Você está na página 1de 6

Analisis Perhitungan Neraca Air

Untuk melakukan analisis perhitungan neraca air, langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
1. Mengumpulkan data data
Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu kita perlu mengumpulkan data-data, yang
terdiri dari :
a. Data pemetaan meliputi peta topografi dan tata guna lahan
b. Data hidroklimatologi meliputi:
Data suhu udara
SUHU UDARA

SUHU
UDARA
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C

TAHUN

JAN

FEB

MAR

APR

MEI

JUN

JUL

AGT

SEPT

OKT

NOV

DES

1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
RATARATA

21.1
20.1
20.1
21
24.5
24.8
24
24.4
24.1
25.4

19
19
18.8
19
21.1
24.3
24.5
24.8
24.7
24.7

20.9
20.5
20.7
20.9
20.8
25
24.3
25
24.8
24.6

19.9
21.3
19.9
19.9
20.3
26.1
26.2
25.3
24.9
25.5

23.8
23
23
24.7
22.8
25.7
25.7
25.8
24.9
26.5

22.8
24.7
25.3
24.4
23.5
25.4
24.7
25.6
24.6
25.3

23.4
22.6
22.6
23.4
19.9
25.1
24.9
25
24.5
25.3

24.9
24.3
24.2
26
24
24.9
25
25
24.6
25.3

25.1
24.5
24.7
25.1
24.3
25.9
26.1
26
25.8
26.1

24.8
24
23.9
25.7
23.7
26.1
26.6
26.1
26.9
27

25.3
24.7
24.9
25.3
24.5
25.6
26.2
26.2
27.2
26.2

25.4
24.8
25
25.4
24.6
25.5
25
24.2
26.3
24.6

22.95

21.99

22.75

22.93

24.59

24.63

23.67

24.82

25.36

25.48

25.61

25.08

Data penyinaran matahari


PENYINARAN MATAHARI

PENYINARAN

TAHUN

JAN

FEB

MAR

APR

MEI

JUN

JUL

AGT

SEPT

OKT

NOV

DES

%
%
%
%
%
%
%
%
%
%

1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
RATARATA

61
71
41
69
49
33
42
29
31
37

64
79
53
77
81
26
33
33
50
38

65
85
51
84
92
41
30
37
33
30

58
88
6
90
89
50
82
46
62
46

48
92
71
84
74
51
74
54
65
53

70
68
66
69
65
61
71
41
69
49

27
37
22
52
50
64
79
53
77
81

33
42
29
31
37
65
85
51
84
92

26
33
33
50
38
58
88
6
90
89

41
30
37
33
30
48
92
71
84
74

50
82
46
62
46
70
68
66
69
65

51
74
54
65
53
27
37
22
52
50

34.4

36

34.2

57.2

59.4

58.2

70.8

75.4

66.2

73.8

67.6

37.6

Data kecepatan angin


KECEPATAN ANGIN (ELEVASI 0.5M) dlm m/dt

KEC.ANGIN
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt

TAHUN
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
RATARATA

JAN
0,56
0,53
0,28
0,56
0,56
0,61
0,56
0,28
0,83
0,56

FEB
0,64
0,56
0,56
0,83
0,56
0,64
0,56
0,56
0,83
0,56

MAR
0,64
0,61
0,56
0,83
0,83
0,53
0,28
0,56
0,56
0,83

APR
0,58
0,64
0,83
0,56
0,56
0,56
1,11
0,83
0,28
0,56

MEI
0,56
0,56
1,39
0,53
0,83
0,53
0,83
1,39
0,56
0,83

JUN
0,64
0,69
0,56
0,64
0,56
0,81
0,56
0,56
0,56
0,56

JUL
0,61
0,83
0,56
0,61
0,83
0,64
1,39
0,56
0,83
0,83

AGT
0,83
0,83
0,83
0,53
0,83
0,72
0,83
0,83
0,83
0,83

SEPT
0,69
0,56
0,56
0,61
0,56
1,31
0,83
0,56
0,83
0,56

OKT
0,58
0,58
0,28
0,56
0,56
0,36
0,56
0,28
0,83
0,56

NOV
0,56
0,61
0,56
0,64
0,83
0,39
0,56
0,56
0,56
0,83

DES
0,61
0,64
0,56
0,56
0,56
0,42
0,28
0,56
0,56
0,56

0,57

0,63

0,55

0,67

0,83

0,61

0,85

0,81

0,82

0,52

0,58

0,47

KECEPATAN ANGIN (ELEVASI M) dlm m/dt


KEC.ANGIN

