Você está na página 1de 0

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Morbili adalah penyakit virus akut, menular, yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu
stadium katar, stadium erupsi, dan stadium konvalensi. (Ngastiyah, 2005).
Morbili timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan kekebalan seumur
hidup. Bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu yang pernah menderita morbili akan
mendapat kekebalan secara pasif melalui plasenta sampai umur 4-6 bulan dan setelah
umur tersebut kekebalan akan mengurang sehingga bayi dapat morbili. Bila ibu belum
pernah menderita morbili maka bayi yang akan dilahirkannya tidak mempunyai kekebalan
terhadap morbili dan dapat menderita morbili setelah dilahirkan. Bila seorang wanita
hamil menderita morbili ketika umur kehamilan 1 atau 2 bulan, maka 50% kemungkinan
akan mengalami keguguran bila ia menderita morbili pada trimester pertama, kedua atau
ketiga maka kemungkinan bayi yang lahir menderita cacat/kelainan bawaan atau seorang
bayi dengan berat lahir rendah mati, atau bayi kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun.
Morbili merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Untuk
mendukung upaya peningkatan kesehatan (preventif), petugas kesehatan sangat diperlukan
dalam pelaksanaannya, namun cakupan yang diharapkan tidak dapat berjalan sebagaimana
yang diharapkan tanpa adanya dukungan dari masyarakat, kelompok masyarakat yang
ditunjuk sebagai media penyampai langsung dalam pemberian imunisasi adalah kader atau
orang yang ditunjuk untuk membantu pelaksanaan pemberian imunisasi pada bayi dan
balita (Azwar, 1998). Pada tahun 2005 Departemen Kesehatan Republik Indonesia
menyatakan bahwa lebih dari 10 juta balita meninggal tiap tahun, dengan perkiraan 2,5
juta meninggal (25%) akibat penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin yang kini ada
maupun yang terbaru. Oleh karena itu sangat jelas bahwa imunisasi sangat penting untuk
mengurangi seluruh kematian anak. Dalam era globalisasi dan komunikasi tanpa batas,
yang berdampak pada peningkatan kerentanan dalam penyebaran penyakit, membuat
peran imunisasi semakin vital (Depkes RI, 2007).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Medikal Record di ruang perawatan anak ( Aster )
Hospital Cinere selama periode Januari-Juni tercatat jumlah pasien 735 orang, dengan
kasus Morbili 10 orang (1,36%).
Melihat begitu kompleksnya masalah yang dapat terjadi, peran perawat sangat penting
untuk menangani masalah tersebut. Dari segi promotif yaitu memberikan penyuluhan
kesehatan, preventif dengan menekankan pentingnya imunisasi, kuratif yaitu bekerjasama
dengan tim medis lain dalam memberikan terapi, dan rehabilitatif yaitu menganjurkan
tirah baring.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin mengetahui bagaimana asuhan keperawatan
pada klien Morbili dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
B. Tujuan Penulisan.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mendapatkan pengalaman
nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan Morbili di ruang
perawatan anak lantai 6 ruang Aster RS Hospital Cinere dengan mengenakan proses
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan Morbili.
b. Mampu menentukan masakah keperawatan pasien dengan Morbili.
c. Mampu merencanakan asuhan keperawatan Morbili.
d. Mampu melaksanakan rencana asuhan keperawatan Morbili.
e. Mampu melaksanakan evaluasi Morbili.
f. Mampu mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara teori dan praktek.
g. Mampu mengidentifikasi factor-faktor pendukung, menghambat, serta mencari
solusi / alternative pemecahan masalah.
h. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan Morbili.
C. Ruang Lingkup.
Makalah ini membahas asuhan keperawatan pada An. M dengan Morbili diruang
perawatan anak di lantai 6 ruang Aster RS Puri Cinere Depok, yang dilaksanakan selama
3 hari mulai tanggal 19 Juli 2010 sampai dengan 21 Juli 2010.
D. Metode Penulisan.
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah :
1. Metode deskriptif, tipe studi kasus dimana penulis mengambil satu kasus klien
dengan Morbili dan diberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan dalam pengumpulan data, tekhnik yang digunakan dengan cara
wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Sumber data yang digunakan adalah
data primer didapat dari klien langsung, data sekunder diperoleh dari keluarga, rekam
medik dan tenaga kesehatan.
2. Studi kepustakaan, yaitu penulis mempelajari buku sumber yang berhubungan dengan
kasus Morbili.
E. Sistematika Penulisan.
Makalah ini disusun secara sistematik terdiri dari lima bab yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN yang terdiri dari : latar belakang, tujuan penulisan, ruang
lingkup, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORI yang terdiri dari : pengertian, patofisiologi,
penatalaksanaan, pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi dan evaluasi, dan tumbuh kembang.
BAB III : TINJAUAN KASUS yang terdiri dari : pengkajian, diagnosa keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB IV : PEMBAHASAN yang terdiri dari : pengkajian, diagnosa keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB V : PENUTUP yang terdiri dari : kesimpulan dan saran.

Você também pode gostar