Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENGGUNAAN
MENENTUKAN JUMLAH DAN LEBAR LAJUR YANG DIPERLUKAN EVALUASI TINGKAT PELAYANAN DAN KARAKTERISTIK OPERASI IDENTIFIKASI PERUBAHAN ARUS DAN JALAN YANG DIPERLUKAN MASUKAN UNTUK PERHITUNGAN PERUBAHAN KONSUMSI BAHAN BAKAR, EMISI POLUSI UDARA, BIAYA BAGI PENGGUNA JALAN, DAN POLUSI SUARA
ISTILAH
RUAS BEBAS HAMBATAN DASAR
Adalah ruas jalan yang bebas pengaruh ramp maupun pembelokan arus (jarak minimum 1500 ft = 2896 m dari ramp atau belokan) Adalah jumlah maksimum kendaraan yang dapat melewati suatu ruas jalan, satu arah, selama perioda tertentu, dalam keadaan yang umum. (pcphpl) Adalah kualitas fisik ruas bebas hambatan dasar yaitu: lebar jalur, kebebasan bahu (samping), dan kerapatan ramp. Jumlah kendaraan dalam satu satuan panjang ruas jalan satu arah atau ruas arus. Laju jumlah kendaraan yang melewati ruas bebas hambatan dasar dalam perioda waktu tertentu (kendaraan / jam). Kecepatan arus lalu lintas yang tidak dipengaruhi keadaan hulu dan hilirnya. Idealnya kecepatan saat kerapatan dan arus nol. Ukuran keadaan operasi ruas bebas hambatan dasar. Rasio jumlah kendaraan selama jam sibuk dengan kelipatan jumlah kendaraan yang masuk ke arus lalu lintas selama perioda 15 menit puncak. Kualitas lalu lintas mis. Kecepatan, kerapatan, jenis kendaraan, laju arus. Proporsi kapasitas dari fasilitas yang digunakan oleh lalu lintas.
KAPASITAS
SYARAT PERENCANAAN
KERAPATAN
LAJU ARUS
TINGKAT PELAYANAN
RASIO V/C
A B C D E F A B C D E F A B C D E F A B C D E F
Free-Flow Speed 70.0 70.0 68.0 64.0 53.0 var Free-Flow Speed 65.0 65.0 64.5 62.0 52.0 var Free-Flow Speed 60.0 60.0 60.5 58.0 51.0 var Free-Flow Speed 55.0 55.0 55.0 54.5 50.0 var
0.29 0.47 0.68 0.85 1.00 var 0.28 0.44 0.66 0.84 1.00 var 0.26 0.42 0.63 0.81 1.00 var 0.24 0.39 0.59 0.78 1.00 var
V v p PHFxNx f
HV
dimana : vp = laju arus ekivalen mobil penumpang 15 menit (pcphpl) V = volume jam2an (vph) PHF = faktor jam sibuk N = jumlah jalur fHV = faktor penyesuaian kendaraan berat fp = faktor populasi pengemudi (nilai bervariasi antara 0.85 1.0) nilai 1.0 untuk lalu lintas komuter, nilai lebih rendah juga menunjukkan lalu lintas wisata.
