Você está na página 1de 39

SELAMAT DATANG

welcome
FAKTOR LINGKUNGAN SEBAGAI INDIKATOR KELANGSUNGAN

HIDUP KERANG MUTIARA (STADIA SPAT) DI PULAU LOMBOK,

NUSA TENGGARA BARAT

Oleh :

H. M. ERIC HARRAMAIN Y.
C64102053
Dosen Penguji Tamu :
Dibawah bimbingan:
Dr. Ir. Yusli Wardiatno, M.Sc
Ir. R. Widodo
Komisi Pendidikan S1 :
Dr. Ir. Fredinan Yulianda M.Sc Dr. Ir. Jonson L. Gaol, M.Si

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
PENDAHULUAN

Kerang Mutiara
Dewasa dan Stadia Spat

Pemantauan
Atau Faktor Lingkungan
Penelitian yang mempengaruhi
Pulau Lombok, NTB
sebagai
Pusat Pembudidayaan dan
Perdagangan Mutiara (Mutiara)
Internasional
TUJUAN

1. Mengetahui kondisi parameter fisika, kimia dan


biologi perairan serta peranannya terhadap
pertumbuhan kerang mutiara (stadia spat).
2. Mengkaji apakah lingkungan di daerah tersebut
masih layak atau tidak untuk pengembangan
budidaya kerang mutiara.
3. Mengetahui prospek sumberdaya seperti
ketersediaan stok larva dan kualitas larva kerang
mutiara di tempat tersebut.
4. Mengetahui manfaat kerang mutiara terhadap
peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
WAKTU DAN TEMPAT

Penelitian ini dilakukan pada pertengahan bulan Oktober 2005 bertempat


di Penelitian dilakukan
PT. Buana Gemilang padaMutiara
Hamparan :
pukul 16.20dusun
(PT. BGHM) - 17.20 WITAdesa
Pandanan, danSekotong
arah angin
Barat, ke selatan
kecamatan
Sekotong, kabupaten Lombok Barat, Teluk Sekotong Lombok Barat,
menuju
Provinsi daratan.
Nusa Tenggara Barat.
STASIUN TITIK PENGAMATAN

Pengukuran dilakukan di 5 stasiun yang berjauhan dengan jarak kira-


kira antar stasiun 100 meter disesuaikan dengan lokasi penangkaran
kerang mutiara di PT. BGHM
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan Penelitian

PARAMETER FISIKA PARAMETER BIOLOGI

PARAMETER KIMIA

Penelitian yang dilakukan di PT. Buana


Gemilang Hamparan Mutiara, Lombok
Barat menggunakan dua metode

DATA PRIMER DATA SEKUNDER


METODE PENELITIAN
5 meter
1. Kerang Mutiara Dewasa

1,5 meter
2,5 meter LongLine Pocket-net
Kerang Mutiara

Faktor Lingkungan
sebagai Indikator kelangsungan
hidup kerang mutiara dewasa
METODE PENELITIAN
2. Pengkulturan Pakan Kerang
Mutiara (Stadia Spat)

Pemberian pakan :

2 x sehari (pagi dan sore)


5-7 liter tiap jenis plankton
Ganti air : 1 x sehari
Bak fiber : 1 ton
Stadia Spat di Penyediaan pakan alami (hari ke-4) :
didalam Tet (Tetraselmis), Pa (Paclova),
Bak Fiber 1 ton SG (Secoceras grasilis), SC (Secoceras
complex), G (Isochrysis galbana),
Kualitas air:
T (Isochrysis tahiti), dan N (Anami).

Suhu 29-30°C
Salinitas 33 ppm
pH 7.5

Memasukkan spat di dalam kolektor Spat di dalam


dan pocket turun laut
Pocket-net
METODE PENELITIAN
3. Penentuan kelayakan stasiun

Hasil penentuan kelayakan stasiun sebagai evaluasi lokasi budidaya kerang mutiara (Pinctada sp.)
(Winanto dkk, 1992 in Sutaman, 1993).

