Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MENYUSUN SILABUS DAN RPP BERKARAKTER MELALUI PEMBINAAN AKADEMIS BERKELANJUTAN PADA GURU-GURU SMA NEGERI 1 LARANGAN SEMESTER GENAP TAHUN 2012/2013
Oleh : Nama : Drs. Bambang Rudiyanto, M.Pd. NIP. 19680408 199203 1 008
MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MENYUSUN SILABUS DAN RPP BERKARAKTER MELALUI PEMBINAAN AKADEMIS BERKELANJUTAN PADA GURU-GURU SMA NEGERI 1 LARANGAN SEMESTER GENAP TAHUN 2012/2013 Oleh : Drs. Bambang Rudiyanto, M.Pd. Pembimbing : Prof. Drs. Supardi, M.M.
A. PENDAHULUAN
Kegiatan
pembelajaran
dirancang
untuk
memberikan
pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat
terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Silabus memberikan arah tentang apa saja yang harus dicapai guna menggapai tujuan pembelajaran dan cara seperti apa yang akan digunakan. Selain itu silabus juga memuat teknik
penilaian seperti apa untuk menguji sejauh mana keberhasilan pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
instrument perencanaan yang lebih spesifik dari silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini dibuat untuk memandu guru dalam mengajar agar tidak melebar jauh dari tujuan pembelajaran. Dengan melihat pentingnya penyusunan perencanaan pembelajaran ini, guru semestinya tidak mengajar tanpa adanya rencana. Namun sayang perencanaan pembelajaran yang
mestinya dapat diukur oleh kepala sekolah ini, tidak dapat diukur oleh kepala sekolah karena hanya direncanakan dalam pikiran sang guru saja. Akibatnya kepala sekolah sebagai pembuat kebijakan di sekolah tidak dapat mengevaluasi kinerja guru secara akademik. Kinerja yang dapat dilihat oleh kepala sekolah hanyalah kehadiran tatap muka, tanpa mengetahui apakah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sudah sesuai dengan harapan atau belum, atau sudahkah kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa terkuasai dengan benar. Hasil pengamatan di tahun pelajaran 2011/2012 di SMA Negeri 1 Larangan didapatkan data sebagai berikut: 1. Masih ada guru yang belum menyusun silabus dan RPP berkarakter kebangsaan
2. Secara kualitas, silabus dan RPP berkarakter kebangsaan yang baik baru mencapai angka sekitar 60% dari silabus dan RPP yang dibuat oleh guru. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti yang berkedudukan sebagai kepala sekolah di atas merencanakan untuk melakukan supervisi akademik yang berkelanjutan. Dengan metode tersebut, diharapkan setelah kegiatan, guru yang
menyusun silabus dan RPP berkarakter meningkat menjadi 90%100% dan kualitas silabus dan RPP berkarakter kebangsaan yang baik menjadi 80%.
B. IDENTIFIKASI MASALAH Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dalam suatu lembaga pendidikan dipengaruhi oleh berbagai komponen yang merupakan sebuah sistem dalam lembaga tersebut, dimana antara komponen yang satu dengan komponen yang lain saling mempengaruhi. Guru sebagai salah satu komponen utama dalam
penyelenggaraan pendidikan
melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Supaya kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan baik, maka perangkat pembelajaran harus sudah disiapkan oleh guru dengan sebaik-
baiknya. Salah satu komponen dalam perangkat pembelajaran adalah silabus. Untuk mata pelajaran tertentu (misalnya PKn dan
IPS/kelompok IPS), penyusunan silabus berkarakter cenderung tidak mengalami kesulitan, tetapi untuk beberapa mata pelajaran yang lain, menyusun silabus berkarakter cukup menyulitkan. Kondisi ini perlu segera diatasi, karena penyusunan silabus berkarakter perangkat merupakan pembelajaran faktor penting dalam penyusunan bekal
berbasis
karakter
sebagai
pelaksanaan pendidikan berkarakter di SMA Negeri 1 Larangan. Kesulitan / kurang optimalnya penyusunan silabus
berkarakter ini ada yang dipengaruhi oleh kurangnya minat dan motivasi guru dalam menyusun silabus, sehingga para guru enggan untuk menyusun silabus sendiri dan cenderung lebih suka melakukan duplikasi dari silabus yang disusun oleh orang/pihak lain. Ada juga karena faktor keterbatasan kemampuan tiap guru yang berbeda menjadi penyebab timbulnya kesulitan dan kurang optimalnya penyusunan silabus. Penyebab lain yang menjadikan kurang optimalnya penyusunan silabus berkarakter adalah : bahwa secara khusus, peneliti selaku Kepala Sekolah, secara pribadi belum pernah melakukan pembinaan akademis khusus untuk menyusun silabus berkarakter. Sebenarnya di SMA Negeri 1 Larangan sudah pernah diadakan pelatihan / IHT tentang
penyusunan perangkat pembelajaran, termasuk menyusun silabus yang memasukkan unsur-unsur pembinaan pendidikan karakter di dalamnya, akan tetapi hasil akhirnya tetap belum optimal. Melihat kenyataan ini, peneliti ingin membantu para guru dalam menyusun silabus berkarakter melalui pembinaan akademis berkelanjutan. Dengan harapan, setelah para guru mendapatkan pembinaan akademis berkelanjutan dalam menyusun silabus berkarakter oleh kepala sekolah, maka pada semester genap tahun 2011/2012 ini, silabus yang tercantum dalam perangkat KBM sudah merupakan silabus berkarakter.
C. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a) Seberapa besar/tinggi tingkat kompetensi pedagogik para guru dalam menyusun silabus dan RPP berkarakter ? b) Bagaimanakah teknik pelaksanaan pembinaan akademis berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam menyusun silabus dan RPP berkarakter ? c) Bagaimanakah kompetensi pedagogik para guru dalam menyusun silabus dan RPP berkarakter setelah dilakukan upaya pembinaan akademis berkelanjutan ? d) Seberapa besar peningkatan prosentase guru dalam
dilakukan pembinaan akademis berkelanjutan pada guru guru SMA Negeri 1 Larangan.
D. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan guru dalam menyusun silabus dan RPP berkarakter. 2) Untuk mendeskripsikan berkelanjutan teknik dalam pelaksanaan rangka pembinaan
akademis
meningkatkan
kemampuan guru dalam menyusun silabus berkarakter. 3) Untuk mengetahui tingkat kemampuan guru dalam menyusun silabus berkarakter setelah dilakukan upaya pembinaan
menyusun silabus dan RPP berkarakter kebangsaan melalui pembinaan akademis berkelanjutan pada guru guru SMA Negeri 1 Larangan.
a. Dapat mengkonstruksi pengetahuan dan pengalaman sendiri dengan baik sehingga dapat meningkatkan jati diri siswa sebagai Bangsa Indonesia dan prestasi siswa dalam
pembelajaran b. Pembelajaran menjadi lebih bermakna; c. Kerja sama yang baik dengan sesama anggota kelompok akan berhasil. d. Menanamkan nilai nilai karakter bangsa yang berkepribdian Indonesia. 2. Bagi Guru a. Dapat menjadi motivasi guru dalam meningkatkan kompetensi nya dalam kegiatan belajar mengajar. b. Meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun silabus dan RPP yang berkarakter kebangsaan dan dapat menjadi referensi ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan guna penanganan kasus serupa bagi pembaca dan pihakpihak yang
berkepentingan c. Memudahkan guru dalam membangun watak bangsa yang adi luhung dan berwawasan kebangsaan; d. Menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan menyenangkan. e. Meningkatkan kinerja guru dalam proses belajar Mengajar. f. Memberdayakan peran guru sebagai fasilitator, mediator, dan inovator.
3. Bagi Kepala Sekolah a. Bagi kepala sekolah adalah merupakan wujud nyata kepala sekolah dalam memecahkan berbagai masalah disekolah melalui kegiatan penelitian. b. Untuk memberi gambaran tentang kompetensi guru dalam mengajar. c. Memacu guru lain dalam rangka pencapaian kompetensi dan profesional keguruan; 4. Bagi Sekolah : a. Dapat dijadikan sumbangan dalam mewujudkan budaya sekolah yang dapat mendorong keberhasilan dan peningkatan mutu pembelajaran. b. Meningkatkan mutu sekolah.
F. HIPOTESIS TINDAKAN Berdasarkan kerangka berpikir di atas , maka hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan sekolah ini dirumuskan sebagai berikut : Pembinaan Akademis Berkelanjutan dapat Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru dalam Menyusun Silabus Berkarakter pada Guru-Guru SMA Negeri 1 Larangan Brebes Semester Genap Tahun 2011/2012. G. METODE PENELITIAN A. Rancangan (Setting) Penelitian
10
1. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian a. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 1 Larangan. Adapun yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan sekolah ini untuk dijadikan bahan penelitian yaitu : 1) Lokasi sekolah yang digunakan penelitian merupakan tempat bekerja peneliti sebagai Kepala Sekolah. 2) Masih banyak permasalahan yang dihadapi peneliti, antara lain : kompetensi guru dalam menyusun rencana
pembelajaran khususnya, silabus dan RPP yang berkarakter kebangsaan belum optimal. 3) Mendapat dukungan dari tenaga pendidik dan Tenaga kependidikan yang ada di lingkungan SMA Negeri 1 Larangan.
