Você está na página 1de 6

Apakah yang dimaksud dengan Humus (bahan-bahan humic), Humic Acid, Fulvic Acid and Humate?

Humus merupakan molekul-molekul organik yang kompleks dan berukuran besar terbentuk dari hasil dekomposisi bahan tanaman dan hewan. Molekul-molekul organik ini relatif stabil dan mengandung grup kimia seperti carboxylic (-COOH) dan grup phenolic acid (OH). Grupcarboxylic dan phenolic acid sangat efektif dalam membentuk ikatan dengan banyak nutrisi tanaman dan yang terpenting adalah air.

Humic acids bagian dari bahan-bahan humic yang tidak larut dalam air pada kondisi asam (pH < 2) tetapi dapat larut pada nilai pH yang lebih tinggi. Mereka dapat diambil/diekstraksi dari tanah dengan bermacam macam regen dan yang tidak dapat larut dalam larutan asam. Humic acids (HA) merupakan komponen terbesar yang dapat diekstrak dari bahan-bahan humic. Warnanya coklat gelap hingga warna hitam.

Fulvic acids adalah bagian dari bahan-bahan humic yang dapat larut dalam air pada kondisi semua nilai pH. Mereka tetap tinggal dalam larutan setelah proses ekstraksi humic acids dengan cara pengasaman (acidification). Fulvic acid (FA) berwarna kuning terang hingga kuning kecoklatan.

Humic acids dan fulvic acids keduanya terbentuk ketika bahan tanaman terurai/mengalami dekomposisi. Kedua asam ini sangat berguna untuk tanah dan mikroorganisme tanah. Fulvic acids memiliki ukuran molekul yang lebih kecil dan bersifat lebih reaktif dibandingkan dengan humic acids, dan sebagai akibatnya mereka lebih cocok digunakan untuk menyediakan unsur mikro pada aplikasi penyemprotan daun (foliar). Humic acids dengan ukuran molekul yang lebih besar, lebih cocok untuk aplikasi pada tanah karena mereka lebih stabil daripada fulvic acids dan akan tetap efektif dalam tanah untuk periode waktu yang lebih lama.

Dengan berlalunya waktu, humic acids juga secara perlahan akan mengalami degradasi dalam ukuran molekul dan menjadi fulvic acids. Sudah umum ditemukan bahwa hanya istilah humic acids yang sering digunakan untuk menerangkan bahan organik tanaman meskipun disana juga hadir sedikit fulvic acid.

Humate adalah humic acids dalam bentuk padat. Sifat-sifat kimia dari humate dan humic acids pada dasarnya sama saja.

Komponen-komponen penting/ciri-ciri dari humate :

Senyawa-senyawa organik (humic) dengan rantai pendek dan panjang, enzim dan protein. Banyak sekali tempat-tempat untuk pertukaran kation dan anion. Kemampuan untuk membuat kompleks secara organik terhadap nutrisi mineral. Kemampuan menahan nitrogen di dalam tanah. Menyediakan lingkungan bagi aktivitas mikroorganisme. Mengandung unsur mikro yang penting bagi kehidupan tanaman.

Lebih rinci lagi, humic acid adalah makromolekul aromatik kompleks dengan asam amino, gula amino, peptida, serta senyawa alifatik dalam rangkaian diantara grup aromatik. Rumus bangun hipotesis dari humic acid seperti gambar di bawah ini, mengandung ikatan bebas grup fenolik OH, struktur kuinon, nitrogen dan oksigen sebagai unit-unit jembatan dan grup COOH yang diletakan secara beragam pada cincin aromatik

Model rumus bangun dari humic acid (HA) oleh Stevenson (1982)

Model rumus bagun hipotesis dari fulvic acid (model Buffles) mengandung struktur aromatik dan alifatic, keduanya secara ekstensif disubstitusi dengan grup fungsional yang mengandung oksigen.

Model rumus bangun dari fulvic acid (FA) oleh Buffle

Keuntungan-keuntungan dari Humate Keuntungan biologis dari Humate :

Humate merangsang enzim tananam. Humate berperan sebagai katalis organik. Humate merangsang pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme tanah yang menguntungkan demikian juga alga dan ragi. Humate menghambat pertumbuhan jamur patogenik. Humate meningkatkan pembentukan dan respirasi akar. Humate meningkatkan ketersediaan unsur mikro tanaman. Humate meningkatkan permeabilitas membran tanaman, yang meningkatkan penyerapan nutrisi tanaman. Humate meningkatkan kandungan vitamin dari tanaman. Humate meningkatkan kelangsungan hidup dan perkecambahan benih. Humate mempercepat pembelahan sel dan pertumbuhan akar. Humate kaya akan unsur mikro seperti Si, Fe, Mg, S, Ba, B, Mn, Co, Ni, Ti, Mo, Cu, Pb, Ag, dll. Humate meningkatkan fotosintesis dalam tanaman. Humate mengandung silikon terlarut. - Silicon menguatkan dinding sel.

