Você está na página 1de 22

I LAPORAN PENELITIAN I

Comparison of Perbandingan Efektivitas Effectivity between antara Tramadol 1 mglkg Tramadoll mg/kg and dan Meperidin 0,5 mglkg Meperidin 0.5 mg/kg lntravena untuk Intravenous to Prevent Pencegahan Menggigil Shivering after Pascabedah Transurethral Transurethral Resection Resection of The Prostate of The Prostate (TURP) (TURP) dengan Anestesi with Epidural Anesthesia Epidural
MUSA DAVID CINTINC, HUSI HUSAENI, A HIMENDRA W

Abstract Back ground and Objectives: Shivering is one of the most postoperative complications in theatre or in recovery room. The non pharmacologist management of shivering as infuse warm solution, transfuse warm blood, warmer blanket or radiant heat. The pharmacologic management as an effective alternative management compare to non pharmacologic approach. Methods: The study was conducted in 60 patient ASA 1-11 who underwent transurethral resection of the prostate (TURP) wich devided into 2 groups. After insertion the epidural catheter, the patient were given 1 mg.KgBW' tramadol in tramadol group (n=30) or 0,5 mg.KgBW' meperidine in meperidine group (n=30), both agents were given intravenous slowly for2-3 minutes. During operation by using warm fluid or blood transfuse as well as warm irrigation fluid, warmer blanket and the room temperature is maintained between 2426"C. After surgery in recovery room, the patients were using blanket, radiant heat and 2-3 Um oxygen canute. The incideoces of shivedng, blood pressure, heart rate, respiratory rate, temperature, and peripheral oxygen saturation were recorded every 5 minutes to totally 25

minutes. If shiverinR occurred, the patients were given 0,5 mg.KgBW meperidine. Results: The incidences of shivering were reported 7 patients in meperidine group (23,3%) whereas no incidenct> in tramadol group (0%). The statistical

analysis showed significantly differences (pSO,O 7) in both group. There were no significant differences in blood pressure, heart rate, respiratory rate, temperature, and peripheral oxygen saturation in both groups as well as no incidence of nausea vomiting in this study. Conclusions: This study showed that 1 mg.KgBW' tramadol is more effective than 0,5 mg.KgBW' meperidine in prevention shivering postoperatively who underwent TURP with epidural anesthesia. Keywords: Postoperative shivering, tramado/, meperidine. Abstrak Latar Belakang dan Tujuan: Menggigil merupakan salah satu komplikasi pascabedah yang seri,g terjadi di kamar

operasi maupun di ruang pemulihan. Penatalaksanaan menggigi i secara non farmakologis yaitu dengar. pemberian cairan infus dan transfusi darah yang sudah d:hangatkan dan pemberian selimut atau lampu penghangat. Penatalaksanaan menggigil secara farrr.akologis merupakan altern<ltive terapi yang efektif bila dibandingkan dengan non farmakologis.

Musa David GintinHusi Husaeni, A Himendra W Bagian Anestesiologi dan Reanimasi FK Unpad RS dr. Hasan Sadikin Bandung

Anestesia & Critical Care Vol. 25 No.2 Mei 2007 139

MUSA DAV/0 CINTINC, HUS/ HUSAENI, A HIMENDRA W mt:!ngalami perubahan sistem termoregulasi yang menyebabkan terjadinya penurunan Metode: Telah dilakukan penelitian terhadap temperatur inti sehingga pasien mengalami 60 pasien ASA 1-11 yang menjalani operasi hipotermia yang berakibat timbulnya transurethral resection of the prostate (TURP) dan dibagi menjadi dua kelompok. menggigil. Setelah anestesi epidural dipasang, diberikan tramadol 1 mg!kgbb Keadaan menggigil harus segera (pengenceran akuabides sampai 10 ditanggulangi karena dengan meningkatnya ml) untuk kelompok tramadoI (n=30), atau meperidin 0,5 mg/Kgbb (pengenceran kebutuhan oksigen dan produksi karbon akuabides sampai 1 0 ml) untuk dioksida, tubuh akan melakukan kompensasi kelompok meperidin (n=30). Kedua berupa peningkatan laju obat ini diberikan secara perlahan selama 2nadi, tekanan darah, dan cardiac output.0 79 11 121 3 menit intravena. Selama
operasi berlangsung, pemberian cairan infus, transfusi darah, dan cairan irigasi dihangatkan

terlebih dahulu, pasi en diberi selimut hangat, dan suhu kamar operasi dipertahankan antara 24-26"C. Setelah operasi selesai dan pasien berada di ruang pemulihan, pasien diberi selimut, lampu
penghangat oksigen L/menit. kanul dan 2-3

Keadaan ini sangat tidak menguntungkan bagi pa:.ien dengan gangguan fungsi kardiovaskuler dan pulmonal seperti cardiac arrhythmia, cardiac failure, infark miokardium dan hipertensi, 9 11 12 terutama pada pasien usia tua.<1.7 darah, laju nadi, laju napas, suhu tubuh, dan saturas1 oksigen perifer pada kedua kelompok, dan tidak ada kejadian mualmuntah pada penelitian ini. Simpu lan: Penelitia n 1n1 berkesimpulan bahwa tramadol 1 mg/Kg dibandingkan meperidin 0,5 mg! Kg intravena lebih efektif untuk mencegah menggigil pascabedah transurethral resection of the prostate (TURP) dengan anestesi epidural. Kata Kunci Menggigil pascabedah, tramadol, meperidin.