dengan Bulan Agustus Tahun Pelajaran 2011/2012 . c. Subyek Penelitian Subyek Penelitian adalah guru-guru rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, PKn, Bahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa
11
Inggris, Bahasa Arab, Bahasa Jawa), dan rumpun mata pelajaran IPA (Fisika, Kimia, Biologi) yang ada di SMA Negeri 1 Larangan, sebanyak 24 guru, yang teridiri dari : guru Pendidikan Agama Islam 2 orang, guru PKn 1 orang, guru Bahasa Indonesia 4 orang, guru Bahasa Inggris 4 orang, guru Bahasa Arab 2 orang, guru Bahasa Jawa 2 orang, guru Fisika 3 orang, guru Kimia 3 orang, dan guru Biologi 3 orang. Selain 24 orang guru tersebut, peneliti melibatkan 1 orang guru yang akan dijadikan kolaborasi dalam penelitian ini. B. Metode Penelitian a. Setting Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah. Penelitian tindakan ini dilaksanakan pada guru-guru SMA Negeri 1 Larangan Brebes . Jumlah seluruh guru SMA Negeri 1 Larangan adalah 46 orang guru; terdiri dari 29 orang guru lakilaki dan 17 orang guru perempuan. Dari 46 orang guru tersebut, terdiri dari 33 orang guru PNS dan 13 orang guru non PNS / GTT. Untuk penelitian tindakan kali ini, penelitian dilakukan terhadap guru-guru dari rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, Bahasa (Bhs. Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Bahasa Jawa) dan rumpun mata pelajaran IPA (Fisika, Kimia, Biologi). Banyaknya guru yang menjadi subyek penelitian tindakan ini sejumlah 24 orang, terdiri dari : guru PAI 2 orang, guru PKn 1 orang, guru Bahasa Indonesia 4 orang, guru Bahasa
12
Inggris 4 orang, guru Bahasa Arab 2 orang, guru Bahasa Jawa 2 orang, guru fisika 3 orang, guru Kimia 3 orang, dan guru Biologi 3 orang. Selain 24 orang guru yang menjadi subyek penelitian, peneliti melibatkan 1 orang guru yang akan dijadikan kolaborasi dalam penelitian ini. Guru tersebut (Drs. Imam Sultoni) adalah guru yang mempunyai kompetensi untuk mengembangkan pendidikan berkarakter di SMA Negeri 1 Larangan, karena yang bersangkutan pernah mengikuti TOT untuk pembinaan
nasioanlisme/pendidikan berkarakter melalui jalur pendidikan di tingkat provinsi Jawa Tengah. Pembatasan jumlah subyek penelitian ini dilakukan berdasarkan pertimbangan efisiensi waktu, biaya, dan tenaga. Dengan harapan, untuk waktu yang akan datang dapat dilakukan penelitian yang sama terhadap para guru dari rumpun mata pelajaran yang lain yang belum dijadikan subyek penelitian kali ini. Para guru tersebut dijadikan subyek penelitian, karena
berkaitan dengan kompetensi pedagogik guru dalam menyusun silabus berkarakter menunjukkan `belum semua guru mempunyai kemampuan yang sama. Ada sebagian guru yang sudah mampu menyusun silabus berkarakter dengan baik, tetapi ada sebagian guru yang lain yang masih mengalami kesulitan dalam menyusun silabus berkarakter, dan secara umum sebagian besar para guru
13
masih
melakukan
duplikasi
dalam
penyusunan
silabus
berkarakter. Obyek dalam penelitian ini adalah kompetensi `pedagogik guru dalam menyusun silabus berkarakter. Dimana kompetensi pedagogik guru dalam menyusun silabus berkarakter tersebut akan ditingkatkan melalui teknik pembinaan akademis
berkelanjutan yang akan dilakukan oleh kepala sekolah selaku peneliti. Hasil akhir dari penelitian tindakan sekolah ini adalah diharapkan adanya peningkatan kompetensi pedagogik guru
dalam menyusun silabus berkarakter yang merupakan produk masing-masing individu setiap guru. Penelitian tindakan sekolah ini direncanakan akan dilaksanakan selama enam bulan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012, dengan rentang waktu antara bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2012. Alokasi waktu penelitian tersebut direncanakan sebagai berikut : a) Menyusun proposal bulan Maret b) Menyusun instrumen penelitian sd minggu ke 1 bulan April c) Pengumpulan data dengan tindakan : : minggu ke 4 bulan Maret : minggu ke 1 sd ke 3
14
: minggu ke 2 April sd
: minggu ke 2 sd minggu
e) Pembahasan / diskusi: minggu ke 1 sd ke 2 bulan Juli f) Menyusun dan menyerahkan laporan hasil penelitian sd minggu ke 4 Agustus. Pengumpulan data dengan tindakan dilaksanakan pada minggu ke 2 bulan April sampai dengan minggu ke 4 bulan Mei, karena pada waktu itu masih merupakan hari-hari efektif : minggu ke 3 Juli
sekolah, sehingga komunikasi antara peneliti dengan subyek penelitian tindakan dapat berjalan dengan baik.
menggunakan mekanisme 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Dalam setiap siklus akan dilakukan 3 kali pertemuan. Setiap siklus akan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan,
15
observasi/pengamatan, dan refleksi yang bersifat daur ulang atau siklus. Sesuai dengan alokasi waktu yang peneliti susun, siklus I akan dilaksanakan pada minggu ke 2 bulan April sampai dengan minggu ke 1 bulan Mei. Sedangkan siklus II akan dilaksanakan pada minggu ke 2 sampai dengan minggu ke 4 bulan Mei 2012. Rancangan dasar penelitian tindakan sekolah yang dimaksud, secara ringkas penulis sajikan secara skematik dalam gambar berikut: Gambar 1 Siklus Penelitian
Pelaksanaan
Perencanaan
Siklus I Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
16
1. Planning / perencanaan Pada tahap planning, penulis melakukan beberapa kegiatan seperti mencari referensi yang berkaitan dengan kompetensi guru, tupoksi guru, silabus berkarakter, tupoksi kepala sekolah, pembinaan akademis berkelanjutan, dan referensi-referensi penunjang lainnya.. Dalam tahap perencanaan ini penulis juga melakukan kegiatan-kegiatan seperti berikut: a. Membuat jadwal penelitian b. Membuat instrumen telaah dokumen silabus berkarakter c. Menyusun kuesioner untuk mengukur tingkat kompetensi pedagogik guru dalam menyusun silabus berkarakter d. Membuat pedoman wawancara Pada tahap perencanaan siklus II (kedua), merencanakan dan memberikan penulis
bimbingan/pembinaan
