Você está na página 1de 24

BAB I.

ALIRAN FLUIDA Diagram Alir Proses (Produksi Asam Amino (fed-batch fermentation))

Tegangan geser, t =

2. Kompresibilitas Fluida tak mampat (incompressible): cair Fluida mampat (compresible): gas

3. Tegangan permukaan Timbul karena gaya tarik molekuler di permukaan cairan, sehingga luas permukaan cairan cenderung berada pada nilai terkecil.

Rekayasa proses menjadi aktivitas utama dalam pengembangan produk farmasi.

TEKANAN FLUIDA Tekanan Hidrostatik Tekanan fluida saat diam Tekanan pada satu titik adalah sama besar untuk semua arah Tekanan pada semua titik pada arah horisontal adalah sama besar Tekanan hidrostatik bervariasi tergantung pada densitas dan tinggi (kedalaman) fluida.

Sifat2 fisika fluida 1. Viskositas Mengukur Tekanan Aplikasi dari

Tangki penyimpan berisi minyak nabati dengan densitas 917 kg/m3. Tinggi tangki 3,66 meter dan terbuka ke atomsfer. Tangki diisi dengan minyak hingga ketinggian 3,05 meter, dan juga berisi 0,61 meter air di bagian dasar. Tentukan tekanan: Tekanan di titik 1 adalah, a) di dasar tangki b) pada kedalaman 3,05 meter dari permukaan cairan. c) Tentukan tekanan bagian bawah tangki gauge pada

Jenis Tekanan 1. Tekanan absolut (mutlak) Tekanan sebenarnya yang diukur terhadap kondisi vakum mutlak. 2. Tekanan gauge Tekanan yang diukur terhadap tekanan atmosfer 3. Tekanan Vakum Tekanan lebih rendah dari atmosfer dan diukur terhadap tekanan atmosfer

TEKANAN FLUIDA Head Tekanan fluida yang dikonversikan menjadi tinggi (head) kolom cairan.

Latihan-2 Konversikan tekanan 1 atm (101,325 kPa) menjadi: a) Head dari air pada suhu 4o C b) Head dari raksa pada suhu 0o C

MENGUKUR TEKANAN 1) Manometer U Sederhana

Latihan-1

Latihan-3 Manometer U dipakai mengukur head atau pressure drop yang melalui flowmeter. Fluida berat adalah merkuri (densitas 13,6 g/cm3), dan diatasnya adalah air (densitas 1,00 g/cm 3). Pembacaan manometer adalah R = 32,7 cm. Hitung beda tekanan.

2) Manometer U Dua Fluida

Mengukur tekanan dalam bejana

A = luas penampang kolom besar a = luas penampang pipa Ro = pembacaan saat pa = pb Mengukur beda tekanan

Jika A jauh lebih besar dibanding a Dan Ro = 0, maka,

3) Pipa Bourdon 2. Aliran turbulen

4) Gravity Settler Memisahkan dua cairan yang tidak saling larut dan berbeda densitas (dekanter)

Pada kondisi apa terjadi laminer atau turbulen? Bilangan Reynolds

aliran

U Kecepatan fluida (m/s) D diameter pipa (m) r densitas fluida (kg/m3 ) h Viskositas (Pa.s atau kg m/s)

JENIS ALIRAN 1. Aliran laminer

Antara titik A ke titik B

Jika selama mengalir dari A ke B terjadi kehilangan energi karena gesekan, maka

ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA Pada titik B dan D terjadi kecepatan fluida maksimum. Pada titik A dan C fluida dalam kondisi diam. Kecepatan fluida berbanding terbalik dengan tekanan di sekitar objek. Pada saat kecepatan maksimum, tekanan pada ohjek menjadi minimum

a -> Faktor koreksi = 0,5 (laminer) = 1 (turbulen)

TEOREMA BERNOULLI Fluida tak mampat mengalir dalam pipa pada kondisi ideal (tidak ada kehilangan energi) Energi mekanik total pada setiap titik, Pengukuran laju alir

