Você está na página 1de 18

AFP (Acute flaccid Paralyse)

dr. J B Lengkong, SpA

DEFINISI

Suatu kelumpuhan, pada anak berusia < 15 tahun, yang sifatnya layu/lemes (flaccid) terjadi secara mendadak (akut = kurang dari 2 minggu), bukan disebabkan oleh karena ruda paksa (trauma), dan diduga kuat disebabkan oleh karena polio

SARAF

UPPER MOTOR NEURON (Susunan Saraf Pusat) : Dari otak sampai sumsum tulang belakang
LOWER MOTOR NEURON (Susunan Saraf Tepi) : Dari sumsum tulang belakang sampai otot

KELUMPUHAN
SUSUNAN SARAF PUSAT (UPPER MOTOR NEURON): Kaku / spastis Refleks fisiologis Refleks patologis + tidak ada pengecilan otot kec sdh berlangsung lama
SUSUNAN SARAF TEPI (LAYU) (LOWER MOTOR NEURON : Lemas / flaccyd Refleks fisiologis atau hilang Refleks patologis Pengecilan otot

LUMPUH LAYU
SUMSUM TULANG BELAKANG : Polio Mielitis transversa Trauma Atrofi otot spinal
AKAR SARAF TEPI : Guillain Barre SARAF TEPI : Neuritis infeksi / Kurang gizi SAMBUNGAN SARAF OTOT : Miastenia gravis OTOT : Miositis akut virus Distrofi dll

LUMPUH LAYU

LAIN-LAIN

POLIO

LUMPUH LAYU

MIELITIS

GUILLAIN BARRE

POLIO
Lumpuh layu, biasanya tungkai satu sisi. Jika mengenai 2 tungkai, yang satu lebih berat dari yang lain Lemas, tidak ada gerakan, otot-otot mengecil Refleks fisiologis Refleks patologis
Diagnosis pasti : Pem feses Pem EMG : giant potential

MIELITIS TRANSVERSA
Radang sumsum tulang belakang Lumpuh layu ke 2 tungkai Mendadak Lemas Refleks fisiologis Refleks patologis gangguan buang air besar dan air kecil

GUILLAIN BARRE
Demam Kelumpuhan biasanya berangsur dari ujung jari naik sampai ke atas Sama berat ke 2 tungkai Dapat disertai gejala otonom & gangguan sensoris Dapat disertai sesak dan meninggal bila terkena otot napas Diagnosis pasti: Pem Cairan Serebro Spinal, EMG

MIOSITIS

Demam Kelumpuhan disertai nyeri otot Ke 2 tungkai Disertai kelainan kulit: dermatomiositis Pem penunjang ; enzym CK (Creatin-Kinase)

KELUMPUHAN TANGAN

Erbs Pada bayi baru lahir Disebabkan trauma, tidak termasuk AFP

UJI KELUMPUHAN ANAK BESAR

Berjalan pincang atau tidak dapat berjalan Tidak dapat meloncat satu kaki Tidak dapat berjongkok atau berdiri lagi Tidak dapat berjalan pada ujung jari atau tumit Tidak dapat mengangkat kakinya saat di tempat tidur Terasa lemas, tidak ada tahan Kaki mengecil

PEMERIKSAAN

Ada pengecilan kaki ?

Kelumpuhan ke 2 tungkai: Berat : tidak dapat berjalan Ringan : kesulitan berjalan


Kelumpuhan 1 tungkai Berat : berjalan melompat Ringan : pincang, satu kaki diseret

MENGUJI GERAKAN PADA BAYI

Di tempat tidur : Pegang pergelangan Dorong dan tarik ke 2 tungkai bergantian Angkat tungkai kemudian lepaskan Gelitik telapak kaki Tusuk telapak kaki perlahan-lahan

TATA LAKSANA PASIEN


Perawatan isolasi Lapor ke Sudinkes ambil sampel feses (2 kali) Tirah baring Simtomatik : Analgestik bila ada nyeri otot atau kompres buli2 panas Antipiretik bila ada demam Kateterisasi bila ada retensi urin Ventilator mekanik bila ditemukan gagal napas Fisioterapi bila ada lumpuh atau kontraktur, dilakukan 2 hari setelah bebas demam Konsul spesialis saraf Pem lab : DL, Urin, Feces Pem lain sesuai kebutuhan

TATA LAKSANA LINGKUNGAN


Bab pispot berisi cairan klorin 1 % diamkan 1 jam kloset Linen bekas pakai direndam dalam cairan klorin 1 % 1 jam dicuci
Bersihkan kamar mandi/kloset dg cairan klorin 1 % Septik tank water treatment (klorin 6%, NaOCl 12%, H2SO4 40%, NaOH 40%) Laporkan kepada sudinkes

TATA LAKSANA PETUGAS KESEHATAN


Petugas kes memakai sarung tangan, masker dan baju pelindung
Pemantauan psn dilakukan tiap hari oleh konsulen utk memantau apkh terjadi paralisis otot bantu pernpsn atau penyulit lainnya

Ses selesai memeriksa psn, seb sarung tangan dibuka dibilas dulu dg cairan klorin 1 %
Berikan vaksin (polio) petugas yang hamil tidak diberikan vaksin

TERIMA KASIH !!!!!

Você também pode gostar