Você está na página 1de 5

Perlombaan Tanpa Garis Finish

Dimana kelapa saya?

Ada satu waktu dimana lautan kehidupan beroganisasi tenang dan dapat
diperkirakan

Perekonomian sangat sehat

Organisasi-organisasi sangat kompetitif… tapi ada kesempatan bagi semua orang

Bahkan organisasi-organisasi yang tidak efisien pun hidup makmur

Peran setiap orang sangat jelas:

Para bos memberi perintah…

Para karyawan mematuhi.

Di permukaan memang ada keteraturan dan ketaatan.

Tapi dibalik itu… ada banyak ketidakpuasan

Pihak manajemen memfostered kompetisi antara para pekerja

Anda tertinggal di belakang!

Para pekerja takut untuk memberikan masukan karena takut kehilangan pekerjaan
mereka.

Mereka membawa sedikit kebanggaan pada pekerjaan mereka.

Kepuasan pribadi adalah tren saat itu.

Motto mereka: “Jika tidak rusak, jangan dibetulkan.”

Organisasi-organisasi saling berlomba satu sama lain untuk melihat siapa yang
paling pertama memberikan produk mereka kepada pelanggan yang terbaik.

Pelanggan sangat banyak dan tidak banyak menuntut.

Ada lebih dari cukup untuk dijajaki.

Tujuan dari perlombaan adalah untuk mengalahkan kompetisi itu.

Hanya sedikit pemikiran yang diberikan untuk kualitas dari produk atau… biarkan
saja pelanggan yang mencemaskan masalah kualitas,

Ketika perlombaan selesai, para pemenang akan merayakan kemenangan mereka…


walaupun pelanggan mereka tidak semuanya puas.

Ini bisa lebih baik.


Beberapa orang masih berpikir ini adalah “The Good Old Days” dan mengaharapkan
masa ini terulang kembali.

Tapi meskipun mereka yang mengharapkan untuk masa lalu ini kembali, mereka
tahu bahwa dunia mereka tidak akan sama lagi.

Ekonomi sudah menjadi lemah dan tidak stabil.

Kompetisi asing sudah memasuki pasar.

Perusahaan yang tidak dapat bersaing menjadi rapuh terhadap pengambil alihan
yang bersifat bermusuhan.

Para pengambil alih korporasi menghancurkan perusahaan-perusahaan yang


dibebani oleh manajemen yang tidak efisien

Pengambilalihan saham yang dilakukan oleh pihak yang berada dalam posisi stratgeis
membuat perusahaan-perusahaan tenggelam dalam hutang, memaksa banyak dari
mereka untuk mengurangi jumlah karyawan untuk tetap bertahan,

Banyaknya pengangguran mengakibatkan pada berkurangnya kostumer dan


ekonomi yang lebih lemah.

Kehidupan dari organisasi yang tadinya tenang dan dapat diprediksi menjadi kacau
dan berbahaya

Kompetisi menjadi lebih kuat

Dan kostumer menjadi semakin banyak menuntut

Organisasi mulai menyadari bahwa ada lebih dari sekedar mencapai garis finish
lebih cepat dari orang lain dalam memenangkan suatu perlombaan
Mereka mulai mempertanyakan keyakinan-keyakinan yang telah lama ada dan mulai
melihat dunia yang penuh gejolak ini dengan cara pandang baru

Sebagian mulai merestrukturisasi organisasinya

Yang lainnya berkata, “ini hanya situasi sementara.”

Mari duduk rapat-rapat dan tunggu sampai semuanya selesai.

Tapi banyak dari mereka yang tahu bahwa kekacauan ada disitu untuk tinggal.

Kita harus menjadi lebih besar dan lebih berkuasa jika ingin melewati masa
kekacauan ini.

Banyak organisasi yang menjadi sangat besar sehingga mereka akhirnya kehilangan
kuasa untuk berhasil tampil.

Pada saat mereka panik, mereka menjadi tidak teroganisir dan tidak lagi berfungsi
secara efektif.
Banyak dari mereka akhirnya menyadari bahwa ukuran dan kekuasaan tidaklah
cukup.

Untuk dapat selamat, mereka harus beradaptasi dengan kondisi yang terus berubah
di dunia sekitar mereka.

Mereka yang dulunya pernah menjadi pemenang, sekarang kelabakan, melihat


keadaan saat ini dan berkata:

“mari kita belajar dari mereka yang telah beradaptasi terhadap kondisi yang baru
ini.”

Maka mereka menonton… mereka memperhatikan…

Mereka mengumpulkan dan menganalisa informasi…

Mereka mengukur dan merencanakan…

Dan bahkan mereka yang paling berpengalaman menemukan cara baru untuk
berpikir mengenai situasi mereka.

