Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Terdapat banyak alasan kenapa Slackware adalah distribusi Linux yang paling tua yang
masih hidup. Ia tidak mencoba mengemulasi Windows, ia mencoba untuk menjadi seperti
Unix sebisa mungkin. Ia tidak mencoba untuk mencakup semua proses dengan indah,
GUI (Graphical User Interfaces) tunjuk dan klik. Ia memposisikan pengguna sebagai
pengendali dengan mengijinkan mereka melihat secara langsung apa yang terjadi. Proses
pengembangannya tidak terburu-buru untuk memenuhi waktu deadline-setiap versi
muncul ketika ia sudah siap.
Slackware ditujukan untuk orang yang menikmati belajar dan meningkatkan sistem
mereka untuk melakukan sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Stabilitas dan
kesederhanaan Slackware adalah alasan kenapa orang akan tetap menggunakannya di
masa depan. Slackware saat ini menikmati reputasinya sebagai sebuah server yang solid
dan workstation yang masuk akal. Anda bisa menemukan desktop Slackware
menjalankan sembarang window manager ataupun lingkungan desktop, atau tidak sama
sekali. Server Slackware bertindak pada setiap kapasitas yang dapat digunakan oleh
sebuah server. Pengguna Slackware adalah salah satu pengguna Linux yang paling puas.
Tentu saja kita akan mengatakan demikian. :^)
Sedangkan berdasarkan pengalaman selama menggunakan, Slackware adalah distro yang
ringan, tidak boros resource hardware, powerfull, simple ( gak neko - noko ) tapi juga
bisa dioprek sedemikian rupa mungkin karena pada pendistribusianya, Slackware telah
dilengkapi dengan komponen - komponen untuk pengembangan ( development tool )
serta memang " lahir untuk dikembangkan ". Dan lagi yang menarik pada Slackware,
cara - cara kuno untuk mengkonfigurasi sistem masih berlaku, " Old school style..." , ya,
seperti mengkonfigurasi lewat konsole ( ngetik perintah ini - itu ), meng-edit langsung
file untuk keperluan konfigurasi, keyenn... bahkan hingga versinya yang terbaru sekarang
pun hal - hal tersebut masih berlaku, " menjaga tradisi unix ". Tentang dukungannya,
he..3x tentunya gak perlu khawatir. Mungkin karena Slackware adalah salah satu distro
tertua dan telah banyak digunakan, banyak sekali support rosource yang bisa didapatkan
di internet, seperti komunitas, forum, miis, blog, website banyak sekali yang siap
memberikan support ( dukungan ).
Juga dikutip dari " slackbook versi indonesia " Perbedaan pertama yang mencolok antara
Slackware Linux dan DOS atau sistem Windows adalah sistem berkasnya. Sebagai awal,
kita tidak menggunakan nama huruf pada drive untuk membedakan partisi. Pada Linux,
hanya terdapat satu direktori utama. Anda bisa menghubungkan ini dengan drive C: pada
DOS. Setiap partisi dari sistem Anda di-mount pada direktori pada direktori utama. Ini
seperti hard-disk yang selalu diperluas.
Kami menyebut direktori utama ini sebagai direktori root, dan ditandai dengan sebuah
garis miring (/). Konsep ini mungkin terlihat aneh, tetapi sebetulnya membuat hidup
Anda menjadi mudah ketika Anda hendak menambahkan ruang baru. Sebagai contoh,
misalnya Anda kehabisan ruang pada drive yang digunakan untuk /home. Sebagian besar
orang menginstall Slackware dan membuat satu drive root yang besar. Karena sebuah
partisi dapat dimount pada sembarang direktori, Anda bisa datang ke toko dan membeli
hard drive baru dan me-mountnya pada /home. Anda telah diberikan sebuah ruang baru
pada sistem Anda. Dan semua tanpa harus memindahkan banyak hal.
Dibawah ini, dapat dilihat deskripsi dari banyak direktori utama pada Slackware.
• bin
• boot
Berkas-berkas yang digunakan oleh Linux Loader (LILO). Direktori ini juga tidak terlalu
banyak mengalami modifikasi setelah installasi. Kernel disimpan disini semenjak
Slackware 8.1. Pada rilis awal Slackware, kernel disimpan pada /, tetapi yang sering
dilakukan adalah dengan meletakkan kernel dan berkas-berkas yang berkaitan disini
untuk memfasilitasi dual-boot.