No. Kisaran Nilai (Score) Kesimpulan dari Evaluasi

1. 85-100 Bagus (sangat layak)

2. 75-84 Cukup layak

3. 65-74 Dapat dipertimbangkan,


asalkan parameter yang
kurang memenuhi syarat
diperbaiki dengan
pendekatan ilmiah dan
managemen yang tepat

4. Di bawah 65 Tidak layak


ANALISIS DATA
• 2. Analisis Komponen Utama (PCA)

• Analisis komponen utama 2


merupakan metode statistik yang 1.5
Suhu
Udara
dilakukan secara deskriptif dan 1
St5

bertujuan untuk memudahkan St2

-- Sumbu 2 (34% ) -->


0.5
interpretasi dalam bentuk grafik 0
Suhu Air

informasi yang terdapat dalam suatu -0.5 Kdalaman


St4

matriks data. -1 St3 Kcerahan 2.5


-1.5 St4
St1 2

• Matriks data yang dimaksud terdiri -2


-3 -2 -1 0 1 2
1.5
Salinitas

-- Sumbu 2 (27% ) -->


dari stasiun-stasiun pengamatan 1
St5

(baris matriks) dan parameter fisika -- Sumbu 1 (59% ) --> 0.5


0
St2
COD

kimia biologi (kolom matriks). 1.5


-0.5
Nitrat
Ortofosfat
Silikat & BOD
kelimpah -1 DO pH
St3 St1
1 an Jumlah -1.5
• Kualitas informasi pada setiap plankton Kerang -2
St3

-- Sumbu 2 (29% ) -->


sumbu diukur dari besarnya akar ciri 0.5
St5
-2.5

yang dihasilkan. Akar ciri-akar ciri 0


St4 -4 -2 0 2 4

tersebut memungkinkan untuk St2 -- Sum bu 1 (59% ) -->


mengevaluasi besarnya ragam yang -0.5

dijelaskan oleh setiap sumbu -1


faktorial. St1

-1.5
-3 -2 -1 0 1 2

• Semua proses perhitungan data -- Sum bu 1 (71% ) -->


dilakukan dengan bantuan aplikasi
Microsoft office excel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Grafik pengukuran tiap stasiun pengamatan terhadap parameter biologi

Ind / Liter 1.714 1.688 1.792 1.726 1.869


HASIL DAN PEMBAHASAN
Grafik pengukuran tiap stasiun pengamatan terhadap parameter fisika

Kisaran Menurut
Terbaik
26 – 30 oC Setyobudiandi,
1989

4.5 – 6.5 m Sutaman, 1993


15 – 25 m Winanto, 1992 in
Sutaman, 1993
HASIL DAN PEMBAHASAN
Grafik pengukuran tiap stasiun pengamatan terhadap parameter kimia

Kisaran Menurut
Terbaik
31 - 35 Sutaman, 1993

7.5 – 8.5 Banarjea, 1967

> 5 ppm MenNeg. LH No.51 2004

< 3.0 ppm Lee at al, 1976 in


Sudibyaningsih 1983
< 100 ppm Dirjen Migas 1981
> 11.30 Liaw, 1969
> 0.101 Liaw, 1969

Salinitas, pH, DO, BOD, COD digunakan


untuk mengukur tingkat kualitas
perairan

Nitrat, Ortofosfat dan Silikat digunakan


untuk mengukur tingkat kesuburan
perairan
HASIL DAN PEMBAHASAN
• TINGKAT KUALITAS PERAIRAN

Parameter Kimia (Kualitas perairan) Klasifikasi kualitas air ditinjau dari kandungan oksigen
terlarut (DO) (Paryono, 1995 in Usfar, 1996)
35 Kandungan Oksigen Kualitas Air
30 Terlarut (ppm)
25
< 2.0 tercemar berat
Nilai Pengukuran

Salinitas (%o)
20
pH 2.0 – 4.4 tercemar sedang
15
DO (ppm)
10 4.5 – 6.4 tercemar ringan
BOD (ppm)
5 COD (ppm) > 6.5 tidak tercemar
0
1 2 3 4 5
Hubungan nilai Biochemical Oxygen Demand/BOD dengan
Stasiun
kualitas air (Lee et al., 1976 in Sudibyaningsih, 1983)
Tingkat kualitas perairan berdasarkan Kandungan BOD (ppm) Kualitas Air (ppm)
kisaran pH (Banarjea, 1967)
<3.0 tidak tercemar
Kisaran pH Klasifikasi kualitas
perairan 3.0 – 4.9 tercemar ringan
5.5 – 6.5 Tidak produktif 5.0 – 15.0 tercemar sedang
6.5 – 7.5 Produktif > 15.0 tercemar berat
7.5 – 8.5 Sangat produktif Kelayakan COD maksimum yang diizinkan di perairan
adalah kurang dari 100 ppm (Dirjen Migas, 1981).
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESUBURAN PERAIRAN