Mereka belajar untuk meninggalkan masa lalu.

Mereka belajar untuk merencanakan masa depan.

Tapi yang terpenting, mereka belajar untuk berpikir dan bersikap seperti layaknya
sebuah tim.

Mereka sangat terkesan dengan perubahan keadaan yang terjadi, dan mereka
sadar, sebagai anggota dari tim, mereka harus berkontribusi jika mereka ingin
sukses dalam berkompetisis.

“Kita harus belajar untuk bekerja sama”, kata mereka

“untuk mengkoordinasikan tindakan kita sehingga dapat mencapai tujuan kita.”

“ini baru bagi sebagian besar kita semua, jadi kita harus belajar untuk menolong
satu sama lain untuk belajar.”

“Kita bukanlah ahli sekarang tapi kita akan terus menjadi lebih baik jika kita
memperhatikan apa yang kita lakukan dan belajar dari kesalahan serta kesukesan
kita.”

Para pekerja menjadi terpacu untuk mengidentifikasi permasalahan dan


menyarankan yang perlu ditingkatkan.

(ATAU)

Para pekerja menjadi terpacu untuk mengidentifikasi permasalahan dan


menyarankan perbaikan.

Untuk sebagian besar dari mereka semua ini sangat baru dan aneh
Mereka sudah terbiasa menerima perintah:

Ketika keadaan sangat lancar… mereka tidak dianggap

Dan ketika keadaan kacau.. mereka dianggap

Mereka sudah diperlakukan sebagai “hired hands” dengan tugas yang jelas tanpa
adanya perubahan…

Daripada diperlakukan sebagai “hired heads” yang diharapkan untuk berpikir dan
bertanggung jawab ketika banyak hal tidak berjalan sesuai rencana.

Sekarang, mereka diberitahukan bahwa segala seseuatunya akan ada di dalam


perubahan yang terus menerus dan mereka harus menyelesaikan masalah mereka
sendiri

Mereka belajar arti dari kata-kata seperti “Empowerment”, “Involvement” dan


“Group Participation”.

Ketika terjadi kekacauan…

Mereka bertanggung jawab dan bekerja sama untuk mengatasi situasi itu.

Coorperation was now the order of the day.

Saat mereka mulai menguasai cara baru mereka dalam menjalankan pekerjaan,
mereka mulai menikmati pekerjaannya.

Mereka menemukan cara-cara untuk meningkatkan apa yang selama ini telah
mereka terima sebagai “cukup bagus”.

Mereka bertanya, “apakah produk kita sudah sebagus yang seharusnya?”

Ini bisa lebih baik.

Dan mereka membuatnya lebih baik.

Mereka bertanya, “apakah organisasi kita sudah sebagus yang seharusnya?”

Ini bisa lebih baik.

Dan mereka membuatnya lebih baik.

Mereka bertanya, “apakah strategi untuk berhadapan dengan dunia di sekitar kita
sudah sebagus yang seharusnya?”

Ini bisa lebih baik.

Dan mereka membuatnya lebih baik.

Akhirnya setelah mempercayai bahwa mereka telah mencapai yang terbaik dalam
kualitas…
Mereka menemukan bahwa proses dari perubahan dan perbaikan yang terus
menerus tidak pernah berhenti.

Ini bisa lebih baik.

Ini bisa lebih baik.

Ketika seorang pekerja merasa cukup puas secara pribadi dan tidak terlibat…

Ini bisa lebih baik.

Sekarang mereka memberikan saran bagaimana untuk meningkatkan kinerja


mereka

Dan mulai mengerti arti dari “teamwork.”

Bukan masalah siapa yang mencetuskan ide baru, ketika ide itu berhasil semua
orang diuntungkan.

Hari-hari dimana Anda menunggu sesuatu rusak sebelum Anda akhirnya


membetulkannya sudahlah lewat.

Perbaikan yang terus menerus adalah tren saat ini.

Ini bisa lebih baik.

Denikianlah mereka yang waktu itu mendambakan kembalinya "Masa Lalu Yang
Menyenangkan" ketika kehidupan organisasi hanpir tak bergejolak, tenang dan
dapat diperkirakan, .

Sekarang temukan pengalaman menyenangkan yang baru di dunia yang


menganggap kekacauan adalah suatu tantangan,

Dimana pembelajaran adalah cara hidup,

Dan dimana perlombaan untuk terus melakukan yang lebih baik dari yang pernah
Anda lakukan sebelumnya…

Ini bisa lebih baik.

Adalah suatu “Perlombaan tanpa Garis Finish”.

Dimana kelapa saya?

Você também pode gostar