U2/2 = energi kinetik persatuan massa P/ = energi aliran per satuan massa Zg = energi potensial per satuan massa

Kehilangan Tekanan dalam Pipa Sepanjang pipa terjadi penurunan tekanan (pressure drop) Kehilangan tekanan akibat penurunan tekanan adalah suatu kerugian, yang besarnya

CONTOH

BAB II. FUNDAMENTAL PERPINDAHAN PANAS 1) Perpindahan panas adalah proses yang sangat penting dalam farmasi 2) Panas hanya dapat berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah 3) Perpindahan panas dapat berlangsung melalui tiga cara: Radiasi : melalui gelombang elektromagnetik Konveksi massa Kondusksi molekuler : melalui radiasi

perpindahan

melalui

getaran

Laju pindah panas: Berbanding langsung dengan beda suhu; dan Berbanding terbalik hambatan panas dengan PERPINDAHAN PANAS DALAM PIPA

Perpindahan panas melalui dinding diberikan oleh persamaan Fourier

Perpindahan panas melalui dinding pipa (T1 > T2)

K = konduktivitas panas A = luas bidang pindah panas

PERPINDAHAN DINDING

PANAS

MELALUI

Bila r2/r1 < 1,5 maka

Perpindahan panas melalui dinding diberikan oleh persamaan Fourier Bila r2/r1 > 1,5 maka

U koefisien pindah panas keseluruhan

Catatan: Latihan-1 Pipa stainless steel memiliki radius dalam 0,019 meter dan radius luar 0,024 meter. Konduktivitas termal stainless steel 34,606 J/m.s.K. Bagian luar pipa diberi insulasi dengan radius luar 0,051 meter dengan konduktivitas 0,069 J/m.s.K. Steam pada suhu 422 K mengalir dalam pipa. Suhu bagian luar insulasi 311 K. Hitung kehilangan panas per meter pipa. (Jawab: 64 J/s) Koefisien pindah panas BUKAN sifat fisika bahan/alat, tetapi nilainya tergantung pada kondisi operasi perpindahan panas.

Latihan-2 Hitung laju perpindahan panas dari bahan organik ke air jika luas bidang pindah panas 1 m2.

PERPINDAHAN PANAS FLUIDA DAN DINDING

ANTARA

Dua fluida yang terpisah oleh dinding setebal xw

KEBUTUHAN PANAS Sejumlah cairan dengan kapasitas panas atau kalor jenis tertentu akan dipanaskan dari suhu To ke T1. Jumlah kalor yang diperlukan Q = m Cp (T1 - To) Dalam aliran massa fluida (m) diganti dengan laju alir massa.

h koefisien pindah panas dalam dinding film

Latihan-3 Persamaan umum, Susu dengan laju alir 4 kg/s dipanaskan dalam alat penukar panas (heat

exchanger) dari suhu 5o C menjadi 30 oC. Kalor jenis susu 3,85 kJ/kg.oC (=3,85 kJ/kg K). Hitung laju kalor yang harus diberikan. JAWAB :

BAB III. FUNDAMENTAL PERPINDAHAN MASSA

Perpindahan massa secara konseptual serupa dengan perpindahan panas. Banyak proses pemisahan berdasar perubahan komposisi karena difusi. Dalam banyak kasus, difusi terjadi karena perbedaan konsentrasi. Satu komponen bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendahContoh:distilasi, pengeringan, evaporasi, dan kristlalisasi

DIFUSI MOLEKULER - Terjadi perpindahan massa dari kedua arah. - A berdifusi ke kanan, B berdifusi ke kiri, sampai terjadi keseimbangan

Latihan-4 Dari soal latihan-4, jika sebagai pemanas dipakai steam jenuh bertekanan 2 bar(g), hitung kebutuhan steam. Asumsi: steam yang keluar penukar panas sebagai kondensat jenuh. Jaw : DIFUSI LEWAT BAHAN STAGNAN Terjadi arah. perpindahan massa satu