Kejadian menggigil, takanan darah, laju nadi, laju napas, suhu tubuh dan saturasi oksigen perifer dicatat dengan interval waktu 5 menit sampai menit ke-25. Bila terjadi menggigil, diberi obat pertolongan meperidin 0,5 mg/Kgbb. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan 7 pasien menggigil untuk kelompok meperidin (23,3%) sedangkan kelompok tramadol tidak ada (0%), sehingga secara stat1stis terdapat perbedaan sangat signifikan (pSO,Ol) pada kedua kelompok perlakuan. Tidak ada perbedaan bermakna terhadap; tekanan

P e n d a h u l u a n

5 > Menggigil 81 0 menyebabkan > terjadinya hipotermia. Hipotermia j:..rga dapat ini menye Menggigil meningkatkan anestesia (shivering) tekanan intraokuler epidu1 al, adalah aktivitas dan tekanan otot secara pasien intrakranial.0 5 8 menyeluruh 1 40 Anestesia & Kenaikan tekanan sebagai Critical Care Vol. intraokuler terjadi mekanisme tubuh 25 i...jo. 2 Mei 2007 sebesar S-8 mmHg untuk diatas tekanan meningkatkan intraokuler sebelurn ternperatur inti. induksi pada 2-10 Meni11gkatnya menit pascaanestesi, tonus otot yang sehingga merupakan tampak sebagai risiko pada operasi menggigil, akan mata.<ll meningkatkan > kebutuhan Penyebab menggigil oksigen antara sampai saat ini belum diketahui secara 20012 pasti,C7 tetapi > ada dua dan pendapat yang paling 800% produksi karbon umum yang dapat dioksida menerangkan meningkat antara kemungkinan 300-500% diatas penyebab menggigil nilai 0 6 pascaanestesi yaitu dasarnya. bahwa menggigil Menggigil pasca anestesi merupakan sc:lah merupakan suatu sctu komplikasi mekanisme termore pascaanestesi gulasi tubuh yang serirtg terhadap penurunan dijumpai di ruang suhu. Pendapat lain pemulihan, baik menyatakan bahwa pascaanestes1a menggigil umum (40pascaanestesi yang 60%)025'101 terjadi mungkin rnaupun pasca berhubungan dengan anestesi regional (30mekanisme neurologis akibat 39%).0571n pengaruh penggu Besarnya kejadian pada naan obat-obat menggigil anestesi terhadap anestesia susunan saraf epidural maupun pusat..u. spinal 5ampai sekarang belum Efek vasodilatasi ada data yang perifer anestesia pasti. Pada epidural operasi mengakibatkan transurethral perpindahan panas resection of the dari kompar prostate (TURP) temen sentral ke deng n

perifer

yang

babkan meningkatnya rangsangan simpatis kare na adanya pen ingkatan konsentrasi katekolamin dalam sirkulasi plasma, menu ru nr.ya metabo lisme obat, ga ngguan penyembuhan luka, dar. meningkatnya pemecahan protein. Diduga terdapat tiga hal yang menyebabkan terjadinya hipotermia pada anes esia epidural yaitu; akibat redistribusi panas internal dari kompartemen sentral ke

perifer, hilangnya termoregulasi vasokonstrikc;i di bawah ketinggian blok, serta berubahnya nilai ambang vasokonstriksi dan nilai ambang menggigil.<s.s.sl Banyak upaya yang digunakan baik farmakologis maupun nonfarmakologis untuk mt11anggulangi masalah menggigil tersebut. Secara farmakologis

COMPARISON OF EFFECTIVITY BETWEEN TRAMADOL I mg/kg AND MEPERIDIN O.S mg/kg lt..JTRAVENOUS TO PREVENT SHIVERING AFTER TRANSURETHRAL RESECTION OF THE PROSTATE (TURP) WITH EPIUURAL ANESTHESIA I PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA TRAMADOL 1 mg/kg DAN MEPERIDIN 0,5 mglkg INTRAVENA UNTUK PENCEGAHAN MENGGIGIL PASCABEDAH TRANSURETHRAL RESECTION OF THE PROSTATE (TURP) OENGAN ANESTESI EPIDURAL > beberapa obat. telah dikenal efektif untuk mencegah dan mengobati menggigil antara lain; tramadol, meperidin, klonidin, alfentanil, dan sufentan iI.0 8 Meperidin adalah analgetik sintetik golongan phenylpiperadine opioid agonist dengan efek antikholinergik, serotonergik dan noradrenergik. receptor ya ng lain, meperidin efektif mengatasi menggigil pascaanestesi dengan mula kerja yang relatif cepat dan kejadian efek samping mual dan muntah yang sedikit. Pemakaian meperidin perlu dipertimbangkan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal karena dapat menyebabkan , Oleh karena perpanjangan duration of action.< 16 itu dicari alternatif terapi yang lain untuk pencegahan ataupun pengobatan menggigil pascabedah dengan kejadian efek samping yang lebih keciI. Mekanisme antimenggigil meperidin sampai sekarang belum begitu jelas, kemungkinan melalu i kombinasi reseptor 1.J yang terdapat di hipota lamus dengan reseptor K di korda
18