• dev
Semua pada Linux diperlakukan sebagai sebuah berkas, termasuk perangkat keras seperti
port serial, hard disk, dan scanner. Untuk memperoleh akses pada perangkat ini, sebuah
berkas khusus disebut node perangkat (node device) harus ada. semua node perangkat
disimpan pada direktori /dev. Anda akan menemukan hal ini pada banyak sistem operasi
berbasis-Unix.
• etc
• home
Linux adalah sistem operasi yang mendukung banyak pengguna. Setiap pengguna pada
sistem diberikan sebuah account dan direktori yang unik untuk setiap berkas-berkas
personal. Direktori ini disebut direktori home pengguna. Direktori /home disediakan
sebagai lokasi default untuk direktori home pengguna.
• lib
Pustaka-pustaka sistem yang diperlukan untuk operasi dasar disimpan disini. Pustaka C,
dynamic loader, pustaka ncurses, dan modul kernel adalah sebagian dari yang disimpan
disini.
• mnt
Direktori ini berisi titik mount sementara untuk bekerja dengan hard disk atau drive yang
dapat dipindahkan (removable). Disini Anda akan menemukan titik mount untuk CD-
ROM dan drive disket Anda.
• opt
Paket-paket perangkat lunak opsional. Ide dibalik /opt adalah setiap paket perangkat
lunak diinstall pada /opt/software-package, yang memudahkan untuk dihapus kemudian.
Slackware mendistribusikan beberapa hal pada /opt (seperti KDE pada /opt/kde), tetapi
Anda bebas untuk menambahkan apa yang Anda inginkan pada /opt.
• proc
Ini adalah direktori yang unik. Direktori ini bukan bagian dari sebuah sistem berkas,
tetapi sistem berkas maya yang menyediakan akses ke informasi kernel. Beberapa bagian
informasi kernel yang ingin Anda ketahui akan dibahas pada beberapa berkas pada
direktori /proc. Anda juga dapat mengirimkan informasi pada kernel melalui beberapa
berkas ini. Cobalah melakukan cat /proc/cpuinfo.
• root
Administrator sistem dikenal sebagai root pada sistem. Direktori home root disimpan
pada /root dan bukan pada /home/root. Alasannya mudah. Bagaimana jika /home berada
pada partisi yang berbeda dengan / dan jika tidak bisa dimount?? root akan mencoba
login dan memperbaiki masalah. Jika direktori homenya berada pada sistem berkas yang
rusak, maka root akan kesulitan dalam proses login.
• sbin
Program-program yang penting yang akan dijalankan oleh root dan selama proses boot
sistem disimpan disini. Pengguna normal tidak akan menjalankan program pada direktori
ini.
• tmp
Lokasi penyimpanan sementara. Semua pengguna memiliki hak akses baca dan tulis pada
direktori ini.
• usr
Ini adalah direktori besar pada sistem Linux. Semua berkas yang tersisa akan disimpan
disini, program, dokumentasi, kode sumber kernel, dan sistem X Window. Ini adalah
direktori dimana Anda akan meletakkan program-program yang diinstall.
• var
Berkas-berkas log sistem, data cache, dan berkas pengunci program akan disimpan disini.
Ini adalah direktori untuk data-data yang sering berubah.
demikian
Distro Slackware sudah banyak dikembangkan dan sekarang
telah memiliki banyak variant " turunan " misal saja Zen
Walk, Back Track, Xnuxer,
Versi Slackware yang akan digunakan adalah versi 12.0. Distribusi Slackware 12.0
tersedia dalam bentuk CD ( 6 keping ) dan DVD ( 1keping ) sama saja, dapat dipilih
sesuai kondisi. Contoh instalasi ini dilakukan pada PC yang belum terinstal sistem
operasi lain. asumsi hardisk dikosongkan.
Kebutuhan sistem
Hardware Minimum ( Jalan di Mode teks. Untuk Router, Proxy, BASH/C programming
)
Processor = Sekelas Pentium 1/2
Memory = 16 MB
Hardisk = 1 GByte
Hardware Standart ( Jalan di mode teks maupun grafik )
Processor = Sekelas Pentium 3
Memory = 128 MByte
Hardisk = 10 GByte
Hardware Optimal
Processor = Sekelas Pentium 4 atau yang lebih tinggi
Memory = 256 MByte atau lebih
Hardisk = 20 GByte atay lebih
Tentu spesifikasi di atas tidak kaku. Bisa lebih fleksibel. Tetapi jika ingin menjalankan
Desktop Manager seperti KDE maka memory yang dibutuhkan optimal 256 MByte. Jika
Anda ingin FULL INSTALL maka dibutuhkan space hardisk 5 GByte.
