Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
o Pemeriksa memegang oftalmaskop dengan tangan kanan. o Tangan kiri pemeriksa memfiksasi dahi ps/. o Pemeriksa menyandarkan dahinya pd darsum manus tangan kiri yang memegang dahi ps/. o Mata kanan ps/ diperiksa dg mata kanan pemeriksa,begitu sebaliknya. o Pemeriksa menilai retina & papil nervi optisi. Interpretasi Funduskopi 1. Gambaran retina Normal : Latar belakang : merah keoranye-oranyean Papil nervi optisi : lebih muda Pembuluh darah berpangkal pd pusat papil memancarkan cabang-cabangnya ke seluruh retina Arteri berwarna jernih & vena berwarna merah tua. Reflek sinar hanya tampak pd arteri Vena berukuran lebih besar & tampak berkelak-kelok dibandingkan arteri Tampak pulsasi pada pangkal vena besar (di papil) dan penekanan bola mata pulsasi lebih jelas 2.Gambaran Nervi Optisi Normal : bentuk lonjong, warna jingga muda, bagian temporal sedikit pucat, batas tegas, bagian nasal agak kabur, fisiologik cupping, vena:arteri
Korelasi antara Kadar A1C dan Rata-rata Kadar Gula Darah HbA1C (%) 6 7 8 9 10 11 12 Rata-rata Gula Darah (mg/dl) 135 170 205 240 275 310 345
Kadar HbA1C normal pada bukan penyandang diabetes antara 4% sampai dengan 6%. Beberapa studi menunjukkan bahwa diabetes yang tidak terkontrol akan mengakibatkan timbulnya komplikasi, untuk itu pada penyandang diabetes kadar HbA1C ditargetkan kurang dari 7%. Semakin tinggi kadar HbA1C maka semakin tinggi pula resiko timbulnya komplikasi, demikian pula sebaliknya. Diabetes Control and Complications Trial (DCCT) dan United Kingdom Prospective Diabetes Study (UKPDS) mengungkapkan bahwa penurunan HbA1C akan banyak sekali memberikan manfaat. Setiap penurunan HbA1C sebesar 1% akan mengurangi risiko kematian akibat diabetes sebesar 21%, serangan jantung 14%, komplikasi mikrovaskular 37% dan penyakit vaskuler perifer 43% (UKPDS 35. BMJ 2000:321:405-12).