ridin 0,5 mglkg intravena dengan tanda klinis menggigil. Subjek dan Metode Subjek adalah pasien yang menjalani operasi
transurethral resection of the prostate (TURP)

06 18 ' >

Dibanding golongan opioid dan agonist J1

dengan anestesi epidural. Penel itian eksperimen ini dilakukan secara prospektif, RCT, double blind. Setelah mendapat persetujuan dari Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, dilakukan informed penelitian yang akan dilakukan pada pasien dan consent mengenai keluarga pasien. Di ruang operasi pasien dipersiapkan, dipasang alat pantau; Monitor Lifescope Nihon Kohden yang mengukur tekanan darah, laju nadi, laju pernapasan, suhu, puis oksimetri, dan EKG. Data umum dan berat badan pasien di catat. Sebelum dilakukan anestesi epidural, penderita diberikan cairan Rl 15 mUkg dalam 1015 menit, dilanjutkan dengan rumatan dan dicatat terhadap reseptor K walaupun lebih lcmah dibandingkan meperid in.u,7,I0,20,22.2Jl

>

spi na lis.116

> Penelitian Glassman P menunjuk

kan bahwa meperidin mempunyai efek menu runkan skala termoregulasi untuk menggigil dan vasokonstriksi di hipotalamus.<18
'
>

Banyak pE:rlelitian lain telah dilakukan terhadap tramadol untuk pengol.Jatan menggigil pasca bedah Tramadol adalah obat analgetik sintetik yang dengar. hasil yang sangat memuaskan dengan ba bekerja secara sentral, golongan amino cyclohexanol dengan efek kerja mirip nyak keuntungan yang diperoleh sehingga trarnadol dapat mengurangi penggu naan opioid.< 9 Mekanisme kerja tramadol adalah meperidin. dengan inhibisi reuptake noradrenalin dan serotonin Tu juan penelitian ini adalah untuk mengetahui (SHT), bekerja terutama pada rescptor Jl- efektivitas tramadol 1 mg./kg intravena dalam opioid agonist dan juga mempunyai efek mencegah menggigil pa:;::abc:dah TURP dengan

anestesi epidural mepe-

dibandingkdn

dengan

tekanan darah, laju nadi, laju pernapasan, suhu rektal, dan saturasi oksigen. Suhu kamar operasi dipertahankan 2426C. Anestesi dilakukan dengan teknik anestesi epidural menggunakan bupivaka i n 0,5% pada posisi lateral dekubitus dengan pendekatan median dan di antara vertebra lumbal 3-4 atau 4-5 dengan ketinggian blok tidak lebih dari vertebra torakal X. Kemudian secara acak pasien diberi tramadol 1 mg/Kg intravena untuk kelompok T (n = 30) atau meperidin 0,5 mg/Kg intravena untuk kelompok M (n =
30).

Sebelum operasi dimulai dicatat kembali tekanan darah, laju nadi, laju pernapasan, suhu, dan saturasi oksigen. Setelah operasi se:t::sai, pasien dibawa ke ruang pemulih a n, diberi selimut dan oksigen binasal 3 Umenit dan dicatat ada atau tidak ada menggigil, tekanan darah, laju nadi, suhu tubuh dan saturasi oksigen. Pencatatan dilakukan tiap 5 menit selama 25 menit. Apabila terjadi menggigil, diberikan meperid in 0,5 mg./Kg intravena. Komplikasi yang berhubungan dengan penggunaan tramadol dan meperidin dicatat. Anestesia & critical Care Vol. 25 No. 2 Mei 2007 1 41

MUSA DAV!O CINTINC, HUSI HUSAENI, A HIMENDRA W

Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan terhadap 60 subjek dengan

status fisik ASA I dan II yang menjalani bedah transurethral resection of the prostate (TURP)

dengan anestesi epidural. Subjek dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok tramadol sebanyak 30 orang dan kelompok mE:J.>eridin sebanyak 30 orang. Data karakteristik subjek penelitian terl ihat pada tabel d i bawah ini:

Tabel 1. Perbandingan Rerata dan Simpang Baku Karakteristik Umum


Pada Kedua Kelompok Perlakuan Perlakua Karakteristik Tramad ol (n=3 65,6 (7,0) 54,4 (5,4) 37,1 (0,1) 60,4 (5,5) Meperidi n (n=3 67,2 {8,7) 52,8 (5,6) 37,1 (0,1) 60,7 {5,9) U j i 0,8 1,15 0,59 0,23 Nil a i p 0,428 0,254 0,561 0,822