terhadap guru yang masih perlu bimbingan/pembinaan setelah diberikan tindakan pada siklus I 2. Acting/Tindakan Pada tahapan ini, peneliti mulai melakukan rangkaian tindakan dalam rangka pembinaan akademis berkelanjutan kepada para guru, yang meliputi : a) menelaah / mencermati silabus berkarakter para guru yang menjadi subyek penelitian; b) mengembangkan kriteria penilaian silabus; c) memberikan angket / kuesioner awal yang akan digunakan untuk mengukur
17
tingkat kompetensi pedagogik guru dalam menyusun silabus berkarakter kepada para guru yang menjadi subyek penelitian; d) memberikan bimbingan /pembinaan kepada para subyek penelitian tentang cara/teknik menyusun silabus yang baik; e) memberikan bimbingan /pembinaan kepada para subyek penelitian tentang cara/teknik menyusun silabus berkarakter; f) menugaskan para guru yang menjadi subyek penelitian untuk menyusun silabus berkarakter sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan disepakati; g) mencermati / menilai silabus berkarakter yang telah disusun oleh subyek penelitian; h) memberikan angket / kuesioner akhir yang akan digunakan untuk mengukur tingkat kompetensi pedagogik guru dalam menyusun silabus berkarakter kepada para guru yang menjadi subyek penelitian, setelah dilakukan pembinaan berkelanjutan; i) melakukan wawancara dengan para guru yang menjadi subyek penelitian untuk menggali informasi tentang sikap mereka berkaitan dilakukannya penelitian tindakan sekolah ini. Pada siklus pertama, tindakan inti yang dilakukan peneliti adalah menyampaikan materi bimbingan/pembinaan kepada para guru untuk menyusun silabus secara umum (silabus utuh), kemudian dilanjutkan dengan menyusun silabus berkarakter. Setelah diberikan bimbingan, masing-masing guru diminta untuk menyusun silabus berkarakter di rumah masing-
18
masing (minimal silabus untuk sampel). Pada pertemuan berikutnya, peneliti bersama-sama para guru menelaah silabus yang telah dibuat. Kalau masih ada kekurangan maka akan diberikan arahan / bimbingan perbaikan, selanjutnya diminta untuk memperbaiki kembali dirumah masing-masing. Sekiranya sudah baik, maka para guru diminta untuk menyusun silabus berkarakter secara utuh untuk seluruh materi pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampu di rumah masingmasing. Kegiatan ini berlangsung sampai dengan pertemuan ketiga. Aktivitas pengisian angket dan wawancara dilakukan diantara tindakan inti dengan memperhatikan situasi dan kondisi pada saat proses pembinaan. Siklus ini akan
dilaksanakan mulai minggu ke 2 bulan April sampai dengan minggu pertama bulan Mei 2012 Pada siklus kedua, tindakan pembinaan akan dilakukan untuk menyempurnakan penyusunan silabus berkarakter
berdasarkan temuan-temuan yang dicatat oleh peneliti ketika menelaah silabus yang sudah disusun dan disampaikan oleh para guru/subyek penelitian. Siklus II ini dilaksanakan setelah melakukan penilaian dan analisis keberhasilan dan kendala pada siklus I, yaitu minggu ke 2 sd minggu ke 4 bulan Mei 2012. 3. Observation/Pengamatan
19
Pengamatan terhadap perkembangan kompetensi pedagogik guru dalam menyusun silabus berkaraker dilakukan pada setiap fase, pada siklus pertama dan kedua . Pada tahap pengamatan, peneliti akan menggali data yang dibutuhkan dan berkaitan dengan hasil bimbingan/pembinaan berkelanjutan, baik yang berupa data administrasi maupun data hasil observasi. Data yang ada/terkumpul akan dianalisis secara deskriptif. 4. Reflection/Refleksi Refleksi dilakukan untuk mendeskripsikan hasil tindakan yang telah dilakukan dalam penelitian. Dari hasil tindakan tersebut, akan mendapatkan gambaran secara rinci tentang keberhasilan dan atau kendala yang dialami dalam penyusunan silabus
berkarakter. Semua hasil tindakan tersebut akan ditulis/dicatat dan dianalisa. Jika hasil yang diperoleh pada siklus pertama belum memuaskan, maka peneliti melanjutkan penulisan siklus berikutnya dengan mengulang dari tahap perencanaan sampai tahap refleksi lagi. C. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian tindakan sekolah yang berlangsung selama 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Metode penelitian yang dilakukan peneliti adalah dengan
20
melaksanakan supervisi akademik yang meliputi supervisi tradisional dan supervisi klinis yang secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Perencanaan Awal Langkah awal yang direncanakan pada penilitian tindakan sekolah ini terdiri dari beberapa kegiatan, yakni: a. Identifikasi masalah b. Pengajuan proposal c. Mempersiapkan instrument 2. Siklus pertama. a. Perencanaan Pada tahap ini, peneliti merencanakan langkah-langkah sebagi berikut: 1) Mengidentifikasi jumlah guru yang sudah membuat silabus dan RPP yang berkarakter kebangsaan. 2) Meminta guru untuk mengumpulkan perangkat pembelajaran 3) Peneliti memeriksa administrasi guru secara kuantitas dan kualitatif. 4) Peneliti mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan. 5) Menyusun rencana tindakan (berupa penjadwalan supervisi individual atau kelompok disesuaikan dengan temuan pada identifikasi masalah)
b. Pelaksanaan
21
Pada tahap ini peneliti melaksanakan rencana tindakan supervisi individual/kelompok untuk menilai administrasi guru yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Pelaksanaan supervisi dilakukan dengan pertemuan individual office-conference. Hal ini dilakukan terutama kepada guru yang tidak mengumpulkan perangkat pembelajaran, Tahap ini untuk peneliti mengetahui rencanakan
penyebab/masalahnya.
c. Observasi Pada tahap ini peneliti terhadap seluruh kejadian melakukan kegiatan observasi yang terjadi selama tahap
pelaksanaan dan mengobservasi hasil awal yang dicapai pada pelaksanaan tindakan siklus 1. Selain itu peneliti juga
d. Refleksi Pada tahap refleksi, peneliti melakukan evaluasi terhadap tindakan dan data-data yang diperoleh. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bersama kolaborator untuk membahas hasil evaluasi dan penyusunan langkah-langkah untuk siklus kedua.
