Você está na página 1de 3

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Setiap tahunnya di Indonesia berjuta-juta perempuan mengalami kehamilan yang tidak direncanakan, dan sebagian besar dari perempuan tersebut memilih untuk mengakhiri kehamilannya dengan cara aborsi. Aborsi dilakukan oleh seorang wanita hamil baik yang telah menikah m a u p u n ya n g b e l u m m e n i k a h dengan berbagai alasan, antara lain : 1. T i d a k i n g i n memiliki anak karena mengganggu karir sekolah dan tanggung jawab lain 2. Tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak 3. Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah 4. Pergaulan seks bebas, masih terlalu muda bagi wanita yang belum menikah, sebagai aib keluarga, dan sudah memiliki banyak anak Tindakan aborsi tersebut dapat dilakukan secara mandiri dan melalui bantuan orang lain. Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan memakan obat -obatan yang membahayakan janin, sedangkan aborsi dengan bantuan orang lain bisa dibantu o l e h d o k t e r , b i d a n , b a h k a n o r a n g ya n g t i d a k m e n g e r t i t e k n i s a b o r s i s e k a l i p u n . Tentunya aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan s e o r a n g w a n i t a , ya k n i r e s i k o k e s e h a t a n d a n k e s e l a m a t a n s e c a r a f i s i k d a n r e s i k o gangguan psikologis. Abortus merupakan suatu masalah kontroversi yang sudah ada sejak sejarah ditulis orang. Kontroversi karena di satu pihak abortus ada di dalam masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya jamu dan obat-obat peluntur serta dukun pijat untuk mereka yang terlambat bulan. Di pihak lain abortus tidak dibenarkan oleh agama, bahkan dicaci, dimaki dan dikutuk sebagai perbuatan tidak bermoral. Pembicaraan tentang abortus dianggap tabu. Sulit ditemukan seorang wanita yang secara sukarela mengaku bahwa ia pernah diabortus, karena malu. Sulit untuk mendapatkan data tentang abortus buatan (selanjutnya akan ditulis : abortus) di Indonesia. Paling sedikit ada dua sebabnya. Yang pertama, abortus dilakukan secara sembunyi. Yang kedua, bila timbul komplikasi hanya dilaporkan komplikasinya saja, tidak abortusnya. Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah Abortus Provocatus Criminalis. Dimana orang yang dikenakan sanksi antara lain wanita yang melakukan a b o r s i , d o k t e r a t a u b i d a n a t a u o r a n g l a i n ya n g m e m b a n t u m e l a k u k a n a b o r s i d a n orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi. Bila ditinjau dari segi sosial tentus a j a a b o r s i m e r u p a k a n s a l a h s a t u p e n yi m p a n g a n . P e n yi m p a n g a n ya n g d i m a k s u d adalah aborsi merupakan salah satu tindakan yang be rtentangan dengan HAM (Hak Asasi Manusia) yaitu hak untuk hidup. Bila ditinjau dari segi budaya, aborsi sebagaisalah satu dampak pergaulan seks bebas, telah menyimpang dari norma agama yang b e r l a k u . T i n d a k a n a b o r s i p e r l u m e n d a p a t p e r h a t i a n k h u s u s d a r i b e r b a g a i p i h a k . Berdasarkan realita
1

yang marak di masyarakat, penulis akan mengkaji mengenai tindakan aborsi sebagai salah satu bentuk penyimpangan bila ditinjau dari segi sosialbudaya. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan aborsi secara konseptual? 2. Bagaimanakah tindakan aborsi sebagai salah satu bentuk penyimpangan sosial budaya di masyarakat? 3. Tentang hukum di Indonesia mengenai aborsi, sejauh mana aborsi tidak di perbolehkan di Indonesia? 4. Apa kesimpulan yang bisa diambil dari data-data aborsi yang ada di Indonesia? 5. Bagaimana upaya pencegahan tindakan aborsi di masyarakat? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pengertian aborsi secara konseptual. 2. Menjelaskan bahwa tindakan aborsi merupakan salah bentuk penyimpangan sosial budaya di masyarakat. 3. Mengetahui upaya pencegahan tindakan aborsi di masyarakat. 4. Mengetahui sejauh mana aborsi tidak di perbolehkan di Indonesia 5. Mengambil kesimpulan dari data kasus aborsi di Indonesia

satu

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Manusia, Moralitas dan Hukum Pengertian Manusia Menurut KBBI : Makhluk yg berakal budi (mampu menguasai makhluk lain); insan; orang. Pengertian Moral Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan, moral adalah: 1. Ajaran tentang baik buruk yg diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dsb, akhlak, budi pekerti, susila, mereka sudah bejat, mereka hanya minum-minum dan mabuk-mabuk, bermain judi, dan bermain perempuan Kondisi mental yg membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, dsb, isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dalam perbuatan: tentara kita memiliki dan daya tempur yg tinggi Ajaran kesusilaan yg dapat ditarik dari suatu cerita

2.

3.

Menurut Bertens, moral berawal dari bahasa latin mos, jamaknya mores yang juga berarti adat kebiasaan. Secara etimologis, kata etika sama dengan kata moral, keduanya berarti adat kebiasaa. Perbedaannya hanya pada bahasa asalnya, Etika berasal dari bahasa Yunani, sedangkan moral berasal dari bahasa latin. Dalam Wikipedia dijelaskan, Moral adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan agama.

.
3

Você também pode gostar