1. Umur (tahun) 2. Berat badan (kg) 3. Suhu tubuh ("CJ 4. Lama operasi (menit) Keterangan:

nilai p dihitung berdasarkan uji t, p s 0,05 - bermakna, p s 0,01 sangat bermakna, p>0,05 = tidak bermakna

Hasil ana l isis statistik menunjukkan bahwa untuk semua variabel, yaitu umur, berat badan, suhu tubuh, dan lama operasi pada kedua kelompok perlakukan tidak ada perberbedaan bermakna (p>O,OS). Dari hasil tersebut, secara statistis subjek yang diteliti adal2.h homogen dan layak untuk diperbandingkan.

Kejadia Menggigil

Kejadian menggigil pada tiap-tiap kelompok perlakuan terlihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel 2. Kejadian menggigil perlakuan Tramad ol Menggigil Keterangan: pacid. kedua kelompok

Perlakua Meperidi n n

(n=3 (n=3 0 7 (23,3%) (0%) Nilai p dihitung berdasarkan uji eksak fisher, p s 0,05 = bermakna, p s 0,01 = sangat bermakna, p > 0,05 = tidak bermakna

Nil a i 0,010

Pada tabel terlihat bahwa menggigil terjadi pada kelompok meperidin sebanyak 7 orang (23,3%), sedangkan kelompok tramadol 0%, yang secara s atistis terdapat perbedaan sangat bermakna (pSO,O). Menggigil terlihat pada saat subjek b rada diruang pemulihan. Tujuh orang subjek yang menggigil pada kelompok meperidin ma!>ing-masing mendapatkan obat pertolongan meperidin 25 mg intravena, dan menggigil hiiang 10 menit setelah pemberiaro.

Tekanan Darah Sistolik


Nilai rerata den simpang baku tekanan darah sistolik pada tiap-tiap keiompok terlihat pada grafik dibawah ini. Tekanan darah sistolik mulai EO sampai ES secara statistis tidak ada perberbedaan bermakna antara keiompok tramadol dan me?eridin (p>O,OS).

1 42 Anestesia & Critical Care Vol. 25 No. 2 Me1 2007

COMPARISON OF EFFECTIVITY BETWEEN TRAMADOL I mg./kg AND MEPERIVIN 0.5 mglks iNTRAVENOUS TO PREVENT SHIVERING AFTER TRANSURETHRAL RESECTION OF THE PROSTATE (TURPi WITH EPIDURAL ANESTHESIA I PERBANDINGAN EFEKTIVIIAS ANTARA TRAMADOll mglkg DANMEPERIDIN 0,5 mg/kg INTRAVENA UNTUK PENCEGAHAN MENGGIGIL PASCABEDAH TRANSURETHRAL RESECTION OF THE PROSTATE(TURP) DENGAN ANESTESIEPIDURAL

15 'i.i 0
a a
140 130

1-Tramadol -<>-Meperidin J

. 120 110

..
..

Cl.l 100 .Q

...,

.a.=. fo<

..

a=

90 80

.
EO
E1

.
E3
E4

E2

ES

Waktu (25 menit)

Keterangan: EOsaat berada diruang pemulihan; El5 menit berada diruang pemulihan; E210 menit berada diruang pemulihan; E315 menit berada diruang pemuhhan; E420 menit berada diruang pemulihan; E525 menit berada diruang pemulihan. Nilai p dihitung berdasarkan uji t, p s 0,05 bermakna, p s 0,01 sangat bermakna, p>0,05 tidak bennakna Gambar 1. dari Waktu Grafik Nilai Rerata Tekanan Darah Sistolik Dilihat Pengamatan pada Kedua Kelompok Per1akuan

Tekanan Darah Diastolik Nilai rerata dan simpang baku tekanan darah diastolik pada tiap-tiap kelompok terlihat pada grafik dibawah ini. Tekanan darah diastolik mulai EO sampai ES secara statistis tidak ada perberbedaan bermakna antara kelompok tramadol dan meperidin (p>O,OS). ... 40 10 a 0 9 0 8 0 70 60 5 0

1- -<>'l' Meperi ra m adol

E3

E4

F.S

EO

El E2

WUtu (5 menit)

Keterangen: EORsaat berada diruang pemulihan; El..S menit beraria diruang pemulihan; E210 menit berada d.iruang pemulihan; E315 merJt berada d.iruang pemulihan; E420 menit berada diruang pemulihan; E525 menit berada d.iruang pemulihan. Nile.! p dihitung berdasarkan uji t, p s 0,05 bermakna, p s 0,01 sangat bermakna, p>O,OS tidak bennakna mbar 2. Grafik Nilai Rerata Tekanan Darah Diastolik Dilihat dari Waktu Pengamatan pada Kedua Kelompok Perlakuan Anestesia & Critical Care Vol. 25 No. 2 Mei 2007 143

MUSA DAVID CINTINC, HUSI HUSAENI, A HIMENDRA W Laju Nadi Nilai rerata dan simpang baku laju nadi pada tiap-tiap kelompok terlihat pada garfik di bawah ini. Laju nadi mulai EO sampai ES secara statistis tidak ada perberbedaan bermakna antara kelompok tramadol dan meperidin (p>O,OS).
90 I- Tramadol

a
..._ 70
't:l

-<>-Meperidin

= ... 60
80
::I

..