Partisi
Perlu diketahui sebelumnya, di dalam Linux setiap media penyimpanan diwakili dengan
nama seperti 'hda', 'sda', 'hdc', 'hdd' dan sebagainya. berbeda dengan windows yang
diwakili dengan huruf seperti 'C:', 'D:', 'E:' dan sebagainya. Sedangkan untuk partisi di
dalam linux diwakili dengan nama seperti 'hda1', 'hda2', 'hda3' dan seterusnya. Semisal
dalam PC dipasang sebuah hardisk dan sebuah CD-ROM, biasanya secara otomatis akan
dikenali sebagai berikut :
yang akan digunakan untuk menginstal linux adalah partisi pertama. partisi swap ( swap
file ) adalah file sistem yang akan digunakan oleh linux untuk bekerja, jika dalam
windows disebut dengan " page file system ", kapasitas yang diperlukan biasanya 2 kali
ukuran memori fisik. ( diatas swap file diset pada 1gb maka asumsinya kapasitas memori
fisik adalah 512mb ). Sedangkan dua partisi terakhir akan digunakan untuk keperluan
lainya ( menyimpan data ).
Jika proses partisi selesai maka paling tidak akan terbentuk beberapa partisi sebagai
berikut :
hda1adalah 10gb untuk menginstal linux dan merupakan primary partition. 10gb sisanya
adalah extended partition (hda2), yang dibagi menjadi beberapa partisi logical di
dalamnya 1gb untuk swap (hda3), 4gb untuk data (hda4), 5gb untuk data (hda5).
sedangkan cdrom dikenali sebagai hdc.
Langkah - langkahnya adalah sebagai berikut :
• boot komputer lewat cd / dvd Slackware. akan muncul tampilan berikut, tekan
enter
• muncul lagi tampilan untuk memilih layout keyboard (keyboard map), langsung
saja tekan enter
• muncul tampilan berikut. ketikan ' root ' (tanpa tanda petik) lalu enter. kemudian
ketikkan ' cfdisk ' lalu enter.
gunakan anak panah untuk berpindah menu. Pilih menu [ New ] lalu enter. pilih primary
partition lalu enter. masukkan kapasitas : 10000 lalu enter. Pilih menu [ type] lalu
ketikkan 83 ( ini untuk memiih fs type = linux ) lalu enter. seharusnya akan terbentuk
seperti pada gambar berikut :
pilih hda1 kemudian klik menu bootable, muncul konfirmasi ketik ' y ' lalu enter. ini
untuk men-set boot flag agar aktif seperti gambar diatas.
• pilih sisa kapasistas yang tersisa (free space) buat lagi beberapa partisi lagi
dengan cara yang sama seperti ketentuan sebelumnya. bedanya kali ini akan
membuat partisi logical maka ketika muncul pertanyaan untuk memilih ' partition
type ' pilih logical. untuk linux swap masukkan angka ' 82 ' dan untuk vfat (fat)
dan ntfs silahkan lihat sediri. Jika proses selesai akan tersusun beberapa partisi
seperti gambar berikut :
langkah terakhir adalah mematenkannya. pilih menu [ write ] lalu enter, muncul
konfirmasi pilih ya. tunggu sebentar, dan selesai sudah.
Di dalam Linux file system FAT dikenal dengan vfat. Di atas dibuat 2 buah partisi lagi
dengan file system vfat dan ntfs adalah untuk latihan nanti. karena pada Slackware versi
12.0 dan sebelumnya belum ada dukungan untuk menulis di file system NTFS sehingga
dibutuhkan aplikasi lain untuk dapat menulisinya. akan dipelajari nanti, sebelumnya akan
dibandingkan dulu vfat dengan ntfs.
semoga saja langkah - langkahnya bisa diikuti .
