Você está na página 1de 6

AL-HADITS

Drs. H. Achmad Gholib, M.A Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

PENGERTIAN
Bahasa : 1. Hadits kata benda (isim) dari Kata al-Tahdits yang diartikan al-Ikhbar atau pemberitaan (perkataan, Perbuatan, dan persetujuan Nabi) menurut Abu al-Baqa. 2. Hadits : akar kata Hadatsa, Yahdutsu, Hudutsa memiliki beberapa makna : al- Jadid (baharu), dan al-Khabar (berita).

Istilah : Ahli Hadits (Muhaditsin) Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi baik berupa perkataan,perbuatan atau persetujuan dan atau sifat Hadits : empat kategori : 1. Hadits Qauli (perkataan). 2. Hadits Fili (perbuatan). 3. Hadits Taqrir (persetujuan) 4. Hadits Wahfi (sifat)

Sinonim Hadits : 1. Sunnah, menurut bahasa al-Sirah : per jalanan atau sejarah Nabi. 2. Khabar, menurut bahasa al-naba atau berita. 3. Atsar, menurut bahasa berarti pening galan Nabi atau al-mangkul (yang dipin dahkan dari Nabi).atau yang disandarkan Nabi.

Kedudukan dan Fungsi

Para Ulama sepakat : Dasar hukum Islam adalah Al-Quran dan Asunnah (al-Hadits). Sunnah menjadi dasar hukum Islam (tasyriiyah) kedua setelah al-Quran. Al-Sunnah memiliki beberapa fungsi : 1. Penjelas atau tambahan terhadap alQuran A : Posisi Al-Hadits memperkuat keterangan Al-Quran (Takid) Bayan Takid/Takrir B : Hadits sebagai perjelas (Bayan) terhadap Al-Quran, ada 3 macam : - Memberi penjelasan secara terperinci pada ayat-ayat Al-Quran yang bersifat global.

- Hadits mengkhususkan ayat Al-Quran yang umum (takhshish al-amm) - Membatasi kemutlakan ayat Al-Quran (Taqyid al-muthlaq)
2. Sumber Hukum kedua : Hai orang-orang beriman taatilah Allah dan taatilah RasulNya (QS : Al-Nisa 4 : 59) 3. Hadits mencabang dari pokok Al-Quran (tafri ala al-ashl)

4. Menciptakan hukum syariat (tasyri) yang belum dijelaskan oleh Al-Quran, disebut bayan tasyri

Você também pode gostar