E3

..:I

';' so
40 EO El
E2

E4

E5

Waktu (25 menit)

Keterangan: EOsaat berada cliruang pemulihan; ElS menit berada chruang pemulihan; E210 menit berada dl.ruang pemulihan; E3-15 menit berada diruang pemulihan; E420 menit berada cliruang pemulihan; E525 menit berada diruang pemulihan. Nilai p dihitung berdasarkan uji t, p s 0,05 bermakna, p s 0,01 sangat bermakna, p>O,OS tidak bermakna Gambar 3. Grafik Nilai Rerata Laju Nadi Dilihat dari Waktu Pengamatan pada Kedua Kelompok Perlakuan Laju Napas Nilai rerata dan simpangan baku laju napas pada tiap-tiap kelompok terlihat pada grafik dibawah ini. Nilai laju napas pada pengamatan EO sampai ES secara statistis tidak ada perbedaan bermakna (p>O,OS), pada kelompok tramadol maupun pada kelompok meperidin. 1 ---Tramadol -<>-- Meperidin ....
30

.. QCll,
20

..
-

: IE: :s 15 -- .

10
EO

El
E2 E3

E4

W ktu (25 menit)

Keterangan: EOsaat berada diruang pemulihan; ElS menit berada cliruang pemulihan; E210 menit berada diruang pemulihan; E315

menit berada cliruang pemulihan; E4...!0 menit berada diruang pemulihan; E525 menit berada diruang pemulihan. Nilai p dihitung berdasarkan uji t, p s 0,05 bermakna, p s 0,01 sangat bermakna, p>O,OS tidak bermakna Gambar 4. Grafik Nilai Rerata Laju Napas Dilihat dari Waktu P,.ngamatan pada Kedua KelompoPerlakuPTl 1 44 Anestesia & Critical Care Vol. 25 No. 2 fv',ei 2007

COMPARISON OF EFFECTIVITY BETWEEN TRAMADOL I mg/kg AND MEPERIDIN 0.5 mg/kg INTRAVENOUS TO PREVENT SHIVERING AFTER TRANSURETHRAL RESECTION OF THE PROSTATE (TURP) WITH EPIDURAL ANESTHESIA I PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA TRAMADOll mg/kg DAN MEPERIDIN 0,5 mg/kg INTRAVENA UNTUK PENCEGAHAN MENGGIGIL PASCABEDAH TRANSURETHRAL RESECTION OF THE PROSTATE (TURP) DENGAN ANESTESI EPIDURAL Suhu Tubuh Nilai rerata dan simpangan baku suhu tu buh pada tiap-tiap kelompok terlihat pada grafik dibawah in i. Suhu tubuh subjek mulai EO sampai ES secara- statistis tidak ada perbedaan bermakna antara kelompoktramadol dan meperidin (p>O,OS).

l
Q o _

40
39 37

Trarnadol Meperidin

....

..
a "'
33

.&1

lOS 35
lOS

36

34

,. Q
lOS c.o

32

.
' El ' E2
E3

.
E4

30

EO

ES

Waktu (25 menU) Keterangan: EOsaat berada diruang pemulihan; E15 menit berada d.iruang pemulihan; E210 menit berada diruang pemulihan; E315 menit berada d.iruang pemulihan; E420 menit berada diruang pemulihan; E525 menit berada diruang pemuliban. Nilai p dihitung berdasarkan uji t, p s 0,05 - bennalma, p s 0,01 - sangat bennalma, p>0,05 - tidak bermalma Gambar 5. Grafik Nilai Rerata Suhu Tubuh Dilihat <i::tri Waktu Pengamatan pada Kedua Kelompok Perlakuan Saturasi Oksigen Perifer Nilai rerata dan simpang baku saturasi oksigen perifer pada t iap-tiap kelompok terlihat pada grafi k dibawah ini. Saturasi oksigen perifer mulai EO sampai ES secara statistis tidak ada perberbedaan bermak na antara kelompok tramadol dan meperidin (p>O,OS). 99 100 ,. ,. ,. 98
d

..

..

97

! !