22
3. Siklus kedua a. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus kedua ini, peneliti melakukan pertemuan dengan kolaborator untuk menyusun penjadwalan supervisi kelas dan menyiapkan instrument
supervisi untuk siklus kedua. b. Pelaksanaan Pada tahap ini, guru-guru yang sudah siap perangkat perencanaan pembelajarannya disupervisi kelas oleh peneliti. Hal ini untuk melihat kesesuaian perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran. c. Observasi Di tahap observasi siklus kedua, peneliti mengobservasi kesesuaian perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran serta melihat penerimaan siswa dalam proses belajar mengajar. Pada tahap ini pula, peneliti mengumpulkan data-data yang terjadi selama tahap pelaksanaan. d. Refleksi Pada tahap refleksi siklus kedua, peneliti melakukan evaluasi bersama guru yang disupervisi terhadap hasil observasi di siklus kedua.
D. Pelaksanaan Tindakan
23
Bagaimanakah pelaksanaan dari perencanaan tindakan yang diuraikan di atas. Untuk melihat kesesuaian perencanaan tindakan tersebut, maka berikut ini peneliti melaporkan pelaksanaan tindakan sebagai berikut: 1. Tahap perencanaan Awal Langkah awal yang direncanakan pada penilitian tindakan sekolah ini terdiri dari beberapa kegiatan, yakni: a. Identifikasi masalah Pengidentifikasian masalah dilakukan oleh peneliti dengan
menggunakan data penyerahan perangkat pembelajaran semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Ini dilakukan pada minggu ke 1 bulan Maret 2012. b. Penyusunan proposal Penyusunan proposal dilaksanakan oleh peneliti pada minggu ke 2 dan ke 3 bulan Maret 2012 dengan judul Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Menyusun Silabus dan RPP yang berkarakter kebangsaan Melalui Supervisi Akademik Yang
Berkelanjutan Di SMA Negeri 1 Larangan. c. Mempersiapkan instrument Pada tahap ini, peneliti menyiapkan seluruh instrument penelitian berupa lembar pengamatan supervisi yang terdiri dari data jumlah guru yang membuat silabus dan RPP yang berkarakter kebangsaan
24
dan data kualitas silabus dan RPP berkarakter kebangsaan yang dibuat oleh guru.
2. Siklus pertama. a. Perencanaan Tahap perencanaan pelaksanaan siklus 1 dilaksanakan peneliti pada minggu pertama Oktober 2011. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini dapat dilihat pada tabel pelaksanaan kegiatan di bawah ini. TABEL 1 TAHAP PERENCANAAN SIKLUS 1 No. 1 Jenis Kegiatan Meminta guru mengumpulkan perangkat pembelajaran terutama silabus dan RPP Mengidentifikasi jumlah guru yang sudah menyusun silabus dan RPP secara rutin Menganalisa silabus dan RPP guru secara kualitatif Mengidentifikasi masalah yang ditemukan Menyusun rencana tindakan Tanggal Pelaksanaan Minggu ke 1,2.3 Maret 2012 Minggu ke 2 Bulan Maret 2012 Minggu ke 4 Bulan Maret 2012 Minggu ke 1 Bulan April 12012 Minggu ke 1 Bulan April 2012
3 4 5
b. Pelaksanaan
25
Pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dilaksanakan pada minggu ke-2 Oktober 2011. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut. TABEL 2 TAHAP PELAKSANAAN SIKLUS 1 No. 1 2 Jenis Kegiatan Supervisi individual terhadap guru Tanggal Pelaksanaan Minggu ke 2,3 Bulan April 2012
Penugasan menyusun contoh revisi Minggu ke 2 silabus dan RPP berkarakter Bulan Maret 2012 kebangsaan Menyusun Instrumen Penelitian Minggu ke 4Bulan April 2012
c. Observasi Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan observasi terhadap seluruh kejadian yang terjadi selama tahap pelaksanaan tindakan siklus 1. Selain itu peneliti juga mengidentifikasi masalah-masalah lanjutan yang timbul dari pelaksanaan tindakan di siklus 1.