Instalasi
Oke, selanjutnya akan dilanjutkan dengan proses instalasi. masih pada cfdisk, pilih menu
[ quit ] lalu enter. selanjutnya akan dikembalikan ke shell. ketikan ' setup '
root@darkstar ~# setup
pilih menu ADDSWAP. partisi swap telah dibuat sebelumnya, yakni pada hda3, maka
sekarang pilih /dev/hda3 untuk dijadikan sebagai swap pilih yes. akan ditanya apakah
perlu dilakukan chek pada partisi ini. terserah, boleh ya atau tidak perlu. tunggu sejenak
file swap akan dibuat.
lalu dilanjutkan dengan menu TARGET. akan ditanyakan dimana Slackware akan
diinstal. pada sebelumnya telah dibuat partisi untuk linux yakni hda1, maka pilih
/dev/hda1 sebagai tempat instalasi ( root ). akan ditanyakan juga untuk memilih tipe file
sistem ( file system type ) bisa dipilih ext2 atau ext3 atau ReiserFS. lalu enter saja.
karena ditemukan partisi lain pada hardisk, yakni /dev/hda4 dan /dev/hda5 yang telah
dibuat sebelumnya, maka akan muncul dialog fstab. pada sesi ini akan dikonfirmasi
apakah ingin me-mount partisi yang ada. pilih ' YES '. pilih saja ' /dev/hda4 ' lalu OK,
berikan alias semisal ' data1 ' lalu OK. dilanjutkan dengan memilih ' /dev/hda5 ', berikan
alias, misal ' data2 ' lalu OK.
dilanjutkan dengan menu SELECT, yakni memilih aplikasi apa saja yang akan diinstal.
jika sebagai pemula disarankan untuk langsung menyetujuinya. bila sudah tingkat
menengah atau mahir aplikasi yang ingin diinstal bisa dipilih juga secara manual.
setelah menentukan klik saja OK. akan dibawa selanjutnya ke menu INSTALL.
pilih saja ' full ' lalu klik OK. selanjutnya akan dibawa ke menu CONFIGURE. disini
adalah menu untuk instalasi kernel. karena media installernya ada pada CD-ROM maka
pilih opsi ke dua ' cdrom use kernel from the slackware CD '. lalu klik OK.
lalu SELECT MODEM, bila mempunyai modem Internal pilih ' dev/ttyS4 ' bila tidak
memiliki pilih ' no modem '.
kemudian untuk TIME ZONE pilih ' asia / jakarta ' untuk wilayah wilayah barat, ' asia /
jayapura ' untuk wilayah timur dan ' asia / louksumawe ' untuk wilayah utara .
kemudian memilih device mouse yang digunakan. pilih sesuai port mouse yang
digunakan.
lalu FONT, Sub bagian font ini mengijinkan untuk memilih dari sebuah daftar font
konsol.
terakhir adalah X WINDOW MANAGER, Sub bagian ini mengijinkan untuk memilih
window manajer default untuk X. pilih saja ' KDE '
Klik OK. kemudian akan diminta membuat password untuk root, silahkan.
pada akhirnya akan kembali lagi kemenu setup awal. langsung saja reboot komputer ( ctrl
- alt -del ).
Pada kondisi default Slackware 12.0 ( entah dengan beberapa versi sebelumnya ) belum
dapat menulis pada partisi yang menggunakan format file sistem NTFS, yang bisa
dilakukan hanya membacanya saja. Berbeda dengan versi setelahnya yang memang
secara default telah mendukung akses penuh ( baca, tulis ) format file sistem NTFS.
Tentunya akan sangat merepotkan bila media yang digunakan tidak dapat diakses secara
penuh "ditulisi". maka untuk solusinya, akan diinstall dua buah aplikasi, fuse dan NTFS-
3g. Dengan penambahan dua aplikasi tersebut, format file sistem NTFS dapat dibaca dan
ditulisi.
Oh iya, sebelumnya perlu diketahui aplikasi yang akan diinstal dapat didownload di
internet ( kecuali bila sudah punya ). Silahkan mengunjungi Slackbuilds.org [
http://www.slackbuilds.org ] untuk mendownload aplikasi - aplikasi untuk Slackware.
