Você está na página 1de 2

Inas Nadia Hanifah 21040112130081 Kelas A

Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang


Teori lokasi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tata ruang kegiatan ekonomi, atau ilmu yang mempelajari alokasi geografis serta hubungannya baik dengan sumber-sumber yang potensial maupun hubungan/pengaruhnya terhadap kegiatan lain (ekonomi maupun sosial). Teori lokasi mempelajari pengaruh jarak terhadap intensitas orang bepergian dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Secara umum dalam menentukan lokasi suatu kegiatan ada dua hal yang menjadi pertimbangan, yaitu harga sewa lahan dan aksesibilitas. Menurut Van Thunen tingkat sewa lahan paling mahal nilainya adalah di pusat pasar dan makin rendah apabila makin jauh dari pasar. Sedangkan aksesibilitas merupakan faktor yang mempengaruhi apakah suatu lokasi menarik untuk dikunjungi atau tidak. Tingkat aksesibilitas merupakan tingkat kemudahan dalam mencapai lokasi yang dituju, hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti jarak, kondisi prasarana perhubungan, ketersediaan dan frekuensi sarana penghubung, serta tingkat keamanan dan kenyamanan untuk melalui jalur tersebut. Sedangkan analisis keruangan merupakan analisis lokasi yang menitik beratkan pada tiga unsur, yaitu jarak (distance), kaitan (interaction) dan gerakan (movement). Tujuan analisis keruangan yaitu untuk mengukur kesesuaian antara keadaan sebenarnya dengan struktur keruangan yang ada, menganalisa hubungan antar unit keruangan (ekonomi dan interaksi keruangan), serta aksesibilitas antara pusat kegiatan dengan tempat/kegiatan lain yang saling berhubungan. Lokasi dalam ruang sendiri dibagi menjadi dua, yaitu lokasi relative dan lokasi absolute. 1. Lokasi absolute Lokasi absolut adalah lokasi yang berkenaan dengan posisi menurut koordinat garis lintang dan garis bujur (letak astronomis). Lokasi absolut suatu tempat dapat diamati pada peta. 2. Lokasi relative Lokasi relatif adalah lokasi suatu tempat yang bersangkutan terhadap kondisi wilayah-wilayah lain yang ada di sekitarnya. Dalam menentukan lokasi suatu kegiatan akan selalu berkaitan dengan masalah lokasi yang timbul, yang terdiri dari dua hal, yaitu fungsional dan areal. Fungsional menyangkut penentuan lokasi suatu kegiatan yang dipengaruhi oleh siapa saja yang terlibat (individu, kelompok, masyarakat umum, dan sebagainya). Sedangkan areal lebih berfokus pada besarnya cakupan wilayah lokasi tersebut.

Sebagai contoh, pabrik seharusnya dialokasikan pada akses yang mudah dan pada tanah yang lapang, contoh lain kuburan seharusnya dialokasikan pada tanah yang tidak produktif dan berharga murah. Sistem ekonomi menjadi dasar dalam melakukan analisis lokasi, sedangkan faktor produksi merupakan bagian dari system ekonomi yang meliputi bahan baku, energi, lahan, tenaga kerja dan modal. Selain system ekonomi, ada beberapa hal yang juga menjadi dasar dari analisis lokasi, seperti manajemen, skala produksi, keterkaitan , biaya transportasi,dan faktor lokasi yang bersifat intangible , seperti lingkungan bisnis, faktor kesejarahan dan preferensi perorangan dan perusahaan. Sebagai contoh untuk pemilihan lokasi industry, ada faktor-faktor pokok yang menentukan hal tersebut, seperti letak dari SDA bahan produksi, letak dari pasar konsumen, ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan prasarana transportasi dan ketersediaan energi. Dimensi analisis lokasi sendiri dibagi menjadi dua: 1. Dimensi Deskriptif Dimensi ini menjelaskan tentang fenomena yang terjadi di masyarakat (apa dan mengapa) Contoh: Mengapa banyak bom di Bali ? (karena Bali merupakan salah satu tempat investor banyak menanam modal) 2. Dimensi Normatif Dimensi ini menjelaskan tentang bagaimana seharusnya suatu kawasan/kegiatan dapat optimal Contoh: Pusat perbelanjaan harusnya ditempatkan di pusat kota , agar mudah diakses dari berbagai penjuru dan umumnya sifat masyarakat kota yang konsumtif. Teori lokasi sebagai modal analisis Model atau teori yang berkembang pada awalnya berdasarkan pada biaya, transportasi, dan jarak, kemudian berkembang dengan memperhatikan faktor yang lebih komplek misalnya: Pelaku usaha ekonomi Kondisi lingkungan makro Perbedaan karakteristik wilayah

Você também pode gostar