Você está na página 1de 19

PENATALAKSANAAN GLAUKOMA

SARTIKA SABHINAYA 1120221174

Sasaran utama pengobatan glaukoma adalah untuk menurunkan tekanan intraokuler sehingga dapat mencegah terjadinya penurunan lapangan pandang yang berujung pada kebutaan dengan cara mengontrol tekanan intraokuler supaya berada dalam batasan normal. Penatalaksanaan glaukoma terdiri dari tiga macam, yaitu

Medikamentosa, Pembedahan dan Laser

MEDIKAMENTOSA

Berdasarkan tujuan farmakoterapinya, obat anti glaukoma dibedakan menjadi :


Untuk Supresi Produksi Cairan Aquos, Meningkatkan Aliran Keluar Cairan Aquos, Menurunkan Volume corpus Vitreum.

SUPRESI PEMBENTUKAN HUMOR AQUEOUS

Penghambat beta adrenergik Timolol 0,25% dan 0,5%, betaksolol 0,25% dan 0,5% Agonis adrenergik alfa 2 Epinefrin dan dipiverin mempunyai efek pada pembentukan humor aqueous Inhibitor karbonat anhidrase sistemik asetazolamid adalah yang paling banyak digunakan atau juga dapat digunakan diamox 500 mg

FASILITASI ALIRAN KELUAR HUMOR AQUEOUS


Parasimpatomimetik Meningkatkan aliran keluar yang bekerja pada jaringan trabekular melalui kontraksi otot siliaris.

Obat pilihan adalah pilokarpin 0,56% (sering 2%). Semua obat parasimpatomimetik menimbulkan miosis disertai meredupnya penglihatan.

MENURUNKAN VOLUME KORPUS VITREUM


Obat obatan hiperosmotik Menyebabkan darah hipertonik sehingga cairan tertarik keluar dari korpus vitreum. Selain itu, juga terjadi penurunan produksi humor aqueous.

Gliserin oral 1 - 1,5 g cc/Kg BB dalam satu larutan dengan sari jeruk dalam volume yang sama.

Jika terdapat kontraindikasi dapat dipakai manitol 20 % 1 cc /Kg BB, 60 100 tetes tiap menit IV.

MIOTIK, MIDRIATIK DAN SIKLOPEGIK

Konstriksi pupil sangat penting dalam penatalaksanaan glaucoma sudut tertutup primer akut. Dilatasi pupil penting dalam pengobatan penutupan sudut pada iris bombe karena sinekia posterior. Apabila penutupan sudut disebabkan oleh pergeseran lensa anterior, Siklopegik dapat digunakan untuk melemaskan otot siliaris sehingga mengencangkan apparatus zonularis dalam usaha untuk menarik lensa kebelakang.

Obat yang biasa dipakai untuk glaukoma sudut tertutup adalah: Parasimpatomimetik: pilokarpin 2-4%, setiap menit 1 tetes selama 5 menit. Kemudian diteruskan setiap jam. Inhibitor karbonik anhidrase: asetazolamid 250 mg, 2 tablet. Kemudian disusul dengan 1 tablet tiap 4 jam. Hiperosmotik: gliserin 50%, 1-1,5 gr/kg yang diberikan per oral.
Dengan pengobatan seperti di atas, tekanan dapat turun sampai di bawah 25 mmHg dalam waktu 24 jam. Bila tekanan intraokuler sudah turun, operasi harus dilakukan dalam 2-4 hari kemudian.

Obat yang bisa dipakai untuk glaukoma sudut terbuka adalah : Parasimpatomimetik: pilokarpin 2-4%, 1 tetes, 3-6 kali sehari atau eserin 0,25-0,5%, 1 tetes, 3-6 kali sehari Agonis-: epinefrin 0,5-2%, 1 tetes, 2 kali sehari -blocker: timolol maleat 0,25-0,5%, 1 tetes, 1-2 kali sehari Inhibitor karbonik anhidrase: asetazolamid 250 mg, 1 tablet, 4 kali sehari

PEMBEDAHAN

Ditujukan memperlancar aliran keluar cairan aquos di dalam sistem drainase atau sistem filtrasi sehingga prosedur ini disebut teknik filtrasi. Pembedahan dapat menurunkan tekanan intraokuler jika dengan medikamentosa tidak berhasil. Walaupun telah dilakukan tindakan pembedahan, penglihatan yang sudah hilang tidak dapat kembali normal, terapi medikamentosa juga tetap dibutuhkan, namun jumlah dan dosisnya menjadi lebih sedikit.

TRABEKULEKTOMI

Merupakan teknik yang paling sering digunakan. Bagian kecil trabekula yang terganggu diangkat kemudian dibentuk bleb dari konjungtiva sehingga terbentuk jalur drainase yang baru. Lubang ini akan meningkatkan aliran keluar cairan aquos sehingga dapat menurunkan tekanan intraokuler.

Sayangnya di kemudian hari lubang drainase tersebut dapat menutup kembali sebagai akibat sistem penyembuhan terhadap luka sehingga tekanan intraokuler akan meningkat. Oleh karena itu, terkadang diperlukan obat seperti mitomycin-C and 5-fluorourasil untuk memperlambat proses penyembuhan.

IREDEKTOMI PERIFER

Pada tindakan ini dibuat celah kecil pada kornea bagian perifer dengan insisi di daerah limbus. Pada tempat insisi ini, iris dipegang dengan pinset dan ditarik keluar. Iris yang keluar digunting sehingga akan didapatkan celah untuk mengalirnya cairan aquos secara langsung tanpa harus melalui pupil dari bilik mata belakang ke bilik mata depan

SKLEROTOMI DARI SCHEIE

Pada operasi ini dilakukan pembuatan flep konjungtiva di limbus atas (arah jam 12) dan dibuat insisi korneoskleral ke dalam bilik mata depan. Untuk mempertahankan insisi ini tetap terbuka, dilakukan kauterisasi di tepi luka insisi. Kemudian flep konjungtiva ini ditutup.

LASER

Pada teknik laser, operator akan mengarahkan sebuah lensa pada mata kemudian sinar laser diarahkan ke lensa itu yang akan memantulkan sinar ke mata.

LASER IREDEKTOMI

Teknik ini biasa digunakan sebagai terapi pencegahan yang aman dan efektif untuk glaukoma sudut tertutup. Dilakukan dengan membuat celah kecil di iris perifer dan mengangkat sebagian iris yang menyebabkan sempitnya sudut bilik mata depan.

LASER PERIPHERAL IRIDOTOMY (LPI)

Dilakukan pada glaukoma sudut tertutup. Pada teknik ini dibuat lubang kecil di iris perifer sehingga iris terdorong ke belakang lalu sudut bilik mata depan akan terbuka.

LASER TRABEKULOPLASTY

Dilakukan pada glaukoma sudut terbuka. Sinar laser (biasanya argon) ditembakkan ke anyaman trabekula sehingga sebagian anyaman mengkerut. Kerutan ini dapat mempermudah aliran keluar cairan aquos. Pada beberapa kasus, terapi medikamentosa tetap diperlukan. Tingkat keberhasilan dengan Argon laser trabeculoplasty mencapai 75%. Karena adanya proses penyembuhan luka maka kerutan ini hanya akan bertahan selama 2 tahun.

TERIMAKASIH

Você também pode gostar