TABEL 3 TAHAP OBSERVASI SIKLUS 1 No. 1 Jenis Kegiatan Pengolahan data-data siklus I Tanggal Pelaksanaan Minggu 1 Bulan Mei
26
2012
d. Refleksi Pada tahap refleksi, peneliti melakukan evaluasi terhadap tindakan dan data-data yang diperoleh. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bersama kolaborator untuk membahas hasil evaluasi dan penyusunan langkah-langkah untuk siklus kedua. Jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 4 TAHAP REFLEKSI SIKLUS 1 No. 1 2 Jenis Kegiatan Mengidentifikasi timbul di siklus masalah yang Tanggal Pelaksanaan Minggu ke 2 Bulan Mei 2012 Minggu ke 2 Bulan Mei Agustus 2012 3. Siklus kedua a. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus kedua ini, peneliti melakukan pertemuan dengan kolaborator untuk menyusun penjadwalan supervisi kelas dan menyiapkan instrument supervisi untuk siklus kedua. TABEL 5
27
TAHAP PERENCANAAN SIKLUS 2 No. 1 2 Jenis Kegiatan Menyusun perencanaan siklus 2 Mengumpulkan contoh revisi silabus dan RPP berkarakter Kebangsaan Membuat jadwal supervisi kelas dan mengumumkannya kepada guru Menganalisa sampel revisi silabus dan RPP berkarakter kebangsaan Tanggal Pelaksanaan Minggu ke 3 Bulan Mei 2012 Minggu ke 3 Bulan Mei 2012 Minggu ke 3 Bulan mei 2012 Minggu ke 3 Bulan Mei 2012
b. Pelaksanaan Pada tahap ini, guru-guru yang sudah siap perangkat perencanaan pembelajarannya disupervisi kelas oleh peneliti. Hal ini untuk melihat kesesuaian perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran. TABEL 6 TAHAP PELAKSANAAN SIKLUS 2 No. 1 Jenis Kegiatan Melakukan supervisi kelas pada guru Melakukan supervisi individual terhadap guru yang sudah disupervisi kelas Tanggal Pelaksanaan Minggu ke 4 Bulan Mei sd Minggu ke 1Bulan Juni 2012 Minggu ke 2,3 Bulan Juni 2012
c. Observasi
28
Di tahap observasi siklus kedua, peneliti mengobservasi kesesuaian perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan
pembelajaran serta melihat keberterimaan siswa dalam proses belajar mengajar. Pada tahap ini pula, peneliti mengumpulkan datadata yang terjadi selama tahap pelaksanaan. TABEL 7 TAHAP OBSERVASI SIKLUS 2 No. 1 Jenis Kegiatan Mengolah data-data hasil siklus Tanggal Pelaksanaan Minggu ke 4 Bulan Juni 2012
d. Refleksi Pada tahap refleksi siklus kedua, peneliti melakukan evaluasi bersama guru yang disupervisi terhadap hasil observasi di siklus kedua TABEL 8 TAHAP REFLEKSI SIKLUS 2 No. 1 2 Jenis Kegiatan Mengevaluasi kegiatan siklus 2 Menyelesaikan laporan PTS Tanggal Pelaksanaan Minggu ke 1,2 Bulan Juni 2012 Minggu ke 3 Bulan Juli sd 4 Bulan Agustus 2012
29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kompetensi Guru Sebelum Kegiatan Penelitian a. Kuantitas silabus dan RPP tahun pelajaran 2011/2012 Pada akhir tahun pelajaran 2011/2012, peneliti mencatat guru yang menyetorkan perangkat pembelajaran untuk
ditandatangani. Hasil perhitungan perangkat pembelajaran yang dikumpulkan dapat dilihat pada table berikut:
TABEL 9
30
REKAPITULASI PERHITUNGAN PENGUMPULAN SILABUS DAN RPP PADA SIKLUS 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Mata Pelajaran Pend. Agama Islam PKn Bahasa Indonesia Bahasa Jawa Bahasa Inggris Bahasa Arab Biologi Fisika Kimia Jumlah Prosentase SILABUS X XI XII X V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 7 6 6 7 77,77 66,66 66,66 77,77 RPP XI V V V V V V 6 66,66 V V V 6 66,66 XII V V V
TABEL 10 DAFTAR NILAI KUALITAS SILABUS DAN RPP TAHUN PELAJARAN 2011/2012
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nama Guru Drs. H. Facrudin Drs. Ahmad Fatawi Nurkhlis,S.Pd.I Saidi,S,Ag Dra.Hj Siti Mukharomah H. Masnuri,S.Pd Drs Arifin Sidik Dra Rofikoh Ikhwanto,S.Pd Munajeh,S.Pd L/P Silabus Berkarakter 75 75 61 61 64 64 70 61 75 64 RPP Berkarakter 60 63 70 70 75 60 70 60 65 60 Prosen tase
L L L L P L L P L L
31 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Drs Sahuri Wahyu Suherniasih,S.Pd Dra Khusnul Khotimah Alfan Aris Priyanto,S.Pd Ida Eka Nuraeni,S.Pd H. Maspui,S.Pd Hj. Erni Erawati,S.Pd Drs Suparto Eko Nugroho Yuliono,S.Pd Astri Awati,S.Pd Hj Hery Tri Wahyuni,S.Pd Triningsih Khasanah,S.Pd Wahyu Kusdiyanto,S.Pd L P P L P L P L L P P P L L 64 68 75 64 64 64 64 61 64 68 64 61 75 64 78 61 66.75 36 16 69,23 30,76 62 60 64 62 61 60 60 62 62 60 60 60 72 60 81 60 62.79 24 7 86,53 13,46 63 64 69.5 63 62.5 62 62 61.5 63 64 62 60.5 73.5 62 64.77 40,50 11,50 77,88 22,11
24 Drs Imam Sultoni Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata rata Jumlah < 70 Jumlah > 70 Prosentase < 70 Prosentase > 70