A berdifusi ke kanan, B tidak terdifusi

Dari kristalisasi, presipitasi, kondensasi, penggilingan dan pengringan hambur (spray drying) Struktur DIFUSI LEWAT ANTAR MUKA Terjadi perpindahan bidang antar muka massa melalui Bentuk struktur kristal Sifat-sifat lain Ukursn partikel, bentuk, luas permukaan sepsifik, densitas partikel, kekuatan tarik, titik leleh, bentuk polimorfik

POROSITAS Fraksi ruang kosong tumpukan partikel. di sela-sela

BAB III. POWDER Powder lebih sulit ditangani dan diproses dibanding cairan dan gas, sebab sifat alirannya berbeda. Powder dapat membentuk unggun dan berpengaruh pada densitas curah. Rasio massa powder terhadap volume (termasuk ruang kosong) sangat bervariasi yang bergantung pada ukuran, distribusi ukuran dan bentuk Variation densitas curah menyebabkan variasi dalam berat dan dosis.

Nilai porositas berkisar antara 0,260,46 jika partikel berbentuk bola seragam

BAB IV. HUMIDIFIKASI PETA PSIKROMETRI

SIFAT-SIFAT Asal powder

Melindungi degradasi

obat

dari

pengaruh

Kecepatan degradasi akan bertambah dalam kondisi lembab atau berair Melindungi obat mikroorganisme Latihan Udara dengan kelembaban 0,01 kg air/kg udara kering dipanaskan dari 30 oC menjadi 45oC Kemudian udara tersebut dialirkan ke dalam tangki yang dilengkapi air sembur, sehingga udara dijenuhkan secara adiabatik (tidak ada panas masuk/keluar) hingga jenuh. Udara pada suhu 35oC dan kelembaban 60% didinginkan hingga suhu 20 oC. Berapa kelembaban akhir udara? dari pengaruh

Memperbaiki sifat alir meningkatkan stabilitas granul Memudahkan proses pengecilan

dan

Teknik Pengeringan Pengeringan kontinu atau sinambung (continuous drying) Pemasukan dan pengeluaran bahan berjalan terus menerus

Pengeringan tumpak (batch drying) Pemasukan dan pengeluaran bahan dilakukan dalam siklus tertentu. Latihan Pada pembuatan tablet effervescent dibutuhkan kelembaban udara 40% pada suhu 25oC. Suhu ruangan 35oC dan kelembaban 80%. Bagaimana proses yang harus Anda lakukan untuk memperoleh kondisi tersebut? dimasukkan, proses pengeringan bahan, bahan dikeluarkan bahan

BAB V. PROSES PENGERINGAN

Faktor-faktor yang Berpengaruh 1. Luas permukaan

Definisi Penguapan cairan dari bahan padat Pengurangan padat kelembaban bahan

Semakin besar luas permukaan bahan yang dikeringkan, maka akan semakin cepat bahan menjadi kering. 2. Suhu Semakin besar perbedaan suhu (antara pemanas dan bahan), maka akan semakin cepat proses pindah panas

Manfaat

berlangsung sehingga mengakibatkan proses penguapan semakin cepat pula. Atau semakin tinggi suhu udara pengering, maka akan semakin besar energi panas yang dibawa ke udara yang akan menyebabkan proses pindah panas semakin cepat sehingga pindah massa akan berlangsung dengan cepat pula. 3. Kecepatan udara Udara yang bergerak akan lebih banyak mengambil uap air dari permukaan bahan yang akan dikeringkan. 4. Kelembaban udara Semakin kecil kelembaban udara pengering maka semakin cepat proses pengeringan berlangsung. 5. Tekanan atmosfir dan vakum Semakin rendah tekanan ruang pengering, semakin cepat pengeringan, karena titik didih cairan menjadi lebih rendah 6. Waktu Dalam pengeringan di industri farmasi diterapkan konsep HTST (High Temperature Short Time), Short time dapat menekan biaya pengeringan.

