Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
IP adalah perpanjangan dari Internet Protocol. Biasanya, kalau disebutkan nama IP maka sebenarnya yang dimaksudkan adalah IP Address atau Alamat IP.
Darimana IP?
IP diperoleh dengan cara menyewa. Ini karena nomor IP yang ada terbatas, sehingga diaturlah bahwa tidak ada seorangpun yang boleh membeli/memiliki IP, yang dibolehkan hanya menyewa. Tentu saja perusahaan besar, organisasi, perusahaan dlsb bisa menyewa IP tersebut dalam kontrak tahunan yang selalu dapat diperpanjang. Namun, apabila terlupa pembayarannya, maka IP tersebut bisa saja diberikan kepada orang lain. Badan yang mengelola pengalokasian IP adalah IANA (Internet Assigned Numbers Authority) http://www.iana.org/numbers/ Bagaimana dengan pelanggan individual, seperti rumah dlsb? Biasanya kita diberikan IP saat kita berlangganan jasa akses ke Internet oleh ISP (internet Service Provider). Jadi, secara tidak langsung, kita juga menyewa alamat IP tersebut namun sudah dipaketkan dengan biaya berlangganan Internet.
Dari hasil diatas, nampak bahwa A berasal dari Network 10.11.12.0, dan B berasal dari Network 10.20.30.0, yang berarti bahwa A dan B berasal dari Network berbeda, sehingga untuk bisa 'ngobrol' dibutuhkan perangkat perantara diantara keduanya yaitu yang disebut sebagai Default Gateway atau Router. Apabila menggunakan Subnet Mask: 255.0.0.0, maka hasil 'AND' nya akan seperti berikut: 10.11.12.13 AND 255.0.0.0 = 10.0.0.0 10.20.30.40 AND 255.0.0.0 = 10.0.0.0
Disini dapat dilihat bahwa komputer A dan B sama-sama berasal dari Network 10.0.0.0, sehingga dianggap bahwa A dan B berada di 'kelompok' Network yang sama (=A dan B terpasang di LAN yang sama), sehingga untuk 'ngobrol' bisa langsung, tanpa perlu perangkat Router/Default Gateway.
Default Gateway?
Sebuah komputer dalam melihat IP tujuan hanya bisa membedakan 2 kelompok, yaitu kelompok yang ada dirinya (=kelompok lokal, dimana semua terhubung langsung), dan kelompok asing (=kelompok non-lokal, yang diluar, yang tidak terhubung langsung). Untuk bisa 'berbicara' dengan kelompok luar diperlukan perangkat yang menjembatani atau menjadi pintu gerbang supaya bisa 'keluar'. 'Pintu Gerbang' tersebut biasa disebut sebagai 'Default Gateway' atau 'Default Route'. Default Gateway, biasa juga dikenal sebagai Router, berfungsi sebagai jembatan antara 'kelompok'/Network lokal (=Local Area Network) dengan non-lokal. Fungsinya sendiri mirip dengan cara kerja petugas pos surat. Misalnya kita ingin mengirim surat dari Jakarta ke Surabaya, kita cukup memberikan surat tersebut ke petugas pos terdekat (=Default Gateway). Selanjutnya petugas pos tersebut tidak akan mengantarkan surat itu sendiri langsung ke Surabaya, tapi akan meneruskan ke petugas pos lainnya, yang kemudian diteruskan lagi, dan lagi, dan lagi, dan akhirnya akan sampai ke petugas pos di Surabaya, yang akhirnya baru menyampaikan ke tujuan kita. Fungsi Default Gateway/Router juga sama, yaitu meneruskan pesan/data kita ke router berikutnya, yang diteruskan lagi, dan lagi, dan akhirnya sampai ke Default Gateway/Router milik 'kelompok'/Network tujuan, dan baru disampaikan ke komputer tujuan.
