Você está na página 1de 2

A REVIEW : APA KATA MAHASISWA Oleh : Vina Andrianti Utami Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas

Organisasi dan menyampaikan aspirasi, tidak bisa dilepaskan dari kehidupan mahasiswa. Biasanya yang sering kita lihat dan dengar, bahwa kebanyakan organisasi organisasi yang menyuarakan pendapat berasal dari jurusan atau fakultas yang bernafaskan social, politik, ilmu budaya dan sebagainya. Namun saat ini, mahasiswa kesehatan juga ikut ambil bagian dalam berpartisipasi dalam organisasi, berperan aktif menyuarakan ketidakpuasan mereka dalam segala hal, seperti ketidakpuasan mengenai program dan kualitas pendidikan, masalah social dan lain lain. Tapi, tidak semua mahasiswa memiliki kesadaran untuk menggunakan hak bebas berpendapat mereka. Nah, dengan lahirnya buku ini, diharapkan mampu menumbuh kembangkan rasa peduli mahasiswa terhadap peristiwa di sekitarnya, tidak hanya menjadi mahasiswa yang unggul di akademik tapi juga dalam organisasi. Buku ini akan saya review dalam format pengantar, ringkasan per bab, komentar dan kesimpulan.

Ringkasan Dalam Bab 1 : Mahasiswa Kesehatan Indonesia Kini dan Nanti, penulis memberikan ringkasan bahwa mahasiswa kesehatan Indonesia masa kini juga ikut aktif dalam organisasi, berangkat dari mimpi dan tekad besar yang sama untuk memperjuangkan pendidikan profesi kesehatan yang lebih baik. Namun tak semua mahasiswa kesehatan bisa aktif, banyak kendala yang menghambat. Meskipun demikian, jangan sampai tekad kita surut untuk bisa berperan dalam system pendidikan. Salah bentuk perjuangan yang telah dilakukan mahasiswa melalui HPEQ Student adalah melakukan kajian mahasiswa dalam hal pendidikan. Hasil dari kajian ini bisa menambah wawasan kita. Dalam Bab 2 : Partisipasi bukan party biasa, dituliskan bahwa mahasiswa mempunyai peran penting dalam setiap aktivitas Tri Dharma perguruan tinggi ( penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat ) yakni sebagai Agent of Change, Agent of Development, dan Agent of Sosial Control. Secara umum, untuk dapat berpartisipasi, mahasiswa harus memenuhi syarat penting yakni aktif, kreatif dan kooperatif. Mahasiswa dapat berpartisipasi secara independen atau melebur dalam wadah organisasi dengan menjunjung tinggi nilai efektifitas, efisiensi, dan intelektual. Selanjutnya dalam Bab 3 diterangkan, Hasil hasil penelitian diluar negripun membuktikan bahwa kolaborasi interprofesi dalam pelayanan kesehatan mampu memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan pasien, maupun perkembangan masing masing profesi kesehatan. Kolaborasi interprofesi dapat dimulai dari kuliah,itulah yang dinamakan sebagai pendidikan interprofesi atau IPE(interprofessional education). IPE terjadi ketika 2 profesi belajar bersama untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan.

Dalam kolaborasi tenaga kesehatan, sangat penting bagi setiap individu untuk percaya diri bahwa dirinya memiliki kemampuan yang cukup dalam hal kompetensi dan otonomi untuk dapat bekerja sama dengan profesi. Dalam kolaborasipun, kita harus menunjukkan karakteristik dari keilmuan masing masing profesi. Dengan kolaborasi dapat membantu mereka dalam mengetahui kekurangan diri sehingga dapat saling melengkapi. Dalam Bab 4: Bisa dibilang kalau pemahaman kolaborasi mahasiswa dan dosen pendidik sudah sesuai dengan teori kolaborasi, tapi pada prakteknya kolaborasi tenaga kesehatan belum berjalan baik. Namun secara umum, pemahaman IPE antara dosen dan mahasiswa sudah senada dengan pakar IPE dunia. Pembelajaran dalam IPE tidak hanya mengikuti kuliah bersama untuk mendengarkan 1 materi kuliah yang sama. Perkembangan IPE sangat membutuhkan sikap dan keinginan dari mahasiswa untuk bekerja sama. Team work dalam kolaborasi, bekerja dalam tim interprofesional baik lintas program, lembaga, disiplin ilmu ataupun tatanan masyarakat dalam mencapai tujuan bersama. Dan dalam Bab 5: Mau Kemana Kita? Disini dijelaskan bahwasanya ada banyak hal yang bisa diinisiasi oleh mahasiswa sebelum institusi menyelenggarakan IPE, yaitu mulailah bergaul dengan teman profesi lain, dengan banyak berinteraksi bersama mahasiswa profesi lain akan tumbuh rasa empati dan solider, sebagai landasan awal memulai kerja sama yang baik dan kita bisa nyaman berbagi pemikiran dan pemahaman. Yang kedua, bikin kegiatan bareng bareng. Macam macam bidang keilmuan yang dimiliki akan memberikan manfaat sehingga kegiatan yang dibuat akan lebih berwarna. Selain itu, kolaborasi yang kita lakukan dapat mendukung upaya partisipasi mahasiswa dalam pengelolaan pendidikan. Dan yang terakhir, bantu mensosialisasikan IPE lebih luas lagi.

Komentar Menurut saya, buku Apa Kata Mahasiswa karya mahasiswa mahasiswa kesehatan Indonesia ini sangat menarik, karena buku ini memicu rasa ketertarikan mahasiswa lain untuk ikut berperan aktif dalm organisasi untuk memperjuangkan profesi kesehatan yang lebih baik. Terlebih lagi, buku ini disajikan dengan bahasa yang mudah dimengerti, tidak kaku dan tidak terkesan berat untuk dilirik dan dibaca.

Kesimpulan Dengan demikian, menurut saya buku ini sangat cocok digunakan sebagai sebuah trigger bagi mahasiswa yang biasanya malu malu tapi tahu dalam berperan dalam organisasi. Buku ini juga meyakinkan mahasiswa lainnya untuk ikut aktif, karena sekecil apapun hala yang kita lakukan dapat berdampak besar dalam kemajuan pendidikan profesi kesehatan yang lebih baik. Mahasiswa pasti bisa! Hidup Mahasiswa!

Você também pode gostar