KESADARAN HUKUM MASYARAKAT PENGGUNA JALAN DI KOTA DENPASAR

DEWA PUTU TAGEL NIM. 0990561036

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA 2013

LATAR BELAKANG
KEAMANAN, KETERTIBAN DAN KELANCARAN LALU LINTAS SANGAT TERGANTUNG PADA PERILAKU MASYARAKAT. BUDAYA HUKUM MASYARAKAT MENCERMINKAN BENTUK PERILAKU OPPORTUNIS USAHA POLISI DALAM BENTUK PREVENTIF DAN REPRESIF.

Lanjutan Latar Belakang

Jumlah kendaraan bermotor

Lanjutan Latar Belakang

Jumlah pelanggaran

PERMASALAHAN
TINGKAT KESADARAN HUKUM FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA USAHA KEPOLISIAN

KONSEP
Kesadaran Hukum

Pengguna Jalan Pasal 1 angka 27 UU No. 22/2009 orang yang menggunakan jalan untuk berlalu lintas

TEORI HUKUM

METODE PENELITIAN
JENIS PENELITIAN : EMPIRIS SIFAT PENELITIAN : DESKRIPTIF DATA DAN SUMBER DATA TEKNIK PENGUMPULAN DATA TEKNIK PENENTUAN SAMPEL

TINGKAT KESADARAN HUKUM

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

SUBSTANSI HUKUM Penjelasan terhadap isi aturan : - Pasal 107 (2) : menyalakan lampu pada siang hari - Pasal 273 : ketentuan pidana terhadap penyelenggara jalan

Lanjutan Faktor-faktor
Penegak Hukum - Rasio Petugas yang kurang memadai - Petugas tidak mematuhi aturan - Kurang tegas dalam menghadapi pelanggar Budaya Hukum - Masyarakat lebih takut pada petugas - Penyelesaian sanksi dengan titipan - Cara memahami aturan

Lanjutan Faktor-faktor
Sarana atau fasilitas Pasal 25 (1) setiap jalan yang digunakan untuk lalu lintas umum wajib dilengkapi dengan perlengkapan jalan berupa : rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi isyarat, alat penerangan jalan, alat pengendali dan pengamanan jalan, fasilitas untuk sepedapejalan kaki-dan penyandang cacat, dan fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas

USAHA KEPOLISIAN
PRE-EMTIF (pembinaan melalui pendidikan baik pada masyarakat terorganisir maupun masyarakat yang tidak terorganisir seperti taman lalu lintas, pameran lalu lintas, Patroli keamanan sekolah, dan lain-lain) PREVENTIF (patroli, penjagaan dan lain-lain) REPRESIF (penerapan sanksi terhadap pelanggar)