Agar mudah, masukkan saja kata kunci ke form search yang tersedia. untuk
mendownload fuse, masukkan saja kata ' fuse ' begitu juga dengan ' NTFS-3g '. jangan
lupa untuk menyesuaikan dengan versi Slackware yang sedang digunakan ( pada kasus
ini adalah 12.0 ). Pertama - tama download fuse. Ada dua buah file yang harus
didownload disini, source aplikasi dan file arsip slackbuild, biar mudah liat gambar
berikut
Download fuse.tar.gz
Setelah download selesai, buka konsole di tempat file tadi disimpan
cd fuse
Berikutnya download source aplikasi fuse, yakni fuse-2.7.0.tar.gz. kali ini, simpan file
tersebut ke direktori fuse ( yang tadi lho mas... :p ) bisa saja disimpan di tempat lain, tapi
nanti copy-kan ke direktori fuse. setelah itu, sebelum memulai, pastikan semua file yang
dibutuhkan telah berada dalam satu direktori. contohnya sepeti ini ( ketik ' ls -l ' )
Jika sudah lengkap seperti gambar diatas, waktunya menjalankan script slackbuild. untuk
melakukannya, diperlukan hak Administrator ( root ) jika masih sebagai pengguna biasa
ketikkan perintah ' su ', seperti gambar berikut :
kemudian ketikkan
./fuse.SlackBuild ( enter dan tunggu beberapa saat ), hingga muncul pesan berikut
Artinya, file installer ( biasa disebut paket ) telah berhasil diciptakan, dan diletakkan di
direktori ' tmp '. Kalo begitu, langsung saja pindah ke direktori ' tmp '. ketikkan ' cd /tmp
', ketikkan ' ls |grep fuse ', akan tampil file installer yang baru saja selesai dibuat :
installpkg fuse-2.7.0-i486-1_SBo.tgz
aplikasi akan diinstal ...
Oke sekarang dowload NTFS-3g ( bila belum ) dan lakukan cara - cara tertera seperti
sebelunya untuk melakukan instalasi. semoga berhasil
Note :
Dalam Slackware dikenal istilah " paket " yaitu sebuah file installer aplikasi. file ini
berakhiran ekstensi ' .tgz ', seperti pada contoh sebelumnya ' fuse-2.7.0-i486-
1_SBo.tgz '. maka biasanya ketika yang didownload adalah source aplikasi
( berakhiran tar.gz dan tar.bz2 ) perlu dilakukan compiling ( dikompile ) ke dalam
bentuk paket menggunakan cara seperti di atas. Sebenarnya di internet telah
tersedia banyak sekali server yang menyediakan paket siap install untuk Slackware.
Jadi bila tidak ingin direpotkan dengan hal seperti tadi, file paket ( dalam contoh
ini fuse ) dapat di download di internet. Salah satu yang menyediakan file paket
adalah http://slacky.eu, Silahkan ...
Oke, selanjutnya setelah menginstal NTFS-3g akan dilakukan konfigurasinya. mungkin
ada baiknya untuk mengecek terlebih dahulu apakah fuse dan NTFS-3g telah terinstal
pada komputer. Untuk keperluan tersebut gunakan perintah berikut :
ls /var/log/packages/|grep ntfs-3g -> untuk cek ntfs-3g ( jangan lupa di Linux case
sensitive )
Pada kasus sebelumnya, ada sebuah partisi yang dibuat menggunakan format file sistem
ntfs, yakni pada dev/hda5. Akan dilakukan konfigurasi, sehingga /dev/hda5 dapat ditulisi
( maksudnya biar bisa dibuat nyimpen file gitu ). Untuk melakukannya adalah dengan
mengedit file ' fstab ' yang berada pada direktori ' /etc ' menggunakan text editor ( pilih
sesuai selera ). Contoh berikut menggunakan nano text editor dan jangan lupa
menggunakan akses root. Bukas konsole ( terminal ), jika masih sebagai pengguna biasa
ketik ' su ' dan isi password. Kemudian ketik ' nano /etc/fstab' untuk mengedit file fstab.
pada baris
ctrl + x
umask =000 -> Root maupun user biasa mendapatkan akses baca dan tulis
umask =022 -> Root, user dapat membaca partisi, tapi hanya Root yang menulisi partisi
tersebut
umask =222 -> Root maupun user hanya mendapatkan akses baca pada partisi tersebut
umask =077 -> Root dapat akses penuh, tapi user tidak sama sekali
Untuk yang satu ini sekarang Linux juga dapat unjuk gigi, pasalnya sekarang ini Linux
bukan lagi seperti yang dulu dimana dianggap tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan
hiburan bagi penggunanya. Dulu Linux yang identik dengan UNIX dianggap sebagai "
sesuatu yang selalu serius dan membosankan ". Lain dulu lain sekarang, karena semakin
besarnya komunitas pengguna Linux yang tentunya banyak sebagian dari mereka adalah
developer - developer handal yang mau bekerja keras sehingga Linux bisa menjadi
seperti sekarang ini.