Parameter Kesuburan Perairan


Klasifikasi kesuburan perairan berdasarkan
ortofosfat dan nitrat (Liaw, 1969).
2.5
Ortofosfat Nitrat Klasifikasi
2 (PO4-P) (NO3-N) Kesuburan
ppm ppm perairan
1.5
0.000 – 0.020 <0.226 kesuburan
Nitrat (ppm)
Nilai Pengukuran

rendah
1 Ortofosfat (ppm)
0.021 – 0.050 0.227 – 1.129 kesuburan
Silikat (ppm) sedang
0.5
0.051 – 0.100 1.130 – 11.29 kesuburan
0 baik
1 2 3 4 5 >0.101 > 11.30 kesuburan
Stasiun sangat baik
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penilaian Kelayakan Lokasi Budidaya kerang Mutiara (Pinctada sp.) di Perairan
Teluk Sekotong, Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat
Parameter Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun
No. Bobot Score Score Score Score Score
Yang Diukur 1 2 3 4 5
1.
Terlindung dari pengaruh 2 Baik (5) 10 Baik (5) 10 Baik (5) 10 Baik (5) 10 Baik (5) 10
angin rnusim
2. Kondisi Tenang Tenang Tenang Tenang Tenang
1 5 5
Gelombang (5) (5) (5) 5 (5) 5 (5) 5
3. >0.30 >0.30 >0.30 1 >0.30 1 >0.30 1
Arus (m/dt) 1 1 1
(1) (1) (1) (1) (1)
4. Kedalaman 15-25 >25 >25 >25 15-25
2 10 6 6 6 10
Air (m) (5) (3) (3) (3) (5)
5. Pasir Pasir Pasir Berlumpur Pasir
Dasar Perairan
1 (3) 3 (3) 3 (3) 3 (1) 1 (3) 3
6. Salinitas 28-31 28-31 28-31 32-35 28-31
2 6 6 6 10 6
(‰) (3) (3) (3) (5) (3)
7. 25-29 25-29 25-29 25-29 25-29
Suhu (°C) 2 10
(5) (5) 10 (5) 10 (5) 10 (5) 10
6.6-7.7 4.5-6.5 5 4.5-6.5 5 6.6-7.7 3 4.5-6.5 5
Kecerahan (m) 1 3
8. (3) (5) (5) (3) (5)
9. Kesuburan 3 Subur 15 Subur 15 Subur 15 Subur 15 Subur 15
Perairan (5) (5) (5) (5) (5)
10. Sumber Benih 1 Sedang 3 Sedang 3 Sedang 3 Sedang 3 Sedang 3
dan Induk (3) (3) (3) (3) (3)
11. Sarana 1 Baik 5 Baik 5 Baik 5 Baik 5 Baik 5
Penunjang (5) (5) (5) 10 (5) 10 (5) 6
12. Sedang Tidak Tidak Tidak Sedang
Pencemaran 2 6 10 (5) (5) (3)
(3) (5)
13. 1 Aman 5 Aman 5 Aman 5 Aman 5 Aman 5
Keamanan
(5) (5) (5) (5) (5)
JUMLAH 82 84 84 84 84
HASIL DAN PEMBAHASAN
A= B=
1.5 2
St4 St5
Suhu Udara 1.5
1
Salinitas 1
kelimpahan

-- Sumbu 2 (20% ) -->


St2
-- Sumbu 2 (20% ) -->

0.5 Jumlah 0.5


plankton Suhu Air
Kerang
COD 0
0
Kedlm an Kecerahan Nitrat -0.5
DO Ortofosfat
-0.5
-1
Silikat BOD
pH -1.5
-1
St3 St1
-2
-1.5
-2.5
-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5
-4 -2 0 2 4 6

