat ditangkap oleh penghayatnya. Walaupun secara ideal seni

Lokasi tapak terpilih Jl.TB.Simatupang, Jakarta Selatan, pemilihan lokasi pada daerah jalan TB.Simatupang dikarenakan lokasinya diantara kawasan kawasan perumahan perumahan mewah di dareah k em ang,pondok indah dan di sek itar cilandak raya. Diharapkan pemilihan lokasi pada daerah ini dapat menumbuhkan dan membentuk suatu daerah Yang memiliki kesinambungan dengan jenis kegiatan yang terdapat di sekitar daerah ini, Letak site juga berdekatan dengan Cilandak town Square dan juga High Scope International school. a.Dimensi Tapak Lokasi tapak yang berada pada Jl.TB simatupang, Kondisi tapaknya Sebagai berikut: Luas tapak Perencanaan : 5.4 Ha Peruntukan lahan yang dapat dibangun : 60%x 54000 = 32400 m2 (3.2Ha) Batas batas tapak a. Sebe lah T im ur : Gedung Perkantoran Elnusa b. S e b e l a h B a r a t : Lahan Kosong c. Sebelah Utara : Perumahan Penduduk d. Sebelah Selatan : JL.TB.Simatupang KLB : 3.5

merupakan ekspresi pribadi setiap seniman, namun setelah karya itu lahir, maka karya tersebut akan merupakan forma atau bentuk yang siap untuk dihayati/dinikmati sebagai konsumsi hayatan. .

4 .

ANALISIS 4.1.1 Analisis Pelaku Keg iatan

4.1 ASPEK MANUSIA

Pelaku kegiatan Pada Pusat Seni Rupa ini secara garis besar dapat dikelompokan menjadi : a. Pengunjung : Rekreasi (hiburan), Jalan-jalan, jasa, makan minum, bersantai,service, parker. b. Penyewa ( Para Seniman ) : Menghasilkan suatu karya seni yang dapat menarik peminat / pengunjung, bekerja melayani pengunjung, melayani pembinaan tetntang seni rupa kepadda para pengunjung, jasa, makan minum ( istirahat ), parker.

ASPEK LINGKUNGAN 4.2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

KDB

: 60%

Topografi: Berkontur Kondisi Tapak ta p ak saat ini lahan kosong. : K ea d aa n

Batasan Tapak Sebelah Utara

4.2.2 Data Lahan


a. Potensi Sekitar Tapak Dilihat dari Lokasi Tapak ini berada di daerah jalan TB Simatupang yang letaknya cukup strategis dikarenakan dekat dengan Jalan tol l i n g k a r d a l am k o t a , K a wa s a n Cilandak Komersial estate dan berada diantara beberapa perumahan mewah di daerah Jakarta selatan, lokasi site juga berdekatan perbelanjaan dengan Cilandak pusat Town

D ar

5. KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP DASAR


Banyaknya kegiatan dan bagian bagian dari seni Rupa menjadi salah satu pertimbangan dalam merancang bangunan yang harus mampu mencitrakan sebagai bangunan pusat seni rupa. Sedangkan Filosofi dari proyek

S qu ar e, s it e j u g a b er dek a ta n dengan Sekolah sekolah antara lain high Scope dan Sumbangsih, Hal ini merupakan potensi yang sangat baik untuk keberadaan pusat seni rupa ini.

Bangunan yang direncanakan yang nantinya akan menjadi suatu wadah bagi segala kegiatan seni Rupa, pendidikan, perdagangan sekaligus rekreasi. Tampilan bangunan dan pengolahan di dalam site

Didasari oleh sifat dari Pusat Seni rupa yang Dinamis, Ekspresif , Bebas dan rekreatif akan seni itu sendiri yang diterapkan melalui gaya bangunan yang mengacu pada gaya arsitektur kontemporer dan di desain sedemikian Rupa Sehingga pengunjung merasa betah dan nyam an k arena fasilitasnya. Sehingga perencanaan massa

Memiliki Dimensi dan bentuk yang sesuai dengan fungsi dan jenis kegiatan Skala ruang yang nyaman bagi pengunjung dan pengguna dapat memberikan Susana penikmatan karya seni yang lebih dalam

5.2. RENCANA TAPAK


Lokasi tapak terpilih JL.

bangunan di desain sehingga menjadi satu kesatuan yang dinamis, bebas, Ekspresif sesuai dengan tema yang diambil dalam perancangan Pusat seni rupa ini Yaitu EKSPRESI, Ekspresi di dalam bangunan Pusat seni rupa ini Dapat dilihat dari penerapan gubahan massa,penataan interior, penggunaan bahan bangunan, sirkulasi, serta hubungan hubungan Ruang. Dari hasil analisa sebelumnya, maka dapat diambil beberapa pokok antara lain : Penerapan pada Eksterior maupun Interior harus dapat memberikan rasa Aman, tenang dan nyaman terhadap pengunujung dan pengguna Pusat Seni Rupa. Pembagian Fungsional Jelas, ruangan dipisahkan Secara Secara bagi

TB.Simatupang, Jakarta Selatan. Lokasi tapak saat ini cenderung Tidak terlalu ramai. Sehingga dalam perancangan Pusat Seni Rupa ini diharapkan dapat membangun kawasan yang sepi menjadi suatu kawasan yang hidup dan dapat berkembang
.

5.3. BANGUNAN
Bentuk dasar bangunan

m engacu pada tiga point dalam lambang Mercedes-Benz. Proyek ini terdiri dari satu massa bangunan dibagi dalam tiga penzoningan. Pada proyek ini yang menjadi pusat adalah Showroom, yang berada ditengah ruang.

sehingga

memudahkan aktivitas

pengorganisasian

pengguna bangunan. Peletakan Ruang yang Fleksibel, Aksesibel dan jelas sehingga mempermudah Sirkulasi Baik di dalam bangunan maupun di luar bangunan.

Você também pode gostar