Pada Slackware ( default ) cukup banyak mendukung format file multimedia seperti mp3,
cd ( audio ), mpeg dan beberapa lainnya. Berikutnya akan dibahas instalasi beberapa
aplikasi multimedia agar dukungan formatnya semakin kaya, semisal 3gp, rm, avi, flv,
dan lainnya.
Sebelumnya perlu diketahui, agar mendapatkan hasil yang maksimal dari segi visual
seperti resolusi layar, ketajaman warna, output video, dan sebagainya maka perlu diinstal
driver graphic card yang sesuai dengan vendor. Karena dengan driver yang cocok untuk
hardware ( graphic card ) yang terpasang akan memberikan hasil yang tentunya lebih
bagus.
• pertama download driver yang sesuai dengan graphic cardnya. Contoh, untuk
Gforce4 pada situsnya [ www.nvidia.com ] didapatkan driver berikut : NVIDIA-
Linux-x86-96.43.05-pkg1.run
• untuk melakukan instalasi, xserver harus dalam keadaan mati artinya instalasi
harus dilakukan pada lingkungan terminal. restart xserver ( tekan ctrl + alt +
backspace ). lalu sebagai root lakukan instalasi dengan mengetikkan : ./NVIDIA-
Linux-x86-96.43.05-pkg1.run
• tinggal mengikuti petunjuk instalasi.
• reboot PC
• File yang diperoleh adalah file binnary ( .bin) simpan file tersebut di komputer
• pada direktori dimana file disimpan buka terminal
Note :
( .bin ) adalah file binary sehingga untuk menginstal tidak perlu dikompile dulu
menjadi paket. sebelum melakukan instalasi cek dahulu permisi file tersebut.
apabila hak eksekusi belum ada tambahkan dengan perintah chmod u+x
RealPlayer10GOLD.bin, agar file tersebut dapat diesekusi.
Flash player ( swf, fla,flv )
Penggunaan animasi sebagai media informasi sudah banyak terutama dalam dunia web
hal ini sudah menjadi tren. bagaimana agar browser dapat mensuport file animasi flash ?
berikut adalah caranya
VLC Player
Satu lagi aplikasi multimedia yang akan ditambahkan, yakni VLC player. Aplikasi ini
( menurut pengalaman ) adalah video player faforit alasannya simple, ringan, apa ya... se-
simple windows media player classic gitu deh. Untuk mendownload, bisa kunjungi situs
resminya d http://www.videolan.org/vlc/download-slackware.html kebetulan sudah ada
file ' paket ' nya untuk distribusi Slackware, sehingga instalasi bisa langsung dilakukan.
• Akan tampil KDE menu editor. icon ' VLC player ' akan ditambahkan ke kategori
multimedia. untuk itu pilih ' Multimedia '
• pada kolom ' command ' masukkan alamat path program vlc diinstal. biasanya file
program yang diinstal di Slackware akan berada di deroktori ' /usr/bin ' atau '
/opt/[nama folder aplikasi]/bin/ '. bila sudah tahu posisinya bisa langsung
diketikkan. misal kali ini ' /usr/bin/vlc '
• untuk mengganti icon shortcut klik :
Note :
Pada kasus yang sama, dimana ketika setelah menginstal aplikasi, shortcut tidak
muncul pada K menu, cara - cara diatas dapat diterapkan. pointnya, alamat path
aplikasi harus benar agar aplikasi dapat dipanggil.
Music player
Untuk hiburan musik, pada Slackware telah disediakan beberapa aplikasi default untuk
dapat memainkan file - file audio, seperti Amarok, Audacious
Burning
Aplikasi untuk membakar cd ( burning ) populer di lingkungan desktop KDE yakni K3b
juga telah terinstal secara default.
Office
Distro Slackware telah menyediakan aplikasi office bawaan, yakni K Office. Tapi bila
ingin coba menggunakan aplikasi office lainya, seperti openOffice maka harus
menginstallnya secara manual.