Sumber : Data penilaian silabus dan RPP SMA Negeri 1 Larangan Dari table diatas, jelas terlihat bahwa kualitas Penyusunan Silabus dan RPP guru SMA Negeri 1 Larangan tahun pelajaran 2011/2012 masih sangat rendah. Dari 24 orang guru yang silabus dan RPP-nya dianalisa oleh peneliti, hanya rata rata 11,50 % guru yang memiliki silabus dan RPP yang sesuai dan dinilai baik. Lebih rinci, prosentase guru yang silabusnya baik (di atas 70) adalah sebanyak 16 orang atau 30,76 % dan guru yang RPP-nya baik (di atas 70) adalah sebanyak 7 orang atau 13,46 %
32
TABEL 11 REKAPITULASI GURU YANG MENYETORKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Komponen Sumber Isi Mapel Kalender Pendidikan Program Tahunan Program Semester KKm Analisis Tujuan Mapel Analisis Materi Mapel Analisis Pemetaan SK/SD Silabus RPP Agenda Kegiatan Pelaksanaan Prog. Semester Daftar hadir siswa Daftar Nilai Analisis Hasil Ulangan Harian Analisis Hasil UTS Analisis Butir Soal Bank Soal Program Perbaikan Dan Pengayaan Laporan Hasil Perbaikan Rata-rata Jumlah seharusnya 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 Yang Menumpulkan 15 24 24 24 24 10 10 10 24 24 12 8 24 24 11 10 8 8 8 8 % Yang mengumpulkan 62,50 100 100 100 100 41,66 41,66 41,66 100 100 50 33,33 100 100 45,83 41,66 33,33 33,33 33,33 33,33 64,58
33 Klasifikasi Penilaian Rentang Nilai SILABUS A : Baik Sekali 86 100 B : Baik 70 85 C : Cukup 51 69 D : Kurang 0 50 JUMLAH Prosentase A dan B B. RPP 1 A : Baik Sekali 86 100 2 B : Baik 70 85 3 C : Cukup 51 69 4 D : Kurang 0 50 Jumlah Prosentase A dan B Sumber: Lembar penilaian silabus dan RPP Waka Kurikulum No A. 1 2 3 4 f 2 12 10 24 4 10 10 24 % 8,33 50 41,66 100 33,33 16,66 41,66 41,66 100 33,33
3. Kompetensi Guru dalam menyusun silabus setelah siklus ke-2 a. Kuantitas Guru yang menyusun silabus dan RPP setelah
siklus ke-2 Peneliti memerintahkan kepada guru yang masih belum membuat perangkat pembelajaran, khususnya Silabus dan RPP. Setelah batas waktu yang telah ditetapkan, peneliti
mengumumkan kepada seluruh guru bahwa pada akhir bulan Juli 2012 akan dilakukan supervisi individual lanjutan yang lebih tegas terhadap administrasi guru. Pada siklus kedua ini guru tersebut diminta untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap perangkat pembelajaran tersebut. Selanjutnya peneliti melakukan analisis dan penilaian terhadap kuantitas guru yang menyetorkan perangkat
34
pembelajaran terutama silabus dan RPP. Dari hasil perhitungan peneliti terhadap jumlah guru yang mengumpulkan silabus dan RPP didapatkan data sebagai berikut: TABEL 13 REKAPITULASI PERHITUNGAN PENGUMPULAN SILABUS DAN RPP PADA SIKLUS 2 No
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mata Pelajaran
SILABUS X XI XII
RPP XI
XII
V V V V V V V 7 77,77
Pend. Agama Islam V V V V V PKn V V V V Bahasa Indonesia V V V V V Bahasa Jawa V V V V V Bahasa Inggris V V V Bahasa Arab V V V V V Biologi V V V V Fisika V V V V Kimia V V V V V Jumlah 9 7 7 9 8 Prosentase 100 77,77 77,77 100 88,88 Sumber: Lembar control pengumpulan silabus dan RPP Waka Kurikulum
Dari data jumlah guru yang mengumpulkan silabus dan RPP pada siklus 2, dapat terlihat bahwa dengan informasi adanya supervisi akademik terhadap guru dapat meningkatkan kuantitas jumlah guru yang menyusun silabus dan RPP yang sebelumnya pada Siklus I hanya rata-rata 59,37 %, mengalami peningkatan kuantitas menjadi rata-rata 83,33%. Dari data tersebut setelah dapat dilihat adanya perubahan pemahaman guru pentingnya supervisi akademik untuk mengetahui langkah-langkah yang tepat agar mampu meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun silabus dan RPP sehingga dapat membuat
35
dan menyerahkan silabus dan RPP sebelum melaksanakan tugas kegiatan pembelajaran. b. Kualitas silabus dan RPP setelah siklus ke-2 Pelaksanaan supervisi individual terhadap guru terutama kepada guru yang sudah tetapi hasil penilaian kualitasnya belum memenuhi standar, maupun kepada guru yang belum menyetorkan silabus dan RPP. Peneliti melakukan analisa berikutnya terhadap silabus dan RPP yang dibuat oleh guru. Hasil analisis kualitas
silabus dan RPP tersebut dapat terlihat pada table berikut: TABEL 14 DAFTAR NILAI KUALITAS SILABUS DAN RPP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Siklus 2
L/P L L L L P L L P L L L P P Silabus RPP 75 88 80 78 85 78 80 66 85 75 85 85 78 75 88 80 78 74 78 80 66 85 75 70 74 78 Rata Rata 75 88 80 78 79.5 78 80 66 85 75 77.5 79.5 78
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Guru Drs. H. Facrudin Drs. Ahmad Fatawi Nurkhlis,S.Pd.I Saidi,S,Ag Dra.Hj Siti Mukharomah H. Masnuri,S.Pd Drs Arifin Sidik Dra Rofikoh Ikhwanto,S.Pd Munajeh,S.Pd Drs Sahuri Wahyu Suherniasih,S.Pd Dra Khusnul Khotimah
36 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Alfan Aris Priyanto,S.Pd Ida Eka Nuraeni,S.Pd H. Maspui,S.Pd Hj. Erni Erawati,S.Pd Drs Suparto Eko Nugroho Yuliono,S.Pd Astri Awati,S.Pd Hj Hery Tri Wahyuni,S.Pd Triningsih Khasanah,S.Pd Wahyu Kusdiyanto,S.Pd L P L P L L P P P L L 88 79 78 85 76 64 68 66 72 85 80 88 64 80,21 4 20 16,66 83,33 88 79 78 85 76 64 68 66 72 85 80 88 64 78,00 5 19 20,83 79,16 88 79 78 85 76 64 68 66 72 85 80 88 64 79,11 3 21 12,5 81,25
