Você está na página 1de 4

Ambalat itu Fitnah bagi Muslim

Bismillahi aktubu,

Sudah sangat terkenal bagi Muslim dari Rasulullahi Shalallahu ‘alaihi


Shalawatu wa Sallam:

“Fitnah bagi umatku ialah harta benda.” (berbagai buku Hadits Shahih)

Jadi jangan begitu soal harta saja, akan tetapi kalau sudah berkaitan dengan
kehormatan, harga diri, keamanan jiwa dan harta Muslim, anda-anda tidak
pernah menyinggungnya.

Suka membesar-besarkan masalah yang sudah diatasi oleh pemerintah


Negara Islam menjadi semacam masalah yang belum diatasi oleh mereka.

Sekarang malahan Negara Islam yang dulunya agak menghormati kalian itu,
telah menyindir kaum-kaum yang terkesan sebagai kaum Hipokrit bagi
mereka dari Negara kalian yang tercinta ini.

Dan memang cara-cara oknum memperlakukan kalian dan menjadikan


kalian sebagai salah satu “domba,” untuk “diadu” dalam “adu domba,”
mereka, bukan suatu hal yang harus “diarogankan,” atau “dighibahkan di
dalam Masjid.”

Memang kalau kalian ialah “bangsa Babu-babu,” atau “bangsa pembokat,”


maka suatu kerugian besar untuk merasa takut kepada “bangsa semacam
itu.”

“Yang Dipertuan” dari Malaysia itu bukan orang baru, dia memang sahabat
“saya.”

Mengenai kaum perempuan yang cenderung hanya cukup menjadi


“penonton,” “pengutuk,” “pemfitnah,” dan “pendusta,” serta “materialistis,”
maaf saja, “saya,” memang lebih cinta kepada “perempuan yang Shalihah,
tinggi cukup, wajahnya rupawan dan penuh cinta serta cerdik cendekia.”

Jadi jangan hanya jadi penonton saja pada saat terjadi “Terorisme” dari
“USA, Inggris, Italia, India, Jerman, Spanyol dan Israel,” kepada “Cosovo,
Afghanistan, Iraq, Kashmir, Palestina, Philipina (suku Moor), Thailand
(daerah Pattani).”

Yang nyata sekali di mata penonton Indonesia adalah si SBY itu (mantan
Presiden RI 2004-2009), dia sudah ada 2 hal belakangan ini:

1. Sudah dikatakan bahwa pada waktu itu, tidak boleh ada kampanye.
Ternyata yang dia lakukan adalah “Kampanye melalui Televisi.”

2. Dia dan TNI berkata “TNI tidak boleh ikutan kampanye.” Ternyata
setelah ada masalah Ambalat, TNI nya semacam ingin melanggar
keputusannya tsb. Jadi semacam ingin memanasi kaum tsb untuk
berperang, untuk meraih banyak suara. Semacam menunjukkan
“Kami berani jadi Nasionalis-Militer.”

Yang nyata sekali sebelum itu, dari pemerintahan SBY (semacam


si Kristen “Andi Mallarangeng”) yang tentunya akan menjadi
penghuni api Neraka dan abadi bergembira serta bersuka ria disana
jika tidak menjadi Muslim:

1. Menjual “Blok Cepu,” yang memang tentunya diinginkan oleh


Blok mereka semacam USA, Israel dan Yahudi lainnya.

2. Menjual “… Gate,” yang memang tentunya diinginkan oleh


Blok mereka semacam USA, Israel dan Yahudi lainnya.

Tukang batu bebas, tukang penghancur dan tukang sok menerangi setiap
permasalahan.

Akhirnya dalam masa kampanye ini, Ia tentunya dengan penuh “keikhlasan,


Insya Allah,” telah melakukan 2 hal:

1. Memenjarakan sebuah pentolan Salamul… yang memang aslinya


adalah Dajjal laknatullah. Akan tetapi tentunya hanya untuk 2,6 Tahun
semacam telah mencukupi (iya, sebagai ledekan tentunya).