Sebelum :
Untuk membuang K Office, caranya adalah sebagai berikut :
• buka konsole, sebagai root ketikkan ' pkgtool ', akan tampil menu berikut pilih'
Remove ' lalu OK
• akan muncul lagi menu berikutnnya, gunakan key anak panah bawah untuk scroll
ke bawah. cari dan seleksi ( pilih ) paket ' K Office ' yang akan dibuang. untuk
menyeleksi gunakan space bar ( spasi ), lalu pindah ke tombol OK ( dengan
menggunakan key tab ), kemudian enter.
• uninstalasi akan berjalan, tunggu hingga pernyataan komplit tampil
Sesudah :
Instalasi Open Office
Ketika pertama kali menggunakan Slackware, scroll mouse milik saya tidak berfungsi
( saya menggunakan mouse dengan usb port ). nanya - nanya di forum, dapat solusinya,
yaitu dengan merubah konfigurasi di file xorg.conf. untuk melakukannya, caranya seperti
ini
• buka konsole, sebagai root ketikkan ' nano /etc/X11/xorg.conf ' - enter
• cari pada baris berikut
• pada baris Option " Protocol " " IMPS/2 " rubah menjadi " Protocol " " IMPS/2
" # " auto "
• Option "Emulate3Buttons" "no"
• tambahkan Option "ZAxisMapping" "4 5" pada baris akhir input device
sebelum kalimat ' end section '.
• untuk menyimpan tekan ctrl + o
• untuk keluar tekan ctrl + x
• Restart xserver ( ctrl - alt - backspace )
• bila belum bisa, ganti " 4 5 " dengn " 4 5 6 7 "
Shutdown di Slackware
• telinit 0
• shutdown -h now
• /sbin/shutdown -t now off
• halt
• init 0
• /sbin/poweroff
• power off
Masalah :
Bagaimana setting agar bila tombol power ditekan sekali maka PC akan mati dengan
normal, ada di file mana ya ?
Solusi :
# File /etc/rc.d/rc.modules-$KERNEL_VERSION
# Button (handles events on the power, sleep and lid buttons):
/sbin/modprobe button
Masalah :
aku nambah user baru ('aku') ke pc. dulu p'nah baca di Thread laen, katanya biar user bisa
shutdown kompi musti ditambahkan dulu ke group'na. t'rus di group-Q tak tambahin gini
:
power:x:84:aku,root
setelah tu #rc.messagebus reload...
dah tho...
tapi user 'aku' kq tetep g' bisa shutdown ya ??
bash-3.1$ /sbin/shutdown -t now off
shutdown: you must be root to do that!
bash-3.1$ tellinit 0
bash: tellinit: command not found
bash-3.1$ init 0
bash: init: command not found
bash-3.1$ /sbin/poweroff
poweroff: must be superuser.
bash-3.1$ halt
bash: halt: command not found
bash-3.1$ shutdown -h now
bash: shutdown: command not found
solusi :
edit file /etc/sudoer, ganti localhost dengan nama user
%users localhost=/sbin/shutdown -h now
akan lebih baik kalau user login kamu menggunakan password
setelah itu jalankan $ sudo /sbin/shutdown -r now
Masalah :
Bagaimana menambahkan opsi shutdown dan reboot pada Log off screen KDE di
Slackware ?
solusi :
Bisa disetting di KDE control center
Note :
Kayaknya kalo' menurutku, jika kita mengaktifkan runlevel 4 pada konfigurasi inittab
sebagai default, opsi shutdown dan reboot pada log off screen akan muncul secara
otomatis. Tapi jika yang menjadi default adalah runlevel 3 ( defaultnya Slackware )
meski disetting lewat KDE control center, tetep gak ngaruh. ditungu pendapat lainnya ...
Mungkin bagi pengguna Slackware 12.0 mengalami masalah dimana, user tidak dapat
mengakses device seperti CD-ROM, flashdisk, dsb ( muncul error seperti ini )
yang musti dilakukan adalah mengedit file group dengan menambahkan ' user ' ke
plugdev. caranya :
" Tentang HAL, dia akan respect isi konfigurasi di /etc/fstab, jadi kalo di /etc/fstab ada
informasi ttg USB, maka dia gak akan pake automounting. Jadi kalo mau pake
automountnya, harus dikasih tanda # . Silahkan dibaca-baca di
CHANGES_AND_HINTS.TXT di mirrornya Slackware. Disana sudah dijelaskan kok
sama si Robby. "
RJF
Link - link terkait