24 Drs Imam Sultoni Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata rata Jumlah < 70 Jumlah > 70 Prosentase < 70 Prosentase > 70
Dari table di atas, jelas terlihat bahwa setelah melakukan supervisi individual pada Siklus 2 kualitas penyusunan Silabus dan RPP guru SMA Negeri 1 Larangan tahun pelajaran 2011/2012 sudah menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dengan kualitas baik. Dari 24 orang guru yang silabus dan RPP-nya dianalisa oleh peneliti, rata rata 24 orang = 81,25 % guru yang memiliki silabus dan RPP berkarakter kebangsaan yang sesuai dan dinilai baik. Lebih rinci, prosentase guru yang silabusnya baik (di atas 70) adalah sebanyak 20 orang atau 83,33 % dan guru yang RPP-nya baik (di atas 70) adalah sebanyak 19 orang atau 79,16 %,
37
maka dari itu tidak perlu dilakukan Siklus berikutnya karena guru SMA Negeri 1 Larangan telah mengumpulkan perangkat
pembelajaran dengan penilaian kualitas silabus maupun RPP yang hasil analisa kualitasnya Sesuai (BAIK). TABEL 15 REKAPITULASI PENILAIAN SILABUS DAN RPP PADA SIKLUS 2 No A. 1 2 3 4 Klasifikasi Penilaian SILABUS A : Baik Sekali B : Baik C : Cukup D : Kurang JUMLAH Prosentase A dan B B. 1 2 3 4 B : Baik C : Cukup D : Kurang Jumlah Prosentase A dan B RPP A : Baik Sekali 86 100 70 85 51 69 0 50 24 24 100 83,33 6 14 4 25 58,33 16,66 86 100 70 85 51 69 0 50 5 12 7 24 24 100 70,83 20,83 50 29,16 Rentang Nilai f %
TABEL 16 HASIL PENILAIAN SUPERVISI KELAS No 1 2 3 4 Klasifikasi Penilaian A : Sesuai B : Cukup Sekali C : Kurang Sekali D : Tidak Sesuai Rentang Penilaian 76 - 100 51 - 75 26 50 0 - 25 f 20 4 % 83,33 16,66
38
Jumlah
24
100
Dari hasil perhitungan pada table di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa silabus dan RPP yang dikumpulkan guru adalah bersifat original. Hal ini terlihat dengan cukup besarnya guru mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang dibuat.
mengimplementasikan nilai nilai karakter bangsa antara lain dapat disimpulkan: 1. SMA Negeri 1 Larangan berupaya ingin menancapkan tonggak bahwa SMA Negeri 1 Larangan adalah sebagai
39
sikap
sosial
yang
suka
bantuan/pertolongan membutuhkan.
kepada
orang
3. Meningkatan kepedulian sosial dikalangan peserta didik. 4. Meningkatkan pemahaman siswa akan permasalahan sosial yang ada dan kemampuan berpartisipasi dalam memberi solusi penyelesaianya. 5. Menanamkan semangat rela berkorban,kekompakan serta persatuan dan kesatuan. 6. Ikut memberikan masukan kepada para pengambil kebijakan publik
B. Saran Kegiatan pembinaan nasionalisme dan pendikdikan karakter sebagai peserta / sasarannya adalah siswa siswi dan semua warga SMA Negeri 1 Larangan Kegiatannya adalah melakukan pembelajaran pembinaan
40
materi nasionalisme pada silbus dan RPP masing masing mata pelajaran yang relevan. pembinaan nasionalisme melalui jalur
pendidikan di SMA Negeri 1 Larangan, untuk dijadikan sebagai penggambaran pola kegiatan yang dilaksanakan, mudah mudahan kegiatan ini dapat terselenggara dengan lancar dan berdaya guna sebagai upaya meningkatan kesadaran dan semangat nasionalisme. Adapun hasil yang diharapkan antara lain: 1. Ingin ikut andil dalam pembentukan karakter bangsa yang selama ini terputus antara para pendiri negara dengan generasi penerus. 2. Menjadikan SMA Negeri 1 Larangan sebagai jembatan penghubung nilai nilai karakter bangsa yang telah dititipkan Founding Fathers
DAFTAR PUSTAKA Kasno. 2011. Meningkatkan Kemampuan Guru Bahasa Inggris Dalam Menyusun Silabus Melalui Bimbingan Kelompok Dengan Bimbingan Kelompok. PTS : Tidak dipublikasikan. Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
41
Mulyasa, E. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 2007. Jakarta: CV Minijaya Abadi. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 2007. Jakarta: CV Minijaya Abadi. Poerwadarminta, WJS. 1993. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Pusat Bahasa Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka. Slameto. 2009. Pengembangan Kompetensi Pedagogik . Makalah. Semarang: Bidang Pengembanngan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Supardi dan Suhardjono. 2011. Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Andi Offset Samsuri, Hamzah. -. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern . Surabaya : Greisinda Press. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 2006. Jakarta: BP. Media Pustaka Mandiri. ----. -. Pedoman Teknis Pengintegrasian Materi Nasionalisme Melalui Jalur Pendidikan. Semarang: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.