-- Sum bu 1 (51% ) --> -- Sum bu 1 (51% ) -->

Grafik Analisis Komponen Utama (PCA) sumbu I dan II (F1 x F2) Karakteristik fisika, kimia
dan biologi perairan, A= korelasi antara karakteristik fisika, kimia dan biologi perairan, B=
penyebaran stasiun berdasarkan karakteristik fisika, kimia dan biologi perairan,
pengamatan bulan Oktober 2005
HASIL DAN PEMBAHASAN
-- Sumbu 2 (20% ) -->
2 St5
St4 Suhu
1.5
Salinitas Udara klimpahn
1
plankton
0.5 Jumlah St2
Suhu Air
Kerang
0
Kedlman COD
-0.5 Nitrat
DO
Kcerahan
-1
Silikat pH Ortofosfat
-1.5
St3 BOD
-2
St1
-2.5
-4 -2 0 2 4 6

-- Sum bu 1 (51% ) -->

Grafik Biplot Analisis Komponen Utama (PCA) sumbu I dan II (F1 x F2)
Karakteristik fisika, kimia dan biologi perairan, biplot penyebaran stasiun
berdasarkan karakteristik fisika, kimia dan biologi perairan, pengamatan
bulan Oktober 2005
Prospek Sumberdaya
(ketersediaan stok larva dan kerang mutiara)

Sumber benih Sumber kerang


kerang mutiara mutiara dewasa

budidaya sendiri Budidaya sendiri Di beli dari


nelayan lokal

Menjadi kerang mutiara Stok tersedia Jumlahnya sedikit


dewasa

Menjaga stok
Manfaat kerang mutiara
Manfaat kerang mutiara
(PT. BGHM)

Masyarakat lokal

80 % masyarakat lokal Zakat panen sebesar 2.5 %


dipekerjakan sebagai
pegawai

Dibagikan setahun 4 kali


KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

a. Parameter-parameter yang ada di alam menjadi salah satu faktor yang berpengaruh
nyata bagi pertumbuhan kerang mutiara dewasa. Pertumbuhan kerang mutiara
muda stadia spat menunjukkan parameter lingkungan kurang berpengaruh nyata
bagi pertumbuhannya, sehingga disiasati dengan parameter-parameter yang diatur di
dalam ruangan laboratorium untuk meningkatkan peluang hidup kerang muda ini.

b. Teluk Sekotong menurut hasil sistem penilaian kelayakan lokasi budidaya kerang
mutiara menunjukkan masih cukup layak dijadikan lokasi budidaya kerang mutiara.

c. Prospek sumberdaya berupa ketersediaan stok kerang mutiara di Teluk sekotong


menunjukkan bahwa, daerah ini membudidayakan sendiri larva kerang mutiara
(stadia spat), sehingga ketergantungan dengan sumberdaya di alam yang kini mulai
menipis bisa di minimalisir.

i. Manfaat dari kerang mutiara terhadap peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat


sekitar telah dilakukan oleh PT. BGHM. Upaya-upaya pendekatan kemasyarakatan
diantaranya, dengan mempekerjakan sekurang-kurangnya 80 % masyarakat
setempat untuk menjadi pegawai dan penyaluran zakat panen sebesar 2,5 % setelah
panen mutiara, penyaluran dilakukan secara berkala sebanyak 4 kali dalam 1 tahun.
KESIMPULAN DAN SARAN
• Saran

Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai parameter lingkungan yang


mempengaruhi kualitas mutiara pasca dimulainya isu pemanasan global di
Teluk Sekotong Lombok Barat, Nusa tenggara Barat secara periodik
sehingga kedepannya perolehan data akan semakin akurat .

Dan disarankan bagi mahasiswa-mahasiswa Ilmu Teknologi Kelautan pada


khususnya, untuk secara intensif mempelajari dan mau mengambil
penelitian-penelitian mengenai kerang mutiara, karena masih banyak sekali
bahasan-bahasan yang bisa dikembangkan di bidang ini, sehingga
kedepannya kita akan memiliki banyak literatur berkualitas mengenai
kerang mutiara hasil karya putra dan putri dalam negeri.
TERIMA KASIH
thank you
Kerang Mutiara
Gambar Kultur Plankton di Laboratorium
Gambar Lokasi Pengamatan

Stasiun 3.

Stasiun 2. Stasiun 4.