(Linux) # ifconfig eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:11:22:33:44:55 inet addr:172.16.2.3 Bcast:172.16.255.255 Mask:255.255.0.0
# route -n Kernel IP routing table Destination Gateway 172.16.2.3 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.1.1
semuanya menjadi satu grup IP 192.168.1.x. Karena pengelompokan ini, semua perangkat di satu LAN akan bisa berbicara satu dengan yang lainnya secara langsung. Di tempat lain tentu saja ada Jaringan/LAN lain, yang menggunakan grup IP berbeda, misalnya: grup dengan IP 192.168.20.x, 192.168.111.x, dst. Grup-grup ini, karena berbeda pengelompokannya (berbeda grup IP dengan 192.168.1.x), dianggap sebagai Non-Lokal atau kadang juga disebut sebagai Jaringan Jauh (Remote Network). Jaringan Lokal (LAN) dan Non-Lokal (Remote) tidak bisa secara langsung berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Untuk dapat berkomunikasi dengan grup yang berbeda, dibutuhkan 'sesuatu' yang bisa 'menjembatani' atau 'menghubungkan' antar grup-grup tersebut. Analoginya, apabila ada grup orang Inggris dan grup orang Perancis, maka supaya kedua grup tersebut bisa ngobrol dengan yang lainnya dibutuhkan seseorang yang bisa berbicara Inggris dan Perancis. 'Seseorang' tersebut otomatis menjadi anggota dari grup Inggris dan grup Perancis, dan bertindak sebagai 'penghubung' antar kedua grup. 'Penghubung' inilah yang disebut dengan Gateway
melalui Internet, Gateway mana yang harus dipilih? Disinilah gunanya Default Gateway. Default Gateway adalah pilihan 'Default' yang berarti 'Pilihan terakhir, kalau sudah tidak ada pilihan yang lain lagi'. Pada saat komputer 'A' tidak bisa memilih Gateway nya, maka 'A' akan mempercayakan arahnya kepada Default Gateway. Lalu, apakah Default Gateway akan tahu arahnya? Biasanya sih, tidak. Tapi, suatu Default Gateway akan mengarah ke tempat/LAN lain yang juga ada Default Gateway nya. Dengan harapan bahwa LAN lain tersebut tahu arahnya, maka si 'A' akan dibawa kesana, dan terhubung dengan Default Gateway disana. Dan hal ini berlanjut terus sampai saat si 'A' tiba di LAN yang tahu jalannya dan mengarahkan ke Gateway yang benar. Jadi, Default Gateway adalah sarana terakhir untuk mengarah ke LAN lain, dengan harapan LAN lain tersebut tahu Gateway yang sebenarnya. Ada kalanya suatu alamat tujuan tidak bisa tercapai, entah karena semua LAN tidak punya Gateway menuju LAN tersebut, atau memang LAN tersebut sedang bermasalah/putus koneksinya. Kalau ini yang terjadi, maka sistem 'perjalanan' akan menyerah, dan membatalkan sambungan ke LAN tujuan. Hal ini sering terjadi dengan pesan "Not Found" atau "Timed Out". Jadi jangan berpikiran bahwa dengan adanya Default Gateway maka si 'A' akan di ping-pong (looping) selamanya, tapi ada sistem yang menghindari hal tersebut. Sistemnya antara lain dengan memberlakukan maksimum waktu ("setelah xdetik maka dibatalkan") atau juga memberlakukan maksimum jarak ("setelah melewati x gateway maka dibatalkan").
Perangkat Gateway
Gateway (dan Default Gateway) adalah penghubung antar LAN. Untuk menghubungkan LAN-LAN yang berbeda, dibutuhkan suatu perangkat yang dinamakan Router. Router bisa menghubungkan LAN dengan LAN lain, karena Router mengerti sistem pengalamatan dari IP (dan Subnet Mask). Perangkat LAN sendiri biasanya menggunakan Hub atau Switch yang menghubungkan Komputer dengan Komputer lain, dan fungsinya lebih kepada 'meneruskan' pesan, bukan 'mengarahkan' pesan. Oleh sebab itu, LAN (dan Hub/Switch) tidak bisa berkomunikasi langsung dengan LAN yang lain tanpa bantuan Router.
Melihat Gateway
Apabila anda tertarik untuk mengetahui proses 'perjalanan' dari suatu pesan, antara diri anda ke tempat tujuan, bisa menggunakan utility tracert. Perintahnya adalah tracert <namatujuan>. Contoh penggunaannya, misalnya dari lokasi saya ingin mengetahui jalur yang digunakan untuk mencapai situs ini, adalah: C:\>tracert gitudeh.com Tracing route to gitudeh.com [203.211.135.128] over a maximum of 30 hops: 1 2 3 4 5 6 7 8 13 30 47 46 27 28 29 40 ms ms ms ms ms ms ms ms 15 10 21 31 23 26 39 22 ms ms ms ms ms ms ms ms 14 17 27 23 41 21 25 36 ms ms ms ms ms ms ms ms 172.19.12.254 202.91.43.182 202.91.43.168 203.208.190.1 ge-1-1-6-0.sngtp-dr2.ix.singtel.com [203.208.182.1] 203.208.191.126 ge-cr01-sng-qala.com.sg [203.211.159.20] kasuari2.sgcentos.com [203.211.135.128]
Trace complete. Disini nampak bahwa dari komputer saya (di IP 172.19.12.1) akan melewati Default Gateway dari LAN saya (172.19.12.x) yaitu IP 172.19.12.254, yang kemudian dilanjutkan ke Gateway lain, dan seterusnya, hingga akhirnya sampai di IP dari situs ini. Pesan over a maximum of 30 hops adalah pembatas/limit supaya proses sambungan saya tidak looping selamanya, tapi dibatasi maksimum 30 Gateway/Router. Tulisan xx ms menandakan berapadelay yang terjadi di Gateway/Router tersebut.