- Silicon membantu menahan invasi penyakit pada tingkat sel. - Silicon membantu tanaman menjaga suhu tanaman lebih seragam, dengan meningkatkan toleransi terhadap kekeringan dan kebekuan.

Keuntungan-keuntungan Humate secara kimiawi

Humate meningkatkan sifat-sifat penyangga (buffering) dari tanah. Humate kaya akan bahan organik dan mineral yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Humate mempertahankan pupuk-pupuk yang terlarut dalam air tetap berada pada daerah perakaran dan melepaskan kembali untuk tanaman ketika diperlukan. Humate memiliki nilai KPK (Kapasitas Pertukaran Kation) yang tinggi. Humate meningkatkan konversi nutrisi yang tak larut kedalam bentuk yang lebih tersedia untuk tanaman. Humate meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Humate membuat tanah lebih gembur dan remah-remah. Humate meningkatkan aerasi tanah. Humate meningkatkan kapasitas menyimpan/menahan air pada tanah.

Produk kami seperti: Mashitam, Mashitam-KS, Super-Ca, HAK, POS,dan Super BH-60 menggunakan ramuan berbasis humate (fulvic acid, humic acid). Incoming search terms: Kandungan pupuk mashitam ks rumus acid mikroorganisme tanah kuinon rumus molekul humic acide rumus molekul humic acid

rumus kima humic acid pupuk aromatik asam humate Kandungan Pupuk mashitam Newer : Super BH 60 http://petaniberdasi.com/archives/pupuk-humic-acid.html

Humus Humus dikenal sebagai sisa-sisa tumbuhan dan khewan yang mengalami perombakan oleh organisme dalam tanah, berada dalam keadaan stabil, berwarna coklat kehitaman. Batasan pengertian mengenai humus ini bisa saja berbeda sesuai dengan tingkat penelitian dan kecermatan pengamatan dari pembuat batasan pengertian itu sendiri. Sementara itu ada juga yang memberikan batasan pengertian lain yaituhumus adalah bahan organik yang terdiri dari bahan organik bukanhumus dan bahan-bahan humus yang dibagi lagi menjadi Humin, Fulfic Acid dan Asam . Hal terpenting dari proses pembentukan humus ini adalah bahwa dalam proses pembentukannya, ada kaitan yang sangat erat antara unsur Carbon (C) dan Nitrogen (N). Pokok permasalahannya justru terletak pada kenyataan bahwa dalam proses dekomposisi bahan organik oleh jasad-jasad mikro, disamping karbohidrat yang dijadikan sebagai sumber energi dan pertumbuhan mikroba, ternyata juga dibutuhkan N dan P. Bahan-bahan yang terakhir ini diasimilir menjadi bahan tubuhnya. Dengan jalan ini protein tumbuhan dialihkan menjadi protein mikroba. Perbandingan dari C/N humus dapat diperhitungkan dari berbagai senyawa yang menyusun humus. tanah rata-rata mengandung bahan-bahan sebagai berikut : Bahan Lignin Protein Karbohidrat Lemak, Damar dan Lilin Tidak diketahui Komposisi 45% 35% 11% 3% Kandungan C 28.80% 17.50% 4.84% 2.10%

6%

3.00%

TOTAL

100%

56.24%

Total kandungan karbon dalam humus adalah 56.24 persen. Sementara itu Kadar N dalam protein adalah 16 persen, sedangkan humus mengandung 35 persen protein, jadi kadar N dalam humus adalah 35 x 0.16 = 5.6 persen. Oleh karena itu hasil bagi C/N rata-rata adalah 56.24 / 5.6 = 10.04 persen. Hubungan C dan N ini di dalam humus berada dalam keadaan hampir konstan, berada pada nilai antara 10 sampai 12. Oleh karena itulah nilai C/N ratio 10 12 ini dapat dianggap sebagai acuan dalam pembuatan kompos. Dari hasil penelitian dan uji coba pembuatan kompos, telah diketahui bahwa untuk mendapatkan C/N ratio 10 12, maka diperlukan campuran bahan baku dengan C/N ratio 30. Permasalahannya adalah bagaimana membuat formula agar dengan mencampurkan berbagai jenis bahan-bahan baku kompos sedemikian rupa sehingga diperoleh nilai C/N ratio bahan baku dengan 30. Faktor-faktor apa saja yang harus diperhitungkan untuk memperoleh C/N ratio bahan baku sebesar 30 tersebut.

Você também pode gostar