2. Memenjarakan seorang Koruptor. Yang ini tentunya jangan sampai dia


keluar duluan sebelum Habib Rizzieq Rahimahullah.
Kemudian dalam masa kampanye dia sekarang, bukan kebetulan, bila
Barack Obama (Kaafir, bukan Muslim) itu mengubah beberapa (kalau
tidak hanya satu) kebijakan USA.

Jadi, pertanyaan untuk SBY adalah demikian:

1. Mengapa anda mengurung dirimu dengan Wazir (penasehat) orang


dari kaum Kristen dan Quburiyyin serta kaum serakah duniawi?

2. Mengapa anda tidak bertaubat dari menjadi semacam pengkhianat


dan pembunuh serta lelaki yang enggan Shalat di Masjid secara
ikhlash?.

3. Nenek moyang saya pangeran Antasari, pangeran Diponegoro,


sultan Trenggono tidak mengijinkan Negara mereka untuk
dipimpin oleh kaum pembenci kepada Syari’at Islam dan Jihad Fi
Sabiilillah.

4. Uang yang akan anda berikan untuk rakyat Indonesia itu, jangan
sampai menjadi bagaikan “Memanasi Kodok di dalam panci serta
menaikkan temperaturnya pelan-pelan, sampai akhirnya mereka
pun mendapat “panas yang membinasakan,” itu justru dari “batu
panas,” yang anda masukkan sendiri “ke dalamnya,” di akhirnya.”

Dan juga jangan sampai bagaikan “Mengumpani ayam-ayam


dengan beras. Kemudian setelah mereka “memakan,” umpanmu,
kemudian anda mau menangkap dan menyembelihnya serta
memakannya setelahnya.”

Nanti bi idznillah, pada saat Khilafah Islamiyyah, akan ada persatuan antara
kaum Muslim di Asia-Arab- Eropa-Afrika-Latino dll, jadi tidak meluangkan
kesempatan kepada kaum Zhalim, Fasiqun dan Munafiqun serta Zindiq tsb
untuk lalai serta melalaikan, sesat serta menyesatkan mereka.

Tawassul terbagi 3:

1. Dengan Asma’ul Husna (nama-nama indah Allah).

2. Dengan amal Shalih.


3. Dengan Do’anya kaum Shalih yang masih hidup, yang masih
hidup.

Tentang pernyataan dia dan golongannya, sebagai berikut:

1. “Susah mendapat bantuan untuk segala sesuatu yang


berhubungan dengan BULOG, karena banyak yang
HARAAM.”

Jawaban: “Dari dahulu juga anda senantiasa dapat “Sembako


Haraam,” karena anda melanggar yang paling dasar “Selama
perekonomian masih buruk, APBN anda untuk kaum yang
dilemahkan itu seharusnya dikeluarkan untuk mensubsidi
mereka. Ini malahan menekan harga yang mereka tawarkan
yang mereka Ridha dengannya.”

Jadi Rasulullahu Shalallahu ‘alaihi Shalawatu wa Sallam


maupun pengikutnya yakni ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyalahu
‘anhu bila bertemu denganmu juga akan “berpaling darimu,
bersikap dingin dan menyeru dengan keras terhadapmu.”

2. “Bila saya diberi kesempatan sekali lagi untuk memimpin


Republik ini…”

Ini Masya Allah tsumma sya’a Salafi tidak akan terjadi, karena
yang akan terjadi ialah “Jusuf K. dan Jendral Wiranto yang
akan memimpin Negara yang dihuni oleh mayoritas Muslim
ini.”

Assalaamu manit taba’al huda (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan


keselamatan dari segala aib bagi manusia bagi yang mengikuti petunjuk).

Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh (Semoga kedamaian,


kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia, dan kasih
sayang dari Allah serta keberkahan dari-Nya agar dicurahkan kepada
kalian).

Você também pode gostar