Você está na página 1de 2

Aliran Turbulen Melalui Pipa Licin Untuk menentukan profil kecepatan turbulen di dalam pipa, kelihatannyasangat logis bila

kita melakukan analisa yang serupa dengan aliran laminar. Tetapianalisa yang demikian tidak akan berhasil karena aliran tidak lagi stasioner dan lintasanpartikel-partikel fluida sangat sebarang, yang mengakibatkan tidak mungkinnyaperamalan garis-garis arus. Bentuk umum dari profil kecepatan ditunjukkan pada Gbr.17 .

Gbr.17 Bnetuk Umum dari Profil Kecepatan Eksperimen Reynolds menunjukkan bahwa dalam aliran turbulen, elemen-elemen fluida bergerak sepanjang pipa secara sebarang. Bila suatu partikel fluidabergerak tegak lurus pada arah kecepatan rata-rata (misalnya dari A ke B dalam Gbr.17 ), ia bergerak dari daerah yang momentum rata-ratanya dalam arah x yanglebih rendah ke daerah yang momentum (dalam arah x) rata-ratanya lebih tinggi. Olehkarena itu partikel tersebut akan mengadakan gaya tahanan pada fluida di sekitar B.Demikian pula, bila suatu partikel bergerak menjauhi sumbu pipa, ia akanmempercepat fluida di sekitar tempat baru yang didudukinya. Gaya-gaya inimerupakan hasil dari gerak lintang turbulen dari partikelpartikel fluida dan merupakansebab dari gaya-gaya geser dalam fluida. Yang dimaksudkan dengan pipa licin adalah pipa-pipa dengan permukaanseperti gelas, plastik atau logam yang dihaluskan. Pipa-pipa kasar mencakup pipa-pipalain seperti pipa-pipa baja, pipa-pipa besi dan pipa-pipa beton.Korelasi tentang koefisien gesek dalam aliran turbulen pertama-tama diajukanoleh Blasius (1911), dengan melakukan survei secara kritis pada data danmemformulasikan persamaan empirik sebagai berikut:f = 0,316/Re 1/4 ...................................................................... (59)yang berlaku untuk pipa licin sampai bilangan Reynolds sebesar 10 3 . Dapat dilihat bahwa faktor gesek dalam aliran turbulen berubah pelan dengan bilangan Reynolds dibandingkan dengan pada aliran laminar. Bila dianggap bahwa pada Re = 2300 baik aliran laminar maupun turbulendapat terjadi, maka untuk aliran laminar, f ~ 64/Re~0,0278, sedangkan untuk yangterakhir, f = 0,0447. Dalam kenyataannya, dalam aliran turbulen Re harus samadengan 17.000 supaya faktor geseknya sama kecil dengan faktor gesek aliran laminarpada Re = 2300. Jadi aliran turbulen

menghasilkan kerugian-kerugian yang lebih besardaripada aliran laminar pada bilangan Reynolds yang ekivalen.Untuk bilangan Reynolds lebih besar dari 10 3 , persamaan Blasius tidak lagisesuai, karena faktor gesek yang diramalkannya lebih rendah. Selain faktor gesek,distribusi kecepatan pada penampang pipa mempunyai arti yang penting.Eksperimen menunjukkan bahwa distribusi kecepatan untuk aliran turbulenlebih datar daripada untuk aliran laminar, akan tetapi gradien kecepatannya lebihcuram daripada aliran laminar

Você também pode gostar