. . . (I)

..
0

-;

96 95 94 93 92 91 90 EO

El

' E2 E3 Waktu (26 menitJ

E4

ES

Keterangan: EOsaat berada d.iruang pemt:lihan; E15 mer...it b:erada diruang pemulihan, E210 menit trada diruang pemulihan; E315 menit berada diruang pemulihan; E420 menit berada diruang pemulihan; E525 menit berada diruang pemulihan. Nilai p dihitung berdasarkan uji t, p s 0,05 bermalma, p s 0,01 sangat bermalma, p>O,OS tidak bermalma Gambar 6. Waktu Grafik Nilai Rerata Saturasi Oksigen Perifer Dilihat dari Pengamatan pada Kedua Kelompok Perlakuan Anestesia & Critical Care Vol. 25 No.2 Mei 2007 145

MUSA OA V/0 CINTINC, HUSI HUSAENI, A H!MENDRA W Tramadol adalah obat analgetik sintetik yang Pembahasan Mekanisme terjadinya menggigil pada anestt:>i regional sampai sekarang belum begitu jelas. 91 2 3 20l Diduga perubahan sistem termo regulasi disebabkan oleh karena pengaruh blokade regional pada jalur informasi termal afferent.21 Beberapa faktor yang mungkin dapat menyebabkan penurunan temperatur inti dan gangguan pada Jalur informasi yang berasal dari reseptor adalah; Blokade simpatis yang menyebabkan vasodilatasi perifer, peningkatan ali ran darah kulit dan pelepasan panas melalui permukaan kullt. Suhu kamar operasi yang rendah atau pemberian cairan infus kristaloid yang cepat dengan suhu yang rendah. Pengaruh
langsung laruta obat yan ding n g in terhada strukt anestesi termosensit pa kor p ur if da da spinalis. Pendapat lain menyatakan bahwa menggigil dapat terjadi oleh karena; Hipotermia, stress, nyeri, hambatan refleks spinal, dan penurunan aktivitas simpatisYOl Menggigil pada anestesi regional terjadi hanya diatas ketinggian blokade, hal ini disebabkan karena kompensasi otot dibawah blokade tidak mampu untuk menggigil.

bekerja pada reseptor opioid. Tramadol meng aktivasi reseptor monoaminergic pada jalur hambatan nyeri saraf decendens medula spinalis. Peranan tramadol terhadap efek opioid adalah pada reseptor 1.J dan memiliki efek minimal pada reseptor K dan 0. Tramadol menghambat secara in vitro synaptosomal noradrenal in, dan uptake serotonin (SHT).<Jl Efek anti menggigil tramadol adalah pada aktivitas serotonergik dan noradre nergik atau kedl.iu-duanya.<J,&l asil penelitian ini menunjukkan bahwa pem berian tramadol 1 mglkg intravena efektif untuk mencegah menggigil pada pasien yang menja lani operasi TURP bila dibandingkan dengan pemberian meperidin 0,5 mg/Kg intravena. Hal ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa tramadol 1 mg/kg intravena lebih efektif untuk mengobati pasien menggigil postoperatif dibandingkan petidin 0,5 mg/kg.<2m

Pemelitian ini membagi kejadian menggigil secara klinis da l am dua kategori sesuai dengan derajat menggigil seperti yang dijelaskan pada kajian pustaka, yaitu menggigil derajat 0 dan 1 masuk dalam kategori tidak menggigil (-), dan menggigil dera jat 2,3, dan 4 masuk dalam kategori menggigil (+). Dilakukan usaha-usaha untuk menghilangkan faktor-faktor yang memungkinkan untuk terja dinya menggigi l yaitu; pemberian cairan infus intravena dan cairan irrigasi yang dihangatkan, suhu kamar operasi dipertahankan antara 2224C, penggunaan obat .:!nestesi epidural yang dihangatkan terlebih dahulu sebelum digunakan, dan pemberian selimut hangat selama dan esudah operasi TURP. P< da p.mel;tian ini didapatkan 7 orang menggigil untuk kelompok meperidin (23,3%), sedangkan kelompok tramadol tidak ada yang mengigil (0%)yang secara statistis terdapat pcrberbedaan sangat bermakna pada kedua kelompok (pS0,01 ). Tujuh orang pada kelompok meperidin yanK menggigil segera mendapatkan obat pertolongan yaitu meperidin 0,5 mg/Kg intravena dan mer.ggigil hi!ang kur< ng l ebih 10 men it scte:cih pembenan.
1 46 Anestesta & Cr;tical Care Vol. 25 No 2 Mei 2007

' Mekanisme kerja meperidin untuk rnenghentikan menggigil masii1 belum jelas. Meperidin bekerja lebih dominan pada reseptor K (kappa) daripada reseptor I.J (mu), dan ini dibuktikan pada penelitian dengan menggunakan nalokson. Aksi anti menggigil meperidin dihambat oleh nalokson dalam dosis tinggi yang menghambat reseptor K dan I.J, tetapi dalam dosis rendah nalokson han ya menghambat reseptor I.J.13 4l Dari gambaran tekanan dardh sistolik dan diastolik, laju nadi, secara statistis didapatkan tidak ada perbedaan bermakna disemua interval waktu pengamatan pada kedua kelompok. Perubahan hemodinamik rerata subjek selama berada diruang pemuli han pada kedua kelompok relatif stabil, dalam arti secara klinis tidak bermakna, Begitu juga dengan laju nadi. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa tramadol dan meperidi n tidak mempengaruhi fungsi kardiovaskuler dan dibuktikan dari hasil penelitian sebelumnya bahwa tidak ada perbedaan hermakna terhadap hemod111am k antara tramadol d;.n meperidin yang u:ltu mengo dihenkan at1. mt:ngg.,gt.1 post b opera d .
f k oo.zo,

Dari gambaran nilai rerata laju napas secara statistis tidak didapatkan perbedaan bermakna pada kedua kelompok. Hal ini disebabkan karena o1-1erasi TURP dilakukan dalam anestesi epidura l, tidak diintubasi dan pasien dibiarkan napas spontan hingga postopera.,;.