Jenis cairan yang terkandung dalam bahan yang dikeringkan Air, pelarut organik, kemudahan terbakar, beracun Kuantitas bahan yang dikeringkan Operasi kontinu atau tidak kontinu Aspek ekonomi

TEORI PENGERINGAN Definisi

3. Equilibrium moisture (X*) Moisture content padatan ketika pada kondisi kesetimbangan dengan tekanan parsial uap tertentu. 4. Bound moisture :

Pemilihan Alat Pengering Kondisi bahan yang dikeringkan Padat, pasta, bahan mengalir, suspensi Sifatsifat dikeringkan bahan yang dapat

moisture content padatan yang memberikan tekanan uap kesetimbangan kurang daripada tekanan uap cairan murni pada temperatur tertentu. 5. Unbound moisture :

yang

akan

Kemudahan terbakar, ketahanan panas, ketahanan terhadap pukulan, bahaya ledakan, debu, sifat oksidasi

moisture content padatan yang memberikan tekanan uap kesetimbangan sama dengan tekanan uap cairan murni pada temperatur tertentu. 6. Free moisture

moisture content padatan yang berlebih dibanding dengan equilibrium moisture content sebesar X - X*

basah. Hitung air yang diuapkan/100 kg padatan kering Jawab: Kandungan air mula2 = 0,8/(1-0,8)

Hanya free diuapkan.

moisture

yang

bisa kering

= 4 kg air/kg padatan Kandungan air akhir kering Air yang diuapkan = 3750kg 950(4-0,0527) = = 0.05/(1-0.05)

=0,0527 kg air/kg padat

Laju pengeringan tetap Titik kritis

Soal Sebuah padatan basah dikeringkan dari kandungan air 80% menjadi 5%, basis

Laju pengeringan menurun

Waktu pengeringan

1. Periode kecepatan konstan. Pengeringan dari X1 ke X2, c = [Ws (X1-X2)]/(A.Rc)

Ws = massa padatan kering; (bebas cairan) A = luas permukaan yang kontak dgn gas Rc = laju pengeringan konstan X1 = kandungan cairan tiap satuan berat padatan kering (mulamula) X2 = kandungan cairan tiap satuan berat padatan kering (akhir) Jenis Alat Pengering 1. Pengering Putar (rotary dryer) Bahan basah diputar dalam silinder yang dikeringkan dengan aliran udara panas

2. Periode kecepatan menurun. Jika laju menurun bersifat linier terhadap X, f = [Ws(Xc-X*)/(Rc.A)] ln (X1 - X*)/(X2 X*) Lama pengeringan total: t = c + f

Soal Kurva pengeringan berlaku untuk pengeringan batch suatu padatan. Padatan dikeringkan dari 25 ke 6% moisture. Berat padatan basah adalah 160 kg dan luas permukaan pengeringan 1 m2/40 kg berat kering. Tentukan lama pengeringan !

2. Pengering Beku (Freeze Drying) Cairan dihilangkan dengan mengubahnya dari bentuk beku (es) ke bentuk gas (uap) tanpa melalui fase cair (sublimasi). Pengeringan beku ini dapat meninggalkan kadar air sampai 1%, sehingga produk bahan alam yang dikeringkan menjadi stabil dan sangat memenuhi syarat untuk pembuatan sediaan farmasi dari bahan alam yang kadar airnya harus kurang dari 10%. Selain rasa, bau dan kandungan gizinya yang umumnya tetap, hasil pengeringan bahan tersebut juga dapat disimpan pada suhu kamar dalam wadah bersegel

3. Spray Drying Spray drying adalah pengeringan bahan sehingga dihasilkan produk berupa bubuk melalui semburan (hamburan) larutan. Spray drying menggunakan atomisasi cairan untuk membentuk droplet. Droplet yang terbentuk dikeringkan menggunakan udara kering Prinsip dasar Spray drying: Memperluas permukaan cairan yang akan dikeringkan dengan cara pembentukan droplet Pengeringan sembur (spray drying) cocok digunakan untuk pengeringan bahan cair (larutan).

