Você está na página 1de 2

ABSTRAK Penyakit parkinson adalah suatu penyakit degeneratif pada sistem saraf (neurodegenerative) yang bersifat progressive, ditandai

dengan ketidakteraturan pergerakan (movement disorder), tremor pada saat istirahat, kesulitan pada saat memulai pergerakan, dan kekakuan otot. Keyword : parkinson, diagnosis, stadium klinis Hoehn and Yahr KASUS Seorang laki-laki usia 70 tahun datang ke poli saraf RSD Panembahan Senopati dengan keluhan tremor pada kedua tangan dan badan terasa pegal-pegal. Keluhan sudah dirasakan sejak 5 tahun yang lalu. Cara berjalan diseret dan seperti akan jatuh ke depan, musk face (+), bicara jadi tidak jelas (pelo). Riwayat hipertensi (-), riwayat DM (-). Pemeriksaan : Keadaan umum baik, compos mentis, TD : 130/80mmHg, N : 88x/menit, R: 24x/menit, Refleks fisiologis normal, Refleks patologis (-),meningeal sign (-).

DIAGNOSIS Parkinson Disease TERAPI Levodopa (Levasid) Antikolinergik ( trihexyphenidil) DISKUSI Penyakit parkinson terjadi ketika sel saraf atau neuron di dalam otak yang disebut substantia nigra mati atau menjadi lemah. Secara normal sel ini menghasilkan bahan kimia yang penting di dalam otak yang disebut dopamine. Dopamine adalah suatu bahan kimia yang dapat menghantarkan sinyal-sinyal listrik diantara substantia nigra dan di sepanjang jalur sel saraf yang akan membantu menghasilkan gerakan tubuh yang halus. Ketika kira-kira 80% sel yang memproduksi dopamine rusak, gejala penyakit parkinson akan nampak. Diagnosis penyakit Parkinson berdasarkan klinis dengan ditemukannya gejala motorik utama antara lain tremor pada waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya refleks postural. Kriteria diagnosis yang dipakai di Indonesia adalah kriteria Hughes (1992) : Possible : didapatkan 1 dari gejala-gejala utama Probable : didapatkan 2 dari gejala-gejala utama Definite : didapatkan 3 dari gejala-gejala utama Untuk kepentingan klinis diperlukan adanya penetapan berat ringannya penyakit dalam hal ini digunakan stadium klinis berdasarkan Hoehn and Yahr (1967) yaitu : Stadium 1 Gejala dan tanda pada satu sisi, terdapat gejala yang ringan, terdapat gejala yang mengganggu tetapi menimbulkan kecacatan, biasanya terdapat tremor pada satu anggota gerak, gejala yang timbul dapat dikenali orang terdekat (teman) Stadium 2 Terdapat gejala bilateral, terdapat kecacatan minimal, sikap/cara berjalan terganggu

Stadium 3 Gerak tubuh nyata melambat, keseimbangan mulai terganggu saat berjalan/berdiri, disfungsi umum sedang Stadium 4 Terdapat gejala yang berat, masih dapat berjalan hanya untuk jarak tertentu, rigiditas dan bradikinesia, tidak mampu berdiri sendiri, tremor dapat berkurang dibandingkan stadium sebelumnya Stadium 5 Stadium kakhetik (cachactic stage), kecacatan total, tidak mampu berdiri dan berjalan walaupun dibantu. Pada kasus ini pasien termasuk dalam stadium 2 Pengobatan penyakit parkinson dapat dikelompokkan ,sebagai berikut : 1. Bekerja pada sistem dopaminergik 2. Bekerja pada sistem kolinergik 3. Bekerja pada glutamatergik Dari ketiga macam pengobatan mempunyai tujuan yang sama yaitu mengurangi gejala motorik dari penyakit Parkinson. Sesuai dengan penyakit degeneratif lainnya, obat akan terus digunakan seumur hidup. Hal ini akan menimbulkan efek samping penggunaan obat jangka panjang yang merugikan dan akan mempengaruhi kualitas hidup penderita Parkinson. KESIMPULAN Penyakit parkinson adalah suatu penyakit degeneratif pada sistem saraf (neurodegenerative) yang bersifat progressive. Diagnosis penyakit Parkinson berdasarkan klinis dengan ditemukannya gejala motorik utama antara lain tremor pada waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya refleks postural. DAFTAR PUSTAKA 1. Adams, R.D., Victor, M., Ropper, A., 2001, Principle of Neurology,7th ed, Mc Graw Hill Inc, Singapore. 2. Harsono. 2005. Kapita Selekta Neurologi. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. 3. Robert A Hauser, MD, MBA. 2010. Parkinson disease. Medline. Diakses dari http://www.emedicine.medscape.com. Penulis Ika Nurmalita Sari, S.Ked, Pendidikan Profesi Dokter, Bagian Ilmu Penyakit Saraf, RSD Panembahan Senopati Bantul.

Você também pode gostar