COMPARISON OF EFFECTIVITY BETWFEN TRAMADOL I mglkg AND MEPERIDIN 0.5 mglkg INTRAVENOUS TO PREVENT SHIVERING AFTER TRANSURETHRAL RESECTION OF THEPROSTATE (TURP) WITH EPIDURAL ANESTHESIA I PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA TRAMADOL 1 mg/kg DAN MEPERIDIN 0,5 mg/kg INTRAVENA UNTUK PENCEGAHAN MENGGIGI L PASCABEDAH TRANSURETHRAL RESECTION OF THE PROSTATE(TURP) DENGAN ANESTESI EPIDURAL Dari beberapa literatur menyebutkan bahwa tramadol tidak mendepresi sistem pernapasan, ini dibuktikan dari laporan penelitian yang menyatakan tidak ada efek samping depresi napas pada penggunaan tramadol 110 untuk anti 201 menggigil. Begitu juga dengan meperidin, tidak menimbulkan efek samping depre>d napas pada dosis kecil walaupun diliteratur disebutkan bahwa meperidin dapat menyebabkan depresi napas pada dosis terapi dan secara klinis dapat terlihat dengan adanya penurunan laju napas akan tetapi 15 menit setelah pemberian, laju pernapasan akan kembali 116 171 normal. Pengaruh tramadol dan meperidin terhadap saturasi oksigen perifer berhubungan dengan pengaruhnya terhadap laju pernapasan. Oleh karena tramadol dan meperidin tidak meme ngaruhi laju pernapasan maka saturasi oksigen perifer tidak akan mengalami perubahan. Pada penelitian 1n1 tidak didapatkan perbedaan bermakna saturasi oksigen perifer pada kedua kelompok disemua interval waktu pengamatan. Peru bahan suhu tubuh selama anestesi epidural berbeda dengan anestesi umum. Perbedaan ambang vasokonstriksi anestesi epidural berbeda 0,6C diband ingkan anestesi umum karena pengukuran dilakukan diatas ketinggian blok. Pada anestesi epidural vasokonstriksi akan terjadi diatas ketinggian blok dan vasodilatasi terjadi dibawah ketinggian blok sehingga terjadi red 211 istribusi panas inti tubuh ke perifer.15 Pada penelitian 1n1 didapatkan tidak ada perbedaan bermakna pada kedua kelompok. Hal ini disebabkan karena selama operasi berlang sung, suhu tubuh pasien dipertahar.kan dengan menghi langkan faktorfaktor yang dapat menye babkan pasien me>ngalami hipotermi, seperti cairan infus dan c.airan 1rigasi yang d1hangatkan, pasi en diberi selimut, suhu kamar operasi dipertahankan antara 22-24C. Selama penga matan diruang pemulihan, pasien diberi selimut dan lampu penghangat sehingga suhu tubuh pasien tidak terlihat mengalami perubahan walaupun terdapat perbedaan bila dibandingkan

Temperatur tubuh juga dipengaruhi oleh suhu cairan i ntravena dan cairan irigasi pada operasi 21 TURP.

dengan suhu awal, dalam batas normal.

akan

tetapi

masih

Tidak ada efek samping yang terjad i pada penelitian ini, baik dari kelompok tramadol maupun dari kelompok meperidin. Untuk mengurangi efek samping yang terjadi, kedua obat ini diencerkan terlebih dahulu kemudian diberikan secara perlahan selama 2-3 menit.( 191

1. Collins Vj. Temperature regulation and heat problems. I n: Collins VJ, eds. Physiologic and pharmacologic bases of anesthesia. Pennsylvania: Williams & Wilkins; 1996:316-28. 2. Mathews S, Mulla A, Varghese PK, Mumtaz S. Postanaesthetic shivering-a new look at tramadol. Anaesthesia 2002; 57: 387-403. 3. Chan AM, Jacobus KF, Tong EWN, Jan GS. Control of shivering under regional anesthesia in obstetric patients with tramadol. Can J Anesth 1999; 46: 253-8. 4. K.: ya M, Sariyildiz 0, Karakus D. Tramadol versus meperidine in the treatment of shivering during spinal anaesthesia. Eur} Anaesthesia/ 2003; 20: 3) 1-40. 5. Buggy OJ, Crossley AWA. Thermoregulation, mi ld perioperative hypothermia and postanesthetic shivering. Br} Anaesthe ia 2000; 84: t>15-28.