4. Drying Oven Sebagai pengering granul sebelum di proses menjadi tablet. Kelebihan: Cepat dalam pengeringan, proses

Suhu merata di area pengering (di sirkulasikan oleh pressure blower yang sekaligus berfungsi sebagai untuk membuang uap air sisa proses pengeringan).

5. Tray Dryer Metode pengeringan yang sudah lama tetapi sering digunakan untuk pengeringan bahan padatan, butiran, serbuk atau granul yang jumlahnya tidak terlalu besar. Umumnya alat berbentuk persegi dan didalamnya berisi rak-rak yang digunakan sebagai tempat bahan yang akan dikeringkan. Alat ini dapat digunakan dalam keadaan vakum dengan waktu pengeringan umumnya lama (10-60 jam).

6. Double Cone Vacuum Dryer Salah satu tipe (drum dryer). pengering drum

Perbedaan vacuum dryer dan drum dryer adalah pada penggunaan vakum sehingga proses pengeringan menjadi lebih cepat. Aplikasi penggunaan metode ini biasanya digunakan dalam pengeringan larutan atau suspense

7. Flash dryer Proses pengeringan yang terjadi di Flash dryer berlangsung dengan sangat cepat (dalam hitungan mili sekon) Digunakan untuk mengeringkan adonan basah dengan mendisintregasikan adonan tersebut kedalam bentuk serbuk dan mengeringkanya dengan mengalirkan udara panas secara berkelanjutan. Cocok digunakan untuk mengeringkan bahan yang sensitif terhadap panas. Tidak cocok digunakan untuk material yang dapat menyebabkan erosi dan berminyak. Dipakai untuk obatan herbal pembuatan obat-

8. Fluidbed dryer Pengeringan untuk bahan serbuk dengan cara mengalirkan udara panas dari bawah unggun serbuk, sehingga unggun terfluidakan (seperti fluida). Perpindahan panas dan massa terjadi sangat baik. Karena udara panas bersinggungan dengan intim. Dipakai untuk mengeringkan produk: farmasi, makanan, bahan kimia, polimer, mineral. Rentang pemakaian luas termasuk powder, kristal, granul, dan butiran (prill)

9. Conduction Dryer Pengering yang pemanasannya secara tidak langsung yaitu melalui dinding (terjadi transfer panas konduksi). Dapat mengeringkan larutan, bubur, pasta, dan butiran yang mengandung pigmen, lempung, bahan kimia, dan garam-garam Dapat mengendalikan kecepatan pengeringan dan mengontrol waktu retensi Dapat menggunakan rendah suhu yang

Kapasitas pengering dan kinerja tergantung pada area perpindahan panas yang tersedia dan kondisi operasi untuk produk tertentu.

BAB VI. PROSES EKSTRAKSI Definisi Pemisahan solute (konstituen terlarut) dari bahan mentah (cair atau padat) dengan memakai pelarut (solvent) Jenis Ekstraksi Cair-Cair (liquid-liquid extraction) Bahan mentah berupa cairan Ekstraksi Padat-Cair (solid-liquid extraction) Bahan mentah berupa padatan

dalam pelarut. Selanjutnya dipisahkan dari campuran.

pelarut

Tahap Pencampuran Pencampuran antara bahan mentah dan pelarut (solvent) Pemisahan Pemisahan antara ekstrak dan rafinat PRINSIP :

TERMINOLOGI Solute Bahan atau konstituen terlarut atau berada dalam bahan mentah yang akan dipisahkan Mother Liquor Cairan induk bahan mentah yang terdiri atas diluen dan solute Ekstrak Larutan hasil ekstraksi terdiri atas solute dan solvent (sering terdapat sedikit diluen) Rafinat Larutan sisa ekstraksi terdiri atas solute dan diluen (sering terdapat sedikit solvent) DIAGRAM TERNER

