Você está na página 1de 2

FASE KLIMATERIUM

Menurut Baziad (2003, hal 2) klimakterium terdiri dari beberapa fase klimakterik, yaitu : Pramenopause Fase pramenopause adalah fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterik. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang memanjang dan jumlah darah haid yang relatif banyak dan kadang kadang disertai nyeri haid (dismenorea). Pada wanita tertentu telah timbul keluhan vasomotorik dan keluhan sindrom pramenstrual (PMS). Perubahan endokrinologik yang terjadi adalah berupa fase folikuler yang memendek, kadar esterogen yang tinggi, kadar FSH juga biasanya tinggi, tetepi juga dapat ditetepkan kadar FSH yang normal. Fase luteal tetap stabil. Akibat kadar FSH yang tinggi ini dapat terjadi perangsangan ovarium yang berlebihan (hiperstimulasi) sehingga kadang kadang dijumpai kadar estrogen yang sangat tinggi. Perimenopause Perimenopause merupakan fase peralihan antara pramenopause dan pascamenopause. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Pada kebanyakan wanita siklus haidnya > 38 hari dan sisanya <> Menopause Menopause adalah perdarahan haid yang terakhir yang terjadi pada usia 40 65 tahun. Jumlah folikel yang mengalami atresia makin meningkat, sampai suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup. Produksi estrogenpun berkurang dan tidak terjadi haid lagi yang berakhir dengan terjadinya menopause. Menopause tidak terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal pada usia

perimenopause. Perdarahan lucut terus terjadi selama wanita masih menggunakan pil kontrasepsi secara siklik dan wanita tersebut tidak mengalami keluhan klimakterik. Untuk menentukan diagnosa menopause, penggunaan pil kontrasepsi harus segera dihentikan dan satu bulan kemudian dilakukan pemeriksaan FSH dan estradiol.

Pada awal menopause kadar estradiol rendah pada sebagian wanita, apalagi pada wanita gemuk, kadar estradiol dapat tinggi. Hal ini terjadi akibat proses aromatisasi androgen menjadi estrogen di dalam jaringan lemak. Diagnosis menopause merupakan diagnosis retrospektif. Bila seorang wanita tidak haid selama 12 bulan, dan dijumpai kadar FSH darah > 40 mIU/ml dan kadar estradiol <> Pascamenopause Pasca menopause adalah masa setelah menopause sampai senilis. Fase ini terjadi pada usia di atas 60 65 tahun. Biasanya wanita beradaptasi dengan perubahan fisik dan psikologis.
SUMBER : Baziad, Ali. 2003. Menopause dan Andropause. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Pramihardjo

2. FSH dan LH ( FSH = 10-12 x, LH 5-10 x / estrogen rendah ). 3. Kalsium, kolesterol. 4. Foto tulang lumbal I. 5. Sitologi ( Pap Smear ). 6. Biopsi endometrium. D. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan tahunan terhadap wanita yang sedang berada pada masa klimakterium harus mencakup hal-hal yang penting seperti : 1. Tinggi badan, wanita mungkin akan kehilangan tinggi badan sebanyak 2,5 cm atau lebih. Sewaktu mengukur tinggi badan merupakan kesempatan untuk mendiskusikan postur, pergerakan tubuh, latihan dan osteoporosis. 2. Kulit, evaluasi terhadap integritas, luka dan perubahan pada tahi lalat. 3. Mulut, gigi dan gusi. 4. Pemeriksaan panggul, dengan perhatian terhadap perubahan yang menyertai proses penuaan ; spekulum Pederson mungkin optimal untuk wanita paska menopause. 5. Rektum : periksa adanya keanehan pada darah, adanya massa dan fisura-fisura. Sumber : Mansjoer, Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Você também pode gostar