Stasiun 1. Stasiun 5.
LAMPIRAN
ALAT DAN BAHAN
No. / Parameter yang Satuan Alat/Metode
Faktor diukur
lingkungan

Contoh Air Botol Kemmerer (Kemmerer


Water Sampler)

1. Fisika - Angin Skala Beaufort (Data Sekunder)


- Kecepatan m/dt Kompas
- Kondisi Gelombang In situ
- Curah hujan mm Data BPS (Data Sekunder)
- Pasang Surut m Papan Pasut (Data Sekunder)
- Kecepatan Arus m/dt Papan Arus dan Stop Watch
- Kedalaman m tali penduga pada grab sampler
- Dasar Perairan/Substrat grab sampler
- Suhu Udara °C termometer digital
- Suhu Air °C Water Quality Checker (WQC)
- Kecerahan m piringan Secchi (Secchi disc)
ALAT DAN BAHAN
No. / Parameter yang Satuan Alat/Metode
Faktor diukur
lingkungan

- Salinitas ‰ Hand Refraktometer


- DO ppm WQC (Data Sekunder)
- pH - Water Quality Checker (WQC)
2. Kimia - BOD ppm titrasi Winkler (Data Sekunder)
- COD ppm spektrofotometer (Data Sekunder)
- Nitrat (NO3-N) ppm spektrofotometer (Data Sekunder)
-Ortofosfat (PO4-P) ppm spektrofotometer (Data Sekunder)
-silikat ppm spektrofotometer (Data Sekunder)

3. Biologi plankton ind/I Plankton-net ukuran 20 mikron


(data sekunder)
HASIL PENGUKURAN PARAMETER

• Hasil pengukuran rata-rata parameter lingkungan

PARAMETER UNIT STASIUN


1 2 3 4 5

Kimia

Salinitas 0/00 30 31 31 33 31

pH - 8.02 7.94 8.09 8.02 7.96

DO ppm 5.4 5.5 5.7 5.4 5.5

BOD ppm 2.25 1.75 1.33 0.86 1.75

COD ppm 4.89 1.88 1.05 2.55 3.64

Nitrat ppm 0.676 0.243 0.248 0.356 0.443

Ortofosfat ppm 0.1880 0.1487 0.1284 0.1294 0.1484

Silikat ppm 0.72 1.20 2.01 0.63 0.45


HASIL PENGUKURAN PARAMETER
Hasil pengukuran rata-rata parameter lingkungan.

PARAMETER UNIT STASIUN

1 2 3 4 5

Biologi

Plankton Ind/l 1.714 1.688 1.792 1.726 1.869

Fisika

Suhu (air) 0C 28 26 27 28 28.5

Suhu (udara) 0C 27 28 26.5 27.8 29

Kecerahan M 7.5 6 6.4 7 6.4

Kedalaman M 23.5 29 28 27 22
METODE PENELITIAN
• Penelitian yang dilakukan di PT. Buana Gemilang
Hamparan Mutiara, Lombok Barat menggunakan
dua metode, yaitu: data primer dan data sekunder.

DATA PRIMER DATA SEKUNDER

Pengukuran data primer berupa sumber data sekunder berupa data


pengukuran langsung terhadap tambahan (kecepatan arus, substrat,
faktor lingkungan distribusi, dan lainnya) diperoleh dari
(parameter biologi, buletin, jurnal, internet, peta dan
fisika dan kimia), pengkulturan atlas, gloseri, kamus, diktat,
pakan kerang mutiara katalog, abstrak dan buku, serta
(stadia spat - dewasa), data-data pendukung dari
pengukuran kelayakan stasiun, berbagai sumber lainnya.
Analisis Komponen Utama,
wawancara dan fotografi.
ANALISIS DATA
• 1. Kelimpahan Plankton

Kelimpahan plankton dianalisa dengan rumus APHA 1979:


1 B A
F=nxL xCx d
Keterangan :
F : Kelimpahan plankton (ind/I)
A : Luas permukaan Sedgewik Rafter Cell (50 x 20 mm2)
B : Jumlah air tersaring (ml)
d : Luas lapangan pandang total
C : Volume Sedgewik Rafter Cell (ml)
L : Volume air yang tersaring
n : Jumlah plankton yang tercacah
PT. BGHM
Infrastruktur di PT. BGHM
Biota Pemangsa Kerang Mutiara

Ikan Sidat Ikan Bekukung Ikan Buntal Ikan Pari

Gurita Ikan Fogot Atergatis Bintang Laut


integerrisimus

Charybdis lucifera Valencienna sp. Thalamita spp.

Você também pode gostar