EKSTRAKSI CAIR-CAIR PRINSIP PROSES EKSTRAKSI Bahan mentah dicampur dengan pelarut sehingga konstituen terlarut berpindah ke

Daerah satu fase Derah dua fase

Sisi rafinat

Sisi ekstrak

Ingat Hukum Lengan Pencampuran Titik M adalah hasil pencampuran antara F dan S dengan perbandingan berat F : S=3:1

Diagram terner siku-siku. Komponen B tidak digambarkan Komponen hubungan B dapat dihitung berdasar

xA + xB + xC = 1

Konsentrasi Umpan F yang terdiri atas komponen A dan B dengan konsentrasi A sebesar xAF = 0,25

PERHITUNGAN EKSTRAKSI Umpan bahan mentah 100 kg yang terdiri atas A (solute) dan B (diluen) dengan fraksi berat A sebesar 0,3 diekstraksi dengan 200 kg pelarut C murni. Tentukan (a) Komposisi ekstrak dan rafinat (b) berat ekstrak dan rafinat

Total: E + R = F + S Komponen: F xAF + R xAR = E xAE + S xAS F xBF + R xBR = E xBE + S xBS F xCF + R xCR = E xCE + S xCS LATIHAN Campuran sebanyak 1000 kg larutan 30 %berat aseton dalam air diekstrak oleh 1000 kg TCE (1,1,2-trikhloroetana) dalam ekstraksi satu tahap. Tentukan: a) banyaknya ekstrak dan rafinat (kg) b) komposisi ekstrak dan rafinat (%berat)

Diagram terner aseton-air-TCE

Perhitungan jumlah ekstrak (E) dan rafinat (R) dapat dilakukan dengan 2 cara: (1) Dengan aturan lengan E : R = RM : ME dan E + R = M = F + S (2) Dengan neraca massa EKSTRAKSI PADAT-CAIR PRINSIP Pemisahan komponen yang terjerap dalam padatan tak aktif dengan bantuan pelarut cair.

Bahan-bahan konstituen terlarut (solute) kemudian dimurnikan dengan cara kristalisasi atau evaporasi. Terjadi perpindahan massa solute dari fase padat ke fase cair (pelarut). Perkolasi Bahan mentah padat dialiri pelarut. Dipakai untuk skala besar jika jumlah dan kandungan solute banyak Maserasi Bahan mentah dengan pelarut. padat direndam Tekanan hidrostatik Tangki penyimpan berisi campuran minyak nabati. Akan ditentukan tekanan hidrostatiknya Aliran Fluida 1) Menentukan apakah aliran akan laminer atau turbulen berdasar nilai bilangan Reynolds 2) Menentukan kehilangan tekanan dalam aliran fluida jika diketahui faktor gesekan dan bilangan reynolds

Dipakai jika jumlah solute sedikit tetapi sangat berharga. Maserasi Bertekanan Maserasi yang dikenai tekanan hingga solute terperas keluar. Sangat mempersingkat operasi ekstraksi waktu

PERPINDAHAN PANAS Kebutuhan Panas Menghitung kebutuhan panas untuk memanaskan fluida pada laju atau jumlah tertentu

KISI-KISI UTS DIAGRAM ALIR Menjelaskan proses dalam diagram alir proses

Prinsip perpindahan massa Menjelaskan prinsip terjadinya perpindahan massa dalam unit proses

POWDER Fraksi ruang kosong Menjelaskan arti dan manfaat pengertian ruang kosong dalam padatan

HUMIDIFIKASI Penentuan kelembaban suatu ruangan

Menentukan proses membuat kondisi kelembaban ruang sesuai yang diinginkan dengan memakai peta psikrometri

PENGERINGAN Energi yang dibutuhkan Menentukan energi dan waktu yang dibutuhkan dalam pengeringan bahan padat

ESKTRAKSI Komposisi dan Jumlah Produk Menentukan komposisi dan jumlah produk ekstraksi satu tahap

Você também pode gostar