Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I. Tujuan Percobaan
2.1 Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menepati
ruangan contoh : Besi, Kayu, dan lain-lain. Zat adalah sebutan untuk
sejumlah materi yang sifatnya spesifik (khusus). Bahan adalah sebutan
untuki sejumlah materi yang kurang spesifik sifatnya.
a. Sifat Fisika.
Sifat materi yang ada hubungannya dengan sifat fisika yaitu :
1. Titik leleh dan titik didih.
2. Berat jenis.
3. Indeks bias.
4. Perubahan wujud.
5. Bentuk Kristal.
6. Kalor Jenis.
b. Sifat Kimia
Sifat materi yang mempunyai kenderungan untuk mengadakan reaksi
kimia, diantaranya :
1. Keterbatasan
2. Daya Ionisasi
3. Kereaktifan
4. Kelarutan
5. Bias/ tidak bisa membusuk
6. Beracun.
Perubahan materi, dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
a. Perubahan Fisika.
Perubahan materi yang bersifat sementara dan pada perubahan
tersebut tidak terbentuk zat yang jenisnya baru contoh : air berubah
menjadi es.
b. Perubahan Kimia.
Perubahan materi yang bersifat kekal dan pada perubahan
tersebut terbentuk zat baru yang sifatnya berbeda dengan zat aslinya.
Contohnya : Besi yang berkarat.
Perubahan kimia juga kekal dengan reaksi kimia pada reaksi kimia
berlaku Hukum Kekekalan Massa (Lavanser) yaitu massa zat sebelum
dan sesudah reaksi sama contohnya :
Besi + Belerang → Besi belerang
56 gr + 32 gr 88 gr
Pada dasarnya reaksi kimia dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Reaksi Sintesis.
Pada reaksi ini beberapa zat sederhana bergabung
membentuk zat baru yang lebih kompleks. Contohnya : Besi dan
gas, oksigen dari udara bergabung menjadikarat besi.
b. Reaksi Analisis.
Reaksi ini yang telah kompleks diuraikan menjadi beberapa
zat yang lebih sederhana, contohnya : Proses Pembentukan.
(Drs. Buryanto. Fisika Teknik)
2.2 Sifat kimia adalah kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan zat
itu berubah, baik sendirian maupun dengan berintruksi dengan zat lain,
dan dengan berubah itu membentuk bahan-bahan berlainan. Sifat kimia
adalah sifat intruksi, contoh : etil alkohol mudah terbakar.
Sifat fisika adalah karakteristik suatu zat yang memperbedakan
dari zat-zat lain dan tidak melibatkan perubahan apapun ke zat lain.
Contohnya : titiki didih, titik leleh dan rapatan.
Bahan disekitar kita dapatselalu berubah, bahan tumbuhan dan hewan
melarat, logam berkarat, besi terbakar dan sebagainya. Perubahan-
perubahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. perubahan kimia akibat hilangnya zat-zat dan terbentuknya zat-zat
baru, misalnya bila sepotong logam magnesium dibakar dalam suatu
bola lampu alat potret. Menyusut dan oksigen dalam lampu itu
musnah, sebagai gantinya diperoleh suatu padatan bubuk yang tidak
terbakar, Magnesium oksigen yang mempunyai perangkat sifat yang
unik.
b. Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak mengakibatkan
pembentukan zat baru, misalnya es meleleh menjadi air dan tidak
membentuk zat baru, tetapi hendaknya diperhatikan bahwa dalam
perubahan fisika memang terjadi beberapa perubahan dan terjadinya
transformasi energi.
(Keenan. Dkk. 1989)
2.3 Sifat-sifat kimia adalah kecenderungan dari suatu zat untuk mengalami
perubahan kimia tertentu, misalnya. Sifat kimia dari air akan bereaksi
secara hebat dengan Natrium dan akan menghasilkan gas Hidrogen, satu-
satunya zat yang disebut Natrium Hidroksida.
Bila kita perhatikan sifat kimia ini maka akan terlihat, air dan
natriumnya mengalami perubahan disebut perubahan kimia dan
menghasilkan zat lainnya. Setelah diperhatikan sifat kimia ini, air dan
natriumnya hilang diganti oleh zat lain yaitu NaCL (garam).
(James Brady E. Kimia Universitas)
2.4 Perubahan fisika memiliki ciri-ciri perubahan yang tidak terjadinya zat
yang baru sifatnya perubahan kimia memiliki ciri-ciri perubahan zat yang
disertai terjadinya zat yang baru sifatnya melalui reaksi kimia.
Kita bisa mengetahui bahwa suatu zat mengalami perubahan fisika
atau kimia dengan mengamati, melihat dan memperhatikannya dengan
mata telanjang dan ciri yang ada pada setiap perubahan zat tersebut dapat
dicocokkan pada hasil pengamatan. Akan tetapi bukanlah perubahan
fisika, perubahan kimia saja yang dapat terjadi dalam suatu reaksi,
perubahan yang terjadi dalam suatu reaksi yang bersamaan pun banyak
ditemukan yang biasa disebut dengan perubahan fisika dan perubahan
kimia.
a. Perubahan Fisika.
Salah satu contoh perubahan fisika adalah embun yang memiliki
proses reaksi, sebagai berikut :
2H2 + O2 → 2H2O
b. Perubahan Kimia.
Salah satu contohnya adalah pemanasan NaOH dengan Hcl akan
mengahsilkan Kristal – kristal garam.
NaOH + Hcl → NaCL + H2O
3.1 Alat
1. Tabung reaksi 3 buah
2. Gelas kimia 1 buah
3. Kaki tiga
4. Cawam penguap 1 buah
5. Lampu spiritus 1 buah
3.2 Bahan-bahan
1. Larutan Hcl 0.1 M 5 ml
2. Larutan NaOH 0.1 M 5 ml
3. Air suling secukupnya
4. Lilin 1 batang
5. kaca arloji 1 buah
6. penggaris
5.1 Hasil
1. Perubahan Fisika
Setelah dipanaskan airnya mendidih dan menguap dibawah kaca arloji
adalah air yang menguap dari gelas kimia, air yang diatas kaca arloji
menguap karena terjadi pemanasan.
2. Perubahan Kimia
Menjadi H2O + NaCL
Air menguap sehingga terbentuk kristal garam.
3. Perubahan Fisika dan Kimia.
- Perubahan Fisika
Lilin mencair dan mengeras kembali
- Perubahan Kimia
Sumbu terbakar dan perubahan warna sumbu itu sendiri.
- Setelah dinyatakan selama 5 menit, tinggi api 1 cm bentuk api
lonjong, warna sumbu hitam, tinggi sumbu 6 cm sumbu berjelaja.
5.2 Pembahasan
Air suling yang sudah dimasukkan didalam gelas kimia
dipanaskan diatas tungku berkaki tiga, diatas gelas kimia diletakkan kaca
arloji yang sudah diisi air diatasnya. Pada saat pemanasan berlangsung
maka air yang ada didalam gelas kimia berlahan akan mendidih,
sedangkan air yang ada di atas kaca arloji akan menguap sampai habis, ini
disebut perubahan fisika.
3 ml larutan Hcl 0.1 M dan ditambah 3 ml larutan NaOH 0.1 M
kedalam tabung reaksi . larutan yang sudah tercampur tersebut dipanaskan
didalam cawan penguap sampai airnya menguap sehingga yang tersisa
adalah kristal garam, ini disebut perubahan kimia.
Setelah di bakar, panjang lilin berkurang 0.5 cm warna sumbu yang
semulanya berwarna putih berubah menjadi hitam. Ini disebut perubahan
kimia, sedangkan mengerasnya kembali lilin disebut perubahan fisika.
VI. Kesimpulan
Nonimus, 2007