Simpulan Tramadol 1 mg/kg i ntravena lebih efektif untuk mencegah menggigil pascabedah transurethral resection of the prostate (TURP) dengan anestesi epidural dibanding meperidin 0,5 mg/Kg intravena. Saran Tramadol 1 mg/kg intravena kami rekomenda sikan untuk pencegahan menggigil pada operasi TURP dengan anestesi epidural. Daftar Pustaka

MUSA DA V/0 GINTING, HUSI HUSAENI, A HIMENDRA W

6. De Witte ), Sessler 01. Perioperative shivering; physiology and pharmacology. Anesthesiology 2002;96: 4S7-84. 7. Zahedi H.Comparison of tramadol and pethidine for postanesthetic shivering in elective cataract surgery.} Research Med Sciences 2004; 5:37-41.

Housmans PR. Tramadol in the treatment of postanesthetic shtvenng. Acta Anaesthesia/ Scand 1997; 41: 506-10. 15. DeWitte J, Kim JS, Sessler Dl. Tramadol reduces the sweating, vasoconstriction and shivering thresholds. Anesth Analg 1998;87: 173-9. 16. Morgan GE. Nonvolatile anesthetic agents. In: Morgan GE, Mikhail MS, eds. Clinical Anesthesiology. Stamford: Appleton & Lange; 199b: 137-'!1.

8. Bhattacharya PK, Bhattacharya L, Jain RK, Agarwal RC. Postanesthesia shivering (PAS): a revtew. Indian} Anaesth 2003;47:8893. 9. Schwarzkopf KRG, Hoff H, Hartman M, t-ritz H. A Comparison between meperidine, clonidine and urapidil in the treatment of postanesthetic shivering. Anesth Analg 2001; 92: 25760. 10. Saha E, Ray M,Mukherjee G. Effect of tramadol in prevention of postanaesthetic shivering following general anaesthesia for cholecystectomy. Indian J Anaesth 2005; 49: 208-12. 11. Tsai YC, Chu KS. A Comparison of tramadol, amitriptyline and meperidine for postepidural anesthetic shivering in parturients. Anesth Analg 2001;93: 1288-92. 12. Eberhart LHJ, Doderlein F, Kranke P, et al. Independent risk factors for postoperative shivering. Anesth Analg 2005;101: 1849-57. 13. Wrench IJ, Cavill j, Crossley AWA. Comparison between alfentanil, pethidine and placebo in the treatment of postanesthetic shivering. Br J Anaesthesia 1997;79:541-2. 14. De Witte J, Deloof T,De Veylder J,

i7.

Col!ins VJ. Opiate and narcotic drugs. In: Collins VJ, eds. Physiologic and pharmacologic bases of anesthesia. Pennsylvania: Williams & Wilkins; 1996: 560-7. Ia. Glassman P, jones WN. Criteria for use of meperidine. VHA Pharmacy 8et,efits Manage ment Strategic Healthcare Group and The Medical ,'\dvisory Pane/2003: 1-5. 1 48 AnestPsta & Critical Care Vol. 25 No. 2 Mci 2007

19. Shipton EA. Tramadoi-Present and Future. Re views. Anaesth Intensive Care 2000;28:363-74. 20. Bhatnagar S, Saxena A, Kannan TR, Punj ), Pinagrahi M. Tramadol for postoperative shive ring: a double blind comparison with pethidine. Anaesth Intensive Care 2001;29: 149-54. 21. Takashi M, Sessler Dl, Richard C. Heat flow and distribution during epidural anesthesia (clinical investigation). Anesthesiology 1995;83: 961-7. 22. Crossley AWA. Postoperative shivering: The influence of body temperature. BMJ 1995; 311: 764-5. 23. Kranke P, Eberhart LH, Roewer N, Tramer MR. Single dose parenteral pharmacological interv entions for the prevention of postoperative shi vering: a quantitative systematic review of randomized controlled trials. Anesth Analg 2004; 99:718-27. 24. Ptt MJ, Tegelaar RJ, Venema PL. lsothermic irrigation during transurethral resection of the prostate: efect on perioperative hypothermia, blood loss,resection time and patient satisfaction. British Journal of Urology 1996;78:99-103. 25. Budd K, langford R. Editorial II: Tramadol revisited. Br 1Anaesthesia 1999; 82: 493-5. 26. Coetzee JF, Loggerenberg H. Tramadol or morphine administered during operation: A study of immediate postoperative effects after abdominal hysterectomy. Br} Anaesthesia 1998; 81:737-741. 27. Duthie DJR. Remifentanil and tramadol. Br 1 Anaesthesia 1998;81:5157.

28. Tarkkila P,Touminen M, Lindgren L. Comparison of respiratory effects of tramadol and pethidine. Eur J Anae.sthesio/1998; 15:64-68. 29. Arcioni R, Rocca M, Romano S, et al. Ondansetron inhibits the analgesic effect of tramadol: A possible 5-HT3 spinal receptor involvement in acLte pain in humans. Anesth Analg 2002;94:1553-7.

Você também pode gostar