v
dimana:
V PHFxNx
HV
vp V PHF N fHV fp
= = = = = =
laju arus ekivalen mobil penumpang (pcphpl) volume jam2an semua lajur dalam satu jalur (vph) faktor jam sibuk jumlah lajur faktor penyesuaian kendaraan berat (bus, truck, kendaraan wisata) faktor populasi pengemudi (biasanya diambil = 1)
V= PHF = N = fHV = fp = vp =
500
1000
1500
2000
2500
Faktor Jam Sibuk Dari Hasil Pengamatan Volume Kendaraan Suatu Ruas Jalan Seperti Tabel Disamping, dihitung sebagai berikut: Interval Waktu Dalam Jam Sibuk
PHF = V / (4 x V15)
Volume jam sibuk (V) = 3950 kendaraan/jam V15 = Volume tertinggi untuk perioda 15 menit = 1200 kendaraan/15 PHF = 3950 / 4 x 1200 = 0.82
17.00 17.15 17.15 17.30 17.30 17.45 17.45 18.00 17.00 18.00
f
Dimana: fHV ET ER PT, PR
HV
1 1 PT ET 1 PR E R 1
= faktor penyesuaian kendaraan berat = ekivalen mobil penumpang untuk truck atau bus = ekivalen mpbil penumpang untuk kendaraan wisata = proporsi truck atau bus dengan kendaraan wisata
Nilai ET dan ER bila segmen lanjutan ruas jalan dengan kelandaian longitudinal < 3% dan panjang < 0.5 mil = 800 m tertera dalam tabel berikut:
KATEGORI DATAR ET ER 1.5 1.2 MEDAN BUKIT 3.0 2.0 GUNUNG 6.0 4.0
Untuk kelandaian dan panjang ruas yang lain digunakan tabel yang berbeda
Nilai ET dan ER bila segmen lanjutan ruas jalan dengan kelandaian longitudinal < 3% mempunyai panjang < 0.5 mil = 800 m tertera dalam tabel berikut:
Table 1. Factor Penyesuaian Lebar Jalur Lebar Jalur (m) >= 3.65 3.35 3 Reduksi Kecepatan Arus Bebas (km/jam) 0.0 3.2 10.5
Table 3. Faktor Penyesuaian Jumlah Lajur Jumlah Lajur (Satu Arah) >=5 4 3 2 Reduksi Kecepatan Arus Bebas (km/jam) 0.0 2.4 4.8 7.2
Interchanges per Mil <=0.50 0.75 1.00 1.25 1.50 1.75 2.00
Reduksi Kecepatan Arus Bebas (km/jam) 0.0 2.1 4.0 5.9 8.0 10.1 12.1
Table 2. Faktor Penyesuaian Ruang Bebas Bahu Lateral Reduksi Kecepatan Arus Bebas (km/jam) Ruang Bebas (m) Jumlah Lajur Satu Arah 2 3 4 >=1.8 0.0 0.0 0.0 1.5 0.96 0.6 0.3 1.2 1.9 1.3 0.6 0.9 2.9 1.9 0.9 0.6 3.9 2.6 1.3 0.3 4.8 3.2 1.6 0 5.8 3.9 1.9
dengan tabel atau gambar diatas dapat ditentukan Tingkat Pelayanan Ruas Bebas Hambatan Dasar yang sesuai Kerapatan: D = vp / S
D = kerapatan (pc/mi/ln) vp = laju arus (pcphpl) S = kecepatan mobil penumpang rata2 (mph=1.609 km/jam)
Dimana :
Analisis Perencanaan
Dengan data berupa ramalan volume kebutuhan, standard perencanaan, dan tingkat pelayanan yang diinginkan maka dapat ditentukan jumlah jalur yang sesuai untuk ruas bebas hambatan dasar.
Analisis Perancangan
Tingkat pelayanan yang diinginkan biasanya digunakan untuk menghitung kebutuhan jalur. Perbedaan antara hasil analisis perencanaan dan hasil analisis perancangan yang terjadi mungkin karena belum diketahuinya design standard dan spesifikasi volume kebutuhan.
KAPASITAS JALAN
UNTUK INDONESIA, PERHITUNGAN KAPASITAS MENGIKUTI MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA 1997 (MKJI 1997) KAPASITAS JALAN ANTAR KOTA: C=CO X FCW x FCSP x FCSF
dimana: C CO FCW FCSP FCSF = Kapasitas (smp/jam) = Kapasitas dasar (smp/jam) = Faktor penyesuaian lebar jalan = Faktor penyesuaian pembagian arah = Faktor penyesuaian gangguan samping