TAHUN

JAN

FEB

MAR

APR

MEI

JUN

JUL

AGT

SEPT

OKT

NOV

DES

m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt
m/dt

1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
RATARATA

1.81
1.39
1.94
1.39
1.39
1.64
1.67
1.67
1.67
1.67

1.92
1.67
1.94
1.39
1.67
1.97
1.94
1.67
1.67
1.67

1.92
2.22
1.67
1.94
1.94
1.81
1.39
1.67
1.67
1.39

1.58
1.94
1.67
1.94
1.94
1.69
1.67
1.67
1.39
1.67

1.42
1.94
1.67
1.94
1.94
1.72
1.39
1.94
1.39
1.39

1.64
1.67
1.67
1.94
1.67
2.14
1.67
1.94
1.39
1.67

1.64
1.67
1.39
1.94
1.67
1.81
2.22
1.67
1.94
1.94

1.97
1.67
1.39
1.67
1.67
1.92
1.94
1.67
1.94
1.94

1.81
1.67
1.67
1.67
1.67
1.92
1.94
1.67
1.94
1.94

1.69
1.94
1.67
1.67
1.67
1.58
1.67
1.67
1.94
1.67

1.72
1.39
1.67
1.67
1.39
1.42
1.67
1.39
1.94
1.67

2.14
1.67
1.67
1.39
1.67
1.64
1.67
1.39
1.67
1.67

1.62

1.75

1.76

1.72

1.68

1.74

1.79

1.78

1.79

1.72

1.59

1.66

m/dt

c. Data curah hujan harian


DATA CURAH HUJAN
STASIUN

CURAH
HUJAN
mm
mm
mm
mm
mm

GETAS - BRINGIN - SALATIGA

TAHUN

JAN

FEB

MAR

APR

MEI

JUN

JUL

AGT

SEPT

OKT

NOV

DES

1998
1999
2000
2001
2002

256
344
260
347
258

338
342
384
256
276

237
209
219
209
224

139
114
133
168
150

54
55
29
58
65

53
45
48
22
41

14
14
12
29
26

7
18
11
16
11

7
20
12
18
12

60
61
32
64
71

304
308
346
230
249

230
310
234
312
233

mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
hari
mm/hari

2003
2004
2005
2006
2007
RATARATA
STD.DEV
K
XT=X+K.SD

258
262
203
313
237

296
152
397
298
292

428
481
378
155
415

189
264
272
367
120

77
169
103
195
43

45
17
99
33
99

0
65
112
11
7

0
0
47
2
58

84
65
50
0
0

147
88
158
20
4

311
191
61
167
239

391
312
279
446
396

273.80

303.10

295.50

191.60

84.80

50.20

29.00

17.00

26.80

70.50

240.60

314.30

46.35
-0.84
234.77
31
7.573

69.98
-0.84
244.18
30
8.139

116.50
-0.84
197.41
31
6.368

83.08
-0.84
121.65
31
3.924

55.21
-0.84
38.31
28
1.368

28.10
-0.84
26.54
31
0.856

34.29
-0.84
0.13
30
0.004

19.88
-0.84
0.26
31
0.008

29.17
-0.84
2.24
30
0.075

50.01
-0.84
28.39
31
0.916

84.95
-0.84
169.07
31
5.454

75.53
-0.84
250.70
30
8.357

2. Mengoreksi data hujan


Dalam praktIk di lapangan sering dijumpai rangkaian data yang tidak lengkap karena:
kerusakan alat
kelalaian petugas
Untuk mengatasi hal tersebut dapat diisi dengan cara:
a. Normal Ratio Method

Px

1 n
A
Pi nx

n i 1 Ani

Dengan n
Px
Pi
Anx
Ani

: banyaknya stasiun hujan di sekitar stasiun X


: kedalaman hujan yang diperkirakan di stasiun X
: kedalaman hujan di stasiun i
: hujan rerata (normal) tahunan stasiun X
: hujan rerata di stasiun i

b. Reciprocal Square Distance Method

Px

1
1

i 1 d xi
n

Dengan n
dxi
Px
Pi

Pi

i 1

xi

: jumlah stasiun hujan


: jarak stasiun X ke stasiun i
: kedalaman hujan yang diperkirakan distasiun X
: kedalaman hujan di stasiun i

Namun data hujan yang diperoleh kelompok kami tidak terdapat data yang hilang
sehingga tidak diperlukan penghitungan missing data.

3. Menghitung hujan rata-rata


DATA CURAH HUJAN
STASIUN

CURAH
HUJAN
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
hari
mm/hari

GETAS - BRINGIN - SALATIGA

TAHUN

JAN

FEB

MAR

APR

MEI

JUN

JUL

AGT

SEPT

OKT

NOV

DES

1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
RATARATA
STD.DEV
K
XT=X+K.SD

256
344
260
347
258
258
262
203
313
237

338
342
384
256
276
296
152
397
298
292

237
209
219
209
224
428
481
378
155
415

139
114
133
168
150
189
264
272
367
120

54
55
29
58
65
77
169
103
195
43

53
45
48
22
41
45
17
99
33
99

14
14
12
29
26
0
65
112
11
7

7
18
11
16
11
0
0
47
2
58

7
20
12
18
12
84
65
50
0
0

60
61
32
64
71
147
88
158
20
4

304
308
346
230
249
311
191
61
167
239

230
310
234
312
233
391
312
279
446
396

273.80

303.10

295.50

191.60

84.80

50.20

29.00

17.00

26.80

70.50

240.60

314.30

46.35
-0.84
234.77
31
7.573

69.98
-0.84
244.18
30
8.139

116.50
-0.84
197.41
31
6.368

83.08
-0.84
121.65
31
3.924

55.21
-0.84
38.31
28
1.368

28.10
-0.84
26.54
31
0.856

34.29
-0.84
0.13
30
0.004

19.88
-0.84
0.26
31
0.008

29.17
-0.84
2.24
30
0.075

50.01
-0.84
28.39
31
0.916

84.95
-0.84
169.07
31
5.454

75.53
-0.84
250.70
30
8.357

4. Perhitungan Angka Evaporasi


Berikut adalah penjelasan dari tabel perhitungan Angka Evaporasi :
a. Baris 1 : Data suhu udara
b. Baris 2 : Data kelembapan Relatif
c. Baris 3 : Data kecepatan angin
d. Baris 4 : Data penyinaran Matahari (12 jam)
e. Baris 5 : Letak Lintang = 7,10 LS
f. Baris 6 : Albedo
g. Baris 7 : Transfer ke-12 jam = 0.786Q1+3.46
h. Baris 8 : F (Tel) x 10-2 dari tabel G dan H dengan data (1)
i. Baris 9 : L-1 x10-2 dari tabel G dan H dengan data (1)
j. Baris 10 : P waz Sa dari tabel G dan H dengan data (1)
k. Baris 11 : dari tabel G dan H dengan data (1)
l. Baris 12 : Pwaz = (baris 2) x (baris 10)
m. Baris 13 : F (dp) dari table I dengan data (12)
n. Baris 14 : Pwaz Sa Pwaz = (baris 10) (baris12)
o. Baris 15 : (Faz) dari tabel J berdasarkan data (3)
p. Baris 16 : Eq = (baris 14) x (baris 15)
q. Baris 17 : CaHsh x 10-2 dari tabel K dengan data (5)

r. Baris 18 : Ash x F (r) dari tabel L data (7) dan (5)


s. Baris 19 : Hne = (baris 17) x (baris 18)
t. Baris 20 : m = (baris 7) x (1- baris (4))
u. Baris 20 : F (m) = 1 (baris 20) : 10
v. Baris 22 : Hnez = baris (8) x baris (13) x baris (21)
w. Baris 23 : Hne = Hne1 Hnez = baris(19) baris (22)
x. Baris 24 : (Hne)1 = baris (9) x baris (23)
y. Baris 25 : Eq + (Hne)1 = baris (16) + baris (24)
z. Baris 26 : Eo = baris (25) : baris (11)
Eo adalah besarnya Evaporasi

5. Perhitungan Kebutuhan Air Tanaman


Berikut adalah penjelasan perhitungan kebutuhan air tanaman :
a. Baris 1 : sesuai dengan hasil baris 2 pada baris 25 perhitungan angka evporasi
(Eo) Penman.
b. Baris 2 : merupakan nilai perkolasi (untuk lahan datar/ dataran rendah , nilai
perkolasi = 1)
c. Baris 3 : baris (1) + baris (2)
d. Baris 4 : nilai hujan rata-rata dari perhitungan data curah hujan
e. Nilai efektif Rainfall = FRC x Rh
f. Koefisien tanaman dari tabel 1B (dipilih kolom prosida tradisional)
g. Nilai Evapotranspirasi (Et) = Eo x Kt
h. Perhitungan Pengolahan tanah sebelum penanaman :
Mencari LP (Land Preparation) dengan tabel Zylstra
Eo + P lihat tabel Zylstra didapat LP
Meghitung kebutuhan air pada petak sawah dengan rumus
Ir = A = LP Re
Mengkonversi satuan LP dari mm/hari menjadi lt/dt/ha
B = A x 0,116
Menghitung kebutuhan air pada saluran tersier (C) dengan rumus
C = B x 1,25 (1,25 adalah angka koefisien dari saluran tersier 20%)
Menghitung kebutuhan air pada saluran sekunder (D) dengan rumus
D = C x 1,15 (1,15 adalah angka koefisien dari saluran sekunder 13%)
Menghitung kebutuhan air pada saluran primer (E) dengan rumus
E = D x 1,10 (1,10 adalah angka koefisien kehilangan di